You are on page 1of 24

HIPERTENSI GRADE II

Oleh:
MIFTAHUL HAYATI
G1A26022
Identitas Pasien

• Nama/Jenis Kelamin/Umur : Ny. J /perempuan/80 th

• Alamat : RT. 06 keluhan Tanjung Raden

• Pekerjaan : Dukun Beranak


Latar Belakang Sosial-Ekonomi-Demografi-
Lingkungan Keluarga

• Status Perkawinan : Janda

• Jumlah anak/saudara : 11 orang anak

• Status ekonomi keluarga : Menengah kebawah


KONDISI RUMAH

Pasien tinggal di Rumah panggung, lantai


dan dinding terbuat dari papan, atap
rumah genteng. Memiliki ruang tamu yang
menyatu dengan ruang keluarga, 2 kamar
tidur, dan 1 kamar mandi. Sumber air dari
PDAM. Kamar mandi menggunakan wc
leher angsa. Kondisi rumah kurang rapi
dan bersih. Pencahayaan rumah cukup
karena ventilasi yang kurang.
Riwayat Penyakit Sekarang

• Keluhan utama : Pasien datang dengan keluhan sakit kepala sejak


5 jam sebelum berobat ke Puskesmas

Pasien datang ke dengan keluhan sakit kepala sejak 5 jam


sebelum berobat ke Puskesmas, sakit kepala hilang timbul.
Sebelumnya pasien memang sering merasakan keluhan yang sama.
Nyeri kepala dirasakan dalam sehari bisa timbul > 2 kali, lebih berat
jika pasien banyak beraktivitas dan stress. Keluhan ini membuat
kepala pasien terasa berat dan menjalar hingga ke leher. Selain
nyeri kepala, selama seminggu belakangan ini pasien merasa
lehernya sering tegang atau kaku dan sulit tidur.
Cont’d

• Pasien juga mengeluhkan pandangannya sering kabur. Pusing


berputar (-). Demam (-), muntah (-), nyeri dada (-), sesak nafas (-),
BAK normal, BAB normal. Dari pengakuan pasien, sudah + 40 tahun
pasien mengalami tekanan darah tinggi, pasien rutin berobat ke
Puskesmas dan mengkonsumsi captopril 1 tablet sehari bila
mengalami keluhan saja.
Riwayat Penyakit Dahulu/ Keluarga

• Riwayat hipertensi diakui, diketahui sejak + 40


tahun yang lalu, mengkonsumsi obat anti
hipertensi tidak rutin.

• Riwayat diabetes melitus disangkal.

• Riwayat stroke disangkal.

• Riwayat keluarga hipertensi tidak tau.


Pemeriksaan Fisik

• Ku : tampak sakit sedang • Kepala : Normochephal


• Kesadaran : composmentis • Mata : Ca (-/-), SI (-/-), RC +/+ ,
isokor
• Tanda vital • Hidung : Mukosa hiperemis (-),
TD : 170/90 mmHg sekret (-)
Nadi : 90 x/ menit • Telinga : Sekret (-), nyeri tekan (-)
Pernafasan: 20 x/menit • Mulut : bibir kering
• Leher : Pembesaran KGB (-),
Suhu : 36,30C kelenjar tiroid (-)
Pemeriksaan Fisik

• Thorax
• Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

• Pulmo : Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-

• Abdomen : Simetris, datar, soepel, BU (+) normal, nyeri tekan (-)

• Ekstremitas : Edema (-), akral hangat, CRT < 2 detik


Anjuran Pemeriksaan

• Pemeriksaan darah rutin


• Koesterol
• Asam Urat
• GDS
Diagnosa

Diagnosis kerja Diagnosis banding

• Hipertensi Grade II -
(ICD X )
Manajemen

Promotif

• Menjelaskan pada pasien megenai penyakit hipertensi, dengan bahasa yang


dimengerti pasien.

• Menerangkan kepada pasien tentang bahayanya penyakit hipertensi dan


komplikasinya.

• Menganjurkan pasien mengkonsumsi obat antihipertensinya secara rutin dan


teratur, serta tetap kontrol ke Puskesmas bila obat habis.

• Mengatur pola makan yang benar, makan makanan yang rendah garam.

• Lakukan olah raga secara teratur.


Manajemen

Preventif

• Menyarankan agar pasien menjaga pola makannya dengan diet


rendah garam, rendah lemak dan tinggi serat.

• Menyarankan agar pasien banyak banyak berolahraga.

• Menyarankan agar pasien teratur minum obat dan memeriksakan


tekanan darahnya ke puskesmas secara berkala.

• Menyarankan untuk mengurangi beban pikiran.


Manajemen
Kuratif
Non Farmakologi
• Istirahat
• Diet rendah garam, rendah lemak dan tinggi serat.

Farmakologi
• Captopril 1 x 12,5 mg
RESEP
FOHAI

Mengkudu

Rosela

Seledri
Manajemen

Rehabilitatif
• Memantau tekanan darah dengan menganjurkan pasien rutin kontrol
ke Puskesmas minimimal 1 kali seminggu,

• Memberitahukan untuk kembali ke Puskesmas bila keadaan tidak


membaik atau bertambah buruk.
ANALISA KASUS

Hubungan diagnosis dengan rumah


dan lingkungan sekitar

 Tidak terdapat hubungan antara keluhan yang


dialami pasien dengan keadaan rumah dan lingkungan
sekitar
Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan
hubungan keluarga

 Tidak ada hubungan diagnpasienis dengan keadaan


dan hubungan dalam keluarga
Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga
dan lingkungan sekitar

Pasien bekerja sebagai dukun beranak dan kadang masih diminta untuk
membantu persalinan bersama bidan di desanya.

Ada hubungan, kondisi fisik pasien yang sudah lemah sehingga pasien
mudah lelah
Analisis kemungkinan berbagai faktor resiko atau etiologi
penyakit pada pasien ini

Adapun pada pasien ini penyakit hipertensinya di pengaruhi


factor usia dan juga gaya hidup pasien yang kurang sehat.
Analisis untuk mengurangi paparan dengan faktor resiko
atau etiologi pada pasien ini

Pasien dianjurkan untuk memodifikasi gaya hidup yang sehat


seperti mengatur pola makan dengan benar, hindari makan yang
mengandung kolesterol seperti makanan bersantan, hindari stres,
olah raga yang teratur.
 Selain itu pasien juga kontrol teratur, periksa tekanan darah
secara rutin serta mengkonsumsi obat yang teratur.
Edukasi yang diberikan pada pasien dan keluarga

Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini tidak diketahui penyebabnya.


Namum ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya: yaitu faktor yang tidak
dapat dimodifikasi yaitu faktor umur, dan faktor yang dapat dimodifikasi yaitu gaya
hidup
Mengatur pola makan yang benar, makan makanan yang rendah kolesterol, diet
rendah garam atau menggunakan garam untuk hipertensi.
Lakukan olah raga secara teratur.
Tidak merokok dan jauhkan diri dari asap rokok
Mengkonsumsi obat secara rutin.
TERIMA KASIH

You might also like