Professional Documents
Culture Documents
Etiologi
Patogenesis
Anamnesis
Sesuai dengan stadium morbili
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis Status Dermatologi
Dapat dijumpai konjungtivitis dan koplik Dapat dijumpai makula eritem dengan
spot papul multiple mulai muncul dari belakang
telinga menyebar ke wajah, badan, lengan
dan kaki
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Sitologi (Tzanck Test) Pemeriksaan Serologi
Dari bahan selular mukosa hidung atau Hemaglutination inhibition test dan
buccal menggunakan pewarnaan Giemsa, complement fiksatior test akan ditemukan
diperiksa secara mikroskopis. (+) bila adanya antibody yang spesifik dalam 1 – 3
ditemukan sel raksasa (multinucleated hari setelah timbulnya ruam dan mencapai
giant sel) puncaknya pada 2 – 4 minggu kemudian
Reaksi Non-
Reaksi Imunologi
imunologi
Nama : Tn. N
Umur : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Wonosari, Klaten
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Islam
No. RM : 139829
Tanggal masuk RS : 20 Juli 2017
Anamnesis
STATUS
DERMATOLOGI
Perbandingan UKK morbili pada kasus dan teori
Kasus Teori
Kasus Teori
Morbili
• Pemulihan ditandai erupsi berkurang dan
meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua
(hiperpigmentasi) yang lama-kelamaan akan hilang
sendiri.
Erupsi morbiliformis
• Pemulihan ditandai perubahan warna kulit dari
merah terang ke warna coklat kemerahan disertai
deskuamasi kulit dan biasanya meninggalkan bekas.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Sitologi
• Tidak dilakukan
Pemeriksaan Serologi
• Tidak dilakukan
Diagnosis Banding
Morbili
Erupsi Morbiliformis
Tatalaksana
MEDIKAMENTOSA
• Terapi Simptomatik
• R/ Loratadin tab 10 mg No. X
• S 1 dd 1 pagi (saat gatal)
• R/ Paracetamol 500 mg No. XXX
• S 3 dd 1 (prn)
• Terapi Supportif
• R/ Vit A 100.000 IU No. XX
• S 2 dd 1
NON MEDIKAMENTOSA
• Tirah baring
• Infus RL 15 tpm
• Makan cukup
Edukasi
Edukasi keluarga dan pasien bahwa morbili merupakan penyakit yang
menular. Namun demikian, pada sebagian besar pasien infeksi virus dapat
sembuh sendiri, sehingga pengobatan bersifat suportif. Edukasi pentingnya
memperhatikan cairan yang hilang dari diare/emesis.
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad kosmetikam : dubia
PEMBAHASAN
• Bintil kemerahan Penegakkan
hampir di seluruh UKK : makula eritem
dengan papul multipel Diagnosis
tubuh diawali dengan • Anamnesis
demam, batuk, nyeri
telan, diare, pusing dan • Morbili • Karakteristik demam
mata merah. • Erupsi • Munculnya nyeri telan,
Morbiliformis mata merah
Keluhan Pasien • Telusuri riwayat
penggunaan obat
• Riwayat gatal terutama
pada telapak tangan
• Pemeriksaan Fisik
• Telusuri adanya koplik
spot
• Konjungtivitis
• Diaskopi
• Pemeriksaan Penunjang
• Lab Hematologi
Demam Konjungtivitis Nyeri telan
Pada morbili demam Pada morbili Menunjukkan
terjadi sebelum konjungtivitis seringkali keterlibatan mukosa yang
munculnya ruam kulit mengenai salah satu atau dapat terjadi pada
dan pada tahap ini pasien kedua sisi (bilateral) morbili maupun erupsi
belum mengkonsumsi tetapi pada erupsi morbiliformis
obat-obatan untuk morbiliformis
mengurangi gejala konjungtivitis selalu
tersebut sehingga dapat mengenai kedua sisi
dibedakan dengan erupsi (bilateral) akibat proses
mrobiliformis inflamasi sistemik
Ujud Kelainan Kulit
Pada morbili lesi
pertama kali muncul di
lateral atas leher
kemudian menyebar ke Uji Diaskopi Koplik Spot
belakang telinga, wajah, Morbili (+) Morbili (+)
leher, anggota gerak atas,
dada, punggung, abdomen, Erupsi Morbiliformis (-) Erupsi Morbiliformis (-)
dan terakhir tungkai atas
sedangkan pada erupsi
morbiliformis lesi
menyebar ke perifer
tubuh secara simetris
Pruritus
Pada morbili munculnya
lesi tidak didahului pruritus,
tetapi pada erupsi
morbiliformis khas Hasil Lab Hematologi
didapatkan pruritus Morbili : normal /leukopenia
terutama pada telapak
tangan Erupsi Morbiliformis : leukositosis
KESIMPULAN
Makula eritem dengan papul
multiple tersebar hampir di
seluruh tubuh