You are on page 1of 17

DISMENORE

Perceptor
Dr. Taufiqurrahman Rahim, Sp.Og (K)

Oleh
Putri Dhea Astuti, S.Ked

Kepaniteraan Klinik Obstetrik Dan Ginekologik


Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung
2017
Prevalensi dan Insidensi

50-90% wanita 13-51% wanita


mengalami pernah tidak hadir
dismenore karena dismenore

5-14% wanita rutin


tidak hadir karena
dismenore
Faktor Risiko
Perubahan
kehidupan, minim
Sosioekonomi
usia dukungan sosial,
rendah
hubungan yang
menekan

Menarce dini, Obesitas, aktivitas


peningkatan durasi Merokok fisik, dan alkohol
menstruasi (kontroversi)

Riwayat keluarga Nuliparitas


Anamnesis
Menyiingkirkan dismenore sekunder dan penyebab lain nyeri pelvis

Riwayat menstruasi: usia menarce; durasi, lama dan keteraturan siklus menstruasi,
jumlah darah menstruasi, perdarahan intramenstrual, perdarahan post koitus

Jangka waktu antara menarce dan awal mula dismonere

nyeri – tipe, lokasi, penjalaran, gejala penyerta, kronologi onset nyeri saat
menstruasi

Keparahan dan durasi gejala, progresifitas, derajat disabilitas pasien

Gejala GI dan nyeri pelvis yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi
Perdarahan dan nyeri rektum

Aktivitas seksual, dispareunia, dan kontrasepsi

Riwayat ginekologi: STIs, infeksi pelvis, infertilitas

Riwayat operasi pelvis/serviks: sirklase, cryotheraphy, conization (stenosis


serviks)

Riwayat keluarga endometriosis

Riwayat pengobatan
Pemeriksaan untuk menilai adanya
patologi pada pelvis
Pemeriksaan
abdomen
Pada wanita
Pemeriksaan dewasa dengan
• Massa pelvis  dismenore primer
• Tenderness Inspeksi: genitalia
anamnesis ringan-sedang
eksternal 
mengarah ke yang tidak pernah
menyingkirkan
penyakit organik berhubungan
abnormalitas
atau tidak respon seksual tidak
himen
terhadap terapi diperlukan
konvensional pemeriksaan
pelvis
Pemeriksaan Penunjang

USS MRI Histereskopi dan Laparaskopi


• Tidak ada bukti USS dapat • Untuk adenomiosis, sonohisterografi • Diagnosis pasti
digunakan sebagai evaluasi tetapi memiliki efek saline endometriosis, PID,
dismenore primer klinis yang terbatas adesi pelvis
dan biaya • Untuk polip
• Digunakan jika ditemukan kelainan endometrial dan • Indikasi: jika diduga
pada pemeriksaan, dismenore pemeriksaan mahal kuat terdapat
fibroid submukosal
dengan gagal terapi lini pertama, keadaan patologis
tidak memungkinkan pemeriksaan diatas atau jika
pelvis terapi lini pertama
• Tidak bisa deteksi tanda penyakit gagal
organik: tenderness ligamentum
uterosacral, tendernes serviks atau
nodul  tidak bisa menggantikan
pemeriksaan bimanual
Diagnosis Banding
Dismenore Primer Dismenore Sekunder Penyebab lain

• Terjadi setelah siklus • Nyeri menstruasi • Penyebab lain nyeri:


ovulasi, 6-12 bulan disebabkan keadaan • PID kronik
setelah menarce, ketika patologi pelvis • Adesi Pelvis
siklus teratur • Tidak pernah nyeri • Irritable Bowel
• Nyeri terjadi sebelum sebelumnya Syndrome
onset menstruasi dan • Nyeri menetap meskipun • Inflammatory Bowel
bertahan hingga 72 jam, menstruasi selesai, atau Disease
meningkat seiring dengan timbul sesuai siklus
menstruasi • Interstisial cystitis
menstruasi tetapi
• Tidak terdapat gejala eksaserbasi akibat • IUD
ginekologik lain menstruasi • Dismenore mendadak
• Mungkin ditemukan • Terdapat gejala • PID akut
gejala non-ginekologik ginekologik lain
lain • Pemeriksaan pelvis
• Pemeriksaan pelvis didapatkan kelainan, jika
normal tidak ditemukan kelainan,
dismenore sekunder
belum bisa disingkirkan
Dismenore Sekunder
Polip
endometrial:
Endometriosis: polip fibroid
Malformasi
nyeri pelvis submukosum
obstruktif
kronik atau Mioma uteri: pedunculated
traktus
siklik yang nyeri abdomen dan polip
Adenomiosis: genitalia:
sering terjadi bawah, diikuti endometrium
menstruasi Stenosis dismenore
sebelum HMB, terdapat dapat
yang nyeri serviks saat 6 bulan
menstruasi massa pada menyebabkan
disertai HMB pertama sejak
dan disertai pemeriksaan nyeri
menarce, atau
HMB dan pelvis menstruasi
saat usia
dispareunia dan
pubertas
berat perdarahan
vagina
abnormal
Peyebab Lain
Nyeri

PID
abdomen
bawah dan Riwayat

IUD
tenderness insersi IUD, 3-
disertai 6 bulan
dispareunia, sebelumnya
perdarahan
vagina Nyeri disertai
abnormal, period
dan dicharge menstruasi
vagina yang lebih
abnormal panjang dan
lebih banyak,
 Infeksi sering
akut, disertai
mungkin perdarahan
timbul atau bercak
demam spotting
antara 2
periode
Penatalaksanaan
Gaya Hidup
• Olahrahga  kontoversi karena data terbatas
• Intervensi tingkah laku – biofeedback, desensitisasi, hipnoterapi, latihan relaksasi  efektif
• Pemanasan topikal – terapi panas topikal tingkat rendah  bukti terbatas
Diet
• Suplemen diet & herbal  bukti terbatas
• Vitamin B1 – lebih efektif daripada placebo  bukti terbatas
• Magnesium, vitamin B6 menghilangkan nyeri
• Minyak ikan dan herbal Jepang  tidak bisa disimpulkan efektifitasnya
• Obat herbal Cina  hasil penelitian terbatas pada kualitas metodologi lemah
Obat
• Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS)- menggunakan elektroda yang
menstimulasi kulit untuk mengurangi persepsi frekuensi dan intensitas nyeri
• Frekuensi tinggi TENS : lebih efektif dari placebo dan TENS frekuensi rendah
• Efek samping: kaku otot, sakit kepala, mual, kemerahan dan rasa terbakar pada kulit pada
10% kasus
• Acupuncture  bukti terbatas
• Manipulasi spinal  tidak ada bukti manfaatnya
Penatalaksanaan Medikamentosa
Non-
hormonal
NSAID
• Untuk menghilangkan nyeri dan
meningkatkan aktivias sehari-
hari
• Digunakan ketika timbul gejala
atau saat onset perdarahan
• Tidak boleh lebih dari 2-3 hari

Asetaminofen
• Jika terdapat kontraindikasi
NSAID
• Jika respon NSAID tidak baik

Kodein
• Dapat dikombinasikan dengan
NSAID atau asetaminofen, jika
kedua obat diatas tidak
berespon baik
Hormonal
• Lini pertama
• Menurunkan nyeri menstruasi dengan kombinasi dosis
Kombinasi Kontrasepsi Oral
rendah dan medium ethinyl oestradiol jika
(COC)
dibandingkan plasebo
• Terapi terus menerus COC dapat digunakan

Depot medroxyprogesterone
• Induksi atrofi endometrium  mengurangi dismenore
acetate (DMPA)

Progestin only pill (POP) • Menurunkan aliran dan kram saat menstruasi

• Meskipun tidak supresi ovulasi, tetapi memberikan


Levonogestrel IUS efek lokal pada endometrium, yang menyebabkan
atrofi dan meringankan dismenore

• POP, LNG, IUS: efektif untuk mengurangi nyeri akibat


Penelitian observasi
menstruasi (Cochrane, 2005)
• Mekanisme: menghambat
enzim COX dan produksi
prostaglandin
• Indikasi:
• dismenore (lini
pertama)
NSAID • HMB
• Dosis: 500mg (3 kali
(Asam Mefenamat) sehari)
• Efek samping: Gangguan
digestif, diare, sakit
kepala, mengantuk; berat:
perburukan asma, ulkus
peptik
• KI: asma, ulkus peptik
Penatalaksanaan Operasi
• Indikasi: jika dismenore tidak membaik dengan medikamentosa

• ditemukan endometriosis pada 12-32% wanita, 50% pada remaja


Laparaskopi

Presacral • transaksi total nervus presakral bersama dengan segitiga interiliaka


Neurectomy
(PSN)

• jika penyakit yang mendasari mengindikasikan histerektomi dan fungsi


reproduksi pasien sudah baik
Histerektomi • Histerektomi dapat menghilangkan nyeri menstruasi permanen
Tidak dianjurkan :
• Manipulasi spinal
• Reseksi ligamen uterosakral
PSN
Bukti terbatas sebagai terapi
dismenore primer PSN termasuk transeksi total
(Cochrane, 2005) dengan saraf presakral yang berada
menimbang risiko terhadap di segitiga interiliaka
manfaat yang diharapkan

Komplikasi: konstipasi,
urgensi urin yang tidak
Laparascopy uterosacral
respon terhadap pengobatan
nerve ablation (LUNA) 
medikamentosa; terdapat
tidak ada bukti manfaat
pada 5% wanita yang
diterapi dengan PSN

You might also like