You are on page 1of 23

Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi

Pembimbing : dr. Evalina Asnawi Hutagalung, sp.KJ (K)


Penyaji: Tammy Kabinani – 11.2016.335

Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Penyakit Jiwa


Periode 15 Januari 2017 – 17 Februari 2018
Pokok Bahasan
Definisi
Etiologi
Epidemiologi
Diagnosis
Diagnosis Banding
Manifestasi Klinik
Faktor Resiko
Penatalaksanaan
Prognosis
Definisi

Cemas/Anxietas Depresi

Perasaan khawatir & disertai dengan gejala somatik Alam perasaan yang sedih dengan gejala penyerta
(motorik & otonomik) yang menyebabkan gangguan termasuk perubahan pola tidur, nafsu makan,
fungsi sosial dan atau fungsi pekerjaan atau psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan,
perasaan nyeri hebat, dan perasaan tak enak rasa putus asa, tak berdaya dan gagasan bunuh
diri
Definisi
Gangguan campuran Anxietas
dan depresi

Gangguan campuran cemas dan depresi mencakup


individu yang memiliki gejala kecemasan dan depresi
tetapi tidak memiliki kriteria diagnostik untuk suatu
gangguan mood. Kombinasi gejala depresi dan
kecemasan menyebabkan gangguan fungsional yang
bermakna pada individu yang terkena.
F40–F48 GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN SOMATOFORM DAN
GANGGUAN YANG BERKAITAN DENGAN STRES
F40 Gangguan Anxieta Fobik F41.3 Gangguan anxietas campuran lainnya
F40.0 Agorafobia F41.8 Gangguan anxietas lainnya YDT
.00 Tanpa gangguan panik F41.9 Gangguan anxietas YTT
.01 Dengan gangguan panik F42 Gangguan Obsesif-Kompulsif
F40.1 Fobia sosial F42.0 Predominan pikiran obsesional atau pengulangan
F40.2 Fobia khas (terisolasi) F42.1 Predominan tindakan kompulsif (obsesional ritual)
F40.8 Gangguan anxietas fobik lainnya F42.2 Campuran tindakan dan pikiran obsesional
F40.9 Gangguan anxietas fobik YTT F42.8 Gangguan obsesif kompulsif lainnya
F41 Gangguan Anxietas Lainnya F42.9 Gangguan obsesif kompulsif YTT
F41.0 Gangguan panik (anxietas paroksismal episodik) F43 Reaksi Terhadap Stres Berat dan Gangguan
F41.1 Gangguan anxietas menyeluruh Penyesuaian (F43.0-F43.9)
F44 Gangguan Disosiatif (Konversi) (F44.0-F44.9)
F41.2 Gangguan campuran F45 Gangguan Somatoform (F45.0-F45.9)
anxietas dan depresif F48 Gangguan Neurotik Lainnya (F48.0-F48.9)
Epidemiologi

• Pravelensi pada populasi umum =10% dan di klinik


pelayanan primer ≤ 50 %,
• ♀:♂= 2:1,
• ♀:♂ = 1:1
Etiologi

Hiperaktivitas
Obat
Neuroendokrin sistem Genetik
serotonergik
noradrenergik
Stressor Psikososial

Hubungan
Perkawinan Interpersonal
Pekerjaan

Hukum Keuangan
Stressor Psikososial

Faktor
Perkembangan Penyakit Fisik
Keluarga

Masalah
Trauma
Lain
Gejala Umum Anxietas
Kewaspadaan berlebihan
Ketegangan Motorik Hiperaktivitas Otonomik
& Penangkapan berkurang
• Kedutan otot/ rasa gemetar • Nafas pendek/terasa berat • Perasaan jadi peka/mudah
• Otot tegang/kaku/pegal • Jantung berdebar-debar ngilu
• Tidak bisa diam • Telapak tangan • Mudah terkejut/kaget
• Mudah menjadi lelah basah/dingin • Sulit konsentrasi pikiran
• Mulut kering • Sukar tidur
• Kepala pusing/rasa • Mudah tersinggung
melayang
• Mual, mencret, perut tak
enak
• Muka panas/ badan
menggigil
• Buang air kecil lebih sering
Gejala Umum Gangguan Depresif
Gejala Lain
Gejala Utama • Konsentrasi dan perhatian berkurang
• Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
• mood depresif,
• Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak
• kehilangan minat dan berguna
kegembiraan • Pandangan masa depan yang suram dan
• berkurangnya energi pesimistis
yang menuju • Gagasan atau perbuatan membahayakan
meningkatnya diri atau bunuh diri
• Tidur terganggu
keadaan mudah lelah
• Nafsu makan berkurang.
Diagnosis

Kriteria
Diagnostik

DSM-IV-
ICD-10 PPDGJ III
TR
Kriteria DSM-IV-TR
Mood disforik yang berulang atau menetap dan bertahan sedikitnya 1 bulan

Mood disforik disertai empat (atau lebih) gejala berikut selama sedikitnya 1 bulan :

1. Kesulitan berkonsentrasi atau pikiran kosong


2. Gangguan tidur (sulit untuk jatuh tertidur atau tetap tidur atau gelisahm tidur tidak puas)
3. Lelah atau energi rendah
4. Iritabilitas
5. Khawatir
6. Mudah nangis
7. Hipervigilance
8. Antisipasi hal terburuk
9. Tidak ada harapan (pesimis yang menetap akan masa depan)
10. Harga diri yang rendah atau rasa tidak berharga
Kriteria DSM-IV-TR
Gejala menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya dalam area
fungsi sosial, pekerjaan atau area fungsi penting lain.
Gejala tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat (cth. Penyalahguanaan obat
atau pengobatan) atau keadaan medis umum
Semua hal berikut ini :
1. Kriteria tidak pernah memenuhi gangguan depresif berat, gangguan distimik;
gangguan panik, atau gangguan ansietas menyeluruh
2. Kriteria saat ini tidak memenuhi gangguan mood atau ansietas lain (termasuk
gangguan ansietas atau gangguan mood, dalam remisi parsial)
3. Gejala tidak lebih mungkin disebabkan gangguan jiwa lain.
Kriteria ICD-10

Sumber: Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Comprehensive


textbook of psychiatric. 9th ed. Philadelphia: Lippincott
William & Wilkins; 2009.p.1723-4.
Kriteria PPDGJ III
1. Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak
menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis
tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun
tidak terus-menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.
2. Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, harus
dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas
fobik.
3. Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan
masing-masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut dikemukakan, dan
diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal
hanya dapat dikemukakan satudiagnosis maka gangguan depresif harus
diutamakan.
4. Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stres kehidupan yang jelas, maka
harusdigunakan kategori F43.2 gangguan penyesuaian.
Diagnosa Banding

1. Gangguan • Gangguan cemas menyeluruh


Anxietas
2. Gangguan • Gangguan distimik
Mood • Gangguan depresi ringan

3. Gangguan • Gangguan kepribadian menghindar


Kepribadian dan obsesif kompulsif
Penatalaksanaan
• Farmakoterapi

Sumber: Freitas-Ferrari MC, Hallak JE, Trzesniak C, Filho AS, Machado-de-Sousa JP, Chagas MH.
Neuroimaging in social anxiety disorder: a systematic review of the literature. Prog
Neuropsychopharmacol Biol Psychiatry. 2010 May 30. 34(4):565-80.
Hamilton Anxiety Rating Scale

 Keterangan:

 < 14 = tidak ada kecemasan


 14 – 20 = kecemasan ringan
 21 – 27 = kecemasan sedang
 28 – 41 = kecemasan berat
 42 – 56 = kecemasan berat sekali

Sumber: Johnson PL, Truitt W, Fitz SD, Minick PE,


Dietrich A, Sanghani S. A key role for orexin in panic
anxiety. Nat Med. 2010 Jan. 16(1):111-5.
Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)
•<7 : normal
• 8 – 13 : depresi ringan
• 14 – 18 : depresi sedang
• 19 – 22 : depresi berat
• > 23 : depresi sangat berat
Psikoterapi

• Mendorong orang untuk melakukan


Behaviour kegiatan yang menguntungkan,
Theraphy menyenangkan atau memberikan
rasa kepuasan

• Berfokus pada masalah dalam hubungan pribadi dan


Interpersonal keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani masalah.
Theraphy • Mengidentifikasi pola-pola ini agar dapat fokus pada
peningkatan hubungan, mengatasi kesedihan dan
menemukan cara baru untuk bergaul dengan orang lain
Kesimpulan
• Gangguan campuran anxietas dan depresi ini mencakup
pasien yang memiliki gejala kecemasan dan depresi,
tetapi tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk suatu
gangguan kecemasan maupun gangguan mood.
Kombinasi gejala depresi dan kecemasan menyebabkan
gangguan fungsional yang bermakna pada orang yang
terkena. Farmakoterapi untuk gangguan campuran
ansietas-depresif dapat mencakup obat ansietas, obat
antidepresif, atau keduanya.

You might also like