Professional Documents
Culture Documents
Hipertensi
Tekanan
TDS≥ 140 Darah
mmHg bertahan
atau TDD≥ > 4 jam
90 mmHg
TDS≥160
Hipertensi Berat mmHg atau
TDD≥110
Diagnosis Hipertensi
• Diagnosis dilakukan minimal dengan mengukur tekanan darah 2 kali
dalam selang waktu 4 jam
• Pada keadaan hipertensi berta diagnosis dapat dikonfirmasi dengan
interval waktu yang lebih pendek
Diagnosis Proteinuria
Protein Urin 24 jam≥ 300 mg
Rasio protein/ kreatinin ≥0,3
Urin dipstick≥ +1
HIPERTENSI KRONIK
• Hipertensi < 20 mgg TERAPI:
• Bisa superimposed PE 1. Labetalol (200-2400 mg/hr)
• Terapi jika TD 160/105 2. Metildopa (500-3000
mg/hr)
Periksa USG 3. Nidefipin (30-120 mg/hr)
Awasi pertumbuhan • Hindari ACE inhibitor, HCT
janin
HIPERTENSI KRONIK
• Target tekanan darah < 150/100 mmHg
• Persalinan ≥ 38 mgg
• Persalinan normal,
• SC sesuai indikasi obstetrik
PERSALINAN:
• Persalinan normal, SC sesuai indikasi
• UK >37 mgg
PREEKLAMPSIA
• Hipertensi ≥ 20 mgg • Preeklampsia ringan
(PER) tidak digunakan
• Proteinuria (+) lagi.
BBLR Prematuritas
Cardiovascul Diabetes
ar Disease Mellitus
Hipertensi Stroke
Efek
Jangka
Panjang
Menurut AmericanDiabetes Association,
diabetes mellitus merupakan kelompok
penyakit metabolic dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-
duanya.
Klasifikasi dan
Karakteristik Diabetes
Mellitus
Diabetes Mellitus Tipe 1:
• Destruksi sel beta, umumnya menujurus
ke definisi insulin absolut baik melalui
proses imunologik ataupun idiopatik.
• Pasien diabetes ini mewarisi kerentanan
genetic yang merupakan predisposisi
untuk kerusakan autoimun sel beta
pangkreas.
• Respon imun dipacu oleh aktivitas
limfosit, antibody terhadapsel pulau
Langerhans dan terhadap insulin itu
sendiri.