Professional Documents
Culture Documents
Catamb Retensi Urine
Catamb Retensi Urine
Faktor Risiko
• Herediter, laki – laki, 35 – 50 tahun
• Iklim dan temperature
– Musim panas → Suhu tinggi → Keluar keringat →
Konsentrasi urine meningkat
• Asupan air
– Banyak minum air dapat melarutkan dan mempermudah
pengeluaran kristal
• Diet tinggi purine, oksalat, kalsium
• Pekerjaan : Banyak duduk, sedentary lifestyle
• Menahan kencing → Statis urine → Presipitasi kristal
Pathophysiology
• Supersaturation
– At specific concentration, the ions reach supersaturation
– Beyond this point, these ions cannot remain dissolved and
will become insoluble and precipitate
• Nidus
– Represent a focus where crystals start precipitating
• Aggregation
– Precipitating crystal accumulate on each other and form
bigger crystal in geometrical and organized fashion
Inhibitor Pembentukan Batu
• Inhibitor pembentukan
– Magnesium : Berikatan dengan oksalat sehinga menurunkan
jumlah Ca yang berikatan dengan oksalat
– Sitrat : Berikatan dengan Ca sehingga menghambat
pembentukan batu Ca phosphate dan Ca oksalat
• Inhibitor pertumbuhan dan agregasi
– Glikosaminoglikan, nefrocalcin, protein Tamm-Horsfall
Type of Kidney Stone
• Calcium stones account for 80% of all stones
– Calcium oxalate are the most common
– Calcium phosphate
• Uric acid stones
• Struvite stones composed of Mg, NH3, Ca, and phosphate
• Cystine stones
• Indinavir stones which are limited to HIV-infected
Batu Kalsium
• Hipercalciuria : Peningkatan absorpsi, gangguan reabsorpsi, atau
peningkatan resorpsi tulang
• Hiperoxaluria : Post operasi intestinum, diet tinggi oksalat (the,
kopi, soft drink, coklat, jeruk, bayam), vitamin C
• Hipositraturia : Renal tubular acidosis, sindrom malabsorpsi
• Hiperuricosuria : Diet tinggi purin, gout, multiple myeloma
• Hipomagnesuria : Inflammatory bowel disease, malabsorpsi
Batu Asam Urat
• Terdiri dari asam urat murni atau campuran kalsium oksalat
• Morfologi : Berukuran kecil sampai besar, berbentuk bulat atau
staghorn, dan halus sehingga sering keluar spontan
Batu Struvit (Batu Infeksi)
• Disebabkan oleh bakteri yang menghasilkan enzim urease
– Proteus, Klebsiella, Serratia, Enterobacter, Pseudomonas,
Staphylococcus
• Urease → Hidrolisis urea → Amonia → Urine basa
• Amonia berikatan dengan fosfat, Mg, dan Ca membentuk batu
triple phosphate
Clinical Manifestations
• Acute onset of severe flank pain radiating to groin
• Hematuria
• Infection
• Fever
• Nausea and vomiting
Gejala Klinis
• Batu ginjal
– Nyeri pinggang, hematuria, dysuria
– Gejala gagal ginjal, retensi urine, hidronefrosis
• Batu ureter
– Nyeri pinggang, nyeri kolik yang menyebar
– Ureter atas (proksimal) : Ke region lumbal
– Ureter tengah : Ke dinding abdomen inferior
– Ureter bawah (distal) : Ke lipatan paha, testis, labia majora
• Batu vesica urinaria
– Dysuria, hematuria, feeling uncomfortable, miksi tiba – tiba
berhenti, lancer kembali setelah berubah posisi, retensi urine
– Refered pain pada ujung penis, scrotum, penineum, pinggang,
sampai kaki
• Batu uretra
– Miksi tiba – tiba berhenti, retensi urine
– Benjolan keras pada urethra anterior
– Nyeri pada glans penis, perineum, atau rectum
Nyeri Ginjal dan Nyeri Kolik
• Nyeri ginjal
– Terjadi akibat regangan kapsul ginjal
– Misalnya pada pyelonephritis akut yang menyebabkan edema
dan obstruksi yang menyebabkan hidronefrosis
• Nyeri kolik
– Terjadi akibat spasme otot polos ureter atau calices karena
hambatan gerakan peristaltic
– Sangat sakit dan hilang timbul
– Menyebar dari sudut costovertebrae, dinding anterior
abdomen, region inguinal, sampai organ genital
Pemeriksaan Radiologi
• Ultrasonografi
– Menunjukkan ukuran, bentuk, dan posisi batu
– Indikasi : Ibu hamil dan pasien yang alergi dengan kontras
– Tidak dapat membedakan antara batu opaque dan lusen
• Foto polos abdomen
– Radioopaque : Kalsium oksalat dan kalsium fosfat
– Radiolusen : Struvite, sistin, urat
– Tidak dapat mendeteksi batu radiolusen, batu ukuran
kecil, dan batu di dalam dan di luar ginjal
• IVP
– Mendeteksi batu radiolusen sebagai filling defect
– Menunjukkan lokasi, kelainan anatomis dan fungsi ginjal
• CT Scan tanpa kontras
– Menunjukkan jenis, densitas, dan bentuk batu
– Mendeteksi batu radiolusen dan kelainan lainnya
– Tidak dapat menentukan ukuran dan lokasi batu
Terapi Medikamentosa
• Indikasi : Diameter batu < 5 mm
– Diharapkan batu keluar spontan
• Analgesik
• Diuretik
• Minum banyak air
• Terapi menurut jenis batu
Terapi Operatif
• Tidak keluar setelah beberapa periode waktu
• Menyebabkan nyeri yang konstan
• Berukuran terlalu besar atau terdapat di lokasi yang sulit
• Menyebabkan obstruksi dan statsis urine
• Terdapat komplikasi : ISK, gagal ginjal
• Tumbuh membesar
• Metode : ESWL, PNL, litrotripsi, bedah laparoskopi
Pencegahan
• Minum yang cukup dan berusaha mengeluarkan urine 2 – 3 liter
setiap hari
– Terutama pada malam hari untuk meningkatkan aliran urine
dan menurunkan konsentrasi
– Menghindari soft drink
• Pengaturan diet
– Diet rendah protein, oksalat, garam, purin
– Jangan membatasi masukan Ca
• Aktivitas fisik yang cukup
• Medikamentosa
Hiperplasia Prostat
Benigna (BPH)
Etiologi
Belum diketahui secara pasti
Berhubungan dengan peningkatan DHT dan penuaan
Beberapa hipotesis
Teori DHT
Ketidakseimbangan estrogen-testosterone
Interaksi stroma-epitel
Penurunan apoptosis
Menurunkan apoptosis
Penurunan apoptosis
Androgen dan estrogen menghambat apoptosis
Sense incomplete
Retention
IPSS
0 – 7 : Ringan
8 – 18 : Sedang
> 18 : Berat
Pemeriksaan Fisik
Vesica urinaria terisi penuh
Massa kistik di daerah suprapubic karena retensi urine
Inkontinensia paradoksa
Pemeriksaan rectal touche
Konsistensi : Kenyal seperti meraba ujung hidung
kelainan neurogenik
Pemeriksaan Laboratorium
Fungsi ginjal : Menentukan penyulit pada ginjal dan ureter
Gula darah : Mendeteksi diabetes mellitus yang dapat
menyebabkan gangguan neurologi vesica urinaria
Kadar prostate-specific antigen (PSA)
Uroflowmetry dengan flow rate maksimal
Lebih dari 15 ml per detik : Non obstruktif
Metode :
Pembedahan terbuka : Metode Milin atau Freyer