You are on page 1of 30

• Ejaan adalah keseluruhan peraturan

bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran


melalui huruf, menetapkan tanda-tanda baca,
memenggal kata, dan dan bagaimana
menggabungkan kata.
• Ejaan dari segi bahasa adalah kaidah, kaidah
cara menggambarkan bunyi-bunyi bahasa
(kata,kalimat) dalam bentuk tulisan ( huruf-
huruf dan tanda baca).
A. Penulisan huruf
1. huruf besar/kapital
a. Huruf pertama ungkapan yang berkaitan
dengan nama tuhan dan kitab suci,termasuk
kata ganti tuhan ditulis kapital.
b. Huruf pertama dalam gelar
kehormaan,keturunan,dan keagamaan yang
diikuti nama orang ditulis kapital.

c. Huruf pertama nama jabatan yang


diiringi nama orang, nama instansi,atau
nama tempat ditulis kapital.
d. Huruf pertama nama bangsa, nama suku,dan
nama bahasa ditulis dalam huruf kapital. Namun
jika berada ditengah kalimat,kata
bangsa,suku,dan bahasa ditulis dengan huruf
kecil.
e. Huruf pertama geografi ditulis kapital
f. Huruf pertama nama tahun,nama
bulan,nama hari,nama hari raya,dan nama
peristiwa sejarah ditulis kapital.
g. Huruf pertama nama badan,nama lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan,serta nama
dokumen resmi ditulis kapital.
h. Huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan dipakai sebagai kata ganti atau
sapaan ditulis kapital.
i. Huruf pertama kata ganti Anda ditulis
kapital.
2. Penulisan huruf miring
a. Nama buku,nama majalah,dan nama surat
kabar yang dikutip dari karangan ditulis miring.
b. Huruf,bagian kata,atau kelompok kata
yang hendak ditegaskan atau dikhususkan ditulis
miring.
c. Nama-nama ilmiah atau ungkapan asing,
kecuali kata yang telah disesuaikan ejaannya,
ditulis miring.
B. Penulisan singkatan dan akronim
a. Singkatan bukan nama diri yang berupa
gabungan huruf,suku kata,atau huruf dan suku
kata dari deret kata ditulis seluruhnya dengan
huruf kecil. Tidak boleh diakhiri tanda titik
kecuali diakhir kalimat.
b. Singkatan nama diri yang berupa gabungan
suku kata,gabungan huruf dan suku kata dari
deret kata ditulis dengan huruf kapital pada
huruf awalnya. Tidak boleh diakhiri tanda titik
kecuali diakhir kalimat.
c. Penulisan singkatan nama diri yang berupa
gabungan huruf awal dari deret kata yang
disingkat dilakukan seluruhnya dengan huruf
kapital dan tidak diakhiri tanda titik.
d. Penulisan singkatan umum yang terdiri atas
satu kata dilakukan dengan menambahkan satu
tanda titik.
e. Penulisan singkatan dalam dua huruf
menggunakan titik disetiap akhir huruf.
f. Penulisan singkatan dalam tiga huruf atau
lebih diberi titik diakhir singkatan.
g. Singkatan lambang kimia, ukuran
timbangan,dan mata uang tidak dibubuhkan
tanda titik.
C. Penulisan angka dan bilangan
a. Untuk menyatakan lambang bilangan atau
nomor.
b. Untuk menyatakan ukuran
panjang,berat,isi, satuan waktu, nilai uang,dan
kuantitas.
c. Untuk nomor jalan dan alamat
d. Untuk bagian karangan dan ayat didalam
kitab suci.
e. Angka ditulis dengan huruf jika lebih dari
dua kata;ditulis seluruhnya dalam bentuk angka
itu sendiri jika dipakai secara berurutan.
f. Angka ditulis dengan huruf jika diawal
kalimat.
g. Jika dilambangkan dengan angka dan huruf
h. Bilangan tingkat
i. Bilangan yang diakhiri –an
j. Bilangan dan huruf tidak perlu ditulis
sekaligus, kecuali dalam akta atau dokumen
resmi.
k. Bilangan yang besar dapat tidak dinyatakan
dalam huruf.
D. Pemakaian tanda baca
1. Tanda titik (.)
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan.
b. Tanda titik dipakai dibelakang angka atau huruf
dalam satu bagan,ikhtisar,atau daftar.
c. Tanda titik digunakan dalam penanda waktu.
d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan
angka,jam,menit,dan detik yang menunjukkan jangka
waktu.
e. Tanda titik dipakai diantara nama penulis, judul
tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau
tanda seru,dan tempat terbit didalam pustaka.
f. Tanda titik dipakai untuk menceraikan
angka ribuan atau kelipatan.
g. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul
yang merupakan judul karangan atau judul
gambar,tabel,dan sebagainya.
h. Tanda titik tidak dipakai dibelakang:
1. alamat pengirim dan tanggal surat.
2. nama dan alamat penerima surat.
2. Tanda Koma (,)
a. Tanda koma digunakn diantara unsur-unsur di dalam pemerincian atau
pembilangan.
b. Tanda koma di gunakan untuk memisahkan antara kalimat setara yang
satu dan kalimat setara lainnya yang didahului kata tetapi atau
melainkan, dan sedangkan.
c. Tanda koma digunakan untuk menceraikan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimat.
d. Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung
antar kalimat yang terdapat di awal kalimat.
e. Tanda koma digunakan untuk memisahkan kata, seperti o, ya, wah, aduh,
kasihan, dari kata lain yang terdapat didalam kalimat.
f. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain didalam kalimat
g. Tanda koma di gunakan di antar (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian
alamat, (iii) tempat dan tanggal, (iv) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan
h. Tanda koma digunakan untuk menceraikan nama yang di balik
susunannya didalam daftar pustaka
i. Tanda koma digunakan di antara bagian-bagian didalam catatan kaki
j. Tanda koma digunakan diantara nama orang dan gelar akademik
yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga.
k. Tanda koma digunakan dimuka angka persepuluh atau diantara
rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
l. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau
keterangan aposisi.
m. Tanda koma dapat digunakan untuk menghindari salah baca
dibelakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
3. Tanda titik koma(;)
a. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian
kalimat yang sejenis dan setara.
b. Tanda titik koma digunakan sebagai pengganti kata penghubung
untuk memisahkan klausa yang setara didalam kalimat majemuk.
4. Tanda titik dua(:)
a. Tanda titik dua digunakan diakhir suatu
pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian
perintah. Tanda titik dua tidak dipakai jika
rangkaian atau pemerian itu merupakan
perincian yang mengakhiri pernyataannya.
b. Tanda titik dua digunakan setelah kata atau
ungkapan yang memerlukan perincian.
c. Tanda titik dua digunakan dalam teks drama
sesudah kata yang menunjukkan pelaku
percakapan.
d. Tanda titik dua digunakan(i) diantara jilid
atau nomor dan halaman,(ii) diantara bab dan
ayat didalam kitab suci,(iii) diantara judul dan
anak judul suatu karangan,serta(iv) nama kota
dan penerbit buku acuan dalam karangan.
5. Tanda Hubung (-)
a. Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku kata dasar yang
terputus karena pergantian baris.
b. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata
dibelakangnya atau akhiran dengan bagian kata didepannya pada
pergantiaan baris.
c. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata
ulang.
d. Tanda hubung digunakan untuk menyambung huruf pada kata yang
dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
e. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan
bagian-bagian kata atau ungkapan dan (ii) penghilangan bagian-bagian
kelompok kata.
f. Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan (i) se- dengan kata
berikutnya yang diawali dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii)
angka dengan –an, (iv) singkatan dengan huruf
kapital,imbuhan,kata,dan (v) nama jabatan rangkap.
g. Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan unsur bahasa
indonesia dg unsur bahasa asing.
6. Tanda pisah (-)
a. Tanda pisah membatasi menyisipan kata
atau kalimat yang memberi penjelasan diluar.
b. Tanda pisah menegaskan keterangan aposisi
atau keterangan yang lain untuk memperjelas
kalimat.
c. Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan
dengan dua tanda hubung tanpa spasi baik
sebelum maupun sesudahnya.
7. Tanda elipsis (...)
tanda elipsis dinyatakan dengan tiga tanda
titik dalam kalimat yang dipenggal. Tanda elipsis
didahului dengan spasi.
8. Tanda tanya (?)
a. Tanda tanya digunakan untuk mengakhiri
kalimat tanya.
b. Tanda tanya digunakan didalam tanda
kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.
9. Tanda seru (!)
Tanda seru digunakan sesudah ungkapan
seruan atau perintah yang menyatakan
kesungguhan,ketidakpercayaan, atau emosi.
10. Tanda kurung ( (...) )
a. Tanda kurung digunakan untuk mengapit
tambahan keterangan atau penjelasan.
b. Tanda kurung digunakan untuk mengapit
keterangan yang bukan bagian penting dari
pembicaraan.
c. Tanda kurung digunakan untuk mengapit
huruf atau kata yang kehadiranya didalam teks
dapat dihilangkan.
d. Tanda kurung digunakan untuk mengapit
angka atau huruf yang memerinci urutan
keterangan.
11. Tanda kurung siku ([])
a. Tanda kurung siku digunakan untuk
mengapit huruf,kata,atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian
kalimat yang ditulis penulis asli.
b. Tanda kurung siku digunakan untuk
mengapit keterangan didalam kalimat penjelas
yang sudah bertanda kurung
12. tanda petik ( “...”)
a. Tanda petik digunakan untuk mengapit
petikan langsung yang berasal dari pembicaraan
atau pustaka lain.
b. Tanda petik digunakan untuk judul
syair,karangan,atau bab buku yang dipakai dalam
kalimat.
c. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca
yang mengakhiri petikan langsung.
d. Tanda baca penutup kalimat atau bagian
kalimat ditempatkan dibelakang tanda petik yang
mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan
arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
13. Tanda petik tunggal (‘...’)
a. Tanda petik tunggal digunakan untuk
megapit petikan yang tersusun didalam petikan
lain.
b. Tanda petik tunggal mengapit makna,
terjemahan,atau penjelasan ungkapan asing.
14. Tanda garis miring (/)
a. Tanda garis miring dipakai dalam nomor
surat dan nomor pada alamat; penandaan masa
satu tahun yang terbagi dalam dua tahun
takwim.
b. Tanda garis miring dipakai sebagai
pengganti kata dan, atau, atau tiap.
15. Tanda apostrof (‘)
tanda apostrof (penyingkat) digunakan
untuk menghilangkan bagian kata atau bagian
angka dalam tahun.

You might also like