Professional Documents
Culture Documents
2. Klirens esophageal
Saliva kontribusi klirens esofagus. Saliva
mengandung bikarbonat buffer bahan sisa
lambung pada permukaan esofagus.
3. Pengosongan lambung
Waktu pengosongan lambung yang tertunda dapat
menyebabkan gastroesophageal reflux. Volume lambung
berkaitan dengan volume material yang tertelan, kecepatan
sekresi lambung, kecepatan pengosongan lambung serta jumlah
dan frekuensi refluks duodenum ke dalam lambung
4. Komposisi refluks
Komposisi, pH, dan volume refluxate adalah faktor agresif
penting dalam menentukan konsekuensi dari refluks
gastroesophageal
5. Komplikasi
Penggunaan obat NSAID seperti aspirin merupakan faktor
risiko tambahan yang dapat berkontribusi untuk memburuknya
komplikasi GERD
Makanan dan obat-obatan yang mungkin memperburuk gejala
GERD adalah sebagai berikut:
N Makanan Obat
o
1 Makanan Pedas Alendronate
2 Jus Tomat Quinidine
3 Jus Jeruk Aspirin
4 Kopi Pottasium chloride
GEJALA DAN TANDA
2. Gejala atipikal
1. Gejala tipikal Dalam beberapa kasus, gejala
Gejala tipikal dapat diperburuk extraesophageal ini mungkin
oleh aktivitas yang memperburuk hanya gejala saja, sehingga
gastroesophageal lebih sulit untuk mengenali GERD
refluks seperti posisi berbaring, sebagai penyebab, terutama
membungkuk, atau makan makan ketika studi endoskopinya
tinggi lemak. normal.
Gejala lainnya : • Asma nonallergic
• Mulas • Batuk kronis
• Kurang air (hipersalivasi) • Suara serak
• Sendawa • Faringitis
• Regurgitasi • Sakit dada
• Erosi gigi
3. Gejala komplikasi
Gejala-gejala ini mungkin menunjukkan
komplikasi GERD seperti esophagus
Barrett, striktur esofagus, atau kanker
kerongkongan.
• Nyeri terus-menerus
• Disfagia
• Odynophagia
• Pendarahan
• Penurunan berat badan yang tidak
dapat dijelaskan
• Tersedak
MANIFESTASI KLINIS
•Tidak
•Penurunan Konsumsi
berat badan Alkohol • Elevasi
kepala saat tidur
Modifikasi
•Berhenti gaya hidup
merokok • Konsumsi
makanan kecil dan
• Menghindari tidak makan 3
makanan atau obat jam sebelum tidur
yang memperburuk
GERD
Terapi Farmakologi
Antasida dan turunan Asam
Alginat Antasida
Penekan Asam dengan
H2-Receptor
Antagonists
Pump Proton Inhibitor
(PPI)
A
L
G
O T
R E
I R
T A
P
M
I
A
KASUS
Tn. JS (usia 45 tahun, BB 56 kg, TB 170 cm) datang ke RS dengan keluhan mual,
muntah, dada terasa panas sejak 5 jam yang lalu akibat makan “Sate Padeh”
dekat rumahnya sebanyak 2 porsi. Pasien pernah merasakan hal yang sama
beberapa bulan yang lalu, akan tetapi tidak disertai muntah dan pasien
mengkonsumsi obat-obatan yang di jual bebas di warung seperti Promag, Mylanta
jika keluhan muncul. Tapi saat ini, keluhan tidak berkurang setelah minum obat-
obatan tersebut. Tn. JS memiliki riwayat penyakit gout dan hingga saat ini rutin
mengkonsumsi piroksikam 20 mg/hari dan asam mefenamat 500mg jika terasa
nyeri. Tn. JS adalah perokok aktif dan diketahui menderita penyakit bronkitis yang
rutin mengkonsumsi Teosal tablet (Theophylline 150mg + Salbutamol 1 mg) dengan
dosis 3x1 tab sejak 6 bulan yang lalu. Riwayat keluarga, ayah menderita HT dan
ibu (-) Pemeriksaan Lab :
Hasil Pemeriksaan Fisik
Hb 10 normal
TD 150/95;
Leukosit 9500 normal
N 86;
Hematokrit 31
R 20;
Trombosit 320.000
T 36’8⁰C
SGOT/SGPT 23/13
Endoscopy : Ureum/Creatinine 30/1 GDS 110
Kesan Esofagitis Reflux
PENYELESAIAN DG SOAP
1. SUBJEKTIF Riwayat pengobatan: rutin
Nama : Tn.Js mengkons
Usia : 45 umsi
BB : 56 kg piroksika
TB : 170 cm m 20
Keluhan utama: mual, muntah, dada mg/hari
terasa panas sejak 5 dan asam
jam yang lalu akibat mefenam
makan “Sate Padeh” at 500mg
sebanyak 2 porsi jika
terasa
Riwayat penyakit terdahulu: gout, nyeri
brongkitis. untuk
pengobat
Riwayat sosial: Tn. JS adalah perokok an gout.
aktif . rutin
mengkons
2. OBJEKTIF
Jenis Normal Hasil Keterangan
pemeriksaan
Tekanan darah < 140/90 mmHg 150/95 mmHg Tinggi
3. ASSESMENT
• Dilihat dari keluhan pasien yang mual, , muntah ,dada terasa panas sejak
5 jam yang lalu akibat makan “Sate Padeh”. Pada saat kambuhnya
keluhan , pasien meminum obat mylanta atau promag yang biasanya dia
konsumsi namun tidak memberikan respon yang baik.
• Pasien rutin mengkonsumsi piroksikam 20 mg/hari dan asmef 500 mg sprn
yang merupakan obat yang bersifat asam
• Pasien perokok aktif dimana rokok mengandung nikotin yang dapat
menurunkan tekanan LES.
• Endoscopy : Kesan Esofagitis Reflux
• Dari data pemeriksaa fisik TD darah pasien tergolong tinggi
hipertensi stage 1
Rumus Cockroft dan Gault
Klirens Kreatinin = (140- 45) x 56 = 73, 88 mL/dL
Klirens Kreatinin = (140- umur) x BB ( 72 x 1)
( 72 x SrCr)
KIE
3. Terapi
farmakologi
Planning
Monitoring
Terapi Farmakologi Terapi Non Farmakologi
1. Ranitidin 3. Spironolakton
Indikasi : tukak lambung dan diuretik hemat kalium
duodenum, refluks esofagitis,tukak untuk mencegah terjadinya
akibat AINS. hipokalemia akbat
penggunaan obat lain
Mekanisme : mengurangi sekresi asam (celecoxib)
lambung dengan menghambat reseptor
H2 4. Celecoxib NSAID selektif
menghambat enzim COX-2
Tidak ada interaksi dengan obat-obat
yang digunakan dan merupakan pilihan
obat yang terbaik untuk pasien.