CONVERGEN BOUNDARY

P E RT E M U A N 3 - 4
 TEPIAN KONVERGEN
• Yaitu tepian lempeng
dengan ujung2 lp yang
saling mendekat
 
• Ada tiga tipe …
 TIPE 1. SUBDUKSI
• Lempeng samudera menunjam di bawah
lempeng benua yang densitasnya lebih
kecil
• Zona Subduksi: lp yang densitasnya
lebih tinggi menyusup di bawah lp yg
lain
• Pada zona subduksi terdapat busur
vulkanik
CONVERGENT BOUNDARIES

 A subduction zone occurs when one

oceanic plate is forced down into the
mantle beneath a second plate.
 Oceanic-Continental
• Denser oceanic slab sinks into the asthenosphere.
• Pockets of magma develop and rise.
• Continental volcanic arcs form in part by
volcanic activity caused by the subduction of
oceanic lithosphere beneath a continent.
• Examples include the Andes, Cascades, and
the Sierra Nevadas.
 Bagian-bagian dari Convergent Boundary:
Subduction

Trench (palung) Melting 

Produces 
More 
Felsic 
Magma
Magma sekunder:
Partial melting Campuran hasil lelehan
Lempeng benua (paling atas)
Lempeng samudera (tengah)
Magma astenosfer (paling bawah

Results in the formation & growth of Continental Crust

and destruction of Oceanic Crust
OCEANIC-CONTINENTAL CONVERGENT
BOUNDARY
 TIPE 2
• Lempeng samudera
menunjam di bawah lp
samudera
• Lp dg densitas lebih tinggi
menunjam di bawah lp dg
densitas yg lebih rendah
ACTIONS AT PLATE BOUNDARIES

Convergent Boundaries
 Oceanic-Oceanic
• Two oceanic slabs converge and one descends
beneath the other.

• This kind of boundary often forms volcanoes on the ocean floor.

• Volcanic island arcs form as volcanoes emerge

from the sea.

• Examples include the Aleutian, Mariana, and

Tonga islands.
 OCEANIC-OCEANIC
CONVERGENT BOUNDARY
 TIPE 2. COLLISION
• Lp benua bertumbukan
dengan lp benua yang lain
• Pada zona tumbukan:
• Terlipat dan tersesarkan naik
membentuk gugusan
pegunungan
ACTIONS AT PLATE BOUNDARIES

Convergent Boundaries
 Continental-Continental
• When subducting plates contain continental
material, two continents collide.

• This kind of boundary can produce new

mountain ranges, such as the Himalayas.
CONTINENTAL-CONTINENTAL CONVERGENT
BOUNDARY
COLLISION OF INDIA AND ASIA
Plate Tectonics
Convergent Boundary: Collision

Results in the growth of Continental Crust

 PERGERAKAN LEMPENG
INDIA/ PEMBENTUKAN
PEGUNUNGAN HIMALAYA
PERGERAKAN
LEMPENG
INDIA KE
UTARA
MEMBENTUK
TINGGIAN
HIMALAYA
DAN PLATO
TIBET DI
UTARA
CT. PEMBENTUKAN PEGUNUNGAN HIMALAYA
 OBDUKSI
• Dikemukakan oleh Coleman [ 1971 ], yaitu overthrusting lp samudera di
atas lp benua
• Namun, lp. benua yang ditunjam diganti oleh lp samudera; proses ini
jarang terjadi karena densitas lp samudera lebih tinggi dari lempeng
benua.
• Obduction terjadi ketika sebuah fragmen kerak benua terjebak dalam
zona subduksi, dengan overthrusting yang dibentuk oleh batuan mafik dan
ultrabasa dari mantel ke kerak benua.
• Obduction dapat terjadi di mana lempeng tektonik kecil terjebak di antara
dua lempeng yang lebih besar, dengan litosfer ( baik busur kepulauan
maupun oceanic ) yang kemudian membentuk terrane baru
• Ketika dua lempeng benua bertumbukan, obduction lp samudra adalah
sebagai bagian dari proses orogenesa yang berlangsung
• Kebanyakan obductions tampaknya bermula dari cekungan belakang
busur di atas zona subduksi selama orogeny
CT: OBDUKSI OMAN

Sumail Ofiolit
• Antara Jura-Kapur Awal,
didominasi oleh sedimentasi
pelagik.
• Pada 95 Ma berlangsung
subduksi lp samudera: dari Turki
ke Oman  lp samudera Neo -
Tethys tbtk pada Kapur Akhir
dengan zona subduksi di utara
Oman, yg selanjutnya ditutupi
oleh sedimen Neo - Tethys akresi
( Hawasina) sampai Akhir Kapur.
• Selanjutnya lempeng Arab
bergerak semakin ke utara ,
menunjam di bawah bagian lp
Tethys.
• Obduksi (=subduksi tepian
benua Arab di bawah lempeng
samudera utama) mulai
berlangsung sekitar 90 Ma
sejauh 200-600 km.
• Proses obduksi ini membentuk
ofiolit Sumail berumur 95-68 Ma
(27jt), selama Kapur Akhir.
• Obduksi ini telah memindahkan
+/-400 km, dg kecepatan rata2
2cm / th .
GEOLOGY OF CONVERGENT BOUNDARY

• Suatu melange harus berukuran mappable, yaitu

breksi yang mengandung fragmen batuan yang
bervariasi, bercampur aduk bersama-sama dengan
sedikit kontak selaras.
• Blok yang beragam dalam sebuah melange yang
mengapung dalam matriks berbahan butir halus
(biasanya serpih, batu sabak, atau serpentinit)
dengan susunan secara tektonik.
• Mélanges merupakan komponen prisma akresi
tektonik, sebagai akibat pengendapan gravitasional
di bawah laut(olistostromes), atau melalui diapirism
(diagram).
• An olistostrome, or "gravitational mélange", is a mappable, chaotic
sedimentary deposit composed of heterogeneousolistoliths (blocks)
derived from submarine gravity siliding or slumping of unconsolidated
sediments. Such slides may have traveled several dozen to several
hundred kilometers, resulting in large, thick, heterogeneous stratiform
units that accumulated somewhat chaotically from an active fault
escarpment, in various tectonic settings.

Olistostromes may range from several meters up to several

hundreds of meters thick, and component olistoliths (blocks)may
have preserved their internal coherence to the extent that the original
facies can still be established. Olistoliths are immersed in a fine-
grained matrix (typically mudstone or serpentinite).

Olistostromes are mélanges formed by semi-fluid accumulation

of submarine, gravitational flow. Slide masses composed of hard
rocks plus semi-indurated and soft sediments fail when the softer and
friable materials form a basal mobile phase. Such a slide may even
have liquefied and progressively disintegrated during displacement.
So, olistostromes are stratigraphic units with chaotic bedding or
without true bedding, yet which are intercalated between normal
sedimentary bedding sequences.
 PRISMA AKREASI
• Prisma akresi adalah badan berbentuk baji bahan disalahkan
dan dilipat bertambah (ditambahkan) ke margin benua di zona
dorong subaqueous
• dapat timbul dengan:? ▪ Setelah dikerok mensubduksi kerak
samudera dan bertambah dengan busur kepulauan atau tepian
benua di zona subduksi ▪ Akumulasi, pada kedalaman lebih
besar, massa sedimen parit cacat dan floorsediments laut di
bagian bawah.? lempeng tektonik yang berada di atas lempeng
subduksi (underplating tektonik). Parit pengisi dengan sedimen
turbidit tebal biasanya memiliki kesalahan dorong mekanisme
listrik yang meratakan ke cakrawala decollement yang sering
dekat dengan bagian atas sedimen pelagis.? ▪ Beberapa prisma
akresi dengan beberapa reflektor pada profil seismik mungkin
berisi berantakan cacat sedimen (formasi rusak atau melange )
mirip dengan yang dikenal dari orogens kuno.
Earthquake and Plate Tectonics
Convergent Boundary and Earthquakes
Earthquake and Plate Tectonics
SHALLOW VS. DEEP SUBDUCTION EARTHQUAKES

Continent-continent collision
zones have broad areas of
of relatively shallow seismicity

Ocean-continent convergent
margins have earthquakes foci
that extend to great depths.
Mechanism tend to change from
extension to compression
downdip.
Earthquake and Plate Tectonics
deep intermediate shallow

• Epicenters: location of earthquake rupture projected to surface;

• Dip of slab leads to observed seismicity patterns: deeper farther
from trench
• Location of downgoing slab as it dives into mantle is defined by
seismicity.
• Earthquakes occur along an inclined belt: the Wadati-Benioff zone
reaches maximum depth of ~670 km

from: http://www.geo.lsa.umich.edu/~crlb/COURSES/270