You are on page 1of 22

AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN

PEMBAYARAN : PENGUJIAN
PENGENDALIAN SUBSTANTIS
TRANSAKSI DAN UTANG DAGANG
ANNISA SEPTIANI BUSRSALAM PUTRI 02320150094

ANDIRA SARI 02320150193

HELFITA NINGSI 02320150198

NUR IKHWANUL ANSARI 02320150212

EKA JUNI NURUL UTAMI .N. 02302150226


AKUN DAN KLASIFIKASI TRANSAKSI DALAM SIKLUS
AKUISISI DAN PEMBAYARAN

Tujuan keseluruhan dalam audit siklus akuisisi dan pembayaran adalah untuk
mengevaluasi apakah akun dipengaruhi oleh akuisisi barang dan jasa dan pengeluaran kas
untuk akuisisi tersebut telah disajikan dengan wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
Terdapat 3 klasifikasi transaksi dalam siklus ini, yaitu:
1. Akuisisi barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Retur pembelian dan cadangan serta potongan pembelian
Akun-akun dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Kelas akun Fungsi bisnis Dokumen & catatan
transaksi
akuisisi -Persediaan Memproses – permintaan pembelian
-Aset tetap pesanan – Pesanan pembelian
-Beban dibayar pembelian
dimuka
-Peningkatan sewa Menerima Laporan penerimaan
guna barang & jasa
-Utang usaha
Mengakui –Faktur vendor
-Beban manufaktur
kewajiban –Memo debet
-Beban penjualan
(utang) –Voucher
-Beban administratif
–Berkas transaksi akuisisi
–Jurnal atau daftar akuisisi
–Berkas utama utang usaha
–Neraca saldo utang usaha
–Laporan dari vendor

Pengeluaran ―Pengeluaran kas Memproses & – cek


kas ―Utang usaha mencatat –File transaksi pengeluaran
―Diskon pembelian pengeluaran kas
kas –Jurnal atau daftar
pengeluaran kas
PENGARUH E-COMMERCE DALAM SIKLUS
AKUSISI DAN PEMBAYARAN
Perusahaan menggunakan internet dari e-commerce lainnya untuk merampingkan
proses akusisi barang dan jasa juga sering memungkinkan pengiriman produk barang dan
jasa dengan lebih cepat karena waktu yang terkait melaukan pesanan secara online dapat
dihemat . Dan beberapa perusahaan menggunakan ekstranet ,yang merupakan jaringan kerja
pribadi yang dibangun atas dasar teknologi internet, yang memungkinkan pemasok dan
pelanggan bisnis mengkomunikasikan serta melakukan bisnis secara langsung dalam setting
yang aman.
MERODOLOGI DESAIN PENGUJIAN PENGENDALIAN &
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus akusisi dan pembayaran
terbagi atas 2 yaitu :
• Pengujian akusisi, yang meliputi : proses pesanan pembelian, menerima barang
dan jasa , mengakui kewajiban
• Pengujian pembayaran: memproses dan mencatat pengeluaran kas

• Memahami pengendalian internal


1. mempelajari diagram alur klien
2. menelaah kuesoner pengendalian internal
3. melakukan pengujian garis besar terhadap transaksi akusisi dan pengeluaran kas
• Menilai resiko pengendalian yang terencana
1. mengontarisasi pembelian, untuk menjamin bahwa setiap barang atau jasa yang dibeli
memang sesuai dengan keperluan perusahaan
2. memisahkan tanggung jawab aset dari fungsi lainnya,untuk menjamin barang yang
dikirim supplier adalah sesuai dengan pesanan
3. melakukan pencatatan tepat waktu dan penelaan independen atas transaksi
4. mengotorisasi pembayaran
• Menentukan lingkup pengujian pengendalian
Auditor dapat menentukan luasnya (extent)dari tes of control
• Mendesain pengujian pengendalian substantif atas transaksi untuk pembelian
1. Mencatat akusisi dilakukan saat barang atau jasa diterima,konsisten dengan kepentingan klien (keterjadian)
2. Akusisi yang benar terjadi telah dicatat(kelengkapan)
3. Akusisi dicatat secara akurat(akurasi)
4. Akusisi diklasifikasi dengan benar (klasifikasi)
• Perencangan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk pengeluaran kas
1. pengeluaran kas yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang diterima (keterjadian)
2. pengeluaran kas yang dicatat sudah akurat(keakuratan)
3. Pengeluaran kas yang telah dicatat (kelengkapan)
4. Transaksi pengeluaran kas telah dicantumkan dengan benar dalam file induk uang utang usaha dan diikhtisarkan secara
benar (posting dan pengikhtisaran)
5. Pengeluaran kas telah diklasifikasikan secara benar (klasifikasi)
6. Transaksi pengeluaran kas telah dicatat pada tanggal yang benar (penetapan waktu)
• Pengambilan sampel atribut atas pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksiKarena pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi penting bagi
akusisi dan pengeluaran atribut sampling merupakan hal yang penting.
• Perbedaan siklus ini dengan siklus lain :
1. Banyaknya transaksi yang terlibat dalam siklus ini
2. Siklus untuk transaksi membutuhkan penilaian atau pertimbangan yang signifikan
3. Jumlah uang untuk masing-masing transaksi dalam siklus memiliki cakupan luas
METODOLOGI DESAIN PENGUJIAN
PERINCIAN SALDO UTANG
Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang Tahap I
mempengaruhi utang usaha

Menetapkan salah saji yg dapat diterima &


Tahap I
mengevaluasi resiko bawaan untuk piutang
dagang

Menilai resiko pengendalian untuk siklus Tahap I


akuisisi dan pembayaran
Mendesain dan melakukan pengujian pengendalian &
pengujian substantif atas transaksi untuk siklus
akuisisi dan pembayaran Tahap II

Tahap III
AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN
PEMBAYARAN :VERIFIKASI
AKUN TERTENTU
KLASIFIKASI AKUN PROPERTI, BANGUNAN,
PABRIK DAN PERALATAN
1. Tanah dan peningkatan tanah
2. Bangunan dan peningkatan bangunan
3. Peralatan manufaktur
4. Perabot dan perlengkapan kantor
5. Kendaraan bermotor dan truk
6. Leasehold improvement
7. Kontruksi dalam proses untuk properti, bangunan pabrik dan peralatan.
AUDIT ATAS ASSET TETAP (PROPERTI DAN
PERALATAN)

Aset tetap (property dan peralatan) adalah asset yang diharapkan memiliki umur
lebih dari satu tahun, digunakan dalam bisnis, dan tidak ditujukan untuk dijual kembali.
Penggunaan asset tetap dalam pelaksanaan bisnis klien dan ekspektasi umur ekonomis lebih
dari satu tahun merupakan karakteristik utama yang membedakan asset tersebut dengan
persediaan, beban dibayar dimuka, dan investasi.
TELAAH ATAS PERALATAN – AKUN TERKAIT

Pencatatan akuntansi utama dalam akun peralatan manufaktur dan akun asset tetap
lainnya umumnya merupakan berkas utama asset tetap. Berkas utama meliputi catatan
terperinci atas setiap bagian peralatan dan jenis property lainnya.
Auditor melakukan verifikasi atas peralatan manufaktur secara berbeda dengan akun asset
lancar karena tiga alasan berikut:
1. Biasanya terdapat akuisisi peralatan dalam jumlah sedikit pada periode berjalan.
2. Nilai akuisisi biasanya material.
3. Peralatan biasanya disimpan dan dicatat dalam pencatatan akuntansi selama beberapa
tahun.
DALAM AUDIT PERALATAN MANUFAKTUR DAN AKUN TERKAIT,
PENGUJIAN AKAN DIMUDAHKAN JIKA DIPISAH MENJADI
BEBERAPA KATEGORI:

• Melakukan prosedur analitis


• Melakukan verifikasi akuisisi tahun berjalan
• Melakukan verifikasi penghentian asset tahun berjalan
• Melakukan verifikasi saldo akhir pada akun asset
• Melakukan verifikasi beban depresiasi
• Melakukan verifikasi saldo akhir dalam akumulasi depresiasi
AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA

Beban dibayar di muka, tagihan di muka, dan aset tak berwujud adalah aset yang
umurnya bervariasi dari hitungan bulan sampai bertahun-tahun. Termasuk di dalamnya adalah:
• Sewa dibayar di muka
• Biaya organisasi
• Pajak dibayar di muka
• Paten
• Asuransi dibayar di muka
• Merek dagang
• Tagihan di muka
• Hak cipta
AUDIT UTANG AKRUAL

Kategori ketiga dalam siklus akuisisi dari pembayaran adalah utang akrual, yaitu
estimasi kewajiban yang belum dibayarkan atas jasa atau keuntungan yang telah diterima
sebelum tanggal neraca. Banyak utang akrual merupakan utang masa depan untuk jasa yang
belum dibayarkan, tetapi sebenarnya belum berutang pada tanggal neraca. Mislanya, keuntungan
dari menyewakan aset yang terutang selama tahun berjalan. Oleh karenanya, pada tanggal neraca,
porsi tertentu dari total biaya sewa yang belum dibayarkan harus menjadi akrual. Utang sejenis
lainnya adalah :
1. Utang Gaji 2. Pajak atas Utang Gaji
3. Bonus Karyawan Akrual 4. Komisi Akrual
5. Honor Profesional Akrual 6. Sewa Akrual
7. Utang Bunga
Jenis akrual yang kedua adalah estimasi jumlah kewajiban yang jatuh temponya
tidak pasti, seperti kewajiban pajak penghasilan daerah dimana kemungkinan jumlah yang
tercantum dalam pengembalian pajak akan berubah setelah petugas pajak mengaudit
pengembalian tersebut. Biaya garansi akrual dan biaya pensiun akrual juga merupakan
akrual yang sama.
Saat auditor melakukan verifikasi pajak properti akrual, keseluruhan delapan tujuan audit
terkait saldo adalah relevan kecuali nilai realisasi. Dua hal di bawah ini merupakan hal
penting, yaitu :
• Properti yang diperhitungkan pajak akrualnya berada dalam skedul akrual.
• pajak properti akrual dicatat secara akurat.
AUDIT AKUN PENDAPATAN DAN BEBAN

Dua konsep berikut dalam audit akun pendapatan dan beban merupakan hal penting
dalam mempertimbangkan tujuan laporan laba rugi:
1. Kesesuaian antara periode pendapatan dan beban diperlukan untuk menentukan hasil yang
benar.
2. Penerapan prinsip akuntansi yang konsisten dalam beberapa periode penting untuk
perbandingan.
Audit akun pendapatan dan beban langsung terkait dengan neraca dan bukan bagian
terpisah dari proses audit. Audit akun pendapatan dan beban berkaitan dengan audit pada bagian
lain. Bagian dari audit yang langsung memengaruhi akun-akun ini adalah:
1.Pengujian perincian saldo-alokasi
2.Pengujian perincian saldo akun-analisis beban
3.Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
4.Prosedur Analitis.

You might also like