You are on page 1of 34

MODUL INFEKSI DAN TUTORIAL VIII

IMUNOLOGI
dr. Efriza, M.Biomed
Lensi tirta tribuana 16-038
Johanda putra asfa 16-048

Putri Larasati (16-008)


Frescha Frima (16-018)
Reni Apriza (16-028)
Dicky Goradinata (16-058)
Silfia Fajriati (16-068)
Rameisha Rafita Ayuningtyas (16-078)
Trigger 4
Perjuangan Andi dan Istrinya di Papua

Andi, berusia 30 tahun, merupakan karyawan perusahaan tambang batu bara


di Papua. Sebelum berangkat dari Jawa Barat ke Papua, oleh perusahaan Aldi
diberikan obat profilaksis untuk penyakit endemic di daerah tersebut. Istri
Andi menyusl ke Papua dan tidak meminum obat profilaksis.

Empat bulan di Papua, istrinya Andi mengeluhkan demam menggigil,


berkeringat disertai sakit kepala dan mual-mual. Setelah dibawa ke RSUD,
dokter melakukan pemeriksaan apusan darah perifer tipis dan tebal. Dan hasil
pemeriksaan apusan darah, maka dokter memberikan klorakuin. Andi bertanya,
apakah aman obat tersebut, karena istrinya juga hamil 8 minggu.
Step 1
1. Obat profilaksis: obat untuk mencegah/
menanggilangi penyakit.
2. Penyakit endemik: suatu penyakit yg menyerang
wilayah geografis/ sekelompok populasi.
3. Apusan darah: pemeriksaan sel-sel darah dalam
mikroskop untuk mengetahui kelainan/infeksi
dalam darah.
4. Chloroquin: obat yg digunakan untuk mencegah
dan mengobati penyakit malaria.
Step 2
1. Apa itu penyakit endemik?
2. Apa saja contoh penyakit endemik?
3. Apa tujuan pemberian obat profilaksis pada kasus
ini?
4. Apa yg terjadi bila istri andi tidak memakan obat
profilaksis?
5. Kenapa istri andi mengalami demam menggigil,
berkeringat dan mual-mual?
6. Apa tujuan dilakukan pemeriksaan apusan darah perifer tipi
s dan tebal?
7. Apa perbedaan apusan darah perifer tipis dan tebal?
8. Kenapa dokter memberikan chloroquin pada istri andi?
9. Apakah obat chloroquin aman untuk ibu hamil?
10.Kenapa pemeriksaan apusan darah di perifer?
Step 3
1. Penyakit yang sering terjadi pada laju yang konstan namun cukup ting
gi pada suatu populasi yang menyerang wilayah geografis/ sekelompo
k populasi.
2. DBD, malaria, demam tifoid, filariasis, TBC
3. Untuk mencegah terinfeksinya parasit malaria karena dipapua merupa
kan daerah endemik malaria.
4. Akan beresiko terkena penyakit malaria.
5. Digigit nyamuk→parasit masuk kedalam darah→organ hati→infeksi
terjadi dan berkembang di organ hati→ke aliran darah dan menyerang
sel darah merah→memanfaatkan sel darah merah untuk berkembang
biak→sel darah merah sudah penuh oleh parasit→sel tsb meletus sehi
ngga lebih banyak lagi parasit yg tersebar di dinding darah→sel darah
merah meletus setiap 2-3 hari→mengalami gejala gejala demam, berk
eringat, sakit kepala, dan mual-mual.
6. Untuk menetukan adanya parasit plasmodium di dalam dar
ah.
7. Tebal: unyuk mengetahui adanya parasit atau tidak
Tipis: untuk mengetahui spesies parasit penyebab infeksi
8. Karena chloroquin tersebut merupakan obat anti malaria ya
ng paling aman dikosumsi
9. Aman, karena memiliki resiko yg kecil terhadap janin
Step 4 Istri andi, hamil 8 mi
nggu

Anamnesa: Pemeriksaan fisik:


- 4 bulan dipapu - Suhu lebih dari nor Pemeriksaan penun
a mal jang:
- Demam mengg - Pemeriksaan apus
igil an darah tipis dan t
- Berkeringat ebaal
- Saki kepala
- Mual-mual
Suspek malaria

Penatalaksaan dan te
rapi
Step 5
MALARIA

1. Definisi 6. Cara penularan


2. Penyebab 7. Gejala
3. Morfologi 8. Patogenesa
4. Siklus hidup 9. Pencegahan
10.Penatalaksanaan
5. Epidemiologi
Definisi
Malaria adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan ole
h parasit dari genus plasmodium, yang di tularkan melalui gigit
an nyamuk anopheles betina dengan gambaran penyakit berupa
demam yang sering periodik, anemia, pembesar limpa dan berb
agai kumpulan gejala oleh karena pengaruhnya pada beberapa
organ misalnya otak, hati dan ginjal
Penyebab
Penyebab infeksi malaria adalah plasmodium, yang selain menginfeksi manusia
juga menginfeksi binatang. Plasmodium termasuk genus plasmodium, famili pl
asmodidae, ordo eucoccidiorida, klas sporozoasida, dan phyllum apicomplexa.
Plasmodium ini pada manusia menginfeksi eritrosit dan mengalami pembiakan
aseksual di jaringan hati dan eritrosit. Pembiakan seksual terjadi pada tubuh nya
muk anopheles betina.
Terdapat 4 plasmodium yang dapat menginfeksi manusia:
• Plasmodium vivax yang menyebabkan malaria tertiana
• Plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria tropika
• Plasmodium malariae yang menyebabkan malaria kuartana
• Plasmodium ovale yang menyebabkan malaria ovale
Vektor malaria yang dominan terhadap penularan malaria di Indonesia adal
ah sebagai berikut:

1. Wilayah Indonesia Timur, yaitu Papua, Maluku, dan Maluku Utara, di wi


layah pantai adalah An. subpictus, An. farauti, An. koliensis dan An. punc
tulatus

2. Wilayah Indonesia Tengah, yaitu Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, NT


T dan NTB, vektor yang berperan di daerah pantainya adalah An. subpict
us, An. barbirostris. Khusus di NTB adalah An. subpictus dan An. sundai
cus. Sedangkan di wilayah pegunungan adalah An. barbirostris, An. flavi
rostris, An letifer. Khusus wilayah Kalimantan, selain Anopheles tersebut
di atas juga An. balabacencis.
3. Untuk daerah pantai di wilayah Sumatera, An. sundaicus; da
erah pegunungan An. leucosphyrus, An. balabacencis, An. si
nensis, dan An. maculatus.

4. Wilayah Pulau Jawa. Vektor yang berperan di daerah pantai


adalah An. sundaicus dan An. subpictus dan di pegunungan a
dalah An. maculatus, An. balabacencis dan An. aconitus
Morfologi
1. Plasmodium vivax
 Tropozoid mudacincin tipis,infeksi multipel,kromatin ke
cil 1-2 titik
 Tropozoid tuacincin besar,sangat ameboit
 Skizon12-24 merozoid, tidak teratur
 Gametositlonjong/bulat, jantan kromatin difusi
 Besar eritrositmembesar
2. Plasmodium falciparum
 Tropozoid muda cincin tipis, bentuk appliave/accole,kromatin 2 tit
ik
 Tropozoid tuatidak teratur,ameboid
 Skizon8-38 merozoid,susunan tidak teratur
 Gametositbentuk pisang/ginjal/sabit, agak kemerahan
 Besar eritrosit tetap/normal
3. Plasmodium malariae
 Tropozoid mudacincin tebal, inti besar, kromatin 1 titik
 Tropozoid tuabentuk pita melintang sel
 Skizon6-12 merozoid
 Gametositlonjong/bulat, jantan kromatin difusi
4. Plasmodium ovale
 Tropozoid mudacincin kecil,kromatin 1 titik
 Tropozoid tuakurang ameboit
 Skizon8-10 merozoid,tersusun roset,pigmen ditengah
 Gametositlonjong/bulat,jantan kromatin difusi
 Besar eritrositmembesar,tepi berumbai
Siklus hidup
Epidemiologi
Malaria secara epidemiologi adalah penyakit endemik di daerah tropis dunia. Di
Indonesia, malaria terutama ditemukan di daerah Indonesia timur.

Daerah malaria meliputi hampir lima provinsi, yaitu Nusa Tenggara Timur, Malu
ku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Sedangkan, di provinsi lainnya, risik
o malaria berada dalam beberapa daerah kabupaten kecuali di Jakarta, kota-kota
besar, perkotaan, dan daerah turisme.
Pada tahun 2015, angka kejadian malaria (annual parasite incidence) adalah 0,8
5 per 1000 populasi yang berisiko, dengan total 209.413 kasus positif malaria.
Telah dilaporkan resistensi Plasmodium vivax terhadap chloroquine. Infeksi Plas
modium knowlesi pernah dilaporkan terjadi di Kalimantan.
Cara penularan
1. Penularan secara alamiah (natural infection)
Penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang infektif. Nyamuk menggigit ora
ng sakit malaria maka parasit akan ikut terhisap bersama darah penderita malaria. Di dalam tubuh ny
amuk parasit akan berkembang dan bertambah banyak, kemudian nyamuk menggigit orang sehat, m
aka melalui gigitan tersebut parasit ditularkan ke orang lain.

2. Penularan yang tidak alamiah:

- Malaria bawaan (congenital)


Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria. Disebabkan adanya kelaina
n pada sawar plasenta sehingga tidak ada penghalang infeksi dari ibu kepada bayi yang dikandungny
a.
- Secara mekanik
Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik
Gejala
a. Badan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan berkeringat.
b. Nafsu makan menurun.
c. Mual-mual kadang-kadang diikuti muntah.
d. Sakit kepala yang berat, terus menerus, khususnya pada infeksi dengan plas
modium Falciparum.
e. Dalam keadaan menahun (kronis) gejala diatas, disertai pembesaran limpa.
f. Malaria berat, seperti gejala diatas disertai kejang-kejang dan penurunan.
g. Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya tetapi yang
menonjol adalah mencret (diare) dan pusat karena kekurangan darah (anemia)
serta adanya riwayat kunjungan ke atau berasal dari daerah malaria.
Malaria menunjukkan gejala-gejala yang khas, yaitu: 17
a. Demam berulang yang terdiri dari tiga stadium: stadium kedi
nginan, stadium panas, dan stadium berkeringat
b. Splenomegali (pembengkakan limpa)
c. Anemi yang disertai malaise
Serangan malaria biasanya berlangsung selama 6-10 jam dan terdiri dari tiga t
ingkatan, yaitu:

Stadium dingin
Stadium ini mulai dengan menggigil dan perasaan yang sangat dingin. Gigi ge
meretak dan penderita biasanya menutup tubuhnya dengan segala macam paka
ian dan selimut yang tersedia nadi cepat tetapi lemah. Bibir dan jari jemarinya
pucat kebiru-biruan, kulit kering dan pucat. Penderita mungkin muntah dan pa
da anak-anak sering terjadi kejang. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sa
mpai 1 jam.
Stadium Demam
Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa kepanasan. Mu
ka merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti terbakar, sakit kepala da
n muntah sering terjadi, nadi menjadi kuat lagi. Biasanya penderita merasa san
gat haus dan suhu badan dapat meningkat sampai 41°C atau lebih. Stadium ini
berlangsung antara 2 sampai 4 jam. Demam disebabkan oleh pecahnya skizon
darah yang telah matang dan masuknya merozoit darah ke dalam aliran darah.
Stadium Berkeringat
Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali sampai-sampai tempat ti
durnya basah. Suhu badan meningkat dengan cepat, kadang-kadang sampai di
bawah suhu normal. Penderita biasanya dapat tidur nyenyak. Pada saat bangun
dari tidur merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain, stadium ini berlangsung an
tara 2 sampai 4 jam.
Patogenesa
Nyamuk anopheles betina menggigit manusia → Melepaskan spo
rozoit kedalam pembuluh darah → Menuju hati → Menginfeksi s
el parenkim hati → Terbentuk skizon di hati → Skizon pecah, me
ngeluarkan 10.000-30.000 merozoit → Menuju sirkulasi darah
→ Menyerang eritrosit → Parasit berkembang secara aseksual da
lam eritrosit → Bentuk aseksual parasit dalam eritrosit yang berp
otensi inilah yang bertanggung jawab dalam patogenesis terjadin
ya malaria → Bila eritrosit yang berpotensi tersebut berubah men
jadi merozoit akan melepaskan toksin malaria
Pencegahan
Tindakan terhadap manusia:
• Edukasi
Materi utama edukasi adalah mengajarkan tentang cara penularan
malaria, risiko terkena malaria, gejala malaria, pengobatan malari
a, pengetahuan tentang upaya menghilangkan tempat perindukan.
• Melakukan kegiatan sistem kewaspadaan dini, dengan memberi
kan penyuluhan pada masyarakat tentang cara pencegahan mala
ria.
• Proteksi pribadi
Kemoprofilaksis (Tindakan terhadap Plasmodium sp):
• Obat-obat anti malaria → klorokuin, meflokuin,doskisiklin, primakuin
• Untuk mencegah pendatang yg berkunjung ke daerah malaria pemberian obat dilakuka
n setiap minggu → minum obat 1-2 minggu sebelum perjalanan
• Setiap minggu selama perjalnan atau tinggak di daerah endemis
• 4 minggu setalah kemabali dari daerah tersebut.

Tindakan terhadap vektor:


• Pengendalian secara mekanis → tempat berkembang biak serangga dimusnahkan (gen
angan air), mengurangi kontak nyamuk dg manusia (memakai kawat nyamuk di jendel
a)
• Pengendalian secara biologismenggunakan makhluk hidup yg bersifat parasit thd nya
muk/ pemangsa nyamuk → memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk
• Pengendalian secara kimiawi → pengendalian serangga menggunakan inseksida.
Penatalaksanaan
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan tetes darah untuk malaria:


untuk menemukan adanya parasit malaria untuk menegakkan diagnosis.pemeriksaan in
i dapat dilakukan melalui :
o tetesan preparatdarah tebaluntuk menemukan parasit malaria dan untuk
memudahkan identifikasi.
o Hapusan darah tipisuntuk identifikasi jenis plasmodium

Tes antigen:
ada 2 jenis antigen yaitu Histidine Rich Protein II mendeteksi antigen daro p.falcifarum
dan antigen LDH(Laktate Dehidrogenase) yang terdapat pada plasmodium lain.
Tes serologi
untuk mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap malar
ia / pada keadaan dimana parasit sangat sedikit jumlahnya.

Tes diagnosis molekular


tes ini peka dengan teknolohi Amplifikasi DNA,waktu di
pakai cukup cepat dan sensitivitas maupun spesifikasi tinggi
Obat anti malaria

• skizontisida jaringan primerdapat membasmi parasit praeritrosit,se


hingga mencegah masuknya parasit kedalam eritrosit.
• Sporontosida  untuk menghambat ookista
• Gametosida untuk membunuh bentuk seksual plasmodium
• Skizontisida darah untuk membhun skizon yang ada dalam darah
• skozontisidauntuk membrantas bentuk skizon jaringan dan hipnoz
af
Obat antimalaria yang beredar diindonesia

Obat antimalaria yang beredar diindonesia


1. klorokuin
2. sulfadoksin-pirimitamin
3. kina(quinine)
4. Primakuin
Antibiotika yang bersifat antimalaria :
Derivat tetrasiklin, tertasiklin, doksisiklin, dan klindamisin
1. Klorokuin
Efektif terhadap bentuk eritrositik p.vivax, p.ovale, p.malariae, d
an galur-galur p.falcifarum. Jika dosisnya tepat maka klorokuin paling ama
n dikonsumsi. Aman untuk ibu hamil dan anak-anak. Klorokuin dilarang di
resepkan untuk penderita psoriasis.

2. sulfadoksin-pirimitamin
Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan anemia megaloblastik.
3. kina(quinine)
Larutan parental kuinin sangat rentan sehingga tidak bisa diberiakan s
ecara subkutan. Tidak boleh diberikan kepada pasien yang mengalami tinitus

4. Primakuin
Tersedia untuk profilaksis terminal dan pengobatan radikal(relaps) m
alaria ovale dan malaria vivax. Primakuin kontraindikasi untuk pasien sakit ak
ut yang menderita penyakit sistemik dengan ciri adanya kecendrungan gronulo
sitopenia; bentuk artritis reumatoid adalah contohnya.
Kesimpulan
Penyakit endemik adalah suatu penyakit yang biasa ada dalam suatu wilaya geografis t
ertentu/kelompok populasi dengan angka prevalensi dan insiden yang relatif tinggi di b
andingkan wilaya/populasi lain, salah satunya adalah malaria. Malaria merupakan peny
akit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan dit
andai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Infeksi malaria memberik
an gejala berupa demam, menggigil, anemia dan splenomegali. Terdapat beberapa para
sit yang dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu plasmodium falciparum, vivax, ma
laria dan ovale. Parasit ini menggunakan nyamuk sebagai hospes definitifnya, yaitu ny
amuk Anopheles. Gejala klinis penyakit ini terdiri dari 3 tahap, yaitu periode dingin, pe
riode panas dan periode berkeringat.
Penularan penyakit ini bias secara alami, yaitu melalui gigitan langsung nyamuk anoph
eles dan secara tidak alami yaitu secara bawaan dan secra mekanik.

You might also like