Professional Documents
Culture Documents
IMUNOLOGI
dr. Efriza, M.Biomed
Lensi tirta tribuana 16-038
Johanda putra asfa 16-048
Penatalaksaan dan te
rapi
Step 5
MALARIA
Daerah malaria meliputi hampir lima provinsi, yaitu Nusa Tenggara Timur, Malu
ku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Sedangkan, di provinsi lainnya, risik
o malaria berada dalam beberapa daerah kabupaten kecuali di Jakarta, kota-kota
besar, perkotaan, dan daerah turisme.
Pada tahun 2015, angka kejadian malaria (annual parasite incidence) adalah 0,8
5 per 1000 populasi yang berisiko, dengan total 209.413 kasus positif malaria.
Telah dilaporkan resistensi Plasmodium vivax terhadap chloroquine. Infeksi Plas
modium knowlesi pernah dilaporkan terjadi di Kalimantan.
Cara penularan
1. Penularan secara alamiah (natural infection)
Penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang infektif. Nyamuk menggigit ora
ng sakit malaria maka parasit akan ikut terhisap bersama darah penderita malaria. Di dalam tubuh ny
amuk parasit akan berkembang dan bertambah banyak, kemudian nyamuk menggigit orang sehat, m
aka melalui gigitan tersebut parasit ditularkan ke orang lain.
Stadium dingin
Stadium ini mulai dengan menggigil dan perasaan yang sangat dingin. Gigi ge
meretak dan penderita biasanya menutup tubuhnya dengan segala macam paka
ian dan selimut yang tersedia nadi cepat tetapi lemah. Bibir dan jari jemarinya
pucat kebiru-biruan, kulit kering dan pucat. Penderita mungkin muntah dan pa
da anak-anak sering terjadi kejang. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sa
mpai 1 jam.
Stadium Demam
Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa kepanasan. Mu
ka merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti terbakar, sakit kepala da
n muntah sering terjadi, nadi menjadi kuat lagi. Biasanya penderita merasa san
gat haus dan suhu badan dapat meningkat sampai 41°C atau lebih. Stadium ini
berlangsung antara 2 sampai 4 jam. Demam disebabkan oleh pecahnya skizon
darah yang telah matang dan masuknya merozoit darah ke dalam aliran darah.
Stadium Berkeringat
Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali sampai-sampai tempat ti
durnya basah. Suhu badan meningkat dengan cepat, kadang-kadang sampai di
bawah suhu normal. Penderita biasanya dapat tidur nyenyak. Pada saat bangun
dari tidur merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain, stadium ini berlangsung an
tara 2 sampai 4 jam.
Patogenesa
Nyamuk anopheles betina menggigit manusia → Melepaskan spo
rozoit kedalam pembuluh darah → Menuju hati → Menginfeksi s
el parenkim hati → Terbentuk skizon di hati → Skizon pecah, me
ngeluarkan 10.000-30.000 merozoit → Menuju sirkulasi darah
→ Menyerang eritrosit → Parasit berkembang secara aseksual da
lam eritrosit → Bentuk aseksual parasit dalam eritrosit yang berp
otensi inilah yang bertanggung jawab dalam patogenesis terjadin
ya malaria → Bila eritrosit yang berpotensi tersebut berubah men
jadi merozoit akan melepaskan toksin malaria
Pencegahan
Tindakan terhadap manusia:
• Edukasi
Materi utama edukasi adalah mengajarkan tentang cara penularan
malaria, risiko terkena malaria, gejala malaria, pengobatan malari
a, pengetahuan tentang upaya menghilangkan tempat perindukan.
• Melakukan kegiatan sistem kewaspadaan dini, dengan memberi
kan penyuluhan pada masyarakat tentang cara pencegahan mala
ria.
• Proteksi pribadi
Kemoprofilaksis (Tindakan terhadap Plasmodium sp):
• Obat-obat anti malaria → klorokuin, meflokuin,doskisiklin, primakuin
• Untuk mencegah pendatang yg berkunjung ke daerah malaria pemberian obat dilakuka
n setiap minggu → minum obat 1-2 minggu sebelum perjalanan
• Setiap minggu selama perjalnan atau tinggak di daerah endemis
• 4 minggu setalah kemabali dari daerah tersebut.
Tes antigen:
ada 2 jenis antigen yaitu Histidine Rich Protein II mendeteksi antigen daro p.falcifarum
dan antigen LDH(Laktate Dehidrogenase) yang terdapat pada plasmodium lain.
Tes serologi
untuk mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap malar
ia / pada keadaan dimana parasit sangat sedikit jumlahnya.
2. sulfadoksin-pirimitamin
Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan anemia megaloblastik.
3. kina(quinine)
Larutan parental kuinin sangat rentan sehingga tidak bisa diberiakan s
ecara subkutan. Tidak boleh diberikan kepada pasien yang mengalami tinitus
4. Primakuin
Tersedia untuk profilaksis terminal dan pengobatan radikal(relaps) m
alaria ovale dan malaria vivax. Primakuin kontraindikasi untuk pasien sakit ak
ut yang menderita penyakit sistemik dengan ciri adanya kecendrungan gronulo
sitopenia; bentuk artritis reumatoid adalah contohnya.
Kesimpulan
Penyakit endemik adalah suatu penyakit yang biasa ada dalam suatu wilaya geografis t
ertentu/kelompok populasi dengan angka prevalensi dan insiden yang relatif tinggi di b
andingkan wilaya/populasi lain, salah satunya adalah malaria. Malaria merupakan peny
akit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan dit
andai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Infeksi malaria memberik
an gejala berupa demam, menggigil, anemia dan splenomegali. Terdapat beberapa para
sit yang dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu plasmodium falciparum, vivax, ma
laria dan ovale. Parasit ini menggunakan nyamuk sebagai hospes definitifnya, yaitu ny
amuk Anopheles. Gejala klinis penyakit ini terdiri dari 3 tahap, yaitu periode dingin, pe
riode panas dan periode berkeringat.
Penularan penyakit ini bias secara alami, yaitu melalui gigitan langsung nyamuk anoph
eles dan secara tidak alami yaitu secara bawaan dan secra mekanik.