Professional Documents
Culture Documents
PENYAJI:
ANIA DEWI RAHARTI, S.KED
ARUM EKA LESTARI, S.KED
AYUSTI MUTAZILA, S.KED
IDENTIFIKASI PASIEN
Diambil dari : Autoanamnesa dan Alloanamnesa
MRS : 16 September 2014
Jam : 21.00 WIB
Keadaan Penyebab
Hubungan Diagnosa
Kesehatan Meninggal
Kakek - - -
Nenek - - -
Ayah - - -
Ibu - - -
Saudara - - -
Anak-anak - - -
ANAMNESIS SISTEM
Kulit
- Nyeri - Perdarahan
Kepala
- Trauma - Sakit kepala
- Nyeri - Perdarahan
Telinga
- Nyeri - Tinitus
- Kehilangan pendengaran
Hidung
- Sekret - Pilek
- Epistaksis
Mulut
- Selaput - Stomatitis
Tenggorokan
Leher
Data (Jantung/Paru)
Abdomen (Lambung/Usus
- Mual - Wasir
- Muntah - Mencret
- Benjolan
Saluran kemih/ Alamat kelaminSaluran
- Disuria - Kencing nanah
- Stranguri - Kolik
- Poliuri √ Oliguria
- Polaksuria - Anuria
√ Bengkak - Deformitas
- Ptekie
BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (kg) : 55 kg
Tinggi badan (cm) : 160 cm
IMT : kg/M2 (berat badan lebih)
(Bila pasien tidak tahu dengan pasti)
Tetap ( )
Turun ( )
Naik ( )
RIWAYAT MAKANAN
Frekuensi/ hari : 1x/ hari
Jumlah/ hari : satu porsi
Variasi/ hari : bervariasi
Nafsu makan : menurun
PENDIDIKAN
( √ ) SD ( ) SMA ( ) Sekolah Kejuruan ( )
Akademi
( ) Kursus ( ) Tidak Sekolah
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Somnolen
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 72 x/menit, teratur, isi, tegangan cukup.
Suhu : 37.3⁰C
Pernapasan : 22 x/menit
Keadaan gizi : lebih
Sianosis : tidak sianosis
Edema umum : pretibialis
Habitus : Piknikus
Cara berjalan : normal
Mobilitas (aktif/pasif) : aktif
Aspek Kejiwaan
Tingkah laku :
wajar/gelisah/tenang/hipoaktif/hiperaktif
Alam perasaan :
biasa/sedih/gembira/cemas/takut/marah
Proses pikir : wajar/cepat/gangguan
waham/fobia/obsesi
STATUS GENERALIS
KULIT
Warna : sawo matang
Efloresensi : tidak ada
Jaringan parut : tidak ada
Pigmentasi : tidak ada
Pertumbuhan rambut : normal
Pembuluh darah : normal
Suhu raba : 37,3 ⁰C
Lembab/kering : normal
Keringat, umum : tidak ada
Turgor : normal
KELENJAR GETAH BENING
Submandibula : tidak teraba Leher: tidak teraba
Supraklavikula : tidak teraba Ketiak : tidak teraba
Lipat paha : tidak teraba
KEPALA
Ekspresi wajah : normal Simetris muka : simetris
Rambut : normal Pembuluh temporal :
tidak teraba
MATA
Eksolftalmus : tidak ada
Enoftalmus : tidak ada
Kelopak : normal
Lensa : normal
Konjungtiva : anemis
Visus : normal
Sklera : ikterik
Gerakan mata : normal
Lap.penglihatan : normal
Tekanan bola mata : normal
Deviatio konjungtiva : tidak ada
Nistagmus : tidak ada
TELINGA
Tuli : tidak tuli Selaput pendengaran :
normal
Lubang : normal Penyumbatan: tidak ada
Serumen : normal Perdarahan : tidak ada
MULUT
Bibir : tidak sianonis Tonsil : normal
Langit-langit : normal Bau nafas : tidak bau
Trismus : normal Lidah : normal
Faring : tidak hiperemis
LEHER
Tekanan vena jugularis : 5 - 2 cm
Kelenjar tiroid : normal, tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : normal, tidak ada pembesaran
DADA
Bentuk : normal
Buah dada : normal
Sela iga : normal
PARU
DEPAN BELAKANG
Inspeksi, Kanan : simetris, retraksi (-), spidernevi
(-), jaringan parut (-), KGB (-)
Kiri : simetris, retraksi (-), spidernevi (-), jaringan
parut (-), KGB (-)
Palpasi, Fremitus kanan = kiri
Perkusi, Kanan : sonor
Kiri : sonor
Auskultasi,Kanan : vesikuler
Kiri : vesikuler
JANTUNG
Inspeksi : ictus kordis tidak tampak
Palpasi : ictus kordis tidak teraba
Perkusi
Kanan : atas, ics II linea sternalis dextra
bawah, ics VI linea sternalis dextra
Kiri : atas, ics II linea sternalis sinistra
bawah, ics V linea midclavicula sinistra
Pinggang jantung : ( + ) garis parasternal sinistra ics III
Auskultasi : bunyi jantung I-II intensitas normal,
regular, bising (-)
PEMBULUH DARAH
Arteri termporalis: teraba, isi, dan tegangan cukup
Arteri karotis : teraba, isi, dan tegangan cukup
Arteri brakhialis : teraba, isi, dan tegangan cukup
Arteri radialis : teraba, isi, dan tegangan cukup
Arteri femoralis : teraba, isi, dan tegangan cukup
Arteri poplitea : teraba, isi, dan tegangan cukup
Arteri tibialis pesterior: teraba, isi, dan tegangan
cukup
ABDOMEN
Inspeksi : dinding perut tidak simetris dengan
dinding dada, asistes (+), distended (-), venektasi(+),
caput medusa (-), ikterik (-).
Auskultasi : peristaltik (+) 4x/menit, bruit hepar (-),
bruit epigastrium (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Hati : tidak teraba, nyeri tekan (-)
Limpa : teraba membesar (scuffner 4) :
splenomegali
Ginjal : nyeri ketok cva (-)
Perkusi : timpani
EKSTREMITAS
Ekstremitas superior dextra dan sinistra: Oedem
( -), Deformitas (-) Bengkak (-), Sianosis (-) Nyeri
sendi (-) Ptekie (-)
SIROSIS HEPATIS
Differensial Diagnosis
HEPATOCELLULAR CARCINOMA
Anemia Defisiensi Fe
Prognosis
Non Farmakologis
Diet Sonde (pasang NGT)
Asupan cairan pasien harus dijaga terutama cairan oral (untuk
mencegah
Farmakologis
Diet Hati III
IVFD RL : D5% (2:1) x gtt/menit
Lasix 1 x 1 amp/hari
KSR 3 x 1
Pantoprazole 1 x 1 amp/iv
As Folat 3 x 1
Orbumin sachet 3 x 1
Transfusi PRC
Ca glukonas 2 x 1
FOLLOW UP
SIROSIS HEPATIS
Definisi
Sirosis hati adalah suatu penyakit dimana sirkulasi
mikro, anatomipembuluh darah besar dan seluruh
sitem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi
tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat
(fibrosis) disekitar parenkim hati yang mengalami
regenerasi.
EPIDEMIOLOGI
2. Klasifikasi Morfologi.
Secara mikroskopik sirosis dibagi atas:
a. Sirosis mikronodular
b. Sirosis makronodular
c. Sirosis campuran
3. Klasifikasi fungsional
a. Kompensasi baik (laten, sirosis dini)
b. Dekompensasi (aktif, disertai kegagalan hati dan
hipertensi porta)
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
Gejala awal sirosis (kompesata) meliputi
perasaan mudah lelah dan lemas, selera makan berkurang,
perasaan perut kembung, mual, berat badan menurun,
pada laki-laki dapat timbul impotensi, testis mengecil, buah
dada membesar, hilangnya dorongan seksualitas
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan fisik
Laboratorium
Serologi
Pemeriksaan penunjang lainnya : USG
Penatalaksanaan