You are on page 1of 28

Orofacial Pain

orofacial pain
Gangguan Temporomandibular
dan miofasial
 Gangguan sendi TMJ
1. Direct trauma : pathologic occlusal
forces,gerakan rahang berlebihan
2. Kelainan congenital dan kelainan
perkembangan
3. Kelainan oleh karena keradangan
4. Osteoarthritis
5. Ankilosis

orofacial pain
Disfungsi nyeri miofasial
 Fibromyalgia
nyeri otot dan melemahnya fungsi
anggota badan.
gejala awal: nyeri wajah dan melemahnya
otot-otot pengunyah

 Kelainan miofasial sistemik


polymyalgia, SLE,polymyositis

orofacial pain
Diagnosa
 TMJ complex, otot dan saraf pada cranial dan
cervical
 Aktifitas sehari-hari, gerakan berulang-ulang,
dan kebiasaan
 Kerotan gigi, bising pada sendi saat membuka
mulut
 Pemeriksaan pada Rongga Mulut:
oklusi abnormal, sensitivitas gigi, nyeri otot,
trigger point
 Pemeriksaan penunjang:
MRI dan CT scan

orofacial pain
Terapi
 Fisioterapi: program latihan → fisioterapis
 Farmakologi: NSAID ( anti-inflamasi, analgetic),
anticonvulsants, mucles relaxant, anxiolitic
 Direct injection →Injeksi trigger point→
botolinum toxin
 Terapi perilaku: teknik relaksasi, terapi cognitif
 Terapi dental: mengurangi beban TMJ,
mengurangi aktivitas otot pengunyahan, night
guard (bruxism)
 Operasi pada sendi TMJ → arthrocentesis,
arthtroscopic
orofacial pain
Nyeri Odontogenik

 Local pain, headache, eye symptoms

 DD: nyeri neuropati trigeminal, primary


headache (sakit kepala ringan dan migrain)

orofacial pain
Diagnosa nyeri odontogenik
 Faktor pemicu dan faktor penghilang nyeri
 Durasi
 Kualitas nyeri
 Probing (permukaan cavitas gigi)
 Permukaan gigi fraktur
 Elektris
 termal
 radiografis

orofacial pain
Terapi
 Gambar 2

orofacial pain
Gangguan Neuropatik Trigeminal
 Trigeminal Neuralgia
- Tiba-tiba, menusuk, nyeri wajah unilateral
parah dalam 1 dari 3 divisi (berbicara,
mengunyah, sentuh)

- Berlangsung beberapa minggu atau bulan

- Usia > 50 th

- Wanita > Pria

orofacial pain
Diagnosa
 Pemeriksaan MRI sangat penting

orofacial pain
Terapi
 Karbamazepine (drug of choice)
 Baclofen
 Gabapentin
 Topiramate (jarang digunakan)

orofacial pain
Deaferensasi Nyeri

 Nyeri yang ditimbulkan karena trauma pada


gigi dan saraf → phantom tooth pain

 Sifat nyeri tajam, eksaserbasi, dan kadang


berhubungan dengan allodynia lokal

orofacial pain
Diagnosa

 Pemeriksaan riwayat medis dan fisik pada


area gigi yg pernah dilakukan tindakan

 Riwayat nyeri sinusitis, riwayat migrain, dan


nyeri oleh karena trauma

orofacial pain
Terapi
 Diutamakan pada komponen nyeri
deaferensasi pada bagian tepi dan sentral
 Obat-obatan:
- gabapentin
- clonazepam
- baclofen
- kasus yang berat → opioid
 Terapi pembedahan tidak efektif

orofacial pain
Akut Neuralgia dan Post Herpes
 Akut Herpetic Neuralgia (AHN) / shingles
- menyerang nerves V1
- unilateral, rekuren
- nyeri bersifat rasa terbakar, gatal, terlokalisir
dengan baik, rasa tertusuk, hiperestesia,
hiperalgesia

 Post Herpetic Neuralgia (PHN)


- nyeri > 1bln pasca AHN

orofacial pain
Diagnosa

 Diagnosa klinik:
- ada / tidaknya vesikel

 Bila terjadi komplikasi:


- gambaran MRI atau CT scan

orofacial pain
Terapi
 Antivirus :
- acyclovir (dimulai dalam 72 jam pertama)
→ sangat efektif

 Obat-obatan:
- Anti konvulsan
- NSAID
- Bila nyeri tetap tidak terkontrol
→ opioid

orofacial pain
Burning Mouth Syndrome
 Ditandai dengan nyeri terbakar pada lidah,
mulut, palatum keras, dan bibir
 Perempuan : laki-laki = 3:1
 Usia > 50 th
 Nyeri bertingkat bilateral
 Berubah sensasi pengecap
 Dry mouth

orofacial pain
Diagnosa
 Pemeriksaan radiografi dan laboratoris
tidak berguna

 Pemeriksaan fisik dan riwayat medis harus


dilakukan dengan seksama

orofacial pain
Terapi

 Clonazepam

 Trisiklik anti depresant

orofacial pain
Paranasal, Periocular, Periauricular dan
Nyeri pada kepala-leher
 Sinusitis akut
- nyeri berdenyut unilateral atau bilateral
- nyeri wajah tajam
- nyeri diperparah dengan posisi menunduk

 Sinusitis kronis
- berasal dari gigi, muskuloskeletal,
sakit kepala kronis

orofacial pain
Diagnosa

 Pemeriksaan meliputi:
- kombinasi riwayat medis
- pemeriksaan endoskopi
- pemeriksaan imaging (MRI)

orofacial pain
Terapi

 Dirujuk ke otolaryngologic

 Bedah endoskopi→ percobaan terapi


medis 6 bulan gagal

orofacial pain
 Nyeri Periocular

- disebabkan oleh stimulus serabut nyeri


pada orbita

- dibagi 3:
1. Nyeri ocular
2. Nyeri orbita
3. Referred pain

orofacial pain
1. Nyeri Ocular:
- nyeri yg dipicu oleh iritasi atau kerusakan pada
kornea
- nyeri bersifat lokal, disertai dengan fotopobia dan
lacrimation

2. Nyeri Orbital:
- nyeri akut yang dipicu oleh palpasi dan gerakan
- orbita pseudotumor → proses keradangan yang
tidak diketahui etiologi nya

orofacial pain
3. Referred Pain
- sakit nya bersifat kadang-kadang,

orofacial pain
orofacial pain
orofacial pain

You might also like