Nama: Jeinie Pricylya Yusuf(406162044) KOAS FK UNTAR RSUD CIAWI Definisi ■ Demam (fever,febris) adalah kenaikan suhu tubuh di atas variasi sirkadian yang normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak di hipotalamus anterior. ■ Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5°C-37,2°C ■ Pada tubuh individu normal, suhu tubuh rendah pada pukul 6 pagi yaitu 37,2⁰C dan tinggi pada pukul 4 – 6 sore hari yaitu 37,7⁰C. ■ Hiperpireksia adalah suatu keadaan kenaikan suhu tubuh 41,2⁰C atau lebih. ■ Kisaran suhu normal: - Suhu oral 35,5 – 37,5 ⁰C - Suhu aksila 34,7 – 37,3 ⁰C - Suhu rektal 36,6 – 37,9 ⁰C - Suhu telinga 35,5 – 37,5 ⁰C Tipe - Tipe Demam ■ Demam Septik : suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. Sering disertai berkeringat dan menggigil. ■ Demam Hektik : demam yang tinggi turun ke tingkat yang normal. ■ Demam Remiten : suhu tubuh turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. ■ Demam Intermiten : suhu tubuh turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam terjadi setiap dua hari sekali disebut tersiana, bila terjadi dua hari bebas demam antara dua serangan demam disebut kuartana. ■ Demam Kontinyu : variasi suhu tubuh sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. ■ Demam Siklik : terjadi kenaikan suhu tubuh selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. Etiologi ■ Infeksi - Sistem Pernapasan : bronchitis akut, pneumonia, influenza, empyema, PPOK, TB. - Saluran cerna : Gastroenteritis, Apendisitis, Sepsis bilier, Hepatitis, Divertikulitis, abses hati, Tb intra-abdominal. - Kulit/ jaringan lunak : selulitis, erisipelas, fasilitis nekrotikans, piomiositis, decubitus terinfeksi,infeksi dari luka. - Muskuloskeletal ( osteomyelitis,artritis septik,discitis) - Saluran kemih dan kelamin ( ISK,PID, sifilis) - SSP (meningitis, ensefalitis, abses otak) - THT( otitis media,tonsillitis,abses gigi, sinusitis) Etiologi a. Infeksi piogenik local ( Apendisitis, Abses hati, Sinusitis, Kolangitis,Kolesistitis,Osteomyelitis) b. Infeksi intravascular (Endocarditis bakterialis, infeksi kateter vaskuler) c. Infeksi bakteri sistemik (Leptospirosis, Tifoid, Sifilis) d. Infeksi mikobakteria (tuberculosis, MAI) e. Infeksi jamur ( aspergilosis, kandidiasis, kriptokokosis) f. Infeksi virus ( Dengue, Hepatitis, HIV, CMV, EBV) g. Parasit ( amebiasis, toksoplasmosis, malaria ) h. Neoplasma i. Gangguan jaringan ikat (SLE, demam rematik, artritis rematoid) j. Gangguan termoregulasi (hipertiroidisme, tumor otak) k. Obat (demam obat, kokain, amfetamin, ekstasi) l. Penyebab lainnya (hepatitis alkoholik, transfusi) Tatalaksana