You are on page 1of 29

FOBIA SOSIAL

APA ITU FOBIA SOSIAL ?

• adalah perasaan takut yang irasional yang menyebabkan kesadaran


untuk menghindar dari obyek ketakutan spesifik, aktivitas atau situasi.

• adalah ketakutan yang tidak beralasan atau ketakutan yang berlebihan


terhadap situasi sosial, dan interaksi dengan orang lain yang secara
otomatis dapat membawa perasaan self – consciousness, judgment,
evaluasi, dan perasaan inferior
epidemiologi fobia sosial
• 3-5% POPULASI
• WANITA = PRIA
• biasanya dimulai awal umur belasan tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan
terjasi pada tiap tahap kehidupan.
• Prevalensi fobia sosial terlihat meningkat pada ras kulit putih, orang yang menikah,
dan individu dengan taraf pendidikan yang baik.
• umumnya bermanifestasi pada orang dewasa tapi biasa terdapat pada anak-anak atau
remaja
etiologi fobia sosial.
• IDIOPATIK
• MENURUT BEBERAPA TEORI :
Teori psikoanalisis
Teori genetic
Teori Neurotransmiter
Tanda & gejala fobia sosial
Tanda dan gejala emosi dan perilaku kecemasan social, termasuk:
• Takut secara berlebihan ketika berinteraksi dengan orang asing
• Khawatir memalukan atau memalukan diri sendiri
• Menghindari melakukan sesuatu atau berbicara dengan orang karena takut
malu
• Kesulitan membuat kontak mata
• Kesulitan berbicara
Tanda-tanda fisik dan gejala yang menandai bahwa seseorang mengalami fobia
sosial, antara lain :

• Palpitasi ( jantung berdebar-debar)


• Banyak mengeluarkan keringat
• Gemetaran
• Rasa panas-dingin
• Sakit kepala
• Pusing
• Kerongkongan terasa tersekat
• Diare
• Mual
• Kebingungan
• Otot menjadi tegang, dan
• Gelisah
onset fobia sosial
• biasanya dimulai pada usia 13 tahun
• Diagnosis bahwa seseorang mengalami fobia sosial jika orang tersebut
memiliki gejala setidaknya selama 6 bulan
• Orang-orang dengan fobia sosial umumnya melaporkan bahwa mereka
pemalu semasa kanak-kanak
• Sekali fobia sosial tercipta, hal tersebut akan berlanjut pada perjalanan yang
kronis dan persisten sepanjang hidup

• Pada anak, fobia sosial tidak dapat langsung didiagnosis kecuali anak tersebut
memunculkan kecemasan yang berlebihan

• Mereka mengekspresikan rasa cemasnya tersebut dengan cara menangis,


tantrum, menjadi pendiam atau menghindari situasi sosial.
kriteria diagnosis fobia sosial
Menurut DSM-IV
• Kriteria A
Ketakutan yang jelas dan menetap terhadap satu atau lebih situasi sosial atau
tampil didepan orang yang belum dikenal atau situasi yang memungkinkan ia
dinilai oleh orang lain atau menjadi pusat perhatian. Ada perasaan takut bahwa
ia akan berperilaku memalukan atau menampakkan gejala cemas atau bersikap
yang dapat merendahkan dirinya.
• Kriteria B
Apabila pasien terpapar dengan situasi sosial, hampir selalu timbul kecemasan
atau bahkan mungkin serangan panik
• Kriteria C
Pasien menyadari bahwa ketakutannya sangat berlebihan dan tidak masuk akal.
Ketakutan tersebut tidak merupakan waham atau paranoid.
• Kriteria D
Pasien menghindar dari situasi sosial atau menghindar untuk tampil di depan
umum atau pasien tetap bertahan pada situasi sosial tersebut tetapi dengan
perasaan sangat cemas atau sangat menderita
• Kriteria E
Penghindaran dan kecemasan atau penderitaan akibat ketakutan terhadap situasi
sosial atau tampil di depan umum tersebut mempengaruhi kehidupan pasien
secara bermakna atau mempengaruhi fungsi pekerjaan, aktivitas dan hubungan
sosial atau secara subjektif pasien merasa sangat menderita
• Kriteria F
Untuk yang berusia di bawah 18 tahun, durasi paling sedikit 6 bulan.

• Kriteria G
Ketakutan atau sikap menghindar tersebut tidak disebabkan oleh efek fisiologik
zat atau kondisi medik umum atau gangguan mental lain (gangguan panik
dengan atau tanpa agoraphobia, gangaguan dismorfik, gangguan perkembangan
prevasif, atau dengan gangguan kepribadian skizoid)
• Kriteria H
Bila terdapat kondisi medik umum atau gangguan mental lain, ketakutan pada
kriteria A tidak berhubungan dengannya (gagap, Parkinson, atau gangguan
perilaku makan seperti bulimia atau anoreksia nervosa) Kriteria A merupakan
kunci gejala fobia sosial. Hal yang penting pada kriteria ini yaitu adanya situasi
yang dapat membangkitkan fobia yaitu situasi yang dinilai atau diamati oleh
orang lain dan juga ketakutan akan memperlihatkan kecemasan atau bertingkah
dengan cara yang memalukan.
berdasarkan PPDGJ - III
Semua kriteria di bawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti:
• gejala psikologis, perilaku atau otonomilk yang timbul harus merupakan
manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain
seperti misalnya waham atau pikiran obsesif;
• anxietasnya harus mendominasi atau terbatas pada situasi sosial tertentu
(outside the family circle); dan
• menghindari situasi fobik harus atau sudah merupaken gejala yang menonjol
• Bila terlalu sulit untuk membedakan antara fobia sosial dengan agorafobia,
hendaknya diutamakan diagnosa agorafobia
TATALAKSANA
• Suatu kombinasi pharmacotherapy dan psikoterapi pada umumnya diberikan
untuk para orang dengan fobia sosial
1. Terapi relaksasi
Terapi ini terdiri dari belajar untuk menurunkan tegangan otot selama
beristirahat, ketika bergerak dan pada situasi-situasi yang dapat menyebabkan
kecemasan. Terapi ini dapat dijadikan sebagai pendamping terapi exposure
2. Medication (terapi obat)
• Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIS)
• Benzodiazepines
• Buspirone
• Propranolol
• Monoamine oxidase inhibitors (MAOIS)
3. Terapi Kognitif
terapis membantu klien mencari pikiran-pikiran self-defeating dan mencari
alternatif rasional sehingga mereka bisa belajar menghadapi situasi-situasi
pembangkit kecemasan
4. Virtual Reality Exposure
Melalui proses pemaparan terhadap suatu seri stimuli virtual yang makin
bertambah menakutkan dan hanya bila ketakutan sudah berkurang pada
langkah terdahulu, orang belajar untuk mengatasi ketakutan dengan cara yang
sama dengan seandainya mereka mengikuti program pemaparan gradual
terhadap stimuli fobik dalam situasi aktual
5. Cognitive-Behavioral Therapy (CBT)
melakukan assessment independent dan self report terhadap klien. Kemudian diikuti
dengan pelatihan dalam hal restrukturisasi keterampilan kognitif, exposure yang
diulang terhadap simulasi dari situasi yang ditakuti dalam tiap sesi, dan
dihubungkan dengan homework assignments. Setelah pelatihan tersebut dilakukan
maka seluruh rangkaian assessment independent dan self report dilakukan kembali
6. Terapi pemaparan
• Klien mendapatkan instruksi untuk memasuki situasi sosial yang makin
penuh stres dan untuk tetap tinggal dalam situasi tersebut sampai dorongan
untuk kabur sudah menjadi berkurang
• Terapis dapat membantu membimbing mereka selama percobaan pada
pemaparan, dan secara bertahap menarik dukungan langsung sehingga klien
mampu untuk menghadapi sendiri situasi tersebut
PROGNOSIS DAN PERJALANAN
PENYAKIT

• Fobia sosial biasanya mulai pada usia dini sehingga dapat menyebabkan
gangguan disemua bidang akademik seperti rendahnya kemampuan sekolah,
menghindar dari sekolah, dan sering putus sekolah.

• Fobia sosial cenderung menjadi kronik


• Bila tidak diobati depat menjadi komorbiditas dengan gangguan lain seperti
depresi, penyalahgunaan alkohol atau obat
Kesimpulan
Fobia sosial adalah ketakutan yang tidak beralasan atau ketakutan yang
berlebihan terhadap situasi sosial, dan interaksi dengan orang lain yang secara
otomatis dapat membawa perasaan sel-consciousness, judgment, evaluasi, dan
perasaan inferior. Sampai sekarang belum ditemukan penyebab yang pasti.
Walaupun demikian, penelitian mengenai etiologi banyak dilakukan saat ini. Ada
beberapa teori yang mencoba mengungkapkannya, antara lain teori
psikoanalisis, teori genetik, dan teori neurotransmiter. Tanda-tanda fisik dan
gejala yang menandai bahwa seseorang mengalami fobia sosial, antara lain
palpitasi (jantung berdebar-debar), banyak mengeluarkan keringat, gemetaran,
rasa panas-dingin, sakit kepala, pusing, kerongkongan terasa tersekat, diare,
mual, kebingungan, otot menjadi tegang, dan gelisah. Fobia sosial biasanya
dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja, biasanya pada usia 13 tahun.
Diagnosis bahwa seseorang mengalami fobia sosial jika orang tersebut memiliki
gejala setidaknya selama 6 bulan. Suatu kombinasi pharmacotherapy dan
psikoterapi pada umumnya diberikan untuk para orang dengan fobia sosial

You might also like