You are on page 1of 20

KEPERAWATAN GERONTIK

KEBUTUHAN AKTIVITAS PADA LANSIA

PEMBERI MATERI : M. SYUKUR, APP, S.Kep


KEBUTUHAN AKTIVITAS PD LANSIA

I. KEBUTUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA


LANSIA ( ADL ).
II. CARA MEMENUHI KEBUTUHAN ADL.
III. KEBUTUHAN LATIHAN FISIK.
IV. AKTIVITAS YG TERPENGARUH OLEH
PENYAKIT ALZHEIMER DAN DEMENSIA.
BUKU SUMBER
Darmojo, Boedi, Buku Ajar Geriatri, Jakarta,
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, 1999

H. Wahjudi Nugroho, B.Sc., SKM, Keperawatan


Gerontik & Geriatrik Edisi 3, Jakarta,
EGC, 2008.

I. KEBUTUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI PD LANSIA ( ADL ).


Ada beberapa jenis, yaitu :
* Aktivitas Kehidupan Sehari-hari ( AKS DASAR ).
Yg hanya memerlukan kemampuan tubuh utk
berfungsi sederhana, mis. Bangun dari tempat
tidur, berpakaian, kekamar mandi/WC.

* Aktivitas kehidupan sehari-hari( AKSInstrumental).


Selain memerlukan kemampuan dasar, juga
memerlukan berbagai koordinasi kemampuan
otot,susunan saraf, kemampuan berbagai organ
kognitif lain.


• AKS DASAR ( Basic aktivities of daily living ).

- Makan -----> Mandiri atau tergantung sampai bisa hanya


perparenteral saja.
- Berpakaian ------> Mandiri atau tergantung sampai tdk bisa
menggunakan pakaian
- Bergerak atau ambulasi -----> Mandiri atau tergantung
sampai penuh.
- Beralih tempat/transfer (dari TT dan WC) ----->
Mandiri atau tergantung sampai hanya menggunakan
pispot atau bedpan.
- B A K / Kontinen -----> Mandiri atau tergantung sampai
menggunakan pispot atau bedpan.
- Berdandan / grooming -----> Mandiri atau tergantung
penuh.
- Berkomunikasi -----> Mandiri atau dengan alat bantu.

AKS Instrumental ( Instrumental ADL ).


- Menulis dan membaca. - Membersihkan rumah.
- Berbelanja. - Mencuci. - sterika pakaian.
- Turun naik tangga. - Gunakan telepon.
- Menangani obat-obatan. - Menangani keuangan.
- Kerja luar rumah/berkebun. - Mampu pergi jauh (dengan
kendaaan umum/keluar kota.).
Seluruh aktivitas tersebut mandiri atau dengan
bantuan/alat bantu.
II. CARA MEMENUHI KEBUTUHAN ADL LANSIA
- Makan: Bantuan dlm hal makan, tdk makan sama
sekali, atau makan perparenteral.
- Kontinen: Inkontinensia parsial atau total pada per
kemihan atau defekasi; kontrol total atau parsial dgn
enema, kateter, atau penggunaan urinal dan atau
bedpan teratur.
- Kekamar kecil: Menggunakan bedpan & pis pot
atau bantuan dalam masuk dan menggunakan
toilet.
- Mandi: Bantuan lebih dari satu bgn tubuh, bantuan
masuk dan keluar dari bak mandi, tdk mandisendiri.
- Berpakaian: Dgn bantuan sebagian atau penuh, mema
sang dan melepas pakaian sampai
mengena kan sepatu.
- Berpindah: Dari tempat tidur ketempat duduk, bangkit
dari kursi dapat menggunakan dukungan
mekanis.

Dalam bantuan perawatan ADL gunakan pendekatan:


FISIK (aktif, pasif),
PSIKIS (triple”S”: Sabar, simpatik, servise.).
SOSIAL (diskusi,tukar pikiran,komunikasi,media,
nonton, hiburan).
SPIRITUAL (ketenangan batin).
III. KEBUTUHAN LATIHAN FISIK.
Lansia yg sehat maupun yg sedang sakit perlu lati
han: Peredaran darah bertambah baik, otot tetap
kencang, cairan limfe beredar baik, membasahi
semua sel, zat makanan dalam cairan limfe diambil
oleh sel-sel dan zat sisa dibuang melalui cairan limfe
tsb. Zat sisa yg ada dlm cairan limfe dialirkan
kembali dlm peredaran darah.
Keuntungan Latihan:
1.Tdk mudah cedera krn kelenturan otot terpelihara
baik, tulang lebih lentur, kecepatan reaksi lebih
baik.
2.BB. Berada dlm ukuran yg baik krn gabungan
latihan dan diet paling baik dlm mengatur BB.
3.Menjaga kadar lemak dlm darah tetap normal
(kolesterol dan trigliserida).
4.Otot jantung menjadi lebih kuat.
5.Tekanan menjadi tetap normal.
6.Gula darah akan turun bila terlatih secara teratur.
7.Lebih tahan terhadap stres ( dari pekerjaan,
keluarga).
Persiapan latihan:
*Pemeriksaan diri sebelum latihan:
Kedokter apakah sakit, ataukah selama latihan tdk
akan timbul ggn pd kesehatan lansia.
Lakukan stres test:
berjalan cepat selama 5 menit, lalu istirahat 10 mnt, hitung
denyut nadi bila diatas 100 kali/mnt dan napas masih
tersengal-sengal berarti masih perlu stres test
sebelum latihan.
Sebaliknya bila nadi telah kurang dari 100 kali/mnt
dan napas tdk sesak lagi, berarti sehat utk
melakukan latihan.
*Pemanasan.
Maksudnya agar bgn-bgn tubuh secara bertahap
dipersiapkan utk melakukan latihan.
Ada 3 macam takaran yg perlu diperhatikan:
1.Takaran kehebatan/intensitas latihan mis. Aerobik.
2.Takaran lamanya latihan = 20 – 40 mnt, < baik 20
mnt kurang bermanfaat.
3.Takaran frekuensi latihan = 3 kali/minggu, > baik
4-5 kl/mgg.
* LATIHAN BAGI LANSIA SEHAT AGAR TETAP
BUGAR.
- Berenang, gerak jalan, senam, pushup yg enteng,
berdiri membongkok memegang kaki dgn lutut diijin
kan bengkok.
- Lansia lebih 65 tahun, termasuk 70 – 80 th.
Berlari-lari kecil(joging) digabung dgn berjalan meru
pakan latihan yg sangat cocok. Caranya berlari kecil
50 langkah, disambung dgn berjalan 50 langkah,
ulangi sebanyak 5 kali pd har pertama, lalu pd latihan
berikutnya ditingkatkan setiap gabungan latihan lari-
jalan 1 kali, sampai mencapai 10 kali gabungan lari-
jalan. Selanjut nya adakan sedikit perubahan setiap
kali latihan ditingkatkan dgn 1 kali sehingga mencapai
10 kali gabungan lari-jalan.
Kemudian lari 50 lkh, jalan 30 lkh, ulangi sebanyak 5 kali
dan setiap kali latihan dinaikan 1 kali. Setelah 6 – 12
bulan melakuka berlari-lari kecil diseling dgn jalan itu,
lama kelamaan lansia dpt berlari-lari kecil sejauh 2 km
tanpa diselingi dgn gerak jalan. Latihan ini harus dilakukan
paling sedikit 3 kali/mgg dan paling banyak 5 kali/mgg.

Setelah kurang lebih setahun melakukan lari-lari kecil,


kes. Jantung dan pernapasan tampak mebaik sampai
30 %, selain itu lemak badan menyusut walaupun pola
makan tdk diubah. Kesanggupan latihan lansia
beraerobik tsb. setelah setahun menjadi sama dgn orang
berumur 40 tahunan tanpa latihan demikian.
*Pendinginan latihan jangan langsung duduk atau berdiri
diam, tetapi secara bertahap mengurangi intensitas
gerakan sebelum berhenti sama sekali. Mis. Jalan-jalan
secara perlahan-lahan sambil membengkok-bengkokan lutu
& menggerak-gerakan tangan sebelum berhenti sama
sekali.
Pendinginan tubuh ini dikerjakan selama 5 – 10 mnt baru
boleh duduk. Pendinginan ini mrpkan suatu keharusan
karena tanpa pendinginan setelah latihan berat dpt merasa
pusing, kepala merasa ringan, mual, dan bahkan dpt jatuh
pinsan.
Selain itu pendinginan tubuh sehabis latihan menyebab
kan zat pelelah yg terbentuk selama latihan akan segera
masuk kedalam aliran darah, menjadikan perasaan lelah
sehabis latihan tidak terasa, dan dpt pula mengurangi
resiko terjadi kejang otot setelah latihan.
IV. AKTIVITAS YG TERPENGARUH OLEH
PENYAKIT ALZHEIMER DAN DEMENSIA.

1.MAKAN.
a.Bawa klien ketoilet sebelum makan.
b.Kurangi keributan dan pengalihan perhatian.
c.Singkirkan benda yg tdk perlu.
d.Gunakan piring yg polos.
e.Beri satu alat makan dan satu macammakanan.
f.Ingatkan cara makan.
g.Sajikan makanan dlm potongan kecil agar tdk
tersedak.
h.Ingatkan pasien utk makan secara perlahan.
i.Perhatikan pasien karena tdk dpt membedakan
rasa panas atau dingin.
2. MANDI.
a.Siapkan air mandi,handuk, dan pakaian utk ganti.
b.Periksa suhu air.
c.Pasang pengaman atau pegangan.
d.Coba mandikan dgn pancuran(bila merasa
terganggu gunakan spons).
e.Jaga privasinya.
f.Beritahu apa saja yg akan anda lakukan.
g.Bila pasien menolak mandi, coba beberapa saat
lagi, atau pilih alternatif mandi yg disukai klien.
h.Bila terus mengalami masalah dgn mandi,
libatkan orang lain.
3. BERPAKAIAN.
a.Buat daftar atau letakan pakaian yg akan dipakai
sesuai urutan.
b.Gunakan pakaian yg nyaman dan dapat dicuci.
c.Pilih pakaian yg mudah dikenakan (jangan
mengguna kan retsleting/kancing, lebih baik
kenakan kolor karet/ elastis). Hal ini akan
membantu dalam defekasi.
d.Lebih baik gunakan pakaian yg dikancing dari
belakang bila pasien seringkali membuka
pakaiannya.
4. PETUNJUK YG JELAS.
a.Beri tahu apa yg harus dibuat tahap demi tahap
mis. Ambil sendokmu, taruh nasi disendok.
b.Beri tahu satu persatu.
5. BERSOLEK.
a.Sikatlah gigi ternasuk gigi palsu.
b.Potong kuku jari tangan dan kaki.
c.Berdandan /berhias diri.
6. KETOILET.
a.Kesulitan defekasi harus periksa dokter.
b.Buat jadwal dari waktu kewaktu secara teratur
kapan ia pergi ketoilet ( 3 jam sekali, sesudah
makan, sebelum ).
c.Perhatikan tanda yg menunjukan bahwa ia harus
pergi ketoilet( mondar-mandir/menarik retsleting ).
d.Pastikan ia cukup mendapat cairan krn dehidrasi
dpt menyebabkan gejala demensia alzheimer
menjadi lebih buruk & menyebabkan konstipasi.
e.Kurangi minum dan makan bergas sesudah
makan malam.
f.Pastikan didalam makanan terdapat cukup serat,
sayur dan buah.
g.Tandai pintu toilet dgn label/tulisan yg mencolok
dgn hurup besar.
h.Biarkan toilet terbuka sehingga mudah ditemukan.
i. Usahakan lantai kamar mandi dicat warna yg berbeda.
j. Singkirkan ember, pot dan benda yg mirip dgn toilet.
k.Bersikap tenang dgn perasaan humor apabila terjadi
kecelakaan, jangan memarahi atau mempermalukan.
l. Pastikan pakaian mudah dibuka.
m. Sediakan pispot disamping tempat tidur.
7. MENAWARKAN PERTOLONGAN DAN BANTUAN
AGAR KLIEN SANTAI.
a. Beri pujian bila telah bersih berpakaian dan rapi.
b. Beri dorongan setiap kali ia menyelesaikan satu
langkah dari tugasnya.
c. Tawarkan hadiah/makanan kesenangannya
apabila ia menyelesaikan satu tugas.
d. sadari bahwa ia mungkin merasa malu.

============================

You might also like