You are on page 1of 19

FRAKTUR FEMUR PADA USIA LANJUT

OLIVIA SARAH KADANG


102016061
SKENARIO 6
• Seorang wanita 60 tahun, dibawa ke UGD RS dengan keluhan sangat nyeri
pada panggul kanan setelah jatuh dikamar mandi 2 jam yang lalu. Pasien
tersebut terpleset sehingga terjatuh menyamping ke kanan dan pangkal
paha kanannya membentur lantai. Setelah terjatuh, pasien tidak dapat
bangun untuk berdiri atau berjalan.

• RM : Perempuan 60 tahun nyeri panggul kanan setelah jatuh 2 jam yang


lalu, setelah jatuh tidak dapat berdiri / jalan.
Analisis Masalah

Anamnesis
Prognosis PF dan PP

Pencegahan
WD dan DD

RUMUSAN
Komplikasi
MASALAH
Etiologi

Penata Gejala Pato Epidemiologi


laksanaan Klinis fisiologi
ANAMNESIS
Mendapatkan keterangan mengenai kondisi pasien,
membantu menegakkan diagnosa sementara.

 Apakah ada riwayat trauma/ cidera?


 Bila ada trauma, trauma seperti apa?
 Kapan waktu terjadinya?
 Arah posisi trauma/ jatuh?
 Ada nyeri atau tidak? Lokal nyeri dimana?
 Dapatkah pasien berjalan atau tidak setelah mengalami
trauma?
PEMERIKSAAN FISIK

Hasil pemeriksaan fisik menunjukan:


• TTV: dalam batas normal
• Look: Tampak edema pada panggul kanan, ekstremitas
bawah sebelah kanan tampak memendek dan berada
diposisi eksternal rotasi
• Feel: Nyeri (+)
• Move: Gerak aktif dan pasif (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• RONTGEN (X-RAY)
• CT-SCAN
• MRI Rontgen femur dextra AP, Lateral :
Kesan fraktur transversa femur dextra 1/3
• PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
proksimal dengan soft tissue swelling

WD : Fraktur tertutup femur dextra 1/3 proximal


DEFINISI FRAKTUR
• Terputusnya kontinuitas jaringan tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis baik
bersifat total ataupun parsial yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan.
Jenis fraktur
 Fraktur yang disebabkan trauma yang berat
 Fraktur spontan / patologik : tumor tulang
primer atau sekunder, mieloma multipel,
kista tulang, osteomielitis, osteoporosis,
 Fraktur stress/fatigue :fraktur march pada
metatarsal, fraktur tibia pada penari balet,
fraktur fibula pada pelari jarak jauh.
 Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat
tahun 2005 terdapat >7 juta orang
meninggal dikarenakan insiden kecelakaan.
 sekitar 2 juta orang mengalami kecacatan
fisik.
 Salah satu insiden kecelakaan yang cukup
tinggi:insiden fraktur ekstremitas bawah,
sekitar 46,2% dari insiden kecelakaan yang
terjadi.
Bila tekanan eksternal lebih besar dari yang dapat
diserap tulang, maka terjadilah trauma tulang yang
mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas
tulang.
Periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam
korteks, marrow dan jaringan lunak yang membungkus
tulang rusak.
TRAUMA

FRAKTUR
TERBUKA TERTUTUP

TERPUTUSNYA TERPUTUSNYA
JARINGAN RUSAK
KONTINUITAS ALIRAN DARAH

DEFORMITAS

HILANG SYOK
EDEMA NYERI KREPITASI
FUNGSI HIPOVOLEMIK
 Pemendekan
 Bengkak
 Deformitas
 Nyeri tekan
 Gangguan Fungsi
 Krepitasi
 Gangguan sensasi/kesemutan
1. Farmakologi :
Golongan opioid, Vit D3

2. Konservatif :
Proteksi, Immobilitasi

3. Operatif :
Screw
 Komplikasi Awal
1. Kerusakan Arteri
2. Fat embolism syndrome (FES)
3. Nekrosis avaskular
4. Syok
 Komplikasi Lanjut
1. Delayed union : proses penyembuhan tulang
yang berjalan lebih lama dari perkiraan
waktu (tdk sembuh 3-5 bulan).
2. Non union : fraktur yang tidak sembuh(6-8
bulan) konsolidasi(-).
3. Mal union : keadaan ketika fraktur
menyembuh pada saatnya,deformitas(+).
 Selain melakukan pembedahan, pasien juga
dapat diberi edukasi dan pencegahan berupa;
- anjuran aktivitas fisik yang ringan untuk
memelihara kekuatan dan kelenturan tulang
- asupan kalsium
- hindari rokok dan alcohol
- pentingnya vitamin D untuk kesehatan
tulang.
 Pasien yang dapat bertahan dari trauma
awal yang terkait dengan cedera yang
dialami biasanya akan sembuh dengan
baik.
 Penanganan cepat = mengurangi
komplikasi
 Usia juga mempengaruhi waktu dan kualitas
penyembuhan.
 Wanita tersebut mengalami fraktur femur yang
sering terjadi pada usia lanjut yg bisa saja
disebabkan oleh kelainan tulang. Untuk
penanganannya dilakukan open reduction internal
fixation (ORIF). Penatalaksanaan sedini mungkin
bisa mengurangi gejala komplikasi neurovascular
dan rekonstruksi anatomis.

You might also like