You are on page 1of 19

HUBUNGAN ALKOHOL TERHADAP

KEJADIAN PANKREATITIS
Oleh: Pembimbing:
Dian Fikri Rachmawan drg. Vita Nirmala A.,
G99141053 Sp.Pros, Sp.KG
• Pankreatitis adalah suatu penyakit inflamasi pankreas
yang identik menyebabkan nyeri perut dan terkait
dengan fungsinya sebagai kelenjar eksokrin, (meskipun
pada akhirnya fungsi sebagai kelenjar endokrin juga
terganggu akibat kerusakan organ pankreas).

• The Second International Symposium on The


Classification of Pancreatitis, (Marseille,1980)
membuat klasifikasi sebagai berikut:
• Pankreatitis akut
• Pankreatitis kronik

PENDAHULUAN
• Pankreatitis akut adalah pankreatitis yang dikarakterisasi
oleh nyeri berat di perut bagian atas dan meningkatnya
level enzim pankreas di dalam darah.
• Penyebab:

PANKREATITIS AKUT
• Patogenesis
• Obstruksi duktus pankreatikus. Penyebab tersering
obstruksi adalah batu empedu kecil (microlithiasis) yang
terjebak dalam duktus. Sebab lain adalah karena plug
protein (stone protein) dan spasme sfingter Oddi pada
kasus pankreatitis akibat konsumsi alkohol,
• Stimulasi hormon cholecystokinin (CCK) sehingga akan
mengaktivasi enzim pankreas. Hormon CCK terstimulasi
akibat diet tinggi protein dan lemak (hipertrigliseridemia)
dapat juga karena alkohol,
• Iskemia sesaat dapat meningkatkan degradasi enzim
pankreas. Keadaan ini dapat terjadi pada prosedur
operatif atau karena aterosklerosis pada arteri di
pankreas

PANKREATITIS AKUT
• Skema patogenesis pankreatitis akut

PANKREATITIS AKUT
• Klasifikasi (Bradley)
• Pankreatitis akut ringan
Tidak disertai komplikasi atau disfungsi organ.
• Pankreatitis akut berat
Disertai gangguan fungsi pankreas, terjadi komplikasi lokal
atau sistemik.

Kiteria pankreatitis akut berat (Atlanta)


• Gagal organ, apabila dijumpai satu atau lebih, adanya: syok (tekanan
sistolik <90 mmHg), insufisiensi pulmonal (PaO2 <60 mmHg), gagal ginjal
(kreatinin >2 mg/dl), perdarahan gastrointestinal (>500 ml/24 jam),
• Komplikasi lokal, seperti: pseudocyst, abses atau pankreatitis nekrotika,
• Kriteria Ranson, paling tidak dijumpai 3 dari 11 kriteria,
• APACHE II, paling tidak nilai skor >8.

PANKREATITIS AKUT
• Komplikasi pankreatitis akut berat

PANKREATITIS AKUT
• Manifestasi klinis
• Gejala klasik yaitu nyeri midepigastrik, mual dan
muntah.
• Keluhan yang sangat menyolok adalah rasa nyeri yang
timbul tiba-tiba, intens, terus menerus dan makin lama
makin bertambah; lokasinya kebanyakan di epigastrium,
dapat menjalar ke punggung, kadang-kadang ke perut
bagian bawah, nyeri berlanngsung beberapa hari. Gejala
lain yakni mual, muntah-muntah dan demam.
• Pada pemeriksaan jasmani didapatkan nyeri tekan di
perut bagian atas, tanda-tanda peritonitis lokal, kadang-
kadang bahkan peritonitis umum.

PANKREATITIS AKUT
• Gold standard diagnosis adalah dengan pemeriksaan
histologi pankreas
• Tes laboratorium
• Tes amilase
• Tes lipase
• Tes lainnya
• Imaging test
• Foto rontgen abdomen
• USG abdomen
• CT scan abdomen
• ERCP

PANKREATITIS AKUT
• Indikator keparahan
• Kriteria prognostik Ranson
Bila terdapat ≥3 pada kriteria Ranson, pasien
dianggap menderita pankreatitis akut berat
• Penggunaan skor APACHE II >12
(Acute Physiologic and Chronic Health Evaluation)
• Cairan peritoneal hemoragik
• Indikator penting

PANKREATITIS AKUT
• Pankreatitis kronik merupakan peradangan
pankreas menahun yang biasanya menyebabkan
kerusakan struktur dan fungsi pankreas. Pada
kebanyakan pasien bersifat irreversible. Terjadi
kerusakan permanen sehingga menyebabkan
gangguan fungsi eksokrin dan endokrin.

PANKREATITIS KRONIK
• Penyebab

PANKREATITIS KRONIK
• Sebagian besar kasus pankreatitis kronis disebabkan
oleh alkohol.
• Skema patogenesis alkohol  pankreatitis kronik

PANKREATITIS KRONIK
• Empat gejala klasik pada pankreatitis kronis, yaitu:
• Nyeri perut,
• Malabsorpsi,
• Berat badan turun,
• Diabetes.
• Gold standard diagnosis adalah dengan pemeriksaan histologi pankreas
• Tes laboratorium
• Tes amilase
• Tes lipase
• Tes lainnya
• Imaging test
• Foto rontgen abdomen
• USG abdomen
• CT scan abdomen
• ERCP

PANKREATITIS KRONIK
• Tujuan pengobatan adalah menghentikan proses
peradangan dan antidigesti atau menstabilkan
sedikitnya keadaan klinis sehingga memberi
kesempatan resolusi penyakit.

• Terapi non farmakologi • Terapi farmakologi


• Nutrisi pendukung • Manajemen nyeri
• Intervensi radiologi dan • Pembatasan komplikasi
sistemik dan pencegahan
ERCP
nekrosis pankres
• Bedah • Pencegahan infeksi
• Pankreatitis post-ERCP

MANAJEMEN TERAPI
PANKREATITIS AKUT
• Terapi non farmakologi
Selama suatu serangan, yang sangat penting adalah
menghindari alkohol. Menghindari semua makanan
dan hanya menerima cairan melalui infus, dapat
mengistirahatkan pankreas dan usus juga bisa
mengurangi rasa nyeri
• Terapi farmakologi
Analgesik golongan opiad, anti histamin H2, vitamin
ADEK

MANAJEMEN TERAPI
PANKREATITIS KRONIK
• Mortalitas akibat pankreatitis akut kira-kira 15% dan
pankreatitis hemoragika akut mempunyai mortalitas diatas
50%.
• Faktor-faktor prediktif dari prognosis yang buruk
mencakup demam, hipotensi, takikardia dan gangguan
pernapasan saat pasien datang. Hipokalsemia, hipoksemia
dan hiperglikemia yang terjadi kemudian, semuanya
menunjukan indikator prognosis yang buruk.
• Prognosis pankreatitis kronik bergantung pada usia dan
asupan alkohol yang masih diteruskan dan keseluruhanya
kira-kira 25-30% meninggal dalam 10 tahun

PROGNOSIS
• Pankreas merupakan organ yang istimewa karena
mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu eksokrin dan
endokrin.
• Kerusakan yang diawali pada sel asini unit eksokrin
mengakibatkan terjadinya pankreatitis baik akut maupun
kronik.
• Dalam penatalaksanaannya yang penting untuk pankreatitis
akut adalah mengatasi nyeri perut, manajemen penggantian
cairan, dan pemberian nutrisi pendukung. Selain itu Juga
diberikan antibiotika untuk profilaksis pada pankreatitis
nekrosis. Terapi intervensi dengan endoskopi maupun
bedah juga perlu dilakukan pada kondisi tertentu. Pada
pankreatitis kronik tritmen ditujukan untuk mengatasi nyeri
kronik, malabsorpsi, dan diabetes.

SIMPULAN
PANKREATITIS KRONIK

You might also like