You are on page 1of 22

KONSEP TAMBANG RAKYAT DI

INDONESIA BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NO. 4 TAHUN
2009 DAN PERMASALAHANNYA
Outline Paparan

 Jenis dan Metode Penambangan


 Karakteristik Pertambangan Rakyat
 Konsep Good Mining Praktice GMP)
 Penerapan GMP pada Pertambangan Rakyat
 Penutup/Diskusi.
Jenis dan Metode Penambangan

 Tambang Terbuka, adalah seluruh proses kegiatan pertambangan


yang dilakukan dipermukaan bumi dengan menggunakan rekayasa
teknologi; diantaranya; Open pit, Open cut, Back filing, termasuk
tambang lepas pantai dengan metode kapal keruk.
 Tambang Underground adalah seluruh proses kegiatan pertambangan
dilakukan dengan rekayasa teknologi dan dilakukan d dalam
permukaan bumi, seperti: longwall metode, room and pilar.
 Tambang rakyat adalah proses penambangan yang dilakukan oleh
masyarakat setempat dengan menggunakan alat yang ada disekitar
lokasi penambangan.
Karakteristik Pertambangan Rakyat

Keberadaan Pertambangan Rakyat, merupakan upaya nyata pemerintah untuk


memfasilitasi masyarakat penambang tradisional dan/atau menggunakan
peralatan sederhana, (UU No. 4 Tahun 2009).

 Penetapan WPR
dilakukan oleh
Bupati/Walikota setelah
berkoordinasi dengan Tidak Ada
DPRD
 Tempat kegiatan
Ruang Bagi
tambang rakyat yang
Penambang
WPR sudah dikerjakan
diprioritaskan untuk
ditetapkan sebagai
Tanpa Izin
PP.23/2010

WPR
Sebagai wadah kegiatan
(PETI)
tambang rakyat
Keriteria Menetapkan WPR (PP.23/2010)

Merupakan
Mempunyai
wilayah atau
cadangan Mempunyai
Menyebut-kan tempat
mineral cadangan
jenis kegiatan
sekunder yang primer logam Endapan teras,
Luas maksimal komoditas tambang
terdapat di atau batubara dataran banjir,
WPR adalah yang akan rakyat yang
sungai dengan dan endapan
25 hektar ditambang sudah
dan/atau di kedalaman sungai purba
dan/atau dikerjakan
antara tepi maksimal 25
diolah sekurang-
dan tepi meter
kurangnya 15
sungai
tahun

Tidak Tumpang Tindih dengan WUP, WPN,WUPK


Potretkegiatan
 Sebagai alternatif Pertambangan Rakyat
atau pilihan usahaIndonesia
informal.
 Merupakan lapangan kerja yang dalam waktu singkat mampu
menghasilkan cash money.
 Status usaha banyak yang ilegal, berkaitan dengan PETI
 Kelompok/komunitas tersendiri, mobilitas tinggi, berdampak terhadap
lingkungan sekitar.
 In-efisien dalam hal sumberdaya, teknologi, SDM, modal dan hasil
rendah, kesejahteraan tidak meningkat, ancaman limbah dan kerusakan
lingkungan.
 Potensi komflik dengan stakeholder lain.
 Hak PemegangHakIPR:dan Kewajiban Pemegang IPR
 Mendapatkan pembinaan dan pengawasan di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja, lingkungan, teknis pertambangan, dan
manajemen dari instansi terkaitk dan/atau Pemda.
 Jika diperlukan dapat mendapat bantuan modal.
 Kewajiban Pemegang IPR:
 Melakukan kegiatan penambangan paling lambat tiga 3 bulan
setelah IPR diterbitkan.
 Mematuhi peraturan Perundang-Undangan dibidang K3
pertambangan, pengolahan lingkungan, dan memenuhi standar
yang berlaku
 Mengelola lingkungan hidup bersma Pemda.
 Membayar iuran tetap dan iuran produksi
 Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan
rakyat secara berkala kepada pemberi IPR.
Pembinaan dan Pengawasan Oleh Pemda Yang Termuat
 dalam
Bidang pengusahaan, UU no.
teknologi 4 Tahun 2009
pertambangan, serta pemodalan dan
pemasaran dalam usaha meningkatkan kemampuan usaha
pertambangan rakyat.
 Pengamanan teknis meliputi:
a. keselamatan dan kesehatan kerja
b. pengelolaan lingkungan hidup
c. pasca tambang
 Pembinaan dan pengawasan oleh Inspektur Tambang selaku
penanggung jawab pelaksanaan pengamanan teknis.
 Bantuan modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Mencatat hasil produksi dari seluruh kegiatan usaha pertambangan
rakyat dan melaporkannya secara berkala kepada Menteri dan
gubernur setempat.
Perbedaan Pertambangan Rakyat Versus Usaha Pertambangan

Pertambangan Rakyat:  Memperhitungkan untung


 Memiliki peraturan teknis rugi (komersil) sehingga
tersendiri, tanpa pengaturannya mengikuti
memperhitung-kan kebijakan umum yang
kepentingan finansial berlaku dalam usaha
 Upaya pemerintah pertambangan
memfasilitasi masyarakat  Dilakukan sesuai dengan
dalam melakukan
penambangan yang
Vs metode yang baku dan
dituntut mengikuti
menggunakan peralatan perkembangan teknologi
tradisional dan sederhana agar efisien.
 Dilakukan pada wilayah  Dilakukan pada wilayah
pertambangan rakyat usaha pertambangan
(WPR) yang telah (WUP) yang telah
ditetapkan. ditetapkan.
Konsep Good Mining Practice
Pengertian Good Mining Practice dan Pendekatan
Pembangunan
 Good Mining Practice, Berkelanjutan
adalah seluruh proses yang dilalui dari awal
sampai akhir harus dilakukan dengan baik dengan mengikuti standar
yang telah ditetapkan, mengikuti norma dan peraturan yang berlaku
sehingga dapat mencapai tujuan pertambangan dengan efisien.
 Salah satu bagian penting dari tujuan pertambangan adalah
pembangunan berkelanjutan (Sustainable development). Artinya
dalam setiap pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya mineral
dan batubara harus berkesinambungan dan/atau tergantikan dengan
kegiatan ekonomi lainnya setelah pasca tambang.
PENGELOLAAN TEKNIS PERTAMBANGAN

Antara lain:
• Penggunaan metode eksplorasi yang
sesuai untuk setiap endapan
• Menggunakan desain lokal yang semi
mekanikal
• Peralatan pengangkutan yang memadai
• Pengolahan secara fisik: konsentrasi,
pengkayaan kadar
• Amalgamasi
PENGAMANAN TEKNIS

Meliputi:
a. keselamatan dan kesehatan kerja
b. pengelolaan lingkungan hidup
c. pasca tambang
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PRINSIP PENGELOLAAN K3 PERTAMBANGAN

 Setiap pekerja harus terlindung dari kecelakaan dan penyakit


akibat kerja

 Setiap kecelakaan dan penyakit akibat kerja ada penyebabnya

 Penyebab kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dan harus


dihilangkan/dicegah

 Setiap pekerjaan pasti dapat dilakukan dengan aman dan selamat


 Elemen Pengawasan K3

Antara lain:
 KEPALA PELAKSANA INSPEKSI TAMBANG ( KAPIT )
 PELAKSANA INSPEKSI TAMBANG/INSPEKTUR TAMBANG ( I T )
 KEPALA TEKNIK TAMBANG (KTT)
 PENGAWAS TEKNIS DAN PENGAWAS OPERATIONAL
 ORGANISASI K3
 LAPORAN K3

14
b. Pengelolaan lingkungan hidup

 PROGRAM LINGKUNGAN

Antara lain:
 Pengolahan air/tailing di kolam
pengendap
 Penggunaan retort pada proses
amalgamasi
 Menjaga kestabilan dinding tambang.
 Membatasi laju pembukaan lahan;
 Membatasi kedalaman penggalian dan
tinggi timbunan;
 Mengisi kembali (backfilling) kolong
penambangan yang telah ditinggalkan.
c. Reklamasi dan Pascatambang bagi pemegang IPR

 Pemerintah kabupaten/kota sebelum menerbitkan IPR pada


wilayah pertambangan rakyat, wajib menyusun rencana reklamasi
dan rencana pascatambang untuk setiap wilayah pertambangan
rakyat.
 Rencana reklamasi disusun berdasarkan dokumen pengelolaan
lingkungan yang telah disetujui.
 Bupati/walikota menetapkan rencana reklamasi dan rencana
pascatambang untuk pemegang IPR
 Pemegang IPR bersama dengan bupati/walikota wajib
melaksanakan reklamasi dan pascatambang sesuai dengan
rencana reklamasi dan rencana pascatambang
PERMASALAHAN
DILEMA PERTAMBANGAN RAKYAT

Pendapatan
negara tidak ada

Produktivitas Teknik
Rendah Penambangan yang
tidak memadai

Rentan terhadap Rendahnya


kerusakan kepedulian
lingkungan terhadap K3
KONDISI PERTAMBANGAN RAKYAT

1. Pengurusan ijin dilakukan hasil penertiban dan lokasi tambang dalam


kondisi rusak.
2. Penambang tidak berangkat dari pelaku bisnis yang tidak memiliki
keahlian di bidang pertambangan.
3. Desakan kuat berlangsungnya pertambangan dengan alasan
ekonomi rakyat kecil.
4. Pertambangan Rakyat yang ada saat ini menggunakan alat – alat
mekanis.
DAMPAK

1. Kecelakan yang berakibat Mati


2. Kerusakan Lingkungan yang ditimbulkan besar dikarenakan
menggunakan alat mekanis (bekas tambang tidak direklamasi)
3. Dikarenakan pendapatan untuk negara tidak ada sehingga alokasi
biaya untuk lingkungan menjadi terbatas
KESIMPULAN

 Semua pertambangan harus melaksanakan kaidah Good Mining


Practice. Pengelolaan pertambangan yang baik mampu
meminimalkan berbagai kendala operasional (pencemaran
lingkungan, kecelakaan, ketidakefisien dan ketidakefektifan dan
tidak optimalnya pengelolaan komoditas tambang.
 Teknis pertambangan dipandang optimal antara lain : tata cara
penambangan, kesesuaian peralatan, perencanaan tambang
yang sesuai dengan kaidah keselamatan dan kepedulian
lingkungan.
 Pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah Daerah selaku
penerbit Izin Pertambangan Rakyat memerlukan aparat yang
kompeten. Inspektur Tambang bertugas sebagai penangung jawab
pengamanan teknis.
 Keberadaan Pertambangan Rakyat merupakan upaya nyata
Pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat penambang tradisional
dan/atau menggunakan peralatan sederhana
 Perlu kebijakan khusus yang mengatur tentang tata cara
pengelolaan teknis pertambangan rakyat yang baik.
TERIMAKASIH

You might also like