You are on page 1of 17

KELOMPOK B1

• Asri Indahning Warni 051511133002


• Oky Savitri Zaini 051511133006
• Anindya Ramadhanti Yufinanda 051511133014
• Rizky Adi Pratama 051511133018
• Elmira Zaida 051511133022
• Tutut Dwi Cahyati 051511133032
• Risqy Sobriya Anggryni 051511133034
• Dwi Wulan Andarini 051511133038
• Yenni Desilia Indahsari 051511133042
ASMA

• Asma adalah sindroma obstruksi jalan napas yang berulang yang ditandai
konstriksi otot polos, hipersekresi mukus dan inflamasi.
• bercirikan serangan sesak nafas akut secara berkala, mudah tersengal-sengal,
disertai serangan batuk berulang, dan hipersekresi dahak
• terjadi karena :
• Faktor intrinsik : infeksi, non alergi (misal, latihan fisik, emosi), usia lebih
dari 40 tahun, idiopatik
• Faktor ekstrinsik : alergi (debu,udara dingin, bulu halus binatang), lazim
terjadi pada anak-anak, merupakan akibat reaksi antigen antibody
Macam-macam asthma

Asma Akut
• Terjadi bronkospasme parah
• sulit bernafas pada kondisi istirahat dan tingkat stress tertentu
pada jantung.
• nafas yang cepat (>30 kali/menit)
• meningkatnya denyut nadi (>110 denyut/menit)
• Pasien dengan PER (peak expiratory flow rate <100L/menit akan
kesulitan berbicara
Asthma Kronik

• Definisi Penyakit Asma Menurut WHO. Menurut organisasi


kesehatan dunia – WHO dan para ahli, penyakit Asma adalah
penyakit paru-paru kronis (jangka panjang) yang mempersempit
saluran udara pada pernafasan.
Penanganan

• Tergantung pada frekuensi dan keparahan gejala asma yang


muncul.
• Rute pemberian obat yang lebih disukai adalah inhalasi, sebab
inhalasi memungkinkan obat langsung mencapai organ sasaran
dengan dosis yang lebih kecil, sehingga kemungkinan efek sampng
lebih sedikit dan mempunyai mula kerja yang cepat dan lebih
efektif mencegah bronkokonstriksi
• Ada dua macam obat yang digunakan sebagai bronkodilator,
penyekat β 2 selektif (salbutamol dan terbutaline) dan non
selektif (adrenaline, isoprenaline, orciprenaline).
Terapi

• Terapi Akut • Preventif


• Simpatomimetik • Kortikosteroid
• Epinefrin • Antiinflamasi
• Efedrin • Leukotriene Ag
• Isoproterenol/Isuprel/Isoprenalin/Lo • Antihistamin
mudal
• Agonis selektif β2
• Antagonis muskarinik
• Atropin
• Ipratropium
• Methylxanthine
NOKTURNAL ASTHMA

• penurunan fungsi pulmoner yang signifikan dan peningkatan peradangan


saluran nafas di malam hari.
• atau
• Penurunan semalam fungsi paru terjadi bersamaan dengan peningkatan
hiperresponsif jalan nafas dan peradangan jalan nafas yang menyebabkan
terjaga dan gejala nokturnal, seperti batuk dan dyspnea, yang mengganggu
tidur.
STUDI KASUS

• Ibu Darsih (58 tahun, tinggi 160 cm, BB 70 kg, TD = 70/60 mmHg),
merupakan penderita asma kronik. Sudah 2 tahun ini, Ibu Darsih
mengalami menopause. Dan seminggu lalu dia baru menjalani
operasi batu buli-buli, Akhir-akhir ini Ibu darsih sering mengalami
serangan sesak nafas akut pada waktu malam (nocturnal attack).
Untuk mencegah terjadinya serangan nafas akut pada waktu tidur
malam hari, maka Ibu darsih diberikan tablet Ephedrine HCl 12,5
mg 1 x sehari sebelum tidur malam. Apakah anda setuju? Jelaskan
pendapat saudara.
Masalah

• Diketahui :
• tekanan darah 70/60 mmHg  Hipotensi
• Pasien juga baru menjalani operasi batu buli-buli sehingga perlu dijaga lebih mengenai
kesehatan kandung kemihnya.
• Berdasarkan kasus yang diberikan, dokter memberikan resep Ephedrin HCl
12,5 mg per hari kepada pasien sebelum tidur untuk mencegah terjadinya
serangan nafas akut pada waktu tidur malam hari.
• Referensi : Ephedrine HCl memiliki efek samping  jika pada
orang yang peka, efedrin dalam dosis rendah dapat menimbulkan
kesulitan tidur, tremor, gelisah, dan gangguan berkemih.
• Pada overdose, timbul efek berbahaya terhadap SSP dan jantung
(palpitasi).
Penyelesaian

• Obat yang digunakan untuk mengatasi asma dengan nocturnal


attack adalah golongan obat kortikosteroid, teofilin dan β-
adrenergik agonis (Silkoff dan Martin, 1998).
• Namun, obat kortikosteroid memiliki efek samping hipotensi yang
dikhawatirkan dapat memperparah kondisi pasien yang sudah
menderita tekanan darah rendah (TD ; 70/60 mmHg), sehingga
pilihan obat yang ada adalah teofilin dan β-adrenergik agonis.
KESIMPULAN

• Teofilin dengan dosis tunggal dan slow-release biasa digunakan


untuk mengatasi nocturnal attack asma yang diberikan pada
malam hari. Namun, Teofilin memiliki efek samping insomnia
sehingga untuk meningkatkan kualitas tidur dari pasien, sebaiknya
teofilin dikombinasikan dengan β-adrenergik agonis seperti
Salbutamol
• Dengan dosis : 1 mg untuk Salbutamol dan 130 mg Teofilin.
Daftar Pustaka

• Barnes, Peter, J. 2010. Theophylline. London, United Kingdom. National Heart and Lung
Institute, Imperial College, London, UK.
• BMJ Group. 2015. British NationalFormulary69. United Kingdom. Pharmaceutical Press.
• Bohadana, Abraham, B., Hannhart, Bernard., Teculescu, B. 2002. Nocturnal Worsening of
Asthma and Sleep-Disordered Breathing.
• Crockett, A. (1997) “Penanganan Asma dalam Penyakit Primer”, Jakarta : Hipocrates.
• E. Rand Sutherland, MD, MPH.(2005) “Nocturnal Asthma”. Current reviews of allergy and
clinical immunology. Volume 116, Issue 6, Pages 1179–1186. University of Colorado Health
Sciences Center
• Fitzpatrick MF, Engleman H, Whyte KF, et al. Morbidity in nocturnal asthma: sleep quality
and daytime cognitive performance. Thorax 1991;46:569 –573.
• Goodman, A. Dan Gilman, A. 2003. Dasar Farmakalogi Terapi edisi 10 volume 1. Jakarta:
EGC
• Hetzel MR, Clark TJ, Branthwaite MA. Asthma: analysis of sudden deaths and ventilatory
arrests in hospital. Br Med J 1977;1:808 – 811.
• Katzung, B.G. 2010. Farmakoligi Dasar dan Klinik (Basic & Clinical Pharmacology)
ed 10. Jakarta: EGC.
• Limberger, Renata Pereira., Jacques, Ana, Laura, Bemvenuti., Schmitt, Gabriela,
Christina., Arbo, Marcelo, Dutra. 2013. Pharmacological Effects of Ephedrine.
Brazil. Laborato´rio de Ana ´lises e Pesquisas Toxicolo ´gicas, Departamento de
Ana´lises, Universidade, Federal do Rio Grande do Sul, Porto Alegre, RS, Brazil.
• Silkoff, Philip, E., Martin, Richard, J. 1998. Pathophysiology of nocturnal asthma.
Denver Colorado. Department of Medicine, The National Jewish Medical and
Research Center, Denver Colorado.
• Sweetman, Sean, C. 2009. Martindale: The Complete Drug Reference. 36th
Edition. USA. Pharmaceutical Press 2009.
• Tjay, Tan, Hoan., Rahardja, Kirana. 2015. Obat-Obat Penting: Khasiat,
Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

You might also like