You are on page 1of 21

FIRDY AFRY LIESYANTO, S.Kep., Ns.

 Sterilisasi merupakan setiap proses (kimia


maupun fisika) yang membunuh semua bentuk
kehidupan terutama mikroorganisme (Anonim,
1994).
 Sterilisasi adalah suatu proses penghancuran
atau penghilangan semua bentuk kehidupan
mikroorganisme dan sporanya (Lawrence and
May, 2003).
 Sterilisasi adalah proses penghilangan seluruh
mikroorganisme dari alat kesehatan termasuk
endospora bakteri (Nursalam, dan Kurniawati,
2007).
 Sterilisasi dengan autoklaf adalah sterilisasi
dengan menggunakan uap air disertai tekanan.
 Ada tiga waktu yang dapat digunakan dalam
proses sterilisasi dengan panas basah. Sterilisasi
dengan panas basah pada suhu 134-137ºC
dengan waktu minimum 3 menit dan tekanan
2,25 bar. Sterilisasi pada suhu 126-129ºC selama
10 menit dan tekanan 1,50 bar. Sterilisasi pada
suhu 121-124ºC selama 15 menit dan tekanan
1,15 bar (Lawrence dan May, 2003)
 Proses sterilisasi dengan uap air hasil
pemanasan air
 Proses pembunuhan mikroba berdasarkan
mekanisme koagulasi protein atau
penggumpalan zat putih telur pada mikroba
 Waktu yang dibutuhkan lebih singkat sekitar
15 sampai dengan 30 menit
 Suhu yang diperlukan lebih rendah sekitar
115 °C hingga 120 °C
Alat2 yg disterilkan di Air dalam tangki
masukkan dalam dipanaskan hingga
autoklaf mendidih

Uap air dialirkan ke


Tekanan di ruang steril
ruang steril untuk
bertambah sesuai
mendesak semua udara
dengan kenaikan suhu
keluar
 Proses sterilisasi dengan panas kering terjadi
melalui mekanisme konduksi panas, dimana
panas yang terbentuk akan diabsorbsi oleh
permukaan luar dari alat yang disterilkan lalu
merambat ke bagian dalam permukaan sampai
akhirnya suhu untuk sterilisasi tercapai.
 Sterilisasi panas kering digunakan untuk alat-
alat dan bahan dimana steam tidak dapat
berpenetrasi secara mudah dan digunakan
untuk peralatan yang terbuat dari kaca
 Proses sterilisasi dengan menggunaan
pemanasan udara kering
 Proses pembunuhan mikroba berdasarkan
oksidasi Oksigen
 Suhu yang digunakan lebih tinggi yaitu 150 °C
 Waktu yang diperlukan lebih lama antara 1
hingga 2 jam
 Digunakan untuk bahan atau alat yang
mampu tahan penanasan tingkat tinggi
Periode Plateu
Tahap Pemanasan
(sterilisasi)

Tahap Pendinginan
Tahap Equilubrum
Chamber
1. Etilen Oksida
Metode sterilisasi dengan etilen oksida merupakan
metode sterilisasi dengan suhu rendah. Gas etilen
oksida merupakan zat yang dapat membunuh
mikroorganisme dengan cara bereaksi dengan DNA
dari mikroorganisme melalui mekanisme alkilasi.
Keuntungan penggunaan etilen oksida adalah mudah
menembus plastik dan mensterilkan isi bungkusan-
bungkusan. Alat-alat seperti alat optik, kateter,
komponen-komponen heart lung machine, arterial
heart valves, bantal, kasur dan sepatu dapat
disterilkan dengan cara ini
Untuk menjamin sterilitas bahan-bahan diperlukan
empat elemen esensial dalam sterilisasi dengan
etilen oksida
 Konsentrasi dari gas etilen oksida tidak kurang
dari 400 mg/liter.
 Suhu yang digunakan tidak kurang dari 36°C
pada siklus dingin dan tidak lebih dari 60°C pada
siklus hangat.
 Kelembaban relatif yang diperlukan antara 40%-
100%
 Waktu yang merupakan korelasi langsung
dengan suhu dan konsentrasi gas.
2. Formaldehid
Selain dalam bentuk cairan, formaldehid juga sangat bermanfaat
dalam bentuk gas. Larutan formaldehid 37% dalam air apabila
dipanaskan akan melepaskan uap formaldehid yang merupakan
disinfektan yang sangat efektif bagi alat-alat dan berbagai bahan
yang tercemar dengan spora atau Mycobacterium tuberculosis.
Gas formaldehid dapat membunuh mikroorganisme melalui
mekanisme alkilasi. Formaldehid biasa digunakan untuk
mendisinfeksi ruangan, lemari, maupun instrumen-instrumen.
Siklus kerja mesin sterilisasi gas formaldehid ada beberapa tahap.
Tahapan itu berupa tahap pemanasan, loading atau memulai, pre-
vakum, pemberian uap awal, dan pulsing
 Plasma secara umum didefinisikan sebagai gas yang terdiri dari
elektron, ion-ion, maupun partikel-partikel netral.
 Plasma buatan dapat terjadi pada suhu tinggi maupun suhu
rendah. Gas plasma suhu rendah terjadi apabila dalam keadaan
deep vacuum. Gas tertentu distimulasi dengan frekuensi radio
atau energi gelombang mikro sehingga terbentuk plasma. Plasma
dari beberapa gas seperti argon, nitrogen, dan oksigen
menunjukkan aktivitas sporosidal
 Dalam pembentukan plasma yang berasal dari hidrogen
peroksida, akan mengalami dua fase yaitu fase hidrogen peroksida
dan fase plasma.
 Kemudian alat dan bahan yang akan disterilkan dipaparkan pada
uap hidrogen peroksida selama 50 menit pada konsentrasi 6
mg/liter
 Desinfeksi adalah menghancurkan atau
membunuh kebanyakan kebanyakan
organisme patogen pada benda atau
instrumen dengan menggunakan campuran
zat kimia cair
 Beban organik (beban biologis) yang
dijumpai pada benda.
 Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.
 Pembersihan/dekontaminasi benda
sebelumnya.
 Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan
 Struktur fisik benda
 Suhu dan PH dari proses desinfeksi
1. Desinfeksi tingkat tinggi
Membunuh semua organisme dengan
perkecualian spora bakteri.
2. Desinfeksi tingkat sedang
Membunuh bakteri kebanyakan jamur kecuali
spora bakteri.
3. Desinfeksi tingkat rendah
Membunuh kebanyakan bakteri beberapa virus
dan beberapa jamur tetapi tidak dapat
membunuh mikroorganisme yang resisten
seperti basil tuberkel dan spora bakteri
 DEKONTAMINASI adalah Membuang semua
material yang tampak (debu,kotoran)pada
benda,lingkungan,permukaan kulit dengan
menggunakan sabun, air dan gesekan.
1. Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui
peralatan pasien atau permukaan
lingkungan.
2. Untuk membuang kotoran yang tampak.
3. Untuk membuang kotoran yang tidak
terlihat (Mikroorganisme).
4. Untuk menyiapkan semua permukaan untuk
kontak langsung dengan alat pensteril atau
desinfektan.
5. Untuk melindungi personal dan pasien.
 Aseptik tidak adanya patogen penyebab
sakit.
 Teknik aseptik adalah usaha
mempertahankan klien sedapat mungkin
bebas dari mikroorganisme
1. Asepsis medis Tehnik bersih
Termasuk prosedur yang digunakan untuk
mencegah penyebaran mikroorganisme.
misalnya: mencuci tangan,mengganti linen
tempat tidur, dan menggunakan cangkir
untuk obat.
2. Asepsis bedah Teknik steril
Termasuk prosedur yang digunakan untuk
membunuh mikroorganisme dari suatu
daerah.
 Semua benda yang menyentuh kulit yang merekah atau dimasukkan ke
dalam kulit untuk menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuh, atau yang
dimasukkan ke dalam rongga badan yang dianggap steril, haruslah steril.
 Jangan sekali-kali menjauhi atau membelakangi tempat yang steril.
 Peganglah objek-objek yang steril, setinggi atas pinggang dengan
demikian objek-objek itu selalu akan terlihat jelas dan ini mencegah
terjadinya kontaminasi diluar pengawasan.
 Hindari berbicara, batuk, bersin atau menjangkau suatu objek yang steril
 Jangan sampai menumpahkan larutan apapun pada kain atau kertas
yang sudah steril.
 Bukalah bungkusan yang steril sedemikian rupa, sehingga ujung
pembungkusnya tidak mengarah pada si petugas.
 Objek yang steril menjadi tercemar, jika bersentuhan dengan objek yang
tidak steril.
 Cairan mengalir menurut arah daya tarik bumi, jika forcep dipegang
sehingga cairan desinfektan menyentuh bagian yang steril, maka forcep
itu sudah tercemar.

You might also like