You are on page 1of 31

JOURNAL READING

SUB DIVISION ENDOCRIN


Screening for Type
2 Diabetes in
Obese Youth
Shuchi Shah, Bassil M. Kublaoui, Jon D. Oden and
Perrin C. White
Pediatrics 2009

Ufy Trisnawaty
OBJECTIVE: To assess available blood tests
as potential screening tools for impaired
glucose tolerance (IGT) and type 2 diabetes
mellitus (T2DM).
Methods
We studied 468 obese (BMI mean: 34.4 kg/m2) children,
including a subgroup with serum fasting insulin levels of15 IU/mL.
Fasting laboratory tests included measurements of serum glucose
and insulin, hemoglobin A1c (HbA1c), and 1,5-anhydroglucitol
(insulin resistant subgroup only) levels. An oral glucose-tolerance
test was performed on each patient, and 2-hour postload serum
glucose and insulin levels were obtained. Fasting blood glucose
(BG), Homeostasis Model of Assessment for Insulin Resistance
(HOMA-IR), HbA1c, and 1,5- anhydroglucitol values were used
as predictors for exceeding various 2-hour BG cut-offs. Receiver
operator characteristic curves were fitted to determine area-under-
the-curve values as measures of screening efficacy.
In the insulin-resistant subgroup, 3 (2%) patients had
T2DM and 23 (12%) had IGT. Optimal sensitivity and
specificity to detect T2DM were, respectively, 99% and
96% at HbA1c6.0%, and 96% and 88% at 1,5-
anhydroglucitol17.0g/mL, with lower values for fasting
BG and the HOMA-IR. In the entire study group, 9
(2%) patients had T2DM and 44 (9%) had IGT.
Optimal sensitivity and specificity to detect T2DM were,
respectively, 86% and 85% at HbA1c levels of 5.7%,
88%, and 93% at a fasting BG level of 104 mg/dL, and
62% and 70% at an HOMA-IR of 7.9.
Conclusion
HbA1c, 1,5-anhydroglucitol, and fasting BG
levels are good predictors of T2DM in obese
children, whereas HOMA-IR values are not.
HbA1c and 1,5-anhydroglucitol are excellent
predictors of T2DM in insulin-resistant
obese children
Introduction
Prevalence of overweight children and
adolescents has tripled over the past few
decades

Incidence T2DM ↑: 1-3 children in US in


2000 will develop diabetes  economic
impact on society

It’s important to identifying at risk


individual prediposed diabetes &
targetting early intervention
Exclude :
Known renal disease
Already taking
medication for glicemic
Or medication known OGTT, FG, HbA1C,
renal toxicity 1.5-anhydroglucitol,
HOMA-IR
FIGURE 1
OGTT: BG values after oral glucose administration
in the insulin-resistant subgroup (A) and
the entire cohort (B).
Figure3
HbA1c, fasting BG, 1,5-anhydroglucitol
levels  good predictors of T2DM on obese
children
HbA1c &1,5-anhydroglucitol are excellent
predictors of T2DM in prescreening, insulin
resistant, obese children
I. UMUM
N HAL YANG CHECK LIST PENILAIAN YA TDK
O DINILAI
1 Judul a. Apakah judul tidak terlalu panjang atau terlalu
pendek? √
b. Apakah judul menggambarkan isi utama

penelitian?
c. Apakah judul cukup menarik? √
d. Apakah judul menggunakan singkatan, selain
yang baku? √
2 Abstrak a. Apakah merupakan abstrak satu paragraf, atau
abstrak terstruktur? √
b. Apakah sudah tercakup komponen IMRAC
(Introduction, Methods, Results, Conclussion?) √
c. Apakah secara keseluruhan abstrak informatif? √
d. Apakah abstrak lebih dari 250 kata? 250
3 Pendahuluan a. Apakah mengemukakan alasan dilakukannya
penelitian? √
b. Apakah menyatakan hipotesis atau tujuan
penelitian ? √
c. Apakah Pendahuluan didukung oleh pustaka
yang kuat & relevan? √
4 Metode a. Apakah disebutkan desain, tempat & waktu √
penelitian?
b. Apakah disebutkan populasi sumber (populasi √
terjangkau)?
c. Apakah kriteria pemilihan (inklusi & eksklusi) √
dijelaskan?
d. Apakah cara pemilihan subyek (teknik sampling) √
disebutkan?
e. Apakah perkiraan besar sampel disebutkan & √
disebut pula alasannya?
f. Apakah perkiraan besar sampel dihitung dengan
rumus yang sesuai? √
g. Apakah observasi, pengukuran, serta intervensi
dirinci sehingga orang lain dapat
mengulanginya? √
h. Bila teknik pengukuran tidak dirinci, apakah
disebutkan rujukannya?
i. Apakah definisi istilah & variabel penting √
dikemukakan?
j. Apakah ethical clearance diperoleh? √
k. Apakah disebutkan rencana analisis, batas
kemaknaan & power penelitian? √
5 Hasil a. Apakah disertakan tabel deskripsi subyek
penelitian? √
b. Apakah karakteristik subyek yang penting (data √
awal) dibandingkan kesetaraannya?
c. Apakah dilakukan uji hipotesis untuk kesetaraan
ini? √
d. Apakah disebutkan jumlah subyek yang diteliti? √
e. Apakah dijelaskan subyek yang drop out dengan

alasannya?
f. Apakah semua hasil di dalam tabel disebutkan
dalam naskah? √
g. Apakah semua outcome yang penting disebutkan
dalam hasil? √
h. Apakah subyek yang drop out diikutkan dalam √
analisis?
i. Apakah disertakan hasil uji statistik (x2,t) derajat
kebebasan (degree of freedom), dan nilai p? √
j. Apakah dalam hasil disertakan komentar &
pendapat? √
UJI DIAGNOSTIK
Validity
1.Apakah penelitian uji diagnostik dilakukan secara tersamar ?
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan beberapa tes yang
dapat digunakan sebagai skrining potensial untuk IGT dan DM tipe 2.
Penelitian ini tidak tersamar, karena peneliti dan sampael
mengetahui pemeriksaan yang akan dilakukan
2. Apakah ada baku emas yang sesuai ?
Ya, baku emasnya adalah pemeriksaan OGTT (oral Glucose
tolerance test)
3. Apakah uji diagnostik dilakukan terhadap pasien dengan spektrum
penyakit atau kelainan yang memadai sehingga dapat diterapkan
dalam praktek sehari-hari ? Uji ini dilakukan pada anak-anak/remaja
obese. Tidak ada perbedaan penggunaan berdasarkan jenis kelamin
dan IMTnya, sehingga dapat diterapkan dalam praktek sehari-hari

4. Apakah metode tes disebutkan dengan jelas ? Tidak disebutkan


secara jelas, tetapi dari metode penelitian pengambilan sampel
dilakukan bersamaan dalam sekali pemeriksaan, maka metodenya
berupa cross sectional

5. Apakah pemeriksaan dengan menggunakan baku emas tanpa


memandang hasil pemeriksaan dengan uji diagnostik ? Ya, karena
semua sampel dilakukan pemeriksaan ke 4tes
IMPORTANT
1.Apakah outcome/hasil dipaparkan secara jelas (hasil uji statistik dengan
hasil nilai P) ?
 Dari tabel 1 data demografi pasien, tak tampak perbedaan signifikan antara
perempuan dan laki-laki berdasarkan usia, IMT dan etnik pada kedua
kelompok, tetapi nilai p tidak disertakan

 Pada gambar 3 dari kurva ROC tampak pemeriksaan HbA1c dan 1,5
anhydroglucitol berada paling kiri atas, dengan AUC paling mendekati 1,
sehingga memiliki nilai sensitifitas dan spesifitas yang paling baik.

 Pada gambar 4, tampak pemeriksaan 1,5 anhydroglucitol dengan titik-titik


hampir mendekati garis diagonal dibandingkan pemeriksaan lain, sehingga
merupakan tes lebih mendekati nilai glukosa darah 2 jam
2.Apakah mempunyai nilai sensitifitas, spesisifitas dan nilai prediksi
yang sangat baik?
 Untuk kelompok resistensi insulin, pemeriksaan HbA1C dan 1,5
anhydroglucitol yang terbaik, dengan sensitivitas 99% dan spesifitas
96% pada HbA1c, dan sensitivitas 96% spesifitas 88% pada 1,5
anhydroglucitol.

 Untuk kelompok kohort, pemeriksaan HbA1c dan Glukosa darah


puasa yang terbaik, dengan sensitifitas 86% spesifitas 85% pada
HbA1c, dan sensitivitas 88% spesifitas 93% pada glukosa darah
puasa
APLICABILITY
1. Apakah karakter pasien mirip dengan subjek uji diagnostik yang
diteliti ? Ya, ditempat kita juga insidens obesitas sudah banyak,
angka kejadian Diabetes type 2 juga sudah tidak jarang ditemukan,
namun skrining rutin diabetes pada anak obese belum rutin
dilakukan
2. Apakah uji diagnostik tersebut tersedia, terjangkau dan akurat bagi
pasien kita ?
Untuk pemeriksaan gula darah puasa, toleransi glukosa oral, HbA1c,
dan resistensi insulin tersedia di laboratorium PRODIA, sedangkan
pemeriksaan 1,5 anhydroglucitol belum tersedia.

You might also like