Professional Documents
Culture Documents
Ditandai dengan
gangguan neuromuskular
spasme dan kaku
kontraksi/kejang otot
skletal secara terus
menerus neurotoksin
Merupakan bakteri
Gram-positive, bentuk
batang, anaerob
Berbentuk spora
dalam kondisi umum
Dapat ditemukan di
tanah, debu, kayu,
kotoran, manusia dan
hewan non patogen
Luka (lingkungan yang sesuai ) anaerob
Spora germinasi bentuk vegetatif
menghasilkan eksotoksin
Eksotoksin terdiri dari :
Tetanospasmin memiliki afinitas spesifik
terhadap jaringan saraf toksik terhadap saraf
neurotoxin
Tetanolisin menciptakan kondisi optimal
untuk perkembangan bakteri
Route of entry:
Luka tusuk ( paku/ besi berkarat,
gigitan hewan, dll)
Luka bakar
Gangren
Fraktur terbuka
Pada neonatus tali pusat
terinfeksi
Parenteral drug abuse
Post aborsi dllll
Pemeriksaan penunjang
Kultur luka kurang bermakna 2/3 hasil
negatif
Tetanus antibody test
Masseter muscle spasm due to dental abscess
Drug induced dystonia
Malignant neuroleptic syndrome
Meningitis
dll
PRINSIP
1. Initial supportive therapy
4. Management luka
5. Penanganan spasme
Antitoksin tetanus
Anti tetanus serum: 10.000-20.000 IU IM
Human tetanus immunoglobuline : 3.000-6.000 IU
IM
Tetanus immune globulin (TIG) 3000-5000 unit IM
Pemberian antitoksin dosis terapeutik : 2-5 hari
Vaksin tetanus 0,5 mL diberikan pada
lokasi yang berbeda
tujuan preventif, bukan terapeutik
mencegah serangan berulang
Menghentikan produksi toksin
Ditujukan untuk bentuk vegetatif C.tetani
menghentikan produksi toksin pemberian
antibiotik
Terapi 7-10 hari
Pilihan :
Penisilin 1,2 juta IU/8 jam
Alternatif Tetrasiklin atau eritromisin
Metronidazol
Management luka
Dilakukan setelah pasien stabil dan setelah
pemberian antitoksin tetanus ( min 1 jam)
Debridement dan eksplorasi luka yang
dicurigai
Eksisi jaringan nekrotik dan benda asing
Pencegahan dekubitus
Early trakeostomy
Mortalitas negara berkembang : 30-50%
Masa inkubasi singkat prognosa buruk
Prognostic Scoring System :
Tetanus Phillips Score
Tetanus Dakar Score
Tetanus dapat dicegah dengan
pemberian imunisasi aktif
Imunisasi aktif memberikan
proteksi selama 10 tahun
Imunisasi aktif
TT-2 dosis untuk ibu hamil
DPT 3x (6, 10, 14 minggu setelah
lahir)
DPT booster : 18 bulan
DT usia 5 tahun
TT boosters usia 10 & 16 tahun
Penanganan luka yang benar dan pemberian
profilaksis antitoksin tetanus pada luka yang
rawan luka tusuk, luka kotor/
terkontaminasi, luka dengan benda asing, luka
bakar, luka yang terlambat ditangani ( > 4 jam)