You are on page 1of 16

KESEHATAN KERJA

Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah


spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran
beserta prakteknya yang bertujuan, agar
pekerja/masyarakat pekerja beserta memperoleh
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik,
atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha
preventif dan kuratif, terhadap penyakit-
penyakit/gangguan –gangguan kesehatan yang
diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan
kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.
Aspek perlindungan dalam hyperkes
meliputi
1) Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang
keahlian
2) Peralatan dan bahan yang dipergunakan
3) Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi,
kimiawi, maupun sosial.
4) Proses produksi
5) Karakteristik dan sifat pekerjaan
6) Teknologi dan metodologi kerja
PRINSIP DASAR KESEHATAN KERJA
• Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian
antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan
kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat
tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun pekerja
lain di sekelilingnya, sehingga diperoleh produktivitas
kerja yang optimal.

• Kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja


merupakan tiga komponen utama dalam kesehatan
kerja, di mana hubungan interaktif dan serasi antara
ketiga komponen tersebut akan menghasilkan
kesehatan kerja yang baik dan optima
Untuk mengantisipasi ganguan kesehatan bagi para pekerja, maka
langkah awal yang penting adalah pengenalan / identifikasi bahaya
yang bisa timbul dan dievaluasi, kemudian dilakukan pengendalian.
Hygiene monitoring adalah merupakan bagian dari pencegahan
penyakit akibat kerja. Suatu perusahaan harus memiliki data- data
yang lengkap tentang kondisi kerja mereka,seperti data kebisingan,
cahaya lampu, Nilai ambang batas kimia, gas emisi. pengukuran
secara teratur mutlak diperlukan.
Dengan penerapan sistem kesehatan kerja yang komprehensif dan
terus menerus, maka kesehatan tenaga kerja akan terjaga dengan
baik, dan sehat sampai dengan masa pensiun.
Budaya kesehatan dan keselamatan yang tinggi di suatu perusahaan
dapat terlihat dari program kesehatan kerja yang berjalan dengan
baik dan tertata rapih dan komprehensif.
Tiga langkah utama untuk mengantisipasi dan
mengetahui kemungkinan timbulnya bahaya di
lingkungan kerja
A. Pengenalan lingkungan kerja.

B. Evaluasi lingkungan kerja.

C. Pengendalian lingkungan kerja.


1. Pengendalian lingkungan
( Environmental Control Measures )
2. Pengendalian perorangan (Personal Control Measures )
Ruang Lingkup Kesehatan Kerja

1.Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja.


• Sarana dan Prasarana.
• Tenaga (dokter pemeriksa kesehatan tenaga
kerja, dokter Perusahaan dan paramedis
Perusahaan).
• Organisasi (pimpinan Unit Pelayanan
Kesehatan Kerja, pengesahan
penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja).
2. Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja.
• Awal (Sebelum Tenaga Kerja diterima untuk
melakukan pekerjaan).
• Berkala (sekali dalam setahun atau lebih).
• Khusus (secara khusus terhadap tenaga kerja
tertentu berdasarkan tingkat resiko yang
diterima).
• Purna Bakti (dilakukan tiga bulan sebelum
memasuki masa pensiun).
3. Pelaksanan P3K (petugas, kotak P3K dan Isi Kotak
P3K).
4.Pelaksanaan Gizi Kerja.
• Kantin (50-200 tenga kerja wajib menyediakan
ruang makan, lebih dari 200 tenaga kerja
wajib menyediakan kantin Perusahaan).
• Katering pengelola makanan bagi Tenaga
Kerja.
• Pemeriksaan gizi dan makanan bagi Tenaga
Kerja.
• Pengelola dan Petugas Katering.
5.Pelaksanaan Pemeriksaan Syarat-Syarat Ergonomi.
• Prinsip Ergonomi:
– Antropometri dan sikap tubuh dalam bekerja.
– Efisiensi Kerja.
– Organisasi Kerja dan Desain Tempat Kerja
– Faktor Manusia dalam Ergonomi.
• Beban Kerja :
– Mengangkat dan Mengangkut.
– Kelelahan.
– Pengendalian Lingkungan Kerja.
6.Pelaksanaan Pelaporan (Pelayanan Kesehatan
Kerja, Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dan
Penyakit Akibat Kerja)
Teknik dalam Program Kesehatan
• Analisis Bahaya Pekerjaan
• Proses yang dirancang untuk mempelajari dan menganalisis
sebuah tugas dan bahaya-bahaya potensial yang bisa timbul
dari pelaksanaan tugas tersebut.
• Selanjutnya dirumuskan langkah-langkah kerja yang lebih aman
guna mencegah bahaya-bahaya potensial tersebut.

• Ergonomika
• Studi mengenai hubungan antara manusia dengan
pekerjaannya, yang meliputi tugas-tugas yang harus dikerjakan,
alat-alat dan perkakas yang digunakan, serta lingkungan
kerjanya.
• Yang perlu disesuaikan adalah mesin-mesin dan lingkungan
kerjanya terhadap karakteristik para karyawan, bukan
sebaliknya.
Pencegahan Cedera dan Penyakit yang Terkait
dengan Pekerjaan
• Menyadarkan para karyawan mengenai
bahaya-bahaya yang berhubungan dengan
pekerjaan mereka.
• Memasang alat-alat kontrol produksi.
• Menyusun prosedur-prosedur kerja yang
aman.
• Mendorong penggunaan alat-alat
pengaman/pelindung yang layak.
Sumber PAK dari
Lingkungan Kerja
Faktor Fisika
bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang
baik, temperature
extremes

Faktor Biologi Faktor Kimia


virus, bakteri, jamur, debu, gas, uap,
parasites, insects, dll asap, kabut, dll.

Faktor Ergonomi
Tenaga terlalu diforsir, berdiri
lama/berlebihan, salah gerakan, angkat
beban terlalu berat, job monotony, dll
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
Psikologi Industri
• Stres adalah reaksi ganjil dari tubuh terhadap tekanan
yang diberikan padanya.
• Stres mempengaruhi orang-orang dengan cara yang
berbeda-beda dan dengan demikian merupakan kondisi
yang sangat bergantung pada individu.
• Peristiwa-peristiwa tertentu bisa membuat seseorang
mengalami stres yang sangat tinggi tapi tidak bagi orang
yang lain.
• Pengaruh stres tidaklah selalu negatif. Stres ringan dalam
kenyataannya meningkatkan produktivitas dan bisa sangat
membantu dalam mengembangkan ide-ide kreatif.
Akibat Potensial Stres

• Meskipun setiap orang hidup dalam jumlah stres tertentu, jika


stres tersebut cukup parah dan berlangsung cukup lama, stres itu
bisa membahayakan.
• Stres bisa menyebabkan absensi berlebihan, penggunaan alkohol
atau obat-obatan lainnya secara berlebihan, kinerja yang buruk,
atau bahkan kesehatan yang begitu buruk.
• Stres parah yang berkepanjangan berhubungan dengan penyakit-
penyakit mematikan, seperti penyakit jantung, depresi, gangguan
sistem kekebalan, alkoholisme, dan kecanduan obat; ditambah
sakit kepala harian, nyeri punggung, makan berlebihan, dan
penyakit-penyakit mengganggu lainnya yang dimunculkan tubuh
sebagai reaksinya.
Faktor Penyebab Stres
• Faktor-Faktor Organisasional:
– Budaya Perusahaan
– Pekerjaan Itu Sendiri
– Kondisi Kerja
• Faktor-Faktor Pribadi:
– Keluarga
– Masalah Finansial
• Lingkungan Umum
Mengelola Stres

• Olah raga
• Mengikuti kebiasaan diet yang sehat
• Tahu kapan berhenti sejenak (Relaksasi)
• Menempatkan situasi yang penuh stres dalam perspektif yang
berbeda
• Menemukan seseorang yang mau mendengar
• Membangun keteraturan dalam hidup
• Kenali keterbatasan diri
• Bersikap toleran
• Mencari waktu luang di luar pekerjaan
• Menghindari kendali semu

You might also like