You are on page 1of 7

ABSES APENDIKULAR

EPIDEMIOLOGI
• Anpendisitis:
1. laki-laki 10 – 14 tahun
2. Wanita 15 – 19 tahun
3. Laki-laki>wanita
Dari kejadian apendisitis yang ada di dapatkan 2-6% terjadi abses
apendikular
Etiologi
Dasarnya adalah keterlambatan dalam diagnosa dan penatalaksanaan
apendisitis, faktor resiko:
• Kurang nya alat diagnostik
• Kekeliruan diagnostik
• Keterlambatan tata laksana
• Kurangnya tenaga medis
Tanda dan gejala
• Nyeri , nyeri yang berlangsung lebih berat dengan intensitas yang
lebih tinggi di bandingkan sebelum terjadinya abses (pada fossa iliaka
dextra)
• Masa fossa iliaka kanan:
Massa dengan konsistensi empuk
Suhu lokal yang meningkat
Terasa lebih nyeri dalam pemeriksaan fisik (palpasi)
• Demam, suhu yang lebih tinggi di bandingkan sebelum perforasi
• Tenderness dengan massa yang empuk
• Adanya gangguan miksi (BAK)
Patogenesis – patofisiologi
Diagnosis
• Lihat tanda dan gejala
• Apendikogram
• USG
Penatalaksanaan
Sama dengan apendisitis akut namun:
1. Lakukan drainase abses dahulu
2. Berikan antibiotik (sefalosporin generasi 3)
3. Jika pus / abses sudah ter drainase
4. Terapi bedah (apendiktomi)
5. Pasca bedah observasi rawat inap
• Pada apendisitis akut +/- 1-3 hari
• Pada abses apendikular +/- 4-7 hari
6. Saat observasi berikan diet lunak, terapi cairan, antibiotik lanjutkan
hingga leukosit kembali dalam batas normal

You might also like