You are on page 1of 32

KONSERVASI SUMBER

DAYA AIR

BENDUNG GUMBIRO DI KAB. PEKALONGAN DIBANGUN


PADA JAMAN BELANDA HINGGA KINI MASIH BERFUNGSI
PENGERTIAN
Konservasi sumber daya air adalah
upaya memelihara keberadaan
serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan
fungsi sumber daya air agar senantiasa
tersedia dalam kuantitas dan kualitas
yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan makhluk hidup, baik pada
waktu sekarang maupun yang akan
datang.
(UU. No. 7 Th 2004TENTANG SUMBER DAYA
AIRPermen PU Pera No 4 tahun2015)
Konservasi sumber daya air Yang dimaksud
ditujukan untuk menjaga dengan
kelangsungan keberadaan daya kelangsungan
dukung, daya tampung, dan keberadaan
fungsi sumber daya air. sumber daya air
adalah terjaganya
keberlanjutan
keberadaan air
dan sumber air,
termasuk potensi
yang terkandung
di dalamnya

Pasal 20
Konservasi sumber daya air
ditujukan untuk menjaga
kelangsungan keberadaan
daya dukung, daya tampung,
dan fungsi sumber daya air.

Yang dimaksud dengan


daya dukung sumber
daya air adalah
kemampuan sumber daya
air untuk mendukung
perikehidupan manusia
dan makhluk hidup
lainnya.
Pasal 20
Konservasi sumber daya air
ditujukan untuk menjaga
kelangsungan keberadaan
daya dukung, daya tampung,
dan fungsi sumber daya air.

Yang dimaksud dengan


daya tampung air dan
sumber air adalah
kemampuan air dan
sumber air untuk
menyerap zat, energi,
dan/atau komponen lain
yang masuk atau
dimasukkan ke
dalamnya.
Pasal 20
Konservasi sumber daya air
ditujukan untuk menjaga perlindungan sumber air
kelangsungan keberadaan dan
daya dukung, daya tampung,
dan fungsi sumber daya air.
pelestarian sumber air

pengawetan air
dilakukan melalu kegiatan
pengelolaan
kualitas air
dan
pengendalian
pencemaran air

Pasal 21
perlindungan sumber air
ditujukan untuk dan
pelestarian sumber air

melindungi dan pengawetan air


melestarikan sumber air
beserta lingkungan
keberadaannya terhadap pengelolaan kualitas air
kerusakan atau gangguan dan
yang disebabkan oleh pengendalian
daya alam, termasuk pencemaran air
kekeringan dan yang
disebabkan oleh tindakan
manusia Pasal 21
a. pemeliharaan kelangsungan fungsi
resapan air dan daerah tangkapan air; perlindungan sumber air
b. pengendalian pemanfaatan sumber air; dan
c. pengisian air pada sumber air; pelestarian sumber air
d. pengaturan prasarana dan sarana
sanitasi;
e. perlindungan sumber air dalam
hubungannya dengan kegiatan pengawetan air
pembangunan dan pemanfaatan lahan
pada sumber air; dilakukan melalui
f. pengendalian pengolahan tanah di
daerah hulu; pengelolaan
g. pengaturan daerah sempadan sumber kualitas air
air; dan
h. rehabilitasi hutan dan lahan; dan/atau
i. pelestarian hutan lindung, kawasan pengendalian
suaka alam, dan kawasan pelestarian pencemaran air
alam
Pasal 21
a. pemeliharaan kelangsungan fungsi
resapan air dan daerah tangkapan air;
b. pengendalian pemanfaatan sumber air;
c. pengisian air pada sumber air; dapat berupa:
d. pengaturan prasarana dan sarana
sanitasi; mengatur pemanfaatan
e. perlindungan sumber air dalam
sebagian atau seluruh sumber
hubungannya dengan kegiatan
pembangunan dan pemanfaatan lahan air tertentu melalui perizinan;
pada sumber air;
f. pengendalian pengolahan tanah di dan/atau
daerah hulu;
g. pengaturan daerah sempadan sumber
pelarangan untuk
air;
h. rehabilitasi hutan dan lahan; dan/atau memanfaatkan sebagian atau
i. pelestarian hutan lindung, kawasan seluruh sumber air tertentu.
suaka alam, dan kawasan pelestarian
alam
Pasal 21
antara lain:
a. pemeliharaan kelangsungan fungsi
resapan air dan daerah tangkapan air; pemindahan aliran air dari
b. pengendalian pemanfaatan sumber air; satu daerah aliran sungai ke
c. pengisian air pada sumber air; daerah aliran sungai lainnya,
d. pengaturan prasarana dan sarana misalnya dengan sudetan,
sanitasi;
e. perlindungan sumber air dalam interkoneksi, suplesi,
hubungannya dengan kegiatan dan/atau imbuhan air tanah.
pembangunan dan pemanfaatan lahan
pada sumber air;
f. pengendalian pengolahan tanah di
daerah hulu;
g. pengaturan daerah sempadan sumber
air;
h. rehabilitasi hutan dan lahan; dan/atau
i. pelestarian hutan lindung, kawasan
suaka alam, dan kawasan pelestarian
alam
Pasal 21
meliputi :
a. pemeliharaan kelangsungan fungsi
resapan air dan daerah tangkapan air; meliputi prasarana dan sarana
b. pengendalian pemanfaatan sumber air; air limbah dan persampahan.
c. pengisian air pada sumber air;
d. pengaturan prasarana dan sarana
sanitasi;
e. perlindungan sumber air dalam
hubungannya dengan kegiatan
pembangunan dan pemanfaatan lahan
pada sumber air;
f. pengendalian pengolahan tanah di
daerahLUMBUNG
hulu; AIR YANG DILENGKAPI
DENGANdaerah
g. pengaturan SUMUR, DAN BANGUNAN
sempadan sumber
air; MCK
h. rehabilitasi hutan dan lahan; dan/atau
i. pelestarian hutan lindung, kawasan
suaka alam, dan kawasan pelestarian
alam
Pasal 21
TANDON AIR SANGAT SEDERHANA UNTUK KEBUTUHAN IRIGASI
LADANG – lokasi : NUSA TENGGARA
PANEN AIR HUJAN DI DAERAH MISKIN AIR
perlindungan sumber air
dan
pelestarian sumber air

pengawetan air

BRONJONG BAMBU PARTISIPATIP


pengelolaan
Perlindungan dan kualitas air
pelestarian sumber air dan
dilaksanakan secara pengendalian
vegetatif dan/atau sipil pencemaran air
Dilaksanakan secara
teknis melalui pendekatan
sosial, ekonomi, dan budaya
Pasal 21
perlindungan sumber air
dan
pelestarian sumber air

pengawetan air

secara
Pelaksanaan
vegetatifpengelolaan
merupakan upaya
Perlindungan dan perlindungankualitas air
dan pelestarian
pelestarian sumber air yang dilakukan dengan
dan atau
dilaksanakan secara melalui penanaman pepohonan
pengendalian
vegetatif dan/atau sipil atau tanaman yang sesuaiair
pencemaran
Dilaksanakan secara pada
teknis melalui pendekatan daerah tangkapan air atau
sosial, ekonomi, dan budaya daerah sempadan sumber air.
Pasal 21
KEKAYAAN ALAM YANG TIDAK TERNILAI, LUMBUNG AIR DAN LUMBUNG
PADI KITA PUNYA SEMUA
ANAK-ANAK AFRIKA TIDAK PUNYA LUMBUNG AIR APALAGI LUMBUNG
PADI JANGANKAN LUMBUNG, TEMPAT BERTEDUH PUN LANGKA
MENJAGA KELESTARIANNYA , MERAWATNYA, ADALAH WUJUD DARI
RASA TERIMA KASIH KITA PADA ALAM DAN PENCIPTANYA
perlindungan sumber air
dan
pelestarian sumber air

pengawetan air
Yang dimaksud dengan cara
sipil teknis adalah upaya
perlindungan dan pelestarian
pengelolaan
Perlindungan dan yang dilakukan melalui air
kualitas
pelestarian sumber air rekayasa teknis, seperti
dan
dilaksanakan secara pembangunan bangunan
pengendalian
vegetatif dan/atau sipil penahan sedimen, pembuatan
pencemaran
Dilaksanakan air
secara dan/atau
teras (sengkedan),
teknis melalui pendekatan
perkuatan tebing sumber air.
sosial, ekonomi, dan budaya Pasal 21
PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN DENGAN SIPIL TEKNIS
perlindungan sumber air
dan
pelestarian sumber air

pengawetan
Yang dimaksud air
dengan melalui
pendekatan sosial, budaya, dan
ekonomi adalah bahwa
pelaksanaanpengelolaan
upaya
Perlindungan dan perlindungankualitas
dan pelestarian
air
pelestarian sumber air sumber air dengandanberbagai
dilaksanakan secara upaya tersebut harus
vegetatif dan/atau sipil
pengendalian
dilakukan dengan
teknis melalui pencemaran
Dilaksanakan
memperhatikansecara air
kondisi sosial,
pendekatan sosial, budaya, dan ekonomi
ekonomi, dan budaya masyarakat setempat. Pasal 21
perlindungan sumber air
dan
pelestarian sumber air

pengawetan air
ditujukan untuk

pengelolaan
kualitas air
memelihara keberadaan dan
dan
ketersediaan air atau
kuantitas air, sesuai pengendalian
dengan fungsi dan pencemaran air
manfaatnya.
Pasal 22
Dilakukan dengan cara :
a. menyimpan air yang
berlebihan di saat hujan perlindungan sumber air
untuk dapat dimanfaatkan dan
pada waktu diperlukan;
b. menghemat air dengan
pelestarian sumber air
pemakaian yang efisien dan
efektif; dan/atau
c. Mengendalikan penggunaan pengawetan air
air tanah.

pengelolaan
kualitas air
dan
pengendalian
pencemaran air

Pasal 22
perlindungan sumber air
dan
pelestarian sumber air

pengawetan air

pengelolaan
bertujuan
kualitas air
mempertahankan dan dan
memulihkan kualitas air yang
pengendalian
masuk dan yang ada pada
pencemaran air
sumber-sumber air.

Pasal 23
Pengelolaan kualitas air untuk air munum pada WTP Kudu.
Air baku di ambil dari Kedung amba melalui bendung klambu kemudian diolah di
sini untuk memenuhi kebutuhan air minum sebagian kota Semarang
perlindungan sumber air
dan
pelestarian sumber air

pengawetan air

pengelolaan
kualitas air
dan
dilakukan dengan cara
pengendalian
memperbaiki kualitas air
pencemaran air
pada sumber air dan
prasarana sumber daya air. Pasal 23
perlindungan sumber air
dan
pelestarian sumber air

pengawetan air

pengelolaan
dilakukan dengan cara kualitas air
dan
memperbaiki kualitas air antara lain dilakukan
pengendalian
pada sumber air dan melalui upaya aerasi
pencemaran air
prasarana sumber daya air. pada sumber air.
Pasal 23
perlindungan sumber air
dan
pelestarian sumber air

pengawetan air

pengelolaan
kualitas air
dilakukan dengan cara dan
mencegah masuknya pengendalian
pencemaran air pada pencemaran air
sumber air dan prasarana
sumber daya air. Pasal 23
perlindungan sumber air
dan
pelestarian sumber air

pengawetan air

pengelolaan
dilakukan dengan cara misalnya dilakukan dengan
kualitas air
cara tidak membuang
mencegah masuknya dan
sampah dipengendalian
sumber air, dan
pencemaran air pada
sumber air dan prasarana mengolahpencemaran
air limbah air
sumber daya air. sebelum dialirkan ke
sumber air. Pasal 23
Setiap orang atau badan usaha
dilarang melakukan kegiatan
yang mengakibatkan
rusaknya sumber air
dan prasarananya, mengganggu
upaya pengawetan air, dan/atau
mengakibatkan pencemaran air

Pasal 24
Setiap orang atau badan usaha
dilarang melakukan kegiatan
yang mengakibatkan
rusaknya sumber air
dan prasarananya, mengganggu
upaya pengawetan air, dan/atau
mengakibatkan pencemaran air

Yang dimaksud dengan rusaknya sumber air adalah


berkurangnya daya tampung atau fungsi sumber air

Pasal 24
Konservasi sumber daya air dilaksanakan pada sungai, danau,
waduk, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi, daerah
tangkapan air, kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam,
kawasan hutan, dan kawasan pantai.
Pasal 25

You might also like