You are on page 1of 39

Langkah 1

• Lahir aterm : kehamilan seorang ibu antara 38-


42 minggu
• Pervaginam : melalui jalan lahir (vagina)
Langkah 2
1. Upaya promotif & preventif untuk stimulasi
tumbuh kembang yang tepat ?
2. Kriteria bayi normal ?
3. Perbedaan Lahir caesar dan normal ?
Langkah 3
1. Promotif : penyuluhan informasi
(mengenai imunisasi)
Preventif : pencegahan (imunisasi)
2. Menangis, berwarna kemerahan, pertumbuhan
normal, BB ,PB, LILA & LK normal.
3. Daya imun bayi normal lebih kuat dibandingkan
bayi caesar.
Langkah 4
Riwayat Kehamilan:
•Persalinan

•Pertumb Janin

Antropometri:
(TB,BB,LILA,LD,LK)

BAYI Kriteria
Normal
SEHAT
Tumbuh
Kembang Gizi:
Bayi •Asi
•MPASI
•Kolostrum
1. MM EMBRIOGENESIS,
(THPN PERTUMB JANIN)
Derivat ektoderm
• Membentuk organ dan susunan yang berhubungan dengan dunia luar
• Susunan saraf pusat dan saraf tepi
• Epitel perasa,telinga,hidung dan mata
• Epidermis,rambut dan kuku
• Kelenjar bawah kulit
• Lempeng telinga ,lempeng lensa mata
Derivat mesoderm
• Dibentuk oleh somit
• Membentuk miotom(jaringan otot),sklerotom(tulang rawan dan
tulang),dermatom(jaringan subkutan kulit)
• Susunan pembuluh(arteri,vena,getah bening,semua sel darah )
• Susunan kemih kelamin(ginjal,kel.kelamin,limpa anak ginjal)

Derivat entoderm
-epitel yang melapisi saluran
pencernaan,pernapasan,kandung kemih,parenkhim
tonsil,kelenjar tyroid,paratyroid,kantung empedu,pankreas)
-epitel yang melapisi cavum tymphani dan tuba eustachius
2. MM FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
TUMBUH KEMBANG JANIN & BAYI
1.Faktor lingkungan pranatal 2. Lingkungan post natal
a. Gizi ibu pada waktu hamil a. Ras/ suku bangsa
b. Mekanis b. Jenis kelamin
c. Toksin/ zat kimia c. Umur
d. Endokrin d. Gizi
-> somatotropin e. Perawatan kesehatan
-> hormon plasenta g. Kepekaan terhadap penyakit
-> hormon tiroid h. Penyakit kronis
-> insulin i. Fungsi metabolisme
e. Radiasi j. Hormon
f. Infeksi -> somatotropin
g. Stress -> Hormon tiroid
h. Imunitas -> hormon-hormon seks
i. Anoksia embrio -> Insulin like growth factors (IGFs)
-> glukokortikoid
3. Faktor fisik 5. Faktor keluarga dan adat istiadat
a. Cuaca, musim ,keadaan a. Pekerjaan/ pendapatan keluarga
geografis suatu daerah b. Pendidikan ayah/ibu
b. Sanitasi c. Jumlah saudara
c. Keadaan rumah, struktur d. Jenis kelamin dalam keluarga
bangunan, ventilasi, cahaya e. Stabilitas rumah tangga
dan kepadatan hunian
f. Kepribadian ayah/ibu
d. Radiasi
g. Adat istiadat, norma-norma, tabu-
tabu
4. Faktor psikososial h. Agama
a. Stimulasi i. Urbanisasi
b. Motivasi belajar j. Kehidupan politik dalam
c. Ganjaran/ hukuman yang wajar masyarakat yang mempengaruhi
d. Kelompok sebaya prioritas kepentingan anak,
e. Stress anggaran,dll
f. Sekolah 6. Faktor genetik
g. Cinta dan kasih sayang -> contoh: Achondroplasia -> dwarfisme
h. Kualitas interaksi anak- -> sindroma Marfan -> pertumbuhan
orangtua tinggi badan yang berlebihan
3.MM CARA MENDETEKSI DINI
KELAINAN GENETIK &
LINGKUNGAN
Tes diagnostik
• pemeriksaan awal kehamilan 11-20 minggu. (mengetahui kelainan pada
bayi) Pilihan pemeriksaan meliputi: USG awal (nuchal translucency
screening), tes darah, atau kombinasi keduanya.
• Setelah pemeriksaan awal, terdapat beberapa alternatif tes diagnosis
untuk memastikan.

Fetal Blood Sampling


•Tes untuk mendeteksi kelainan kromosom atau genetika, dengan mengambil
sampel darah bayi langsung dari tali umbilikus atau janin.
• FBS juga dilakukan untuk memeriksa keberadaan infeksi pada janin, anemia,
dan kadar oksigen darah janin
Amniosentesis

• Adalah pemeriksaan kelainan kromosom bayi dengan


pengambilan sampel cairan ketuban.
• Pemeriksaan yang dilakukan saat usia kehamilan sekitar 16-20
minggu ini memiliki tingkat keakuratan 99 persen dalam
mendeteksi hampir semua jenis kelainan kromosom seperti
sindrom Down dan Turner.
• Dengan mendeteksi kadar alpha-fetoprotein (AFP) di dalam
cairan ketuban, dapat juga diketahui keberadaan cacat tabung
saraf pada bayi
Chorionic villus sampling (CVS)

• Chorionic villus merupakan bagian dari plasenta di mana


terdapat perbatasan antara jaringan pembuluh darah ibu dan
janin.
• Komposisi genetika yang terdapat di sel-sel chorionic villus
sama dengan komposisi genetika sel-sel janin.
• CVS dilakukan dengan mengambil sampel substansi chorionic
villus yang identik dengan sel-sel bayi untuk dibiopsi.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada usia kehamilan sekitar
11-14minggu.
• Risiko keguguran setelah CVS sedikit lebih tinggi dibandingkan
dengan risiko keguguran akibat amniosentesis
4. MM TAHAPAN PERTUMB BAYI
DENGAN CARA ANTROPOMETRI DARI
0-1 TAHUN
Masa Post-Natal
1. Masa Nenonatal (0-28 hari)  adaptasi
lingkungan, perubahan sirkulasi darah, mulai
berfungsinya organ tubuh lain.
1. Masa Neonatal Dini: 0-28 hari
2. Masa Neonatal Lanjut: 8-28 hari
2. Masa Bayi:
1. Masa Bayi Dini (1-12 bulan)  pertumbuhan
pesar, meningkatnya fungsi sistem saraf.
2. Masa Bayi Akhir (1-2 tahun)  kecepatan
perumbuhan menurun, perkembangan motorik dan
fungsi ekskresi.
3. Golden Period  0-3 tahun
Pertumbuhan Bayi
PANJANG BADAN
USIA BERAT BADAN (Kg) LING KEPALA
(cm)
1 bulan 3 - 4,3 49,8 - 54,6 33 – 39
2 bulan 3,6 - 5,2 52,8 - 58,1 35 – 41
3 bulan 4,2 – 6 55,5 - 61,1 37 – 43

4 bulan 4,7 - 6,7 57,8 - 63,7 38 – 44


5 bulan 5,3 -7,3 59,8 - 65,9 49 – 45
6 bulan 5,8 - 7,8 61,6 - 67,8 40 – 46
7 bulan 6,2 - 8,3 63,2 - 69,5 40,5 - 46,5
8 bulan 6,6 -8,8 64,6 – 71 41,4 - 47,5
9 bulan 7 - 9,2 66 - 72,3 42 – 48
10 bulan 7,3 -9,5 67,2 - 73,6 42,5 - 48,5
11 bulan 7,6 - 9,9 68,5 - 74,9 43 – 49
12 bulan 7,8 - 10,2 69,6 - 76,1 43,5 - 49,5
UMUR KEPANDAIAN
1 bulan Secara refleks dapat memegang benda
yang menyentuh telapak tangannya.

2 bulan Dapat menatap


Dapat tersenyum
Bersuara 'a', 'e', 'h'

3 bulan Menggerakkan benda yang dipegangnya


Memandang gerakan benda dengan bola
mata sampai ke sudut matanya

4 bulan Bermain dengan kedua tangan dan


memasukkan tangan ke dalam mulutnya
Tertawa dan bisa diajak untuk bercanda
Tengkurap
Memegang benda dengan berusaha
meraih dari tangan kita
UMUR KEPANDAIAN

5 bulan Menggulingkan badan


Menyentuh mainan dan memiliki keinginan
untuk meraih benda - benda yang kita pegang
Membedakan suara
6 bulan Bertopang pada kedua tangan
Memindahkan mainan dari satu tangan ke
tangan lainnya
Menoleh

7 bulan Membalikkan badan


Bermain dengan tangan dan kaki
Mulai mengoceh

8 bulan Belajar untuk duduk


Memperhatikan gerak - gerik orang yang ada
disekitarnya dan benda - benda lain
Tertarik pada bayangannya sendiri dalam cermin
UMUR KEPANDAIAN

9 bulan Merayap
Dapat berdiri tegak bila dipegang
Main cilukba atau petak umpet

10 bulan Berayun pada tangan dan lutut


Belajar berdiri sambil berpegangan
Menjepit benda dengan kedua jari tangan

11 bulan Merangkak
Berjalan ke samping dengan rambatan
Berjalan bila kedua tangan dipegang

12 bulan Berjalan sendiri


Bermain kejar - kejaran
Dapat mengerjakan tugas - tugas sederhana
5. MM kriteria/ciri bayi sehat

Ciri-ciri bayi sehat:


• Bayi langsung menangis
• Tubuh bayi kemerahan
• Bayi bergerak secara aktif
• Bayi menyusui dari payudara ibu dengan
kuat
• Berat lahir 2,5 kg – 4 kg
• Kuku panjang dan lemas
• Tinggi badan : 48-52 cm
• Lingkar kepala : 33-35 cm
• Lingkar dada : 30-38 cm
• Detak jantung : 120-140x/menit
• Frekuensi pernapasan : 40-
60x/menit
• Refleks menggenggam yg baik
• Utk laki-laki testis sudah turun dan
pada perempuan labia mayora
sudah menutupo labia minora
Tanda bayi sakit berat/ tidak
sehat
• Tidak dapat menyusui
• Mengantuk dan tidak sadar
• Napas cepat lebih dari 60 kali/menit
• Merintih
• Tarikan dinding dada bagian bawah / retraksi
• Tampak biru pada ujung jari tangan dan kaki atau
bibir
• Kejang
• Badan bayi kuning
• Kaki dan tangan terasa dingin
• Demam
• Tali pusat kemerahan sampai dinding perut
• Mata bayi bernanah banyak
Kebutuhan Dasar Anak
• Kebutuhan fisik biomedik (ASUH)
• Kebutuhan emosi (ASIH)
• Kebutuhan stimulasi mental (ASAH)

Kebutuhan fisik biomedik (ASUH)


• Nutrisi yang adekuat dan seimbang
• Perawatan kesehatan dasar (imunisasi)
• Sandang –pangan,higiene diri ,sanitasi
lingkungan,kesegaran jasmani
6. MM STANDARD EMAS NUTRISI
MAKANAN BAYI
Standar Emas Makanan Bayi
1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

2. ASI (ASI Eksklusif 6 bulan pertama)

3. MP ASI

4. ASI sampai 2 tahun


Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Karena IMD memungkinkan bayi mendapatkan


manfaat dari kontak kulit pertama dengan ibu.

Dengan IMD, bayi akan mendapatkan kolostrum


(liquid gold) yang mengandung zat kekebalan
terutama IgA yang berfungsi melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi terutama diare.
ASI eksklusif sejak lahir hingga usia 6 bulan

ASI eksklusif adalah menyusui bayi tanpa


memberi asupan/tambahan apapun selain ASI,
bahkan tidak juga air putih.

Kenapa harus ASI eksklusif selama 6 bulan


pertama?
Karena kalori dari ASI memenuhi 100% kebutuhan
bayi yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, air, garam, gula dan semua zat gizi
yang dibutuhkan oleh tubuh bayi.

Selain itu ASI mengandung zat hidup yang tidak


dapat ditiru oleh cairan manapun, seperti sel darah
putih (antiinfeksi), enzim pencernaan, dan hormon
pertumbuhan.
MPASI berkualitas sejak 6 bulan

MPASI berkualitas adalah makanan buatan rumah


yang memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi bayi,
dari bahan baku lokal dan harga terjangkau.

. Karena saat bayi berusia 6-12 bulan ASI memenuhi


70% kebutuhan kalori bayi,
sehingga bayi butuh tambahan dari asupan lain.

Sangat dianjurkan untuk memberikan MPASI buatan


sendiri karena lebih mampu menjaga kandungan gizi
alami, mikronutrien serta bioavalabilitas makanan
ASI diteruskan sampai 2 tahun
Kenapa pemberian ASI diteruskan setelah anak
berusia setahun?
Karena meskipun jumlah kalori diberikan oleh ASI
hanya sekitar 30% namun zat imun yang diberikan
dari ASI justru meningkat.
Zat ini berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh
bayi.
Meningkatnya zat immun adalah sesuai dengan
kebutuhan anak, dimana anak pada usia ini sudah
lebih banyak aktivitas dan interaksi dengan
lingkungan, sehingga rawan infeksi kuman.
7. MM JENIS, MANFAAT, JADWAL,
PELAYANAN POSYANDU IMUNISASI
Imunisasi Bakteri Manfaat Kontra indikasi Efek samping
yg
dilemahk
an
BCG Bacillus Mencegah TB ( Tak dapat pada beberapa anak
Calmette tuberkoulosis ) diberikan pada timbul
Guerin anak berpenyakit pembengkakan
TB atau kelenjar getah
menunjukkan bening di ketiak atau
Mantoux positif. leher bagian bawah
(atau selangkangan
bila penyuntikan
dilakukan di paha).
Biasanya akan
sembuh sendiri.

Hepatitis B HBsAg Mencegah Tak dapat nyeri pada bekas


murni terjangkit hepatitis diberikan pada suntikan, yang
B anak yang sakit disusul demam
berat ringan dan
pembengkakan.
Namun rekasi ini
akan menghilang
dalam waktu dua
Imunisas Isi Vaksin Manfaat Kontraindikasi Efek samping
i

DPT toxoid difteri ( racun Melindungi Kelainan anafilaksis,


yang dilemahkan) dari difteri, neurologis n ensefalopati,
Bordittela pertusis ( pertusis, terlambat tumbuh kejang,
bakteri yang tetanus kembang, renjatan,
dilemahkan ) hiperpireksia,
toxoid tetanus (racun Ada riwayat tangisan/teria
yang dilemahkan )(+) kejang, kan hebat.
aluminium fosfat dan
mertiolat Penyakit
degeneratif

Polio virus polio (tipe 1,2 dan Memberikan defisiensi Kelumpuhan


3) yang dilemahkan kekebalan imunologik, diare dan kejang -
aktif dari berat kejang
penyakit
poliomielitis
Imunisas Isi Vaksin Manfaat Kontraindikasi Efek samping
i
Campak virus hidup (CAM 70- memberikan Infeksi akut dengan demam, diare,
chick chorioallantonik kekebalan demam, konjungtivitis,
membrane) yang aktif defisiensi ruam setelah 7
dilemahkan +
kanamisin sulfat dan
a
terhadap
penyakit
imunologik, – 12 hari pasca
imunisasi.
eritromisin Berbentuk campak Pemakaian obat Kejadian
beku kering, dilarutkan (tampek). imunosupresan encefalitis lebih
dalam 5 cc pelarut jarang
aquades. alergi protein telur,

hipersensitifitas
dng kanamisin dan
eritromisin,

wanita hamil.

Anak yang telah


diberi transfusi
darah atau
imunoglobulin
ditangguhkan
minimal 3 bulan.
Kesimpulan
• telah dipelajari: embriogenesis,faktor2 yang
mempengaruhi tumbuh kembang
janin,kriteria bayi sehat,antropometri,gizi
standard emas,imunisasi,posyandu
• (perawatan tali pusat belum ini masuk ke
dalam bayi sehat ,bab,waktu tidur)
Daftar Pustaka
1. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. 2009. Jakarta: Departemen Kesehatan dan
JICA(Japan International CooperationAgency).
2. Panduan Imunisasi Anak. Cetakan 1, ed.1. 2011.Badan penerbit Ikatan
Dokter Indonesia.
3. Gizi dalam Daur Kehidupan – dr.Arisman, ed. 2. 2010. Jakarta:EGC.
4. Langman Embriologi Kedokteran – TW Sadler, ed.10. 2012. Jakarta:EGC.
5. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Buku ajar 1, ed.1 . 2002.
Jakarta:Sagung Seto
6.Arisman MB. Buku Ajar Ilmu Gizi Gizi dalam daur kehidupan. 2008. Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta
7.Kemenkes RI, Pusat Promosi Kesehatan. Ayo ke Posyandu setiap bulan. 2012
8.Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. 1994. Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta

You might also like