You are on page 1of 26

Persalinan Normal

Indri Hardiyanti Gunawan


Pendahuluan

Uterus
Terjadi pada
berkontraksi dan
usia kehamilan
cukup bulan
Persalinan menyebabkan
perubahan pada
(>37 mgg)
serviks

Preterm: <37 mgg


Aterm: 37-42 mgg di hitung dari HPHT
Post-term: >42 mgg
ANC
 Upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk
optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan

 Jadwal kunjungan Pemeriksaan Antenatal:

Trimester Jumlah kunjungan Waktu kunjungan yang di


minimal anjurkan
I 1x Sebelum minggu ke 14

II 1x Sebelum minggu ke 28

III 2x Antara minggu 28-36,


Setelah 36 minggu
ANC
 Suplementasi:
 Kalsium: 1,5 – 2 gr/hari
 Zat besi: 60 mg zat besi elemental/hari
 Asam Folat: 400 mcg/hari
ANC
 Pemberian vaksin TT untuk ibu yang belum pernah imunisasi
(DPT/TT/Td) atau tidak tahu status imunisasinya

Pemberian Selang waktu minimal

TT 1 Saat kunjungan pertama (sedini mungkin pada kehamilan)

TT 2 4 minggu setelah TT 1 (pada kehamilan)

TT 3 6 bulan setelah TT 2 (pada kehamilan, jika selang waktu minimal


terpenuhi)
TT 4 1 tahun setelah TT 3

TT 5 1 tahun setelah TT 4
Tanda dan Gejala Inpartu
☸ Pembukaan dan penipisan serviks

☸ Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks

☸ Keluarnya lendir bercampur darah melalui vagina


Perubahan Anatomi & Fisiologi
1. Pembesaran Uterus
2. Tanda Chadwick:
 Perubahan warna menjadi kebiruan/keunguan pada vulva, vagina,
serviks
3. Tanda Goodell:
 Perubahan konsistensi serviks dari kenyal (saat tidak hamil) menjadi
lunak (saat hamil)
4. Tanda Hegar:
 Perlunakan dan kompresibilitas isthmus serviks sehingga ujung-
ujung jari seakan dapat ditemukan apabila isthmus ditekan dari arah
yang berlawanan
5. Tanda Piskacek:
 Pembesaran uterus yang tidak simetris pada awal kehamilan
6. Kontraksi Braxton Hicks:
 Kontraksi yang bersifat non ritmik, sporadik, tanpa disertai rasa
nyeri. Timbul sejak usia kehamilan 6 mgg
7. Denyut Jantung Janin:
 Jantung mulai berdenyut sejak awal minggu keempat setelah
fertilisasi.
8. Gerak Janin:
 Mulai dapat dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 16-20 mgg
9. Bagian tubuh janin dapat dipalpasi mulai usia kehamilan 20
mgg
10. Fenomena bandul/Ballotement 20 mgg ~> Fetoskop
12-20 mgg ~> Doppler
LEOPOLD
Pembagian Fase/Kala Persalinan
- Kala I
Pematangan dan pembukaan serviks sampai
lengkap (kala pembukaan)
- Kala II
Pengeluaran bayi (kala pengeluaran)
- Kala III
Pengeluaran plasenta (kala uri)
- Kala IV
Masa 1 jam setelah partus, terutama untuk
observasi
 Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya
kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga
mencapai pembukaan lengkap (10cm). Persalinan
kala I dibagi menjadi dua fase yaitu:

- Fase Laten

- Fase Aktif
Kala I
Fase Laten Fase Aktif

- Dimulai sejak awal kontraksi yang - Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan
menyebabkan penipisan dan pembukaan meningkat secara bertahap. Kontraksi
serviks secara bertahap dianggap adekuat jika terjadi > 3x dalam
10 menit durasi > 40 detik
- Berlangsung hingga serviks membuka
<4cm - Dari pembukaan 4 cm hingga 10 cm
(lengkap), akan terjadi dengan kecepatan
- Pada umumnya fase laten berlangsung rata-rata:
hampir atau hingga 8 jam Primigravida: 1 cm per jam
Multigravida: >1 hingga 2 cm per jam

- Terjadi penurunan bagian terbawah janin


Distocia
 Distocia / partus tak maju / partus macet / hambatan
partus dapat disebabkan oleh kelaianan tenaga.
 3P : Power / tenaga
Passage / jalan lahir
Passanger / janin
3P
 Power
- His (kontraksi – uterus)

- Kekuatan mengejan Ibu


 Passage
- Keadaan jalan lahir
- Jalan lahir dianggap tidak normal dan kemungkinan dapat
menyebabkan hambatan persalinan apabila : panggul sempit
seluruhnya, panggul sempit sebagian, panggul miring, panggul
seperti corong, atau terdapat tumor dalam panggul
 Passenger
- Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran berat, ada / tidak kelainan)
Anatomi Pelvic
Anatomi Pelvic
Bentuk Panggul
 Panggul Ginekoid bentuk PAP hampir bulat, diameter
anteroposterior = diameter transversal
 Panggul Android bentuk PAP hampir segitiga, panjang
diameter anteroposterior hampir sama dengan diameter
transversal
 Panggul Antropoid bentuk PAP agak lonjong, panjang
diameter anteroposterior > diameter transversal
 Panggul platipeloid jenis panggul ginekoid yang menyempit
pada arah depan dan belakang
Jalan Lahir
 Pintu Atas Panggul (PAP)/ inlet : merupakan suatu bidang yang
dibentuk oleh promontorium korpus vertebra sakral 1, linea
inominata (terminalis), dan pinggir atas simfisis. Terdapat 4
diameter pada PAP yaitu diameter anteroposterior, diameter
transversa, dan 2 diametes oblikus.
 Ruang Tengah Panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica
disebut midlet
 Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis
disebut outlet
 Ruang panggul yang sebenarnya (pelvic cavity) berada antara
inlet & outlet
Diameter Rongga Panggul

 Konjugata Vera (True


conjugate) = ± 11 cm
 Diameter Transversa = ±
12,5 – 13 cm
 Diameter Oblik = ± 13 cm
7 Cardinal Movement
7 Cardinal Movement
1. Kepala melayang sebelum masuk pintu atas panggul
(PAP)
2. Kepala masuk PAP, mengalami penurunan dan fleksi
3. Kepala menurun lebih dalam, disertai putaran paksi
dalam
4. Putaran paksi dalam selesai, kepala mulai melakukan
ekstensi
5. Kepala mengalami ekstensi lengkap
6. Terjadi putaran paksi luar
7. Lahir bahu anterior
8. Lahir bahu posterior
Penurunan Bagian Terbawah Janin
 Bidang Hodge digunakan untuk menentukan sampai dimanakah
bagian terendah janin turun dalam panggul untuk persalinan

Hodge Keterangan

I Bidang datar yang melalui bagian atas simfisis dan promontorium.


(Dibentuk pada lingkaran PAP)
II Bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi bagian
bawah simfisis
III Bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I dan II, terletak setinggi spina
ischiadica kanan dan kiri
IV Bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I, II dan III, terletak setinggi os
coccygeus
Rupture Perineum

You might also like