You are on page 1of 21

Nama Kelompok 6 :

• Adiba Nurul F ( 01 )

• Anindyas Hanung R ( 05 )

• Joudy Ankoro M ( 17 )

• Ramadhani Bima A ( 23 )
Teks Ulasan
Teks ulasan : sebuah teks yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap
berbagai hal atau teks yang berisi penilaian terhadap suatu karya ( buku
, novel, cerpen, berita, laporan atau dongeng ).
Struktur teks :
1. orientasi : gambaran umum karya sastra yang akan diulas.
2.Tafsiran : berisi pandangan sendiri mengenai karya atau benda yang
diulas.
3. Evaluasi : penulis mengevaluasi karya, penampilan dan produksi.
Berupa ciri ciri,bagian,kualitas karya tersebut.
4. Rangkuman : penulis memberikan ulasan akhir yang berisi simpulan
karya tersebut.
Unsur Kebahasaan Teks Ulasan

 Kata sifat sikap : berfungsi mendeskripsikan pelaku


dalam penampilan fisik atau kepribadiannya.

 Kata benda : kata yang mengacu pada manusia,


binatang, benda.

 Kata kerja : mengandung makna perbuatan atau


keadaan yang bukan sikap.

 Metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan


dengan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan.
Identitas Buku : Novel Black Beauty
Judul : Black Beauty
Penulis : Anna Sewell
Penerbit : Gagas Media
Tanggal Terbit : 16 Januari 2006
Kota Terbit : Jl.Haji Montong No.57, Ciganjur
- Jagakarsa, Jakarta Selatan
12360
Cetakan : 2013
Tebal Halaman : 325 halaman
SINOPSIS
Novel klasik yang sangat menawan. Hampir saja saya menitikkan air mata ketika
membaca kalimat terakhir novel ini. Novel ini bercerita tentang kehidupan
seekor kuda hitam yang cantik bernama Black Beauty dari satu majikan ke
majikan yang lain, dari suatu tempat ke tempat yang lain, dengan perlakuan
yang berganti-ganti pula.

Latar cerita ini adalah kehidupan di Inggris pada zaman Victoria, kira-kira tahun
1800-an. Pada saat itu kuda merupakan alat transportasi yang penting, baik
transportasi pribadi/keluarga, maupun alat transportasi umum (sebagai
taksi).

Black Beauty ditulis oleh Anna Sewell. Anna Sewell dilahirkan di Great
Yarmouth, Country Norfolk, Inggris, pada 30 Maret 1820. Black
Beauty adalah satu-satunya karya Anna Sewell yang diterbitkan.
Black Beauty ditulis pada 1871-1877. Pada awalnya Sewell ingin membuat
buku ini untuk orang-orang yang bekerja dengan kuda. “Tujuan utamanya
adalah untuk memperkenalkan cara merawat kuda dengan kebaikan dan
penuh simpati,” ujarnya. Sewell meninggal 25 April 1879, lima bulan setelah
bukunya terbit dan masih dibaca hingga lebih dari seratus tahun kemudian.

Novel ini berkisah dari sudut pandang seekor kuda, mengisahkan hidup
seekor kuda hitam bernama Black Beauty. Dari cerita ibunya, Black Beauty
dilahirkan berasal dari garis keturunan kuda yang baik. Ayahnya sangat
terkenal, dan kakeknya memenangi piala dua tahun berturut-turut di pacuan
Newmarket. Sedangkan neneknya adalah kuda berperangai lembut.
Selama empat tahun di rumah pertamanya itu, Black Beauty tumbuh
menjadi kuda yang kuat, bagus, dan berperangai baik. Pada usianya
yang empat tahun inilah dia berganti majikan, majikan barunya
bernama Hakim Gordon dan dia tinggal di Birtwick Park.

Di Birtwick inilah Black Beauty mengalami masa-masa


menyenangkan. Dia merasa sangat beruntung memiliki majikan yang
baik dan pengertian seperti Hakim Gordon. Teman-temannya di sini
juga sangat menyenangkan, mereka adalah Ginger, dan si kuda poni
Merrylegs. Dia juga diurus oleh seorang pengurus kuda terbaik
bernama John Manly dan pengurus kuda yang masih sangat belia
bernama Joe Green. Di sana dia mendapatkan kebebasan dan
kebahagiaan tiada tara.
Pertemanannya dengan Ginger juga mengesankan. Pada awal
kedatangannya, Ginger merasa benci dengan Beauty yang telah
“menggusur” tempatnya di istal. Ternyata dari informasi yang
didengar Beauty, Ginger memiliki masa lalu yang buruk dan itu
berpengaruh pada perangainya yang suka menggigit dan
menendang. Namun seiring berjalannya waktu, Ginger dan Beauty
menjadi partner/pasangan yang hebat. Mereka berdua
merupakan kuda yang tangguh.

Berbagai peristiwa telah mereka alami selama menjadi peliharaan


Tuan Gordon, seperti kebakaran, selamat dari bahaya maut
karena jembatan yang rusak, sampai kisah heroik menyelamatkan
nyawa nyonya Gordon.
Namun sayang, kondisi yang menyenangkan tersebut tidaklah selamanya.
Kondisi kesehatan Nyonya yang semakin parah membuat Hakim Gordon
harus berpindah rumah. Terpaksa Beauty dan Ginger dijual ke Earshall. Di
sana Beauty dan Ginger menjalani hari-hari yang buruk. Majikan barunya
selalu mementingkan mode, tampilan kuda harus selalu anggun dengan
menggunakan kekang pendek. Padahal itu membuat kuda sangat tidak
nyaman dan tidak harus mengerahkan tenaga ekstra untuk menarik beban.
Kondisi yang buruk ini menyebabkan Beauty mengalami kecelakaan yang
membuat kakinya cedera.

Tentu saja Beauty kemudian menjadi cacat. Bukan main kesedihan Beauty.
Ia pun mengenang waktu-waktunya bersama John Manly yang selalu
merawatnya dengan sepenuh hati dan selalu mengerti perasaannya.
Untunglah, pada saat dijual di pasar kuda dia bertemu dengan Jerry,
seorang penarik taksi yang baik seperti John Manly.
Ginger sendiri menemukan majikan yang buruk yang suka
mempekerjakannya dengan kasar. Ginger pada akhirnya mati
mengenaskan. Rupanya benar kata Ginger, bahwa bagaimana pun
kuda berusaha melawan dan membela diri bila diperlakukan
buruk, namun tepat saja, “Manusia lebih kuat, dan jika mereka
kejam dan tak berperasaan, tak yang bisa kita lakukan selain
menanggungnya—menanggungnya terus hingga akhir....”

Dalam kondisi yang seperti itu, lebih baik mati saja daripada
harus menanggung beban derita. “...Aku ingin akhirnya segera
tiba, aku ingin mati....” begitu kata Ginger.
Pada akhir cerita, Beauty bertemu lagi dengan Joe Green, yang kini telah menjadi lelaki
dewasa yang mengenali Beauty melalui tanda putih di kepala Beauty.

Membaca novel ini saya menemukan banyak sekali pelajaran, terutama sekali kesadaran
bahwa bagaimana pun hewan juga memiliki perasaan. Hewan adalah makhluk yang
memiliki nyawa yang juga merasakan kesakitan jika dipukul atau diperlakukan kasar.
Bahwa hewan juga merasa senang jika diperlakukan dengan baik, disentuh dengan
lembut, bahkan diajak bercakap-cakap oleh manusia. Hewan juga memiliki perasaan
yang halus dan peka, hewan juga bisa menangis. Bahwa hewan pun akan memahami
bahasa yang juga digunakan manusia, yakni bahasa kasih sayang.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan paling sempurna, yang memiliki akal budi,
bahasa, serta agama, hendaknya berkasih-sayang terhadap semua makhluk. Jangan
menjadi bodoh dan tolol dengan tindakan-tindakan yang kejam terhadap makhluk lain.
Jika itu terjadi, sungguh manusia telah merosot derajatnya, berderajat yang
serendah-rendahnya.
“Tak mungkin ada agama tanpa cinta, dan
orang bisa membual sebanyak mungkin
tentang agama mereka, tetapi jika itu tidak
mengajari mereka agar berbuat baik dan
ramah kepada manusia dan binatang, agama
itu palsu, James, dan tidak akan bertahan
jika semua hal ternyata terbalik.” Begitulah
kata John Manly.
SINOPSIS

Black Beauty
Rumah pertama yang ku ingat jelas adalah sebuah
padang rumput besar nan menyenangkan dengan sebuah
kolam berair jernih.Ketika masih kecil, aku hidup dari susu
ibu ku karena aku belum bisa makan rumput.Begitu aku
sudah cukup besar untuk dapat memakan rumput,ibuk ku
bekerja di siang hari dan pulang pada malam hari.
Ada 6 anak kuda jantan lain di padang yang berusia
lebih tua dariku,beberapa malah hampir sebesar kuda
dewasa.
Majikan kami orang yang baik dan ramah,ada juga
seorang anak tukang bajak bernama Dick yang kadang kadang
datang ke ladang kami untuk memetik buah bery hitam dari
pagar tanaman.

Aku kini mulai tumbuh besar,saat usiaku 4 tahun,Hakim


Gordon datang melihatku.Dia tampaknya menyukaiku dan
majikanku bilang kalau dia sendiri yang akan melatihku.Di
kota Birtwick Park tempat tinggal baruku,ada seorang kusir
bernama John Manly.John tampaknya sangat bangga
padaku.Dia biasa menyikat surai dan ekorku sampai hampir
sehalus rambut seorang lady,dan sering mengajakku
mengobrol.
Aku sangat bahagia di tempat baruku ini,dan jika ada
satu hal yang kudambakan itu bukan karena aku kurang
puas.Harus ku akui kadang kadang kami mendapatkan
kebebasan selama beberapa jam.Sungguh kemewahan besar
bagi kami untuk di lepas ke lapangan rumput atau kebun
tua.
Aku memiliki teman baru yang bernama Ginger.Suatu
hari ketika Ginger bersamaku di bawah pohon,kami
mengobrol panjang lebar.Ia bercerita bahwa ia dulu
memiliki pengalaman di perlakukan buruk oleh majikan
majikan sebelumnya.
Aku juga memiliki teman seekor kuda poni yang
bernama Merrylegs,ia di sukai oleh nyonya nyonya dan anak
anak.
Suatu hari ketika John dan aku keluar untuk
urusan majikan kami,dan sedang berjalan santai
pulang di jalan yang panjang dan lurus,dari kejauhan
kami melihat seorang anak lelaki yang berusaha
menyuruh seekor kuda poni melompati sebuah
gerbang.Anak lelaki itu turun dari punggungnya dan
menghajarnya keras keras dan memukuli
kepalanya.Lalu kuda poni itu merundukkan kepala
dan menyentakkan tumitnya dan melemparkan anak
lelaki itu.Lalu anak lelaki itu berlari pulang dengan
kecepatan penuh.Dan John tertawa keras sekali.Lalu
kami meneruskan perjalanan.
Kini aku sudah 3 tahun tinggal ditempat
menyenangkan ini,tetapi suatu perubahan
menyedihkan sedang akn terjadi pada kami.Kami
mendengar bahwa majikan harus segera
meninggalkan rumah dan pergi ke negeri hangat
selama 2 atau 3 tahun.Dan majikan menjual aku
dan Ginger ke teman lamanya.Dan setelah kami
mendapat majikan baru,kami sulit mendapatkan
kebebasan.Mereka juga memberi kekang yang
sangat ketat sehingga kami merasa kesakitan
yang tak tertahankan.
Pada suatu hari,aku mengenal seseorang yang sama baik dengan John Manly.Ia
humoris dan periang sehingga sedikit orang yang memusuhinya ia bernama Jerry Barker.
Lalu aku dijual ke seorang pedagang jagung dan pembuat roti kenalan Jerry dan
menurutnya bisa memberiku makanan cukup dan pekerjaan yang wajar.Dan penarik keretaku
benama Jakes,seperti penarik kereta lain ia selalu memasang kekang pendek.
Pada suatu hari,aku pergi ke pangkalan untuk bekerja dan membawa banyak sekali
koper.Beban ini begitu berat dan aku pun belum makan dan istirahat sejak pagi,tetapi aku
menarik sekuat tenaga.Malamnya,aku sudah cukup pulih untuk di kembalikan ke istal Skinner.
Aku merasa perubahan apapun dari tempatku sekarang pasti lebih
baik,maka ku angkat kepalaku dan mengharapkan yang terbaik.

Di pasar kuda aku dijual dan di beli majikan baruku yang bernama
Willie. Aku di bawa ke rumah baruku, aku di masukan ke istal yang
nyaman, di beri makan, dan di tinggalkan sendirian. Lalu aku bertemu
kembali dengan Joe Green

Aku dikendarai setiap hari selama seminggu lebih, hingga Miss


Lavinia memutuskan memeliharaku dan memanggilku dengan nama
lamaku yaitu Black Beauty. Kini aku sudah tinggal di tempat bahagia ini
setahun penuh. Kini aku mendapat pekerjaan yang ringan dan
menyenangkan. Dan di sinilah akhir ceritaku, penderitaanku telah
berakhir dan kini aku mempunyai rumah. Dan sekarang aku berkumpul
dengan teman-teman lamaku dibawah naungan pohon apel.
TEKS ULASAN

You might also like