salju, dan es. Contoh beban Seismologi : Gempa BEBAN MATI BEBAN HIDUP Gaya statis yang disebabkan Gaya dinamis dan berubah-ubah unsur-unsur dalam bangunan Gaya berasal dari berat unsur Disebabkan oleh isi benda-benda pendukung struktur dalam bangunan Tidak dapat dianalisis dan Tidak dapat diperkirakan diperkirakan Hanya perlu dipertimbangkan untuk atap dan daerah lain pada bangunan yang mengumpulkan salju seperti balkon dan teras. Persyaratan bangunan biasanya memperbolehkan pengurangan presentase dari nilai beban pada atap pelana, karena salju dapat meluncur dari atap tersebut. Akan tetapi beberapa kondisi atap dapat mempengaruhi perilaku angin yang kemudian menghasilkan akumulasi beban salju setempat. Beban hujan umumnya tidak sebesar beban salju, akan tetapi adanya akumulasi air akan menghasilkan beban yang besar. Beban yang besar terjadi pada atap yang salurannya mampet. Dengan menggenangnya air, atap akan melendut sehingga air akan menggenang dan lendutan membesar. Hingga pada akhirnya atap runtuh. Dalam menghadapi beban angin, gedung pecakar langit menggunakan dinding batu yang memiliki gaya gravitasi yang besar sehingga aksi angin tidak dapat mengatasi gaya-gaya tersebut. Selain itu dapat digunakan sistem rangka kaku yang dipadukan dengan fasad batu yang berat, bukaan kecil, kolom berjarak rapat, unsur-unsur rangka masif dan tersusun berlapis serta dinding partisi yang menyebabkan bobot sehingga aksi angin tidak menjadi masalh penting. Dalam struktur pondasi adalah titk singgung antara bangunan dengan tanah. Maka gerak seismik bekerja pada bangunan dengan menggoyang pondasi bolak-balik. Masa bangunan menahan gerak ini, membangun seluruh gaya inersia pada seluruh struktur. Aksi ini serupa dengan inersia lateral yang dialami seseorang saat kendaraan yang ditumpanginya berhenti. Bagaimanapun, gaya inersia vertikal diabaikan karena bangunan sudah dirancang untuk pembebanan vertikal statis, maka kita hanya mempertimbangkan gaya hori zontal yang kiranya bekerja melebihi gaya angin pada struktur. Tetapi kebiasaan ini akhir-akhir ini sedang ditinjau kembali. Pada bangunan yang fasade strukturnya diekspos, membuat bangunan cenderung tidak kaku dan menjadi sangat rentan terhadap beban. Hal ini karena struktur dihadapkan pada lingkungan bangunan dan perubahan musim, serta cuaca sehari-hari. Perbedaan suhu ini menyebabkan gerak vertikal pada kulit bangunan. Apabila suhu menurun, bangunan menyusut dan apabila suhu meningkat maka bangunan akan mengembang. Beban yang di timbulkan akibat getaran baik dari dalam gedung maupun dari luar gedung
Dari dalam gedung : Lift, eskalator, peralatan mesin yang
menimbulkan getaran, kendaraan bermotor dsb.
Dari luar gedung : Gaya – gaya yang timbul akibat angin
atau gempa. Dikarenakan ledakan oleh bahan peledak karena sabotase atau pengapian gas yang mudah terbakar karena kebocoran yang tidak disengaja atau api.
L edakan menimbulkan tekanan yang besar didaerah
ledakan sehingga menimbulkan beban yang sangat besar yang dapat menghancurkan bangunan tersebut. Efek beban harus digabung apabila bekerja pada garis kerja yang sama dan harus dijumlahkan. Beban kombinasi harus di evaluasi secara statistik dan diramalkan akibatnya.
Kombinasi beban yang efektif disyaratkan
dalam peraturan. Peraturan membolehkan peningkatan tegangan I zin sebesar 3 3 % apabila beban hidup secara penuh digunakan bersama – sama dengan beban angin atau gempa.