You are on page 1of 9

KETETAPAN MPR NO XVII/MPR/1998

TENTANG HAK AZASI MANUSIA

A Menugaskan kepada Lembaga Lembaga Tinggi Negara dan seluruh


aparatur pemerintah untuk menghormati, menegakkan dan menyebar
luaskan pemahaman ttg HAM kpd seluruh warga masyarakat.

A Menugaskan kepada Presiden serta DPR RI untuk segera meratifikasi


berbagai instrumen internasional ttg HAM, sepanjang tdk
bertentangan dengan PANCASILA dan UNDANG-UNDANG DASAR 1945

A Mengundangkan Undang-undang nomor 39,tahun 1999


Tentang Hak Azasi Manusia.

A Mengundangkan Undang-undang nomor 26,tahun 2000


Tentang Pengadilan Hak Azasi Manusia.
UNDANG-UNDANG NO. 39 TAHUN 1999
TENTANG HAK ASASI MANUSIA

BERPEDOMAN PADA :
 UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHT

 KONVENSI-KONVENSI PBB TENTANG HAK ASASI


MANUSIA
 KEBUTUHAN HUKUM MASYARAKAT

 PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL YANG


BERDASARKAN PANCASILA DAN UUD 1945
DEFENISI
(berdasarkan Undang-Undang No.39 Tahun 1999)

Pasal 1 angka 1
Hak Asasi Manusia :
Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-
Nya, yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia;
Pasal 1 angka 2
Kewajiban dasar manusia :
Seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak
memungkinkan terlaksana dan tegaknya Hak Asasi Manusia
Hak-Hak Wanita
Pengaturan hak wanita dalam Undang-Undang No.39 Tahun 1999
Pasal 45, Pasal 46, Pasal 47, Pasal 48, Pasal 49, Pasal 50, Pasal 51

KESIMPULAN :
Hak wanita yang sudah diakui dan diberi jaminan perlindungan hukum
dalam Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
adalah :

1. Hakketerwakilan wanita dibidang eksekutif, legislatif;


2.Hak untuk menentukan status kewarganegaraan sendiri dalam kaitan
kehidupan rumah tangga;
3.Hak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran;
4.Hak untuk memperoleh kedudukan dan tanggung jawab yang sama
dalam keluarga.
Hak-Hak Anak
Pengaturan hak anak dalam Undang-Undang No.39 Tahun 1999
 Pasal 52, Pasal 53, Pasal 54, Pasal 55, Pasal 56, Pasal 57, Pasal 58,
Pasal 59, Pasal 60, Pasal 61, Pasal 62, Pasal 63, Pasal 64, Pasal 65
KESIMPULAN :
1. Hak untuk mendapat perlindungan dari orang tua, masyarakat dan negara;
2. Hak untuk mengetahui siapa orang tuanya dan harus mendapat jaminan untuk
diasuh dan dirawat oleh mereka;
3. Hak untuk memperoleh pendidikan, pengajaran, beristirahat, bergaul dan
berintegrasi dengan lingkungannya;
4. Hak untuk memperoleh informasi yang mendapat perlindungan dari kegiatan
eksploitasi ekonomi yang bisa membahayakan dironya;
5. Hak untuk memperoleh perlindungan dari kegiatan yang bisa mengancam
keselamatan dirinya;
6. Hak untuk memperoleh perlakuan yang berbeda dari pelaku tindak pidana
dewasa.
Landasan hukum Komnas HAM
1. KEPPRES No. 50 Tahun 1993 Tentang Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia;
2. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia;
3. Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan
Hak Asasi Manusia

(Komnas HAM adalah Lembaga Mandiri yang kedudukannya


setingkat dengan lembaga negara lainnya)
INSTRUMEN ACUAN
INSTRUMEN NASIONAL
A. UNDANG-UNDANG DASAR 1945 BESERTA AMANDEMENNYA;
B. TAP MPR NO. XVII/MPR/1998;

C. UNDANG-UNDANG NO. 39 TAHUN 1999;

D. UNDANG-UNDANG NO. 26 TAHUN 2000;

E. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL

YANG TERKAIT

INSTRUMEN INTERNATIONAL
A. PIAGAM PBB 1945;
B. DEKLARASI UNIVERSAL HAM 1948;
C. INSTRUMEN INTERNASIONAL LAIN MENGENAI HAM YANG
TELAH DISAHKAN DAN DITERIMA DI INDONESIA

You might also like