You are on page 1of 11

NEUROSAINS

ASUHAN KEPERAWATAN
DIMENSIA
Pengertian

 Istilah demensia pertama kali digunakan oleh Phillipe Pinel (1745- 1826)
dalam bukunya “TREATISE ON INSANITY” dengan kata ‘Demence”.
 Demensia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi
intelektual dan ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan
disfungsi hidup sehari-hari (Brocklehurst and Allen, 1987 dalam Boedhi-
Darmojo, 2009).
Perubahan Sistem Neurologis

Perubahan Sistem Neurologis Dampak

 Distribusi neuron kolinergik,  Distribusi neuron kolinergik,


norepinefrin, dan dopamin yang
norepinefrin, dan dopamin yang
tidak seimbang, dikompensasi oleh
tidak seimbang, dikompensasi oleh
hilangnya sel-sel
hilangnya sel-sel
 menghasilkan sedikit penurunan
 Peningkatan serotonin dan
intelektual
penurunan kadar norepinefrin
 kekakuan dan parkinson
 Kehilangan jumlah dopamin
Etiologi
1. Penyebab utama dari penyakit demensia adalah penyakit alzheimer, yang
penyebabnya sendiri belum diketahui secara pasti, namun diduga
penyakit Alzheimer disebabkan karena adanya kelainan faktor genetik
atau adanya kelainan gen tertentu.
2. Penyebab kedua dari Demensia yaitu, serangan stroke yang berturut-turut.
3. Penyebab demensia menurut Nugroho (2008) dapat digolongkan menjadi
3 golongan
a. Sindroma demensia dengan penyakit yang etiologi dasarnya tidak
dikenal kelainan
b. Sindroma demensia dengan etiologi yang dikenal tetapi belum
dapat diobati
c. Sindoma demensia dengan etiologi penyakit yang dapat diobati
Masalah akibat perubahan sistem
Manifestasi defisit neurologi persarafan pada lansia
1. Perubahan Fisik 1. Gangguan Pola tidur
2. Perubahan Fungsi 2. Gangguan presepsi sensori
3. Perubahan Kognisis Komunikasi 3. Gangguan Komunikasi verbal
4. Perubahan Psikososial 4. Gangguan gerak langkah (GAIT)
5. Gangguan eliminasi BAB dan BAK
Asuhan Keperawatan Pengkajian
1. Identitas
2. Keluhan utama
3. Pemeriksaan fisik
4. Psikososial
5. Hubungan social
6. Spiritual
7. Status mental
8. Interaksi selama wawancara
9. Persepsi
10. Proses berpikin
11. Tingkat kesadaran
12. Memori
13. Tingkat konsentrasi
14. Kemampuan penilaian
15. Kebutuhan klien sehari-hari
Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis


(degenerasi neuron ireversibel).
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan menurunnya kemampuan
merawat diri.
Rencana Keperawatan
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan & KH Intervensi Rasional
1. Perubahan proses pikir berhubungan Tujuan : Mandiri
dengan perubahan fisiologis (degenerasi Setelah diberikan tindakan 3 1. Kembangkan lingkungan yg 1. Mengurangi kecemasan dan
neuron ireversibel) x 24 jam keperawatan mendukung & hubungan klien- emosional.
diharapkan klien mampu perawat yg terapeutik. 2. Kebisingan merupakan sensori
mengenali perubahan dalam 2. Pertahankan lingkungan yg berlebihan yg meningkatkan gangguan
berpikir dengan menyenangkan dan tenang. neuron.
KH: 3. Tatap wajah ketika berbicara 3. Menimbulkan perhatian, terutama
Mampu memperlihatkan dengan klien. pada klien dg gangguan perceptual.
kemampuan kognitif untuk 4. Panggil klien dengan namanya. 4. Nama adalah bentuk identitas diri &
menjalani konsekuensi 5. Gunakan suara yang agak menimbulkan pengenalan terhadap realita
kejadian yang menegangkan rendah dan berbicara dengan & klien.
terhadap emosi & pikiran perlahan pada klien. 5. Meningkatkan pemahaman. Ucapan
tentang dirinya 6. Gunakan kata-kata pendek, tinggi & keras menimbulkan stress yg
Mampu mengembangkan kalimat, dan instruksi mencetuskan konfrontasi & respon marah.
strategi untuk mengatasi sederhana(tahap demi tahap). 6. Seiring perkembangan penyakit,
anggapan diri yang negative. 7. Ciptakan aktivitas sederhana, pusat komunikasi dlm otak terganggu
bermanfaat, dan tidak bersifat sehingga menghilangkan kemampuan
kompetitif sesuai kemampuan klien. klien dlm respons penerimaan pesan &
8. Evaluasi pola tidur. percakapan secara keseluruhan.
7. memotivasi klien dlm cara yang
Kolaborasi menguatkan kegunaannya & kesenangan
1. Berikan obat sesuai indikasi diri serta merangsang realita.
8. Kurang tidur dpt mengganggu proses
piker & kemampuan koping klien.
Kolaborasi
1. Untuk mengurangi rasa defresi pada
klien.
2. Defisit perawatan diri Tujuan : Mandiri :
berhubungan dengan Setelah dilakukan 1. Identifikasi kesulitan 1. Memahami penyebab yg
menurunnya tindakan dalam berpakaian/ mempengaruhi intervensi.
kemampuan merawat keperawatan 3 x 24 perawatan diri, seperti: Masalah dpt diminimalkan
diri jam diharapkan klien keterbatasan gerak fisik, dengan menyesuaikan atau
dapat merawat apatis/ depresi. memerlukan konsultasi dari
dirinya sesuai dengan 2. Identifikasi kebutuhan ahli lain.
kemampuannya kebersihan diri & berikan 2. Seiring perkembangan
dengan bantuan sesuai kebutuhan penyakit, kebutuhan
KH : dg perawatan rambut kebersihan dasar mungkin
Mampu /kuku/kulit, bersihkan dilupakan.
melakukan aktivitas kaca mata, & gosok gigi. 3. Kehilangan sensori dan
perawatan diri sesuai 3. Perhatikan adanya penurunan fungsi bahasa
dg tingkat tanda-tanda nonverbal yg menyebabkan klien
kemampuan. fisiologis. mengungkapkan kebutuhan
4. Beri banyak waktu perawatan diri dg cara
untuk melakukan tugas. nonverbal, seperti terengah-
5. Bantu mengenakan engah, ingin berkemih dengan
pakaian yang rapi dan memegang dirinya.
indah. 4. Pekerjaan yg tadinya
mudah sekarang menjadi
terhambat karena penurunan
motorik & perubahan kognitif.
5. Meningkatkan
kepercayaan untuk hidup.
TERIMAKASIH

You might also like