Professional Documents
Culture Documents
PP 8 TH 2006 LK & KIN - Nov
PP 8 TH 2006 LK & KIN - Nov
Latar belakang
Sebelum adanya paket undang-undang keuangan daerah :
Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dalam
bentuk :
Perhitungan anggaran yang menginformasikan aliran kas
pada APBN/APBD, tidak termasuk posisi kekayaan dan
kewajiban pemerintah.
- Informasi terbatas,
- Keandalan informasi rendah, karena belum didasarkan
pada standar akuntansi dan tidak didukung perangkat
data dan proses yang memadai
- Tidak tepat waktu
2
Latar belakang
(lanjutan)
Setelah adanya paket undang-undang keuangan daerah
- UU no.17/2003, tentang keuangan negara yang
menyatakan bahwa laporan pertanggungjawaban
dinyatakan dalam bentuk LRA, Neraca, LAK, CaLK,
dan disusun berdasarkan SAP.
- UU no.1/2004, tentang perbendaharaan negara,
Laporan Keuangan harus disusun berdasarkan proses
akuntansi yang wajib dilaksanakan oleh setiap Pengguna
Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran.
Cakupan informasi lebih luas, lebih andal dan tepat
waktu
3
PP 8 tahun 2006
Menjabarkan lebih rinci komponen laporan
keuangan
Hierarkhi (tingkatan) kegiatan akuntansi mulai
dari tingkat Satuan Kerja pelaksana sampai
tersusunnya laporan keuangan
Jadwal penyusunan dan penyerahan laporan
keuangan
4
DASAR HUKUM
UU No. 17/2003 tentang keuangan Negara
UU No.1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
(ps 51 s/d 57)
UU No 32/2004 tentang Pemerintah Daerah
UU No 33/2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
5
(BAB 1 KETENTUAN UMUM)
6
LAPORAN KEUANGAN
- LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)
- NERACA
- LAPORAN ARUS KAS (LAK)
- CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN KINERJA
ENTITAS PELAPORAN
ENTITAS AKUNTANSI
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP)
SPI
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH
PPKD
BUD
PENGGUNA ANGGARAN
BLU
DANA DEKONSENTRASI
DANA TUGAS PEMBANTUAN
7
(PENGERTIAN)
8
PENGERTIAN
(lanjutan)
9
PENGERTIAN
(lanjutan)
12
PENGERTIAN
(lanjutan)
13
PENGERTIAN
(lanjutan)
15
BAB II
Pelaporan Keuangan dan Kinerja
1. Laporan keuangan
2. Laporan kinerja
16
ENTITAS PELAPORAN
(Ps 3)
17
ENTITAS PELAPORAN
(Ps 3)
18
ENTITAS AKUNTANSI
(Pasal 4)
1. Setiap Kuasa Pengguna Anggaran dilingkungan
suatu Kementerian Negara/ lembaga (ayat.1)
2. Bendahara Umum Daerah (BUD) (ayat.2)
3. Kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan PEMDA
(ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota, bila
mempunyai dokumen pelaksanaan anggaran yang
terpisah, jumlah anggarannya relatif besar dan
pengelolaan kegiatannya dilakukan secara mandiri)
19
Bab III
Komponen Laporan Keuangan
(Pasal 5)
20
KOMPONEN LAP KEUANGAN
(Pasal 6)
1. Laporan Keuangan disusun dan disajikan
sesuai dengan SAP
2. Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah
Sebagaimana dimaksud dalam pasal 5
dihasilkan dari suatu Sistem Akuntansi
Pemerintahan
21
KOMPONEN LAP KEUANGAN
(Pasal 7)
1. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan realisasi
pendapatan, belanja dan pembiayaan yang
diperbandingkan dengan anggarannya dan realisasi
periode sebelumnya (ayat 1)
2. Neraca menyajikan aset, utang dan ekuitas dana yang
diperandingkan dengan periode sebelumnya (ayat 2)
3. Laporan Arus Kas menyajikan arus kas dari aktivitas
operasi, investasi asset non keuangan, pembiayaan
dan arus kas dari aktivitas non anggaran yang
diperbandingkan dengan periode sebelumnya (ayat 3)
22
Bab IV
Penyusunan Laporan Keuangan
(SKPD & BUD)
(Pasal 10)
1. Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran menyusun Laporan
Keuangan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
pada SKPD ybsk dan menyampaikannya kepada gubernur/
bupati/walikota melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
2. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum
Daerah menyusun Laporan keuangan sebagai pertanggung
jawaban pengelolaan Perbendaharaan daerah dan
menyampaikannya kepada Gubernur/ bupati/ walikota
3. Laporan Keuangan disampaikan selambat-lambatnya 2 bulan
setelah tahun anggaran berakhir
23
Penjelasan ps 10
Penyelenggaraan teknis akuntansi dan
penyusunan Lap Keuangan SKPD dapat
diselenggarakan langsung oleh Satuan Kerja
Pengguna Anggaran atau dibantu oleh satuan
kerja/ pihak lain yang ditetapkan oleh
Gubernur/ Bupati/ Walikota berdasarkan
pertimbangan kondisi sumberdaya yang tersedia.
Namun tanggung jawab atas laporan tersebut
berada pada Satuan Kerja Pengguna Angggaran
yang bersangkutan.
24
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Pasal 11)
25
(Pasal 13)
26
Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD
(Pasal 15)
1. Berdasarkan laporan Keuangan (pasal 13), pejabat pengelola
Keuangan Daerah menyusun rancangan peraturan daerah
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
2. Rancangan peraturan daerah (ayat 1) disampaikan oleh
gubernur/bupati/walikota kepada DPRD selambat-lambatnya
6 bulan setalah tahun anggaran berakhir
3. Rancangan peraturan daerah (ayat 1) yang telah disetujui
bersama dengan DPRD, untuk tingkat pemerintah prov
disampaikan kepada Mendagri dan untuk tingkat pemerintah
kabupaten/kota disampaikan kepada gubernur
27
DIAGRAM PROSES PENYUSUNAN
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN APBN/ APBD
(Pasal 16)
28
Bab V
Laporan Kinerja
Pasal 17
1. Laporan Kinerja berisi ringkasan tentang keluaran
dari masing-masing kegiatan dan hasil yang dicapai
dari masing-masing program sebagaimana ditetapkan
dalam dokumen pelaksanaan APBN/ APBD
2. Bentuk dan isi Laporan Kinerja disesuaikan dengan
bentuk dan isi rencana kerja dan anggaran
sebagaimana ditetapkan dalam peraturan pemerintah
terkait
29
(Pasal 19)
30
(Pasal 20)
31
(Pasal 20)
lanjutan
4. Peraturan Presiden (ayat 3) diusulkan oleh Menteri
Keuangan setelah berkoordinasi dengan menteri
Negara Perencanaan Pembangunan Nasional,
MenPan dan Mendagri
5. SAKIP setidak-tidaknya mencakup perkembangan
keluaran dari masing-masing kegiatan dan hasil yang
dicapai dari masing-masing program sebagaimana
ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan
APBN/APBD
32
Bab VI
Suplemen Laporan Keuangan
Pasal 21
Laporan Keuangan dilampiri dengan laporan keuangan BLU
bentuk ringkas
Pasal 22
1. Laporan Keuangan dilampiri dengan ikhtisar laporan keuangan
perusahaan Negara/ Daerah
2. Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara/ daerah
disusun oleh Menterikeuangan/ gubernur/bupati/walikota
selaku wakil pemerintah pusat/ daerah dalam kepemilikan
kekayaan pemerintah pusat / daerah yang dipisahkan
33
Pasal 23 (ayat 2)
Untuk memenuhi ketentuan penyusunan ikhtisar laporan
keuangan perusahaan daerah (pasal22), perusahaan
daerah wajib menyampaikan :
a. Laporan keuangan Perusahaan Daerah yang belum
diaudit kepada pejabat pengelola keuangan daerah
selambat-lambatnya 2,5 bulan setelah tahun APBD
berakhir
b. Laporan Keuangan perusahaan daerah yang telah
diaudit kepada pejabat pengelola keuangan daerah
selambat-lambatnya 5,5 bulan setelah tahun APBD
berakhir
34
Pasal 24
Laporan Keuangan (pasal 5) dilampirkan
ikhtisar dan / atau informasi tambahan non-
keuangan yang relevan
35
Bab VII
Pernyataan Tanggung Jawab
Pasal 25
1. Laporan keuangan disertai dengan pernyataan tanggung jawab
yang ditandatangani oleh menteri/ pimpinan lembaga/
gubernur / bupati/ walikota/ kepala SKPD
36
Pernyataan Tanggung Jawab
(lanjutan)
Pasal 26
1. Pernyataan tanggung jawab tersebut (pasal 25)
memuat pernyataan bahwa pengelolaan
APBN/ APBD telah diselenggarakan
berdasarkan sistem Pengendalian intern yang
memadai dan akuntansi keuangan telah
diselenggarakan sesuai dengan SAP
37
Bab VIII
Laporan keuangan dan kinerja interim
(Pasal 27)
1. Kepala SKPD sebagai pengguna anggaran/ kuasa
pengguna anggaran menyampaikan Laporan
Keuangan dan Kinerja interim sekurang-kurangnya
setiap triwulan kepada Gubernur/ bupati/walikota,
dilampiri dengan Laporan Keuangan dan Kinerja
Interim atas pelaksanaan kegiatan dana
dekonsentrasi/ tugas pembantuan
38
Bab IX
Laporan keuangan dan pelaksanaan kegiatan
dana dekonsentrasi/ tugas pembantuan
(Pasal 28)
1. SKPD yang menjadi pelaksana kegiatan dana dekonsentrasi
menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan
dan kinera sebagaimana berlaku bagi kuasa pengguna anggaran
pada tingkat pusat
39
Bab IX
Laporan keuangan dan pelaksanaan kegiatan
dana dekonsentrasi/ tugas pembantuan
(Pasal 29)
1. SKPD yang menjadi pelaksana kegiatan tugas pembantuan
menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan
dan kinera sebagaimana berlaku bagi kuasa pengguna anggaran
pada tingkat pusat
40
Bab IX
Laporan keuangan dan pelaksanaan kegiatan
dana dekonsentrasi/ tugas pembantuan
(Pasal 30)
1. Laporan keuangan & kinerja atas pelaksanaan
kegiatan dana dekonsentrasi/ tugas pembantuan
dilaporkan secara terintegrasi dalam laporan keuangan
kementrian negara/ lembaga pengguna anggaran ybsk
41
Bab X
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
(Pasal 31)
1. Bendahara penerimaan/pengeluaran wajib
menatausahakan dan menyusun lap
pertanggungjawaban atas uang yang
dikelolanya dalam pelaksanaan APBN/APBD
42
Bab X
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
(Pasal 31)
43
Bab XI
Laporan Manajerial di Bidang Keuangan
(Pasal 32)
1. Laporan manajerial di bidang keuangan dapat
dihasilkan dari Sistem Akuntansi Pemerintahan
44
Bab XII
Pengendalian Intern
(Pasal 33)
1. Untuk meningkatkan keandalan Laporan Keuangan
dan kinerja yang diatur dalan Peraturan Pemerintah
ini, setiap entitas pelaporan dan akuntansi wajib
menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
terkait
45
Bab XII
Pengendalian Intern
(Pasal 33, lanjutan)
3. APIP pada kementerian negara/ Lembaga/ Pemda
melakukan review atas Lap Keu dan Kinerja dalam
rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan
sebelum disampaikan oleh Menteri/ pimpinan
lembaga/gubernur/bupati/walikota kepada pihak-pihak
sebagaiman diatur dalam pasal 8 dan 11
46
Bab XIII
Sanksi Administatif
(Pasal 34)
1. Setiap keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan oleh
Pengguna Anggaran/ kuasa Pengguna Anggaran pada tingkat
pem pusat yang disebabkan oleh kesengajaan dan / atau
kelalaian, Menteri keuangan selaku Bendahara Umum Negara
dapat memberikan sanksi berupa penagguhan pelaksanaan
anggaran atau penundaan pencairan dana
47
Bab XIII
Sanksi Administatif
(Pasal 34, lanjutan)
48
Bab XIV
Ketentuan Peralihan
(Pasal 35)
1. Pelaksanaan ketentuan Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah Pusat ini berlaku selambat-lambatnya pada
APBN tahun anggaran 2006
2. Pelaksanaan ketentuan Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah Daerah ini berlaku selambat-lambatnya
pada APBD tahun anggaran 2007
( Pasal 36)
Segala ketentuan yang mengatur pelaporan keuangan dan kinerja
instansi Pemerintah, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dan/ atau belum diatur dengan ketentuan baru, sebagai pelaksanaan
Peraturan Pemerintah ini
49
Bab XV
Ketentuan Penutup
( Pasal 37)
50
51