You are on page 1of 9

PERILAKU INDIVIDU

Nama kelompok 7:
1. Ahmad Ainun Najib
201310160311443
2. Diffa Degriyanto
201610160311270
3. Dety Rahmanda Putri
201610160311272
4. Analisa Putri Ayu A.
201610160311286
5. Via Kusuma Wardani
20161016031288
 Menurut Martheen Luter individu
berasal dari kata individum (latin) yaitu
satuan kecil yang tidak dapat dibagi
lagi. Individu menurut konsep
sosiologis berarti manusia yang hidup
berdiri sendiri.

Pengertian  Menurut Sofyandi dan Garniwa (2007)


Perilaku individu adalah seesuatu
yang dikerjakan seseorang,
seperti berbicara dengan manajer,
mendengarkan rekan sekerja,
menyusun laporan, mengetik memo,
menempatkan unit barang kedalam
gudang dan lain sebagainya.
- Usia
kemungkinan besar hubungan antara usia
dan kinerja merupakan hal yang cukup
penting karena usia akan mempengaruhi
kinerja seseorang.
1
- Jenis Kelamin
adanya anggapan atau keraguan tentang
kinerja pegawai wanita apakah sama
dengan kinerja pegawai laki-laki.
Karakteristik
- Status
Biografis memungkinkan karyawan yang memiliki
kejelasan status akan menghasilkan
produktifitas yang lebih tinggi.

- Masa Kerja
hubungan senioritas-produktivitas.
Adanya anggapan bahwa karyawan yang
bekerja lebih lama akan menghasilkan
produktifitas yang lebih tinggi daripada
mereka yang senioritasnya lebih rendah.
- Kemampuan Intelektual :
kemampuan yang diperlukan untuk
mengerjakan kegiatan mental. Tujuh
dimensi yang kemampuan intelektual
meliputi kemahiran berhitung, pemahaman
verbal, kecepatan perseptual, penalaran
2. KEMAMPUAN induktif, penalaran deduktif, visualisasi
ruang dan ingatan.
Kemampuan dapat
dikatakan sebagai - Kemampuan Fisik :
kemampuan yang diperlukan untuk
kapasitas individu
melakukan tugas-tugas yang menuntut
untuk mengerjakan stamina, kecekatanan, kekuatan, dan
berbagai tugas keterampilan serupa.
dalam suatu
pekerjaan. - Kesesuaian Pekerjaan dengan
Kemampuan :
Pekerjaan menuntut kemampuan yang
berbeda terhadap karyawan dan karyawan
pun berbeda-beda dengan kemampuan
yang mereka miliki. Oleh karena itu kinerja
karyawan perlu ditingkatkan bila ada
penyesuaian pekerjaan dengan
kemampuan.
 Kepribadian merupakan keseluruhan
cara dimana seorang individu bereaksi
dan berinteraksi dengan individu lain.
Kepribadian sering dideskripsikan dalam
istilah sifat yang bisa diukur yang
ditunjukkan oleh seseorang.

 Beberapa
KEPRIBADIAN orang memiliki
pendiam dan pasif, sementara yang
sifat

lainnya ceria dan agresif.

 Karenanya kepribadian (personality)


individu seseorang merupakan
kombinasi sifat-sifat psikologis yang kita
gunakan untuk mengklasifikasikan orang
tersebut
KETURUNAN

FAKTOR- FAKTOR
FAKTOR PENENTU
PENENTU KEPRIBADIAN
KEPRIBADIAN

LINGKUNGAN
 Faktor Keturunan merujuk pada faktor
genetis seorang individu. Tinggi fisik,
bentuk wajah, gender, tempramen, dsb.
Faktor keturunan juga ditentukan sejak
lahir, berupa sifat-sifat bawaan baik fisik
maupun mental yang mempengaruhi
FAKTOR- perbuatan, perasaan, dan pikiran.
FAKTOR
PENENTU
KEPRIBADIAN  Faktor Lingkungan merupakan faktor
yang berupa budaya, norma, nilai
dimana seseorang dibesarkan dalam
lingkungan keluarga, teman, kelompok
sosial dan masyarakat. Faktor-faktor
lingkungan ini memiliki peran dalam
membentuk kepribadian kita.
BUDAYA

BEBERAPA
KEKUATAN UTAMA
YANG KELAS
KETURUNAN KEPRIBADIAN
MEMPENGARUHI SOSIAL
KEPRIBADIAN

HUBUNGAN
KELUARGA
•Ø Lokus kendali (Locust of Control)
Persepsi seseorang tentang sumber nasibnya diistilahkan sebagai lokus
kendali (dari eksternal atau internal). Contohnya: Seseorang yang bekerja di
kantor, jika orang tersebut mempunyai locust of control internal, maka tanpa
dilihat pun ia akan bekerja keras. Sebaliknya, jika eksternal maka ia harus
diawasi maka baru akan bekerja.
•Ø Machiavelliansime
Machiavellianisme adalah tingkat dimana individu bersifat pragmatis, menjaga
jarak emosi, dan yakin bahwa tujuan dapat membenarkan cara.
ATRIBUT-ATRIBUT •Ø Harga diri (Self Esteem)
KEPRIBADIAN Setiap orang berbeda dalam tingkatp dimana mereka suka atau tidak suka

UTAMA YANG terhadap dirinya. Contohnya: Seseorang yang suka pada diri nya sendiri

MEMPENGARUHI cenderung lebih percaya diri daripada seseorang yang tidak suka pada dirinya

OB sendiri.
•Ø Pemantauan Diri (Self Monitoring)
Orang-orang dengan pemantauan diri yang tinggi memperlihatkan kemampuan
menyesuaikan diri yang tinggi dalam menyesuaikan perilaku mereka dengan
faktor-faktor situasi eksternal.
•Ø Pengambilan resiko (Risk taking)
Ada orang yang suka mengambil resiko, tetapi ada orang yang juga tidak suka
resiko. Biasanya orang yang suka mengambil resiko orangnya lebih berpikir
pendek daripada orang yang tidak suka resiko.

You might also like