You are on page 1of 13

Pengambilan Keputusan

Nama kelompok 7:
1. Ahmad Ainun Najib
201310160311443
2. Diffa Degriyanto
201610160311270
3. Dety Rahmanda Putri
201610160311272
4. Analisa Putri Ayu A.
201610160311286
5. Via Kusuma Wardani
201610160311288
Pengertian

Pengambilan keputusan (decision making) dapat diartikan sebagai suatu proses


penilaian dan pemilihan dari berbagai alternative sesuai dengan kepentingan-
kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling
menguntungkan.

Proses pemilihan dan penilaian biasanya diawali dengan mengidentifikasi masalah


utama yang mempengaruhi tujuan, menyusun, menganalisis dan memilih berbagai
alternative tersebut dan mengambil keputusan yang dianggap paling baik.
Keputusan Sebagai Sebuah Sistem
Keberadaan suatu sistem akan membantu organisasi di dalam mengambil suatu
keputusan seperti halnya dengan sistem politik, ekonomi, teknik yang telah membantu
manajer dalam melaksanakan tugas mereka. Suatu sistem dapat membantu dalam segi-
segi:
1. Sistem menunjukkan apa yang seharusnya dikerjakan terlebih dahulu. Hal ini berarti
selalu memulai dari tempat masuknya sesuatu, yaitu input.
2. Sistem mempunyai suatu cara, alat atau proses yang dilalui dalam mengolah input.
3. Sistem membantu melihat hasil usaha hingga dapat mengukur seberapa berhasilnya
usaha tersebut.
4. Sistem memungkinkan untuk membandingkan input dan output.
Macam-Macam Keputusan Organisasi
1. Keputusan yang Terprogram (Programmed Decision)
Keputusan yang terprogram adalah keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang-ulang. Jika sering terjadi
situasi khusus maka biasanya akan digunakan aturan, kebijakan, dan prosedur rutin untuk memecahkan. Pada tingkat
tertentu, keputusan terprogram akan membatasi kebebasan seorang manajer.

2.Keputusan yang Tidak Terprogram (Non-Programmed Decision)


Keputusan dikatakan tidak terprogram apabila keputusan itu baru pertama kali muncul dan tidak tersusun
(unstructured). Karena sifatnya yang demikian, maka tidak ada prosedur yang pasti untuk menangani persoalan, karena
persoalan tidak timbul dengan cara yang sama persis dengan sebelumnya atau karena persoalan itu rumit atau luar biasa
pentingnya.
Berdasarkan pada jenjang dan tingkatnya, organisasi puncak seharusnya dipusatkan pada keputusan yang tidak
terprogram, sedangkan organisasi jenjang pertama seharusnya memperhatikan keputusan yang deprogram.
Manajer dalam tingkat menengah dalam kebanyakan organisasi memusatkan perhatian mereka pada keputusan
yang diprogram, walaupun dalam beberapa hal mereka akan ikut serta dalam keputusan yang tidak terprogram.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sifat dan jrnis dari keputusan memiliki hubungan yang erat dengan
tingkat organisasi dalam sebuah organisasi.
Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan
Herbert A. Simon mengajukan model yang bermanfaaat sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan. Model
tersebut memuat tiga tahap pokok, yaitu:

1. Riset, yaitu mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji
untuk dijadikan arah tindakan yang dapat mengidentifikasi masalah.

2. Perancangan, yaitu mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah tindakan yang mungkin. Kegiatan ini meliputi
proses-proses untuk memahami masalah, menghasilkan pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tersebut.

3. Pemilihan, yaitu menetapkan arah tindakan tertentu dari totalitas yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
James L. Gibson, dkk. Mengemukakan proses pengambilan keputusan seluruhnya terdiri atas enam tahapan. Tahapan
pengambilan keputusan yang diajukan lebih sesuai bagi jenis keputusan yang tidak terprogram daripada keputusan yang
terprogram. Pada masalah yang sering muncul, manajer perlu mempertimbangkan seluruh proses. Apabila ditetapkan
kebijakan untuk menangani masalah yang identic, maka manajer tidak dituntut untuk mengembangkan dan mengevaluasi
setiap munculnya masalah.
Tahap 1. Identifikasi dan definisi masalah
Sebuah syarat yang perlu bagi keputusan adalah persoalan, sehingga apabila tidak masalah, maka tidak perlu keputusan.
Beberapa indicator lain yang dapat membantu dalam melihat permasalahan organisasi adalah sebagai berikut:
a. Penyimpangan Kinerja
Indikator ini muncul apabila terjadi sebuah perubahan secara tiba-tiba pada beberapa pola kinerja yang telah ditetapkan.
b. Kritikan Orang Lain
Berbagai tindakan orang diluar organisasi bisa menjadi petunjuk adanya masalah. Pelanggan mungkin tidak puas dengan
sebuah produk yang dikonsumsi, pemerintah memberikan tindakan hokum dan serikat buruh yang mungkin memberikan
keluhannya.
c. Lingkungan
Lingkungan dapat memberi informasi masalah melalui berbagai cara.
Tipe-Tipe Masalah
Masalah terstruktur dan tidak terstruktur

Masalah terstruktur merupakan masalah pada umumnya, terus terang dan jelas dalam
informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Beberapa masalah sering
diantisipasi dengan membiasakan situasi-situasi yang muncul secara regular. Manajer
dapat berencana kedepan mengambangkan cara-cara khusus untuk menghadapi
masalah tersebut atau bahkan mengambil tindakan untuk menjaga
Model Pengabilan Keputusan
1. Model Keputusan Klasik (Classical dicision model)
merupakan model yang mengharapkan para manajer mengambil keputusan yang
rasional. Model Keputusan Klasik berpandangan bahwa manajer bertindak dalam
kepastian, mengahadapi masalah yang terdefinisikan dengan jelas dan memilih
alternatif tindakan dan konsekuensinya. Akibatnya, keputusan optimis terbuat.

2. Model Keputusan Administratif


Menurut Herbert Simon, manager dalam pengambilan keputusan menghadapi tiga
kondisi :
• Informasi tidak sempurna dan tidak lengkap,
• Rasionalitas yang terbatas (bounded rasionality),
• Cepat puas (satisfice).
Heuristik Penilaian
Ketika manajer dihadapkan pada lingkungan yang komples, informasi yang terbatas,
dan keterbatasan kognitif, mereka cenderung menggunakan strategi yang
disederhanakan dalam pengambilan keputusan.

3 Macam Heuristik :
• Availability heuristik
Terjadi ketika seseorang menggunakan informasi “yang telah tersedia” dari
memori sebagai basis penilaian situasi yang sedang berlangsung
• Representativeness heuristik
terjadi ketika seseorang menilai kemiripan sesuatu berdasarkan stereotip
seperangkap peristiwa yang sama
• Anchoring and Adjustment heuristik
meliputi pembuatan keputusan berdasarkan penyesuaian terhadap nilai atau titik
tolak yang telah ada
Pengambilan Keputusan Individu
Manajer membuat pilihan tindakan yang disukai. Keputusan ini dibuat sendiri berdasarkan informasi yang dimiliki
manajer, dan tanpa partisipasi orang lain.

Faktor – faktor Perilaku :


1. Kepribadian
sikap, kepercayaan dan kebutuhan individu
2. Nilai
dalam menetapkan sasaran, mengembangkan alternatif, melaksanakan keputusan, dalam fase evaluasi dan
pengendalian
3. Kecenderungan Akan Resiko
4. Kemungkinan Ketidakcocokan
Pengambilan Keputusan Kelompok
Manajer harus memperhatikan keuntungan dan kerugian dari kelompok tersebut.

Keuntungan :
Informasi dan pengetahuan lebih banyak
Lebih banyak alternatif yang dapat dihasilkan
Penerimaan terhadap hasil akhir akan lebih besar
Komunikasi yang lebih baik akan muncul

Kerugian :
Membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih besar
Menimbulkan kompromosi
Satu atau beberapa orang barangkali akan mendominasi kelompok
Tekanan kelompok akan muncul dan membatasi kreativitas individual
THANK YOU

TRAVELERS W ORKERS

You might also like