You are on page 1of 62

DISUSUN OLEH

ENDRIF SUPRIADI
1. PENDAHULUAN TCP / IP

2. PENDAHULUAN IP ADDRESS

3. DASAR SUBNETING / CIDR


 TCP / IP Merupaka sebuah protokol dalam jaringan komputer yang sangat
penting.
 Protokol adalah sekumpulan aturan dalam komunikasi data. Protokol mengatur
bagaimana terjadinya hubungan dan perpindahan data antar dua komputer atau
lebih.
 Secara umum format protokol meliputi :
 Format informasi
 Pewaktuan
 Urutan
 Kontrol kesalahan.
TCP / IP memiliki karakteristik yang membedakannya dengan protokol – protokol
komunikasi yang lain, di antaranya adalah :
1. Bersifat standart, terbuka dan tidak bergantung pada perangkat keras atau sistem
operasi apapun .
2. Bebas dari jaringan fisik tertentu, memungkinkan integraasi berbagai jenis
jaringan ( ethernet, token-ring, dial-up ).
3. Mempunyai skema pengalamatan yang umum bagi setiap device yang terhubung
dengan jaringan.
4. Menyediakan berbagai layanan bagi user.
Jika anda sebelumnya mempelajari layer pada model OSI maka sekarang kita akan
mempelajari mengenai layer pada TCP / IP.
Dalam layer TCP / IP ada 4 buah layer yang saling berperan penting dalam melakukan
komunikasi data antar dua buah komputer atau lebih.
Layer – layer tersebut adalah :

1. Network Access Layer.


2. Internet Layer.
3. Transport Layer.
4. Application Layer
 NETWORK ACCESS LAYER

 Layer ini identik dengan lapisan Physical dan Data Link pada OSI layer.
 Pada layer ini di definisikan bagaimana penyaluran data dalam bentuk frame
– frame data pada media fisik yang digunakan secara andal.
 Lapisan ini biasanya memberikan service untuk deteksi dan koreksi
kesalahan dari data yang ditransmisikan.
 Contoh : X.25 untuk jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Ethernet, dsb.
 INTERNET LAYER

 Layer ini identik dengan network layer pada OSI


 Layer ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirim dapat
menemukan tujuannya.
 Lapisan ini memeiliki peranan penting terutama dalam mewujutkan
internetworking yang meliputi wilayah luas.
 Tugas penting dalam layer ini adalah
o Addressing : melengkapi setiap paket data dengan alamat internet atau
Internet Protocol Address ( IP Address ).
o Routing : menentukan rute kemana paket data akan dikirim agar
mencapai tujuan yang diinginkan. Proses routing ini dilakukan
sepenuhnya oleh jaringan. Sehingga pengirim tidak dapat menentukan
lewat mana data anda akan dikirimkan.
 TRANSPORT LAYER

 Identik dengan transport layer pada model OSI.


 Pada layer ini didefinisikan cara untuk melakukan pengiriman data antara end
to end host.
 Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima akan
sama dengan indormasi yang di kirim oleh pengirim.
 Fungsi penting dari lapisan ini adalah :
• Flow control : pengiriman data yang telah di pecah menjadi paket –
paket data harus di atur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai
mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima
dalam menerima data.
• --
 TRANSPORT LAYER

• Error Detection : pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan


sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa apakah data
yang dikirim sudah bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan data
tidak akan dikirimkan / disampaikan ke penerima. Pengirim akan
mengirimkan paket data kembali sehingga tidak ada kerusakan dan
penerima dapat menerima kiriman data dari pengirim.
 Ada dua protokol yang bekerja pada layer ini yaitu :
• TCP (Transmission Control Protocol ) : yang digunakan oleh aplikasi
– aplikasi yang membutuhkan kehandalan data.
• UDP (User Datagram Protocol) : yang digunakan oleh aplikasi –
aplikasi yang tidak membutuhkan kehandalan data.
 APLICATION LAYER

 Identik dengan Aplication, presentation, Session, pada OSI layer.


 Layer ini mendefinisikan aplikasi – aplikasi yang di jalankan pada jaringan.
 Contoh protokol yang berjalan pada layer ini adalah SMTP, FTP, HTTP, WWW,
dsb.
ATURAN DALAM MEMBERIKAN NET ID & HOST ID

 NET ID tidak boleh sama dengan 127. Karena secara default digunakan untuk
keperluan loopback. IP loopback yaitu IP Address yang digunakan oleh komputer
untuk menunjuk dirinya sendiri.
 NET ID & HOST ID tidak boleh sama dengan nol ( 0 ).
 HOST ID harus unik dalam sebuah jaringan. Sehingga tidak boleh ada yang sama
dalam sebuah jaringan.
 IP Address dibentuk oleh sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit,
yang terdiri atas 4 bagian. Setiap bagian panjangnya 8 bit.
 IP Address merupakan identifikasi setiap host pada jaringan internet.
 IP Address antara satu host dengan host yang lain tidak boleh sama.
 Contoh IP Address :
01000100 10000001 11111111 00000001
68 . 129 . 255 . 1
 IP Address di bagi menjadi 5 buah kelas yaitu A, B, C, D, dan E.
 IP Address kelas D dan E digunakan untuk keperluan khusus
 IP Address kelas D disebut juga IP Address Multicast.
 IP Address kelas E digunakan untuk keperluan riset.
 IP Address private : adalah IP Address yang digunakan untuk keperluan
LAN / INTRANET.
 IP Address public : adalah IP Address yang digunakan untuk keperluan
internet.
 Contoh IP Address private :

KELAS IP ADDRESS

A 10.0.0.0 – 10.255.255.255

B 172.16.0.0 – 172.31.255.255

C 192.168.0.0 – 192.168.255.255
Pada jaringan TCP / IP perbedaan network tidak di tentukan oleh
perbedaan topologi, media fisik jaringan, kontrol akses, sistem operasi,
dan aplikasi.
Akan tetapi perbedaan network ditentukan oleh perbedaan Network ID (
Net ID ) yang dimiliki oleh setiap host yang terhubung dengan jaringan
anda.
Bit pertama bernilai 0. Bit ini dan 7 bit berikutnya ( 8 bit pertama )
Merupakan bit – bit network dan boleh bernilai berapa saja ( kombinasi
angka 1 dan 0 ). Sisanya, yaitu 24 bit terakhir merupakan bit bit untuk host.

 Format : nnnnnnnn . hhhhhhhh . hhhhhhhh . hhhhhhhh


 Range IP : 1 – 126
 Panjang Net ID : 8 bit
 Panjang Host ID : 24 bit
 Contoh : 10.0.0.1
Dua bit pertama bernilai 10. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya ( 16 bit pertama
) merupakan bit network dan boleh bernilai berapa saja ( kombinasi angka 1
dan 0 ). Sisanya, yaitu 16 bit terakhir merupakan bit – bit host.

 Format : nnnnnnnn . nnnnnnnn. hhhhhhhh . hhhhhhhh


 Range IP : 128 - 191
 Panjang Net ID : 16 bit
 Panjang Host ID : 16 bit
 Contoh : 172.16.0.1
Tiga bit pertama bernilai 110. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya ( 24 bit
pertama ) merupakan bit network dan boleh bernilai berapa saja ( kombinasi
angka 1 dan 0 ). Sisanya yaitu 8 bit terakhir merupakan bit – bit host.

 Format : nnnnnnnn . nnnnnnnn. nnnnnnnn. hhhhhhhh


 Range IP : 192 – 223
 Panjang Net ID : 24bit
 Panjang Host ID : 8bit
 Contoh : 192.168.1.1
 Subnet Mask merupakan IP Address khusus.
 Fungsinya adalah :
1. Membedakan Net ID dan Host ID.
2. Menunjukkan letak suatu host.
3. Menentukan akhir dari alamat jaringan.
 Default subnet mask dari masing – masing IP Address adalah berikut :

KELAS IP ADDRESS

A 255.0.0.0

B 255.255.0.0

C 255.255.255.0
 Broadcast merupakan salah satu address khusus.
 Broadcast merupakan IP Address yang digunakan bersama. Artinya jika
ada informasi yang dikirim ke alamat broadcast maka semua host yang
menggunakan broadcast yang sama akan menerima informasi tersebut.
 Broadcast tidak perlu ditentukan secara manual, karena sistem akan
menentukan secara otomatis.
 Subneting adalah proses memecah sebuah network ( yang besar ) menjadi
beberapa network kecil.
 Subneting menyebabkan jumlah network bertambah banyak. Namun kapasitas
maksimum host persubnetnya berkurang.
 Proses subneting dilakukan dengan meminjam sebagaian bit – bit host untuk
digunakan sebagai bit – bit subnet.
 Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambhan pada bagian
network.
 Untuk efisiensi IP Addres
 Untuk memudahkan proses manajemen atau pengaturan keamanan jaringan.
 Untuk mengisolasi traffic
 CIDR digunakan untuk menggabungkan beberapa network menjadi sebuah
network berukuran lebih besar.
 CIDR biasanya di gunakan untuk keperluan routing.
 Contoh : 192.168.0.0 /25 ( untuk netmask 255.255.255.128 )
MENENTUKAN NET ID DARI SEBUAH IP ADDRESS

IP ADDRESS : 167 . 205 . 9 . 35

NETMASK : 255 . 255 . 0 . 0

LAHKAH 1  UBAH IP & NETMASK KEDALAM BILANGAN BINER

10100111 11001101 00001001 00000101


167 205 9 35

11111111 11111111 00000000 00000000


255 255 0 0
LAHKAH 2  GUNAKAN LOGIKA AND UNTUK IP ADDRESS DAN NETMASK

IP ADDRESS : 10100111 11001101 00001001 00000101


NETMASK : 11111111 11111111 11111111 11111111
------------------------------------------------------------------ AND
10100111 11001101 00000000 00000000
167 205 0 0

Jadi NET ID dari IP 167.205.9.35 dan netmask 255.255.0.0 adaalah 167.205.0.0


MENENTUKAN BROADCAST DARI SEBUAH IP ADDRESS

IP ADDRESS : 167 . 205 . 9 . 35

NETMASK : 255 . 255 . 0 . 0

LAHKAH 1  UBAH IP & NETMASK KEDALAM BILANGAN BINER

10100111 11001101 00001001 00000101


167 205 9 35

11111111 11111111 00000000 00000000


255 255 0 0
LAHKAH 2  GUNAKAN LOGIKA AND UNTUK IP ADDRESS DAN NETMASK

IP ADDRESS : 10100111 11001101 00001001 00000101


NETMASK : 11111111 11111111 11111111 11111111
------------------------------------------------------------------ AND
10100111 11001101 00000000 00000000
167 205 0 0

Jadi NET ID dari IP 167.205.9.35 dan netmask 255.255.0.0 adaalah 167.205.0.0

LAHKAH 3  GUNAKAN LOGIKA INVERST PADA HASIL NET ID

10100111 11001101 00000000 00000000

10100111 11001101 11111111 11111111 167 . 205 . 255 . 255

Jadi BROADCAST dari IP 167.205.9.35 dan netmask 255.255.0.0 adaalah 167.205.255.255


Perhatikan Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-
08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas
mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.
Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan
keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi,
dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-
masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan
kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki
previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru
seperti di bawah
Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi
ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi
3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga
untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di
satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl
Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah
seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah).
Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang
bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.
Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah
seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST
ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS
Contoh Soal 1. Subneting Kelas A

IP Address  10.0.0.1 /10

Tentukan :
1. Jumlah Subnet ....?
2. Jumlah Host per Subnet .... ?
3. Blok Subnet .... ?
4. Alamat Address yang valid ....?

Ingat IP Address kelas A subnetnya di awali dari /8 -- /15


1. ANALISA IP ADDRESS & Subnet Mask anda
 10.0.0.1 /10  10.0.0.0 berarti kelas A.
 Subnet Mask /10 berarti jika di jadikan biner
11111111 . 11000000 . 00000000 . 00000000
255 192 0 0

2. Jumlah subnet  𝟐𝒙 ( x = banyaknya binari 1 pada oktet terakhir )


Perhatikan subnet mask IP di atas 11111111 . 11000000 . 00000000 . 00000000
Karena 10.0.0.1 adalah kelas A maka jumlah binari 1 pada oktet terakhir adalah 2.

Jadi jumlah subnet adalah 22 = 4


3. Jumlah Host per subnet  𝟐𝒚 − 𝟐 ( y adalah banyaknya binari 0 pada oktet
terakhir)
Perhatikan subnet mask IP di atas 11111111 . 11000000 . 00000000 .
00000000
Karena 10.0.0.1 adalah kelas A maka jumlah binari 0 pada oktet terakhir adalah
14.

Jadi jumlah host subnet adalah 214 - 2= 4192302

4. Blok subnet  256 – nilai terakhir subnetmask anda.


Perhatikan subnet mask anda :
11111111 . 11000000 . 00000000 . 00000000
255 192 0 0

Jadi blok subnetnya 256 – 192 = 64 ( 0, 64, 128, 192 )


5. MAKA ALAMAT IP YANG DAPAT DI GUNAKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT

No Net ID First Host Last Host Broadcast

1 10.0.0.0 10.0.0.1 10.63.255.254 10.63.255.255

2 10.64.0.0 10.64.0.1 10.127.255.254 10.127.255.255

3 10.128.0.0 10.128.0.1 10.191.255.254 10.191.255.255

4 10.192.0.0 10.192.0.1 10.255.255.254 10.255.255.255


Contoh Soal 2 Subneting Kelas A

IP Address  100.80.0.1 /19

Tentukan :
1. Jumlah Subnet ....?
2. Jumlah Host per Subnet .... ?
3. Blok Subnet .... ?
4. Alamat Address yang valid ....?

Ingat IP Address kelas A subnetnya di awali dari /8 -- /15


1. ANALISA IP ADDRESS & Subnet Mask anda
 100.80.0.1 /19  100.80.0.1 berarti kelas A.
 Subnet Mask /19 berarti jika di jadikan biner
11111111 . 11111111 . 11100000 . 00000000
255 255 224 0

2. Jumlah subnet  𝟐𝒙 ( x = banyaknya binari 1 pada oktet terakhir )


Perhatikan subnet mask IP di atas 11111111 . 11111111 . 11100000 . 00000000
Karena 10.0.0.1 adalah kelas A maka jumlah binari 1 pada oktet terakhir adalah
11.

Jadi jumlah subnet adalah 211 = 2048


3. Jumlah Host per subnet  𝟐𝒚 − 𝟐 ( y adalah banyaknya binari 0 pada oktet
terakhir)
Perhatikan subnet mask IP di atas 11111111 . 11111111 . 11100000.
00000000
Karena 10.0.0.1 adalah kelas A maka jumlah binari 0 pada oktet terakhir adalah
14.

Jadi jumlah host subnet adalah 213 - 2= 8190

4. Blok subnet  256 – nilai terakhir subnetmask anda.


Perhatikan subnet mask anda :
11111111 . 11111111. 11100000. 00000000
255 255 224 0

Jadi blok subnetnya 256 – 224= 32( 0, 32, 64, 96, ..., 224)
5. MAKA ALAMAT IP YANG DAPAT DI GUNAKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT

No Net ID First Host Last Host Broadcast

1 100.0.0.0 100.0..0.1 100.0.31.254 100.0.31.255

2 100.0.32.0 100.0.32.1 100.0.63.254 100.0.63.255

3 100.0.64.0 100.0.64.1 100.0.95.254 100.0.95.255

4 100.0.96.0 100.0.96.1 100.0.127.254 100.0.127.255


Contoh Soal 3 Subneting Kelas A

IP Address  126.0.0.1 /25

Tentukan :
1. Jumlah Subnet ....?
2. Jumlah Host per Subnet .... ?
3. Blok Subnet .... ?
4. Alamat Address yang valid ....?

Ingat IP Address kelas A subnetnya di awali dari /8 -- /15


1. ANALISA IP ADDRESS & Subnet Mask anda
 126.0.0.1 /25  126.0.0.1 berarti kelas A.
 Subnet Mask /25 berarti jika di jadikan biner
11111111 . 11111111 . 11111111 . 10000000
255 255 255 128

2. Jumlah subnet  𝟐𝒙 ( x = banyaknya binari 1 pada oktet terakhir )


Perhatikan subnet mask IP di atas 11111111 . 11111111 . 11111111 . 10000000
Karena 10.0.0.1 adalah kelas A maka jumlah binari 1 pada oktet terakhir adalah
17.

Jadi jumlah subnet adalah 217 = 131072


3. Jumlah Host per subnet  𝟐𝒚 − 𝟐 ( y adalah banyaknya binari 0 pada oktet
terakhir)
Perhatikan subnet mask IP di atas 11111111 . 11111111 . 11111111 .
10000000
Karena 10.0.0.1 adalah kelas A maka jumlah binari 0 pada oktet terakhir adalah
7.

Jadi jumlah host subnet adalah 27 - 2= 126

4. Blok subnet  256 – nilai terakhir subnetmask anda.


Perhatikan subnet mask anda :
11111111 . 11111111. 11111111. 10000000
255 255 255 128

Jadi blok subnetnya 256 – 128 = 128 ( 0, 128)


5. MAKA ALAMAT IP YANG DAPAT DI GUNAKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT

No Net ID First Host Last Host Broadcast

1 126.0.0.0 126.0.0.1 126.0.0.126 126.0.0.127

2 126.0.0.128 126.0.0.129 126.0.0.254 126.0.0.255

3 126.0.1.0 126.0.1.1 126.0.1.126 126.0.1.127

4 126.0.1.128 126.0.1.129 126.0.1.254 126.0.1.255


Contoh Soal 1 Subneting Kelas B

IP Address  150.80.0.1 /20

Tentukan :
1. Jumlah Subnet ....?
2. Jumlah Host per Subnet .... ?
3. Blok Subnet .... ?
4. Alamat Address yang valid ....?

Ingat IP Address kelas A subnetnya di awali dari /16 -- /23


1. ANALISA IP ADDRESS & Subnet Mask anda
 150.80.0.1 /20  150.80.0.1 berarti kelas B.
 Subnet Mask /20 berarti jika di jadikan biner
11111111 . 11111111 . 11110000 . 00000000
255 255 240 0

2. Jumlah subnet  𝟐𝒙 ( x = banyaknya binari 1 pada oktet terakhir )


Perhatikan subnet mask IP di atas 11111111 . 11111111 . 11110000 . 00000000
Karena 150.80.0.1 adalah kelas B maka jumlah binari 1 pada oktet terakhir adalah
4.

Jadi jumlah subnet adalah 24 = 16


3. Jumlah Host per subnet  𝟐𝒚 − 𝟐 ( y adalah banyaknya binari 0 pada oktet
terakhir)
Perhatikan subnet mask IP di atas 11111111 . 11111111 . 11110000.
00000000
Karena 10.0.0.1 adalah kelas B maka jumlah binari 0 pada oktet terakhir adalah
12.

Jadi jumlah host subnet adalah 212 - 2= 4094

4. Blok subnet  256 – nilai terakhir subnetmask anda.


Perhatikan subnet mask anda :
11111111 . 11111111. 11110000. 00000000
255 255 240 0

Jadi blok subnetnya 256 – 240 = 15 ( 0, 15, 30, 45, ..., 240)
5. MAKA ALAMAT IP YANG DAPAT DI GUNAKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT

No Net ID First Host Last Host Broadcast

1 150.80.0.0 150.80.0.1 150.80.15.254 150.80.15.255

2 150.80.16.0 150.80.16.1 150.80.31.254 150.80.31.255

3 150.80.32.0 150.80.32.1 150.80.47.254 150.80.47.255

4 150.80.48.0 150.80.48.1 150.80.63.254 150.80.63.255


Contoh Soal 2 Subneting Kelas B

IP Address  181.168.0.1 /24

Tentukan :
1. Jumlah Subnet ....?
2. Jumlah Host per Subnet .... ?
3. Blok Subnet .... ?
4. Alamat Address yang valid ....?

Ingat IP Address kelas A subnetnya di awali dari /16 -- /23


1. ANALISA IP ADDRESS & Subnet Mask anda
 181.168.0.1 /24  181.168.0.1 berarti kelas B.
 Subnet Mask /24 berarti jika di jadikan biner
11111111 . 11111111 . 111111111 . 00000000
255 255 255 0

2. Jumlah subnet  𝟐𝒙 ( x = banyaknya binari 1 pada oktet terakhir )


Perhatikan subnet mask IP di atas 11111111 . 11111111 . 111111111.
00000000
Karena 181.168.0.1 adalah kelas B maka jumlah binari 1 pada oktet terakhir
adalah 8.

Jadi jumlah subnet adalah 28 = 256


3. Jumlah Host per subnet  𝟐𝒚 − 𝟐 ( y adalah banyaknya binari 0 pada oktet
terakhir)
Perhatikan subnet mask IP di atas 11111111 . 11111111 . 111111111.
00000000
Karena 10.0.0.1 adalah kelas B maka jumlah binari 0 pada oktet terakhir adalah
8.

Jadi jumlah host subnet adalah 28 - 2= 254

4. Blok subnet  256 – nilai terakhir subnetmask anda.


Perhatikan subnet mask anda :
11111111 . 11111111. 11111111. 00000000
255 255 255 0

Jadi blok subnetnya 256 – 255 = 1 ( 0, 1, 2, 3, 4, ... , 255)


5. MAKA ALAMAT IP YANG DAPAT DI GUNAKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT

No Net ID First Host Last Host Broadcast

1 181.168.0.0 181.168.0.1 181.168.0.254 181.168.0.255

2 181.168.1.0 181.168.1.1 181.168.1.254 181.168.1.255

3 181.168.2.0 181.168.2.1 181.168.2.254 182.168.2.255

4 181.168.3.0 181.168.3.1 181.168.3.254 181.168.3.255


Contoh Soal 1 Subneting Kelas B

IP Address  202.134.0.155 /30

Tentukan :
1. Jumlah Subnet ....?
2. Jumlah Host per Subnet .... ?
3. Blok Subnet .... ?
4. Alamat Address yang valid ....?

Ingat IP Address kelas A subnetnya di awali dari /24 -- /30


1. ANALISA IP ADDRESS & Subnet Mask anda
 202.134.0.155 /30  202.168.0.155 berarti kelas C.
 Subnet Mask /30 berarti jika di jadikan biner
11111111 . 11111111 . 11110000 . 11111100
255 255 255 252

2. Jumlah subnet  𝟐𝒙 ( x = banyaknya binari 1 pada oktet terakhir )


Perhatikan subnet mask IP di atas 11111111 . 11111111 . 11111111 . 11111100
Karena 202.134.0.155 adalah kelas B maka jumlah binari 1 pada oktet terakhir
adalah 6.

Jadi jumlah subnet adalah 26 = 64


3. Jumlah Host per subnet  𝟐𝒚 − 𝟐 ( y adalah banyaknya binari 0 pada oktet
terakhir)
Perhatikan subnet mask IP di atas 11111111 . 11111111 . 11111111 .
11111100
Karena 202.134.0.155 adalah kelas Cmaka jumlah binari 0 pada oktet terakhir
adalah 2.

Jadi jumlah host subnet adalah 22 - 2= 4

4. Blok subnet  256 – nilai terakhir subnetmask anda.


Perhatikan subnet mask anda :
11111111 . 11111111. 11111111. 11111100
255 255 255 252

Jadi blok subnetnya 256 – 252 = 4 ( 0, 4, 8, 12, ..., 252)


5. MAKA ALAMAT IP YANG DAPAT DI GUNAKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT

No Net ID First Host Last Host Broadcast

1 202.134.0.0 202.134.0.1 202.134.0.2 202.134.0.3

2 202.134.0.4 202.134.0.5 202.134.0.6 202.134.0.7

3 202.134.0.8 202.134.0.9 202.134.0.10 202.134.0.11

4 202.134.0.12 202.134.0.13 202.134.0.14 202.134.0.155

You might also like