You are on page 1of 17

Pengendalian Intern dalam

Penerapan Manajemen Risiko

Program Magister Akuntansi


Universitas Trisakti
The need of risk control & evaluation

• Perkembangan instrumen-instrumen
keuangan yang sangat luar biasa dalam
tahun-tahun terakhir ini telah menimbulkan
semakin beragamnya jenis-jenis risiko yang
dihadapi oleh perekonomian modern.
• Agar risiko-risiko itu dapat dikendalikan
secara effisien, maka yang paling pertama
harus dilakukan adalah mengevaluasi dan
mempertimbangkan metode-metode
pengelolaan risiko yang bersangkutan.
Pengelolaan dan Pengawasan Bank

• Kegiatan pengawasan yang dilakukan pada


bank mencerminkan suatu kegiatan yang
ditujukan untuk menjaga kualitas operasional
perbankan yang sehat dari sisi keuangan, dan
kesesuaiannya dengan peraturan perundang-
undangan dan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan oleh otoritas pengawas.
Pengendalian Intern dalam Penerapan
Manajemen Risiko

• Sistem pengendalian intern diperlukan untuk


memastikan:
– Kesesuaian dengan aturan perundang-undangan
(ekstern)
– Kesesuaian dengan kebijakan dan peraturan (intern)
– Tersedianya informasi keuangan dan informasi
manajemen lainnya
– Efektivitas dan efisiensi oprasi
– Efektivitas budaya risiko dalam organisasi
Cakupan
Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern dalam penerapan
manajemen risiko sekurang-kurangnya
mencakup:
1) kesesuaian antara sistem pengendalian intern
dengan jenis dan tingkat risiko yang melekat pada
kegiatan usaha Bank;
2) penetapan wewenang dan tanggung jawab untuk
pemantauan kepatuhan kebijakan, prosedur dan limit;
3) penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi
yang jelas dari satuan kerja operasional kepada
satuan kerja yang melaksanakan fungsi
pengendalian;
Cakupan
Pengendalian Intern
4) struktur organisasi yang menggambarkan secara
jelas kegiatan usaha Bank;
5) pelaporan keuangan dan kegiatan operasional yang
akurat dan tepat waktu;
6) kecukupan prosedur untuk memastikan kepatuhan
Bank terhadap ketentuan dan perundang-undangan
yang berlaku;
7) review yang efektif, independen dan obyektif
terhadap prosedur penilaian kegiatan operasional
Bank;
8) pengujian dan review yang memadai terhadap sistem
informasi manajemen;
Cakupan
Pengendalian Intern

9) dokumentasi secara lengkap dan memadai terhadap


cakupan, prosedur-prosedur operasional, temuan
audit, serta tanggapan pengurus Bank berdasarkan
hasil audit;
10) verifikasi dan review secara berkala dan
berkesinambungan terhadap penanganan
kelemahan-kelemahan Bank yang bersifat material
dan tindakan pengurus Bank untuk memperbaiki
penyimpanganpenyimpangan yang terjadi.
Indikator 8 jenis Risiko Bank

Risiko Indikator
Kredit Default Value at risk
Pasar Volatilitas variable pasar

Likuiditas Maturities Mismatched dan


Alternatif sumber pendanaan

Operasional Masalah hardware/sistem dan fraud


Indikator 8 jenis Risiko Bank

Risiko Indikator
Hukum - Kepatuhan dalam rangka hukum lokal

Reputasi - Kepercayaan thd. Kinerja keuangan

Strategik - Ketepatan penetapan dan pelaksanaan strategi bank

Kepatuhan Kepatuhan dalam melaksanakan peraturan


perundang-undangan dan ketentuan lain yang
berlaku
Proses Manajemen Risiko

Identify Risk
hazard analysis
1 2

Supervision, Risk
3
evaluation 6 assesment

4
5
Risk control Risk Control
implementation Decision
Risk Control Decision
• Harus dibuat secara dini, dalam tahap
penyusunan perencanaan.
• Keputusan dibuat setelah menganalisis
secara hati-hati semua aspek operasi
• Harus dibuat oleh kelompok
manajemen senior yang bertanggung
jawab atas strategi pengelolaan risiko
Risk control implementation

• Kebijakan umum harus dipertahankan dengan ketat


untuk memastikan integritas
• Manajemen pada semua level harus diberi wewenang
untuk mengkomunikasikan dan menerapkan semua
standar yang diperlukan dalam wilayah tanggung jawab
mereka
• Manajemen tidak boleh menganggap sudah mengerti
standar pengawasan yang ditentukan.
• Setiap pernyataan yang berhubungan dengan
manajemen risiko harus jelas, praktis dan disosialikan.
Supervision & Evaluation
• Setiap program manajemen risiko harus secara
berkesinambungan ditinjau dan diperbaharui.
• Manajemen bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa standar minimum telah diikuti dan standar
maksimum dicapai seoptimal mungkin.
• Bila ditemukan sesuatu yang tidak direncanakan,
maka program tersebut harus dihentikan dan
dievaluasi.
Kaji Ulang
Penerapan Manajemen Risiko
Pelaksanaan kaji ulang terhadap penerapan
manajemen risiko sekurangkurangnya meliputi:
1) penerapan manajemen risiko harus dikaji dan
dievaluasi secara berkala sekurang-kurangnya setiap
tahun oleh Risk Manager atau petugas pada Satuan
Kerja Manajemen Risiko dan Internal Auditor pada
satuan kerja audit intern (SKAI);
2) frekuensi dan cakupan kaji ulang dan evaluasi dapat
ditingkatkan intensitasnya, berdasarkan
perkembangan eksposur risiko Bank, perubahan
pasar, dan metode pengukuran dan pengelolaan
risiko;
Kaji Ulang
Penerapan Manajemen Risiko
3) kaji ulang juga dilakukan oleh auditor eksternal atau
pihak lain yang memiliki kualifikasi dan memahami
teknik manajemen risiko;
4) khusus untuk kaji ulang dan evaluasi terhadap
pengukuran risiko sekurang-kurangnya mencakup:

a) metode, asumsi, dan variabel yang digunakan untuk


mengukur risiko dan menetapkan limit eksposur risiko;
b) perbandingan antara hasil dari metode pengukuran risiko
yang menggunakan simulasi atau proyeksi di masa datang
dengan hasil aktual;
Kaji Ulang
Penerapan Manajemen Risiko

c) perbandingan antara asumsi yang digunakan


dalam metode dimaksud dengan kondisi yang
sebenarnya/aktual;
d) perbandingan antara limit yang ditetapkan
dengan eksposur yang sebenarnya/aktual;
e) penentuan kesesuaian antara pengukuran dan
limit eksposur risiko dengan kinerja di masa lalu
dan posisi permodalan Bank saat ini.
Terima Kasih

You might also like