Professional Documents
Culture Documents
Laporan Kasus
Tumor Intraoral
Oleh:
Amanda Putra
Isna Magfirah Khaerani
Pembimbing:
Dr. Noer Faisal Darmi, Sp.B (K)-Onk
PENDAHULUAN
• Bersifat multifaktorial.
• Tidak satu pun penyebab tumor intraoral
ditemukan secara pasti, tetapi kedua faktor
ekstrinsik dan intrinsik mungkin berhubungan.
Faktor Intrinsik Faktor Ekstrinsik
• 1. Penyakit sistemik • 1. Merokok
• 2. Infeksi • 2. Alkohol
Faktor Resiko
• 1. Tembakau
• 2. Alkohol
• 3. Virus
• 4. Diet
• 5. Riwayat Keluarga dengan Head and
Neck Squamous Cell Carcinoma.
(HNSCC)
• 6. Immunodeficiency
• 7. Candida
Manifestasi Klinis
1. Pembedahan
2. Bedah dengan radioterapi
3. Kemoterapi
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Sn
Umur : 57 Tahun
No. CM : 1-13-17-02
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Blangkejeren, Aceh Tenggara
Suku : Aceh
Agama : Islam
Status : Kawin
Tanggal Masuk : 7 Juli 2017
Tanggal Pemeriksaan : 7 Juli 2017
ANAMNESIS
ANAMNESIS
KU Benjolan di bibir sejak 3 bulan
Leher : pembesaran
KGB leher (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TATALAKSANA
Non Farmakologi
• IVFD RL 20gtt/menit
Terapi Pembedahan
• Sebelum pembedahan
• Sesudah pembedahan
PEMBAHASAN
Perempuan, 57 tahun dengan keluhan benjolan
di bibir sejak 3 bulan dan merupakan pasien
rujukan dari RSUD di Aceh Tenggara. Awalnya Gejala yang dialami
benjolan pertama kali muncul 3 tahun yang lalu pasien berupa benjolan
dengan permukaan halus seperti bentol pada yang timbul dan semakin
alergi dan warna menyerupai kulit. Benjolan
membesar merupakan
awalnya kecil namun lama-lama membesar.
gejala merupakan
Pada saat benjolan yang semakin membesar
pertama kali muncul, pasien berobat ke mantri pertumbuhan jaringan
di desanya dan mantri tersebut memotong neoplastik di rongga
benjolan tersebut. Namun benjolan kembali mulut, terdiri dari massa sel
muncul sehingga mantri tersebut kembali abnormal yang
memotong benjolan tersebut. Pada saat mengganggu mutasi
benjolan muncul yang ketiga kalinya, pasien genetik dan menghambat
dirujuk ke rumah sakit di Medan untuk siklus sel normal, yang
melakukan prosedur biopsi. Setelah itu benjolan mengakibatkan
kembali muncul dengan permukaan benjolan pertumbuhannya tidak
tidak rata dan menghitam. Pasien datang ke terkendali.
rumah sakit daerah dan dari rumah sakit
daerah pasien dirujuk ke RSUDZA.