Professional Documents
Culture Documents
PPPT Kad Simo Isip
PPPT Kad Simo Isip
Oleh:
dr.Rakhmat Nugroho
Pendamping:
dr. Dwi Putri Yulianita
Identitas Pasien
• Nama : Ny. S
• Usia : 64 tahun
• No RM : 170711xxxx
• Alamat : simo,simo
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Warga Negara : Warga Negara Indonesia
(WNI)
• Pekerjaan : Tidak bekerja
• Status pernikahan : Menikah
Powerpoint Templates Page 2
Anamnesis
• Keluhan Utama : Lemas dan nyeri perut
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien wanita usia 64 tahun, datang dengan keluhan
lemas, nyeri perut dan mual ,muntah,sejak 2 hari yg lalu.
Riwayat berobat di dokter dengan penyakit DM 2 dan
penggunan insulin suntik. Saat ini pasien merasa lemah,
mual,muntah ,rasa panas ditenggoran,nyeri perut di atas
pusar dan mengalami kesulitan makan. Pasien tidak
mengeluhkan demam maupun pilek.BAB(+),BAK 3x.
Keluhan saat ini sering dirasakan dan hilang timbul.Dua hari
SMRS keluhan bertambah parah.. Pasien terdiagnosis
Diabetes mellitus tipe 2 kurang lebih 4 tahun lalu. Tidak ada
riwayat yang sama pada keluarga.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemah
GCS: 456 TD: 130/90 mmHg Nadi : 85x/menit RR: 21 x/m Tax: 36,4oC
v v Rh - - Wh - - Nafas Kussmaul -
Lung vv - - - -
vv - - - -
Abdomen soefl, BU (+), ascites (-), traube’s space dullness (-).nyeri tekan epigastrium +
Edema -/- akral dingin-/-
Extremities
-/-
Powerpoint Templates Page 5
LAB VALUE
Hemoglobin 13.1 11,4-15,1 g/dL
GDS Penanganan
<100mg/dl + klinis Infus D10%
hipoglikemia
60-100mg/dl Bolus D40% 1 fl
<60mg/dl atau Bolus D40% 2 fl
<80mg/dl dengan
klinis hipoglikemia
Powerpoint Templates Page 10
Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin
• EKG
• Endoskopi
Laboratorium awal yang dievaluasi pada pasien: glukosa plasma, BUN, kreatinin,
elektrolit (dengan penghitungan anion gap), osmolalitas, keton di serum dan urin,
urinalisis, gas darah arteri awal dan hitung darah lengkap dengan diferensial.
Elektrokardiogram, rontgen dada, dan kultur urine, sputum, atau kultur darah
seharusnya juga diperiksa.
Powerpoint Templates Page 18
Manajemen KAD pada dewasa
• Hipoglikemia
• Asidosis metabolik hiperkloremik non-anion
• Edema otak
• Rabdomiolisis
• Edema pulmonum
a.Pemeriksaan darah. Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya antibodi H. pylori dalam darah. Hasil tes
yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya,
tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes darah dapat juga dilakukan untuk
memeriksa anemia, yang terjadi akibat pendarahan lambung akibat gastritis.
b.Pemeriksaan pernapasan. Tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi oleh bakteri H. pylori atau
tidak.
c.Pemeriksaan feces. Tes ini memeriksa apakah terdapat H. pylori dalam feses atau tidak. Hasil yang positif
dapat mengindikasikan terjadinya infeksi. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap adanya darah dalam feces.
Hal ini menunjukkan adanya pendarahan pada lambung.
d.Endoskopi saluran cerna bagian atas. Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidak normalan
pada saluran cerna bagian atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-X. Tes ini dilakukan
dengan cara memasukkan sebuah selang kecil yang fleksibel (endoskop) melalui mulut dan
masuk ke dalam esophagus, lambung dan bagian atas usus kecil. Tenggorokan akan terlebih
dahulu dimati-rasakan (anestesi) sebelum endoskop dimasukkan untuk memastikan pasien
merasa nyaman menjalani tes ini. Jika ada jaringan dalam saluran cerna yang terlihat
mencurigakan, dokter akan mengambil sedikit sampel (biopsy) dari jaringan tersebut. Sampel
itu kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Tes ini memakan waktu kurang
lebih 20 sampai 30 menit. Pasien biasanya tidak langsung disuruh pulang ketika tes ini selesai,
tetapi harus menunggu sampai efek dari anestesi menghilang, kurang lebih satu atau dua
jam. Hampir tidak ada resiko akibat tes ini. Komplikasi yang sering terjadi adalah rasa tidak
nyaman pada tenggorokan akibat menelan endoskop.
Powerpoint Templates Page 32
. KOMPLIKASI
1.Gastritis akut
Komplikasi yang dapat timbul pada gastritis akut adalah
hematemesis atau melema.
2.Gastritis kronis
Pendarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, perforasi dan
anemia karena gangguan absorpsi vitamin B12 (anemia
pernisiosa).