This document discusses shoulder dystocia, which is when a baby's shoulders become stuck during vaginal delivery after the head has been delivered. It can be a medical emergency if not resolved quickly. The document outlines signs of shoulder dystocia during delivery and risk factors. It then describes the ALARMER maneuvers that can be performed to resolve shoulder dystocia, including calling for help, lifting the legs, applying pressure to the anterior shoulder, rotating the posterior shoulder, and removing the posterior arm. Preventative measures and post-delivery care are also summarized.
This document discusses shoulder dystocia, which is when a baby's shoulders become stuck during vaginal delivery after the head has been delivered. It can be a medical emergency if not resolved quickly. The document outlines signs of shoulder dystocia during delivery and risk factors. It then describes the ALARMER maneuvers that can be performed to resolve shoulder dystocia, including calling for help, lifting the legs, applying pressure to the anterior shoulder, rotating the posterior shoulder, and removing the posterior arm. Preventative measures and post-delivery care are also summarized.
This document discusses shoulder dystocia, which is when a baby's shoulders become stuck during vaginal delivery after the head has been delivered. It can be a medical emergency if not resolved quickly. The document outlines signs of shoulder dystocia during delivery and risk factors. It then describes the ALARMER maneuvers that can be performed to resolve shoulder dystocia, including calling for help, lifting the legs, applying pressure to the anterior shoulder, rotating the posterior shoulder, and removing the posterior arm. Preventative measures and post-delivery care are also summarized.
Rahma Akira Pia H P07124215026 Rohmi Wahyuningsih P07124215028 Tata Wardiyanti P P07124215033 Winda Pramudita P07124215036 Zikrul Akidah P07124215039 Pengertian Tertahannya bahu depan diatas simfisis Ketidakmampuan melahirkan bahu pada persalinan normal Kondisi ini merupakan kegawatdaruratan obstetri karena bayi dapat meninggal jika tidak segera dilahirkan.
Insidensi • 1 - 2 per 1000 kelahiran • 16 per 1000 kelahiran bayi > 4000 g Diagnosis Tanda distosia bahu yang harus diamati penolong persalinan adalah:
Kala II persalinan yang memanjang
Kesulitan melahirkan wajah dan dagu Kepala bayi tetap melekat erat di vulva atau bahkan tertarik kembali (turtle sign) Kegagalan paksi luar kepala bayi Kegagalan turunnya bahu Faktor Risiko Kehamilan lewat waktu Obesitas maternal Riwayat distosia bahu sebelumnya Partus lama Persalinan pervaginam dengan tindakan DM yang tidak terkontrol Komplikasi Komplikasi pada janin adalah kematian, fraktur tulang (klavikula dan humerus), cedera pleksus brakhialis, dan hipoksia yang dapat menyebabkan kerusakan permanen di otak.
Pada ibu, komplikasi yang dapat terjadi adalah
perdarahan akibat laserasi jalan lahir, episiotomi, ataupun atonia uteri. Hindari 4 “P” Panic Pulling (pada kepala) Pushing (pada fundus) Pivoting (memutar kepala secara tajam, dengan koksigis sebagai tumpuan) ALARMER Ask for help: Minta pertolongan Lift/hyperflexi of the legs: Mc Robert’s maneuver Anterior shoulder disimpaction: Posisi pasien seperti pada Mc Robert’s maneuver Rotation of the posterior shoulder Manual removal of the posterior arm Episiotomi Roll woman over onto “all fours” Membebaskan bahu posterior dan lebih mudah memutarnya ke anterior Ask for help Mintalah pertolongan Mintalah ibu untuk kooperatif Panggil partner Beritahu personel lainnya Lift/hyperflexi of the legs McRobert’s Manuver: Angkat Kaki & Bokong Fleksi paha ke abdomen Sudut inklinasi pelvik berkurang Membutuhkan asisten 70% kasus berhasil lahir dengan manuver ini Anterior shoulder disimpaction Suprapubic Pressure (Manuver Massanti )
Tidak boleh menekan fundus
Penanganan abdomen : Penekanan suprapubik dengan ujung genggaman tangan pada bagian belakang bahu depan untuk membebaskannya Rubin Maneuver adduksi bahu depan dengan menekan bagian belakang bahu (bahu didorong ke arah dada) sehingga menjadi oblique Lakukan episiotomi jika diperlukan Tidak boleh menekan fundus Rotation of the posterior shoulder Woods Corkscrew Manoeuver Dilakukan simultan dengan disimpaksi bahu depan Bagian depan bahu belakang ditekan, dan dilakukan rotasi 180o ke arah anterior (kearah dada bayi) Manual removal of the posterior arm Fleksikan tangan pada siku (menekan fosa cubiti untuk memfleksikan tangan) Usapkan tangan sepanjang dada. raih lengan depan atau jari-jari tangan Keluarkan tangan. Episiotomi Dapat membantu manuver Wood atau memberi ruang untuk mengeluarkan pergelangan tangan belakang. Setelah tindakan selesai Waspada perdarahan post partum Inspeksi adanya laserasi dan trauma maternal Periksa bayi : ada tidaknya perlukaan pada bayi Terangkan tindakan yang telah dilakukan Catat waktu mulai terjadi distosia bahu Catat semua tindakan yang dikerjakan: manuver apa yang sudah dilakukan Upaya pencegahan Identifikasi dan obati diabetes pada ibu. Tawarkan persalinan elektif dengan induksi maupun seksio sesarea pada ibu dengan diabetes yang usia kehamilannya mencapai 38 minggu dan bayinya tumbuh normal. Selalu bersiap bila sewaktu-waktu terjadi distosia bahu. Kenali adanya distosia seawal mungkin. Upaya mengejan, menekan suprapubis atau fundus, dan traksi berpotensi meningkatkan risiko cedera pada janin. Daftar Pustaka Manuaba, Ida Bagus Gde. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC. www.edukia.org/web/kbibu/6-4-19-distosia-bahu/ diakses pada 30 maret 2017 pukul 18.21 WIB. TERIMA KASIH