You are on page 1of 42

PEMERIKSAAN FISIK ANAK

1. ANAMNESIS

Pengertian
 pemeriksaan yg dilakukan dgn wawancara
 Autoanamnesis
 Aloanamnesis  penting
1. ANAMNESIS

Teknik anamnesis
 Berupaya tercipta suasana kondusif  pertanyaan yg rinci &
spesifik
 Wawancara scr tatap muka, empati, menyesuaikan diri dgn
keadaan sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, kepribadian &
emosi
 Sesuai situasi & kondisi
 Ibu pasien, pramusiwi/baby sitter
 Hubungan interpersonal
Langkah-langkah dlm pembuatan
anamnesis
 Identitas pasien
 Nama
 Umur
 Jenis Kelamin
 Alamat
 Nama orangtua
 Umur, pendidikan & pekerjaan orangtua
 Agama & suku bangsa
 Keluhan Utama
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Penyakit Keluarga
 Silsilah/Ikhtisar Keturunan
 Riwayat Kehamilan & Persalinan
 Riwayat Makanan
 Riwayat Pertumbuhan & Perkembangan
 Riwayat Imunisasi
 Sosial Ekonomi & Lingkungan
 Anamnesis Sistem
2. PEMERIKSAAN FISIK

CARA PENDEKATAN & PEMERIKSAAN

 Agar anak:
 Tdk merasa takut
 Tdk menangis
 Tdk menolak utk diperiksa
 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi
 Auskultasi
CARA PENDEKATAN & PEMERIKSAAN

Pada bayi & anak kecil:


 Setelah inspeksi umum dianjurkan auskultasi
abdomen (bising usus) & auskultasi dada
(karakteristik & bising jantung serta suara dasar
& tambahan paru)
 Anak menangis: bising usus dpt ↑, suara paru &
bising jantung sulit dinilai
INSPEKSI
 Umum  kesan umum
 Lokal  perubahan-perubahan lokal
 Telapak & jari tangan
  bentuk, besar (cm), tepi (tajam,
tumpul), permukaan (rata, berbenjol-
benjol), konsistensi (lunak, keras, kenyal,
kistik/berfluktuasi)
 Abdomen  fleksi sendi panggul & lutut
 2 tangan  cairan atau ballotement
 Perbedaan suara ketuk  batas organ/massa
 Cara: langsung  tdk lazim
 Tdk langsung: jari II / III tangan kiri diletakkan lurus pd bagian
tubuh yg diperiksa, jari lainnya tdk menyentuh tubuh  dipakai
sbg landasan utk mengetuk
 Ketuklah falang bagian distal, proksimal dari kuku, dgn jari II / III
tangan kanan yg membengkok
 Engsel pergerakan terletak pd pergelangan tangan, bukan pada
siku
PERKUSI
Suara perkusi:
1. Sonor  paru normal
2. Pekak  perkusi otot, misal paha/bahu
3. Timpani  abdomen bagian lambung
Redup  antara sonor & pekak
Hipersonor  antara sonor & timpani
 Perkusi: dada, abdomen, kepala
 Pemeriksaan dgn menggunakan stetoskop
 Stetoskop binaural (sisi mangkuk/sungkup &
membran/diafragma)
 Stetoskop neonatus, pediatrik, dewasa
 Sisi membran akan menyaring suara yg berfrekuensi atau
bernada rendah  shg suara yg terdengar terutama suara
bernada tinggi (bising sistolik, gesekan perikard)
PEMERIKSAAN UMUM
KEADAAN UMUM
 Pemeriksaan fisik HARUS SELALU dimulai dgn penilaian KU,
yg mencakup:
1) Kesan keadaan sakit, termasuk fasies & posisi pasien
2) Kesadaran
3) Kesan status gizi
 Apakah pasien dlm keadaan distres akut yg memerlukan pertolongan
segera (dehidrasi berat, status konvulsivus) atau pasien dlm keadaan
yg relatif stabil shg pertolongan dpt diberikan stlh dilakukan
pemeriksaan fisik yg lengkap
1) Kesan keadaan sakit
 subyektif: tdk tampak sakit, sakit ringan, sakit sedang,
atau sakit berat.
 tdk selalu identik dgn serius atau tdknya penyakit yg
diderita, contoh: leukemia dlm pengobatan (bisa tampak
sehat, bergizi baik, aktif), ISPA atas akibat virus yg relatif
ringan (bisa tampak ‘toksik’ atau sakit berat)
 bayi & anak tdk bisa berpura2
1) KESAN KEADAAN SAKIT

 Fasies  istilah yg menunjukkan ekspresi wajah  dpt


memberikan informasi ttg keadaan klinis.
 Fasies kolerika: mata cekung & kering, muka yg layu 
dehidrasi berat
 Fasies obstruksi hidung: pernapasan melalui mulut, mulut
selalu terbuka, muka spt orang bodoh, suara sengau & dpt
disertai sternum yg cekung  atresia koana, hipertrofi
adenoid & sinusitis kronik
 Fasies tetani: wajah tampak kaku dgn mulut trismus (risus
sardonikus). Tetanus neonatorum: mulut mencucu spt mulut
ikan (karper mond)
 Fasies defisiensi mental: mata tampak kosong, wajah datar &
responsnya thd stimulus sering lambat
KEADAAN UMUM
2) Kesadaran
 Komposmentis: sadar penuh & memberi respons yg adekuat thd
semua stimulus yg diberikan
 Apatis: sadar, tetapi acuh tak acuh thd keadaan sekitarnya,
akan memberi respons yg adekuat bila diberi stimulus
 Delirium: kesadaran yg menurun serta kacau, biasanya disertai
disorientasi, iritatif, & salah persepsi thd rangsangan sensorik
hingga sering terjadi halusinasi
 Somnolen (Letargi): tampak mengantuk, selalu ingin tidur, tdk
responsif thd stimulus ringan, tetapi masih memberikan respons
thd stimulus yg agak keras, kemudian tertidur lagi
 Sopor: tdk memberikan respons ringan-sedang, masih
memberi sedikit respons thd stimulus yg kuat, refleks pupil
(+)
 Koma: tdk dpt bereaksi thd stimulus apapun

3) Status gizi/nutrisi
 proporsi/postur tubuh: baik, kurus, gemuk
PEMERIKSAAN UMUM

TANDA VITAL (Nadi, TD, Pernapasan, Suhu)


 Nadi
 Frekuensi/Laju nadi  paling baik dihitung dlm keadaan tidur
 Irama
 Kualitas nadi
 Ekualitas nadi  normal isi nadi teraba sama pd keempat
ekstremitas. Koarktasio aorta: nadi ekstremitas atas teraba
kuat sedang pd ekstremitas bawah teraba lemah sampai tdk
teraba. Takayasu disease  kebalikannya
Age Lower limits or normal Average Upper limits of normal
Newborn 70/min 125/min 190/min
1-11 mo 80 120 160
2 yr 80 110 130
4 yr 80 100 120
6 yr 75 100 115
8 yr 70 90 110
10 yr 70 90 110
Girls Boys Girls Boys Girls Boys
12 yr 70 65 90 85 110 105
14 yr 65 60 85 80 100 100
16 yr 60 55 80 75 95 95
18 yr 55 50 75 70 90 90
Pernapasan
 Laju pernapasan
 Irama atau keteraturan
 Kedalaman
 Tipe atau pola pernapasan:
 Normal: bayi & anak <7 th abdominal, >7 th torakoabdominal
 Kussmaul: asidosis metabolik (dehidrasi, hipoksia, keracunan
salisilat)
 Cheyne-Stokes: Prematur, depresi SSP
 Biot: penyakit SSP (ensefalitis, poliomielitis bulbaris)
Umur rentang Rata-rata (tidur)
Neonatus 30-60 35
1 bln-1 th 30-60 30
1-2 th 25-50 25
3-4 th 20-30 22
5-9 th 15-30 18
≥ 10 th 15-30 15
(MTBS-MTBM, 2008)

Umur anak Napas cepat apabila:

< 2 bulan > 60 x per menit

2 - 12 bulan > 50 x per menit

1 - 5 tahun > 40 x per menit


DATA ANTROPOMETRIK
 BB
 TB
 Rasio BB menurut TB (BB/TB)
 Lingkar lengan atas (LILA)
 Tebal lipatan kulit (skinfold thickness)
 LK, LD & LP
KULIT

Warna Eritema Nodul subkutan


Sianosis Makula Turgor kulit
Ikterus Papula Kelembaban kulit
Hemangioma Vesikula Tekstur kulit
Ekzema Pustula Edema
Pucat Ulkus Miliaria
Purpura Lain-lain
4. KEPALA & LEHER
 Bentuk & ukuran kepala
 Kontrol kepala
 BBL-umur 1 bln: bila leher diangkat kepala akan terjatuh ke belakang,
didudukkan  terjatuh ke depan
 Akhir bln ke-2: ditengkurapkan  mengangkat kepala
 Umur 5 bln: dlm posisi duduk dpt menegakkan kepala
 Umur 2 mgg-2 bl: asymmetric tonic neck reflex: bila kepala dihadapkan
ke satu sisi, maka lengan ipsilateral akan ekstensi sedangkan sisi
kontralateral akan fleksi  jika menetap >6 bln: tanda awal retardasi
motorik atau CP
Tonic neck reflex
 Kraniotabes
perlunakan tabula eksterna tulang tengkorak  menekan tengkorak di
belakang & di atas telinga  (+) akan teraba spt menekan bola pingpong:
normal bayi <6 bln, rakitis, sifilis, hipervitaminosis A & hidrosefalus
 Rambut & kulit kepala
 Ubun-ubun (fontanel)
19 bulan 90% fontanel tertutup
Terlambat menutup: rakitis, hidosefalus, sifilis, hipotiroidisme,
osteogenesis imperfekta, rubela kongenital, malnutrisi, sindrom Down
Kraniosinostosis & osteopetrosis ubun-ubun menutup lebih dini
 Wajah
 Mata
 Visus
 Palpebra
 Alis & bulu mata
 Glandula lakrimalis & duktus nasolakrimalis
 Konjungtiva
 Sklera
 Kornea
 Pupil
 Lensa
 Eksoftalmos & enoftalmos
 Strabismus
 Nistagmus
 Telinga
 Daun telinga & liang telinga
 Membran timpani
 Mastoid
 Ketajaman pendengaran

 Hidung
 Mulut
 Trismus
 Halitosis (foetor ex ore)  bau mulut yg tdk
sedap
 Bibir
 Mukosa pipi
 Gusi/ginggiva
 Palatum
 Lidah
KEPALA
 Gigi-geligi
 Gigi susu
 Gigi tetap
 Kelainan gigi
 Salivasi
 Faring
 Laring
GIGI V IV III II I I II III IV V
SUSU V IV III II I I II III IV V

2 insisor sentral bawah 5-10 bln


2 insisor sentral atas 8-12 bln
2 insisor lateral atas 9-13 bln
2 insisor lateral bawah 10-14 bln
2 molar pertama bawah 13-16 bln
2 molar pertama atas 13-17 bln
4 kuspid 12-22 bln
4 molar kedua 24-30 bl
GIGI 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
TETAP 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

molar pertama 6-7 th


insisor 7-9 th
premolar 9-11 th
kaninus 10-12 th
molar kedua 12-16 th
molar ketiga 17-25 th
4. KEPALA & LEHER

LEHER
 Tortikolis
 Kaku kuduk
 Massa di leher
 Lnn. servikal
 JVP
5. DADA
 Paru
 Inspeksi
 Palpasi  meletakkan telapak tangan serta jari-jari pada
seluruh dinding dada & punggung
 Simetris atau asimetris toraks
 Fremitus suara
 Krepitasi subkutis
 Perkusi
 Auskultasi
 Suara napas dasar
 Suara napas tambahan
5. DADA
Jantung
 Inspeksi & palpasi
 Denyut apeks (iktus kordis): bayi & anak kecil SIC IV linea
midklavukularis kiri; ≥3 th SIC V sedikit medial dari linea
midklavikularis kiri
 Getaran bising

 Perkusi
 Auskultasi
 Bunyi jantung
 Bising jantung
6. ABDOMEN
 Inspeksi
 Ukuran & bentuk perut
 Dinding perut
 Gerakan dinding perut

 Auskultasi
 Perkusi
 Palpasi
 Ketegangan dinding perut & nyeri tekan
 Palpasi organ intraabdomen
 Hati
 Limpa
 Ginjal
 Kandung kemih
 Massa intraabdominal
 Anus & rektum
 Daerah perianal
 Daerah anus
 Pemeriksaan colok dubur

 Genitalia
 Genitalia wanita
 Genitalia laki-laki
 Penis
 Skrotum & testis
 Anggota gerak
 Tulang belakang

You might also like