You are on page 1of 28

LAPORAN KASUS

SKABIES
ADRIANUS KEVIN
11.2016.098

KEPANITERAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA


STASE ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RSUD KOJA
PEMBIMBING : DR. ROMPU ROGER ARUAN, SP.KK
IDENTITAS

 Nama : An. S
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Umur : 10 tahun
 Alamat : Jl. Kosambi RT/RW 02/08
 Pekerjaan : Pelajar
 No. RM : 01.36.45.52
ANAMNESIS
 KU : OS mengeluhkan pada telapak tangan sebelah
kanan dan kiri timbul bintil-bintil gatal kekuningan sejak 3
hari SMRS

 RPS : OS mengeluhkan pada telapak tangan sebelah


kanan dan kiri timbul bintil-bintil gatal kekuningan sejak 3
hari SMRS. 1 hari SMRS beberapa pecah menjadi koreng
dan gatal agak berkurang dan muncul bintil di telapak kaki
kanan. Keluhan gatal terasa sekali terutama saat malam
hari. Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan
yang sama. Demam (-), Nyeri (-).
 RPD : Pasien pernah menderita keluhan yang
sama kira-kira sebulan sebelumnya.

 RPK : Keluarga pasien menderita keluhan yang


sama kira-kira sebulan sebelumnya.

 Riwayat social :

 Mandi 2x/hari dengan sabun biasa. Ganti pakaian


2-3x sehari

 Imunisasi tidak diketahui


PEMERIKSAAN FISIK

 KU : Tampak sakit ringan

 Kesadaran : CM

 Status Dermatologis :

Pada regio palmar sebelah kiri dan kanan, terdapat pustul


kekuningan, ukuran lenticular, diskret, batas sirkumskrip,
susunan diskret, disertai dengan skuama kering kasar
berwarna coklat

Pada regio plantar sebelah kanan terdapat sebuah pustul


kekuningan, ukuran lenticular, soliter, batas sirkumskrip
Working Diagnosis

 Skabies
Differential Diagnosis
 Dermatitis
 Pedikulosis korporis
 Prurigo
TATALAKSANA

TOPIKAL
 Salep / krim Belerang endap (sulfur presipitatum) 4-20%
 Emulsi benzil-benzoas (20-25%)
 Krim
/ losio Gama benzene heksa klorida
(gammexane)
 Krim / losio Krotamiton 10%
 Krim Permetrin 5%
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
 Skabies  kudis, the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo.
 Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi
dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei varian hominis dan
produknya
ETIOLOGI
 Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya.
 Siklus Hidup Skabies
PATOGENESIS

 Masa sensitisasi 2-4 minggu, gejala klinis(-)


 keterlibatan reaksi hipersensitivitas tipe IV dan tipe I.
- reaksi hipersensitivitas tipe I  pertemuan
antigen tungau+Imunoglobulin-E pada sel
mast di epidermis menyebabkan
degranulasi sel-sel mast peningkatan
antibodi IgE.
- reaksi hipersensitivitas tipe IV  gejala (+)
10-30 hari setelah sensitisasi tungau 
papul-papul dan nodul inflamasi dan
jumlah sel limfosit T banyak pada infiltrat
kutaneus.
Cara penularan skabies

 Kontak langsung  skin-to-skin


 Kontak tidak langsung  pakaian, handuk,, seprei, bantal,
selimut, sofa.
DIAGNOSIS
 Gambaran Klinis  4 tanda cardinal
 Pruritus nocturna
 Menyerang manusia berkelompok
 Kanalikuli / Adanya terowongan
 Menemukan Sarcoptes scabiei

Dasar diagnosis : 2 dari 4 tanda kardinal


 Tempat-tempat
predileksi skabies

 Lesi : papul, vesikel, urtika, erosi, ekskoriasi, krusta→ seperti


dermatitis
 Bila terjadi infeksi sekunder: pustul, pembesaran kgb regional
 Bentuk-bentuk klinis skabies

1. Skabies pada orang bersih

2. Skabies nodular

3. Skabies incognito
4. Skabies yang ditularkan
oleh hewan

5. Skabies Norwegia
(Skabies berkrusta)

6. Skabies pada bayi


dan anak
 Pemeriksaan penunjang
1. Kerokan kulit / Membuat biopsi irisan (epidermal shave
biopsy)
2. Mengambil tungau dengan jarum
3. Tes tinta pada terowongan (Burrow ink test)
4. Biopsi irisan dengan pewarnaan HE
5. Uji tetrasiklin
DIAGNOSIS BANDING
 Prurigo papul yang gatal, predileksi pada bagian
ekstensor ekstremitas.
 Pedikulosis Korporis papul, urtikari yang gatal
hebat. predileksi di dada,perut dan punggung.
 Urtikaria Akut erupsi pada papul-papul yang
gatal, selalu sistemik.
 Gigitan serangga biasanya jelas timbul sesudah
ada gigitan, efloresensinya urtikaria papuler.
 Folikulitis pustul miliar dikelilingi daerah eritem.
 Dermatitis Papul, eritema, erosi, batas tidak tegas.
penyebab alergen, sensitizer. Kelainannya ringan,
tidak akut.
PENATALAKSANAAN
 Penatalaksanaan secara umum
Edukasi pada pasien skabies
 Mandi dengan air hangat dan keringkan badan.
 Pengobatan yang diberikan dioleskan di kulit dan sebaiknya dilakukan pada malam
hari sebelum tidur.
 Hindari menyentuh mulut dan mata dengan tangan.
 Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci dengan teratur dan bila
perlu direndam dengan air panas
 Jangan ulangi penggunaan obat oles yang berlebihan walaupun rasa gatal masih
timbul.
 Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama
dan ikut menjaga kebersihan
 Penatalaksanaan secara khusus

Jenis Obat Dosis Keterangan


Permethrin 5% Dioleskan selama 8-14 jam, Terapi lini pertama di US dan kehamilan
cream diulangi selama 7 hari. kategori B
Lindane 1% Dioleskan selama 8 jam setelah Tidak dapat diberikan pada anak umur 2
lotion itu dibersihkan, olesan kedua tahun kebawah, wanita selama masa
diberikan 1 minggu kemudian. kehamilan dan laktasi.
Crotamiton Dioleskan selama 2 hari Memiliki efek anti pruritus tetapi
10% cream berturut-turut, lalu diulangi efektifitasnya tidak sebaik topikal lainnya.
dalam 5 hari.
Precipitatum Dioleskan selama 3 hari lalu Aman untuk anak kurang dari 2 bulan dan
Sulfur 5-10% dibersihkan. wanita dalam masa kehamilan dan laktasi,
tetapi tampak kotor dalam pemakaiannya
dan data efisiensi obat in masih kurang.
Benzyl Benzoat Dioleskan selama 24 jam lalu Efektif namun dapat menyebabkan
10% lotion dibersihkan dermatitis pada wajah
Ivermectin 200 Dosis tunggal oral, bisa Memiliki efektifitas yang tinggi dan aman.
υg/kg diulangi selama 10-14 hari Dapat digunakan bersama bahan topikal
lainnya. Digunakan pada kasus-kasus
scabies berkrusta dan scabies resisten.
PENCEGAHAN

 Orang yang kontak langsung atau dekat dengan penderita


harus diterapi topikal
 Mencegah terjadinya reinfeksi  barang yang digunakan
dalam 5 hari terakhir, harus dicuci bersih dan dikeringkan
dengan udara panas.
KOMPLIKASI

 Infeksi sekunder  Staphylococcus aureus


 limfangitis dan septiksemia  skabies Norwegian
 post-streptococcal glomerulonephritis  skabies-induced
pyodermas
PROGNOSIS

 Pada individu yang immunocompetent  jumlah tungau


berkurang seiring waktu.
 Dubia et Bonam
THANKYOU

You might also like