You are on page 1of 28

Modul II

Ciri-ciri, syarat, tahapan, dan


faktor perencanaan
Dwinsani Pratiwi Astha, ST., MT.
Konteks Perencanaan
Keadilan
sosial

PERENCANAAN
WILAYAH
DAN KOTA

“Intervensi “ (pemerintah)
Pertumbuhan Pelestarian
ekonomi Konflik lingkungan
sumberdaya
Tujuan Perencanaan
menciptakan livelihood yang lebih baik dan berkelanjutan

livelihood:
◦ lingkungan yang menyenangkan
◦ kesempatan kerja yang baik
◦ partisipasi dalam pengambilan keputusan
◦ pengembangan pribadi dan sosial
Perencanaan Sebagai Proses
• Planning [is] an activity that is basically a process: a process of
human thought, and action based upon that thought: nothing
more or less than this... (Chadwick; 1987).
• Planning acts as an intervening variable between knowledge
and action (Westley 1995).
• Perencanaan adalah sebuah proses.
• Prosesnya adalah proses berpikir.
• Hasil proses dipergunakan untuk melakukan tindakan
Kepercayaan,
Agama, Moral

Pengetahuan, Tindakan,
Pengalaman Pelaksanaan,
Praktis

Belajar,
Berlatih
Perencanaan Sebagai Profesi
• Planning is that professional practice that specifically
seeks to connect forms of knowledge with forms of action
in the public domain (Friedmann, 1993).
• Planning is what planners do (Vickers, 1992).
• Perencanaan adalah sebuah bidang profesi.
• Perencanaan adalah profesi yang membutuhkan kemampuan
yang lebih baik dibandingkan dengan kemampuan orang awam/
umum.
• Perencanaan adalah suatu bidang yang dapat digunakan sebagai
pegangan untuk mendapatkan kesejahteraan.
Planning is a process… of human thought
and acton based upon that thought – in
point of fact, forthought… which is very
general human activity (Chadwick in
Alexander, 1992).
Planning acts as an intervening variable
between knowledge and action (Wesley,
1995).
Planning is the guidance of future action
(Forester 1989: 3).

In general, planning is procederure for


arranging beforehand, by deliberately
sequencing actions so as to achieve an
objective (Webber in Alexander, 1992).

Planning is that professional practice that


specifically seeks to connect forms of
knowledge with forms of action in the
public domain (Friedmann 1993).

Planning is What planners do (Vickers in


Alexander, 1992).
Perencanaan Sebagai Arah Ke Masa Depan
• Planning is the guidance of future action (Forester 1989).
• Planning is the deliberate social or organizational activity of
developing an optimal strategy of future action to achieve a
desired set of goals, for solving novel problems in complex
contexts, and attended by the power and intention to commit
resources and to act as necessary to implement the chosen
strategy (Alexander 1992, p 73).
• Perencanaan adalah proses menuju masa depan.
• Perencanaan adalah proses mewujudkan tujuan, sasaran dan target yang
diinginkan di masa depan.
• Perencanaan adalah proses mencapai apa yang diharapkan di masa depan.
• Perencanaan adalah proses mencapai sesuatu yang lebih baik di masa
depan.
Perencanaan Sebagai Arahan Menuju
Masa Depan Yang Mungkin Dicapai
Apa Yang Terjadi Apa Yang Seharusnya
(What is) Terjadi (Ought To Be)

Nilai-nilai
(Values)

Ilmu Pengetahuan Perencanaan Tindakan


(Knowledge) (Planning) (Action)

Perencanaan sebagai Arahan Tindakan


Planning is the guidance of future action (Forester 1989: 3).
Perencanaan Sebagai Proses
Planning is simply another of our many processes for converting
history into current activity... (Forrester 1975: 167).

MASA LALU MASA DEPAN


Sebagai ‘pengalaman’ MASA KINI Sebagai ‘arahan’
Sebagai ‘pijakan’
Ciri-ciri Pokok Perencanaan
mencakup serangkaian tindakan berurutan yang
ditujukan pada pemecahan persoalan-persoalan di
masa datang dan semua perencanaan mencakup
suatu proses yang berurutan yang dapat di wujudkan
sebagai konsep dalam sejumlah tahapan.
Ciri-ciri Perencanaan
• Perencanaan disusun sesuai dengan tujuan
• Tepat sasaran
• Terdapat seseorang yang berfungsi sebagai koordinator
• Berada dalam satu koordinasi
• Setiap anggota menjalankan fungsinya
• Adanya peningkatan SDM
• Perencanaan berhasil diwujudkan dalam sebuah kegiatan atau
aksi
• Adanya pembagian sub koordinasu untuk menjalan program
• Adanya kepakatan koordinator dengan anggota
TAHAPAN PERENCANAAN
Urutan Tahapan Perencanaan yang
dikemukakan oleh Prof. Glasson
1. The identification of the problem (Mengindentifikasi Masalah);
2. The formulation of general goals and more specific and measurable
objectives relating to the problem (Perumusan tujuan umum dan tujuan yang
lebih spesifik dan terukur yang berkaitan dengan masalah);
3. The identification of possible constraints (Mengidentifikasi masalah yang
mungkin muncul);
4. Projection of the future situation (Proyeksi situasi masa depan)
5. The generation of evaluation of alternative courses of action; and the
production of a preferred plan, which is generic form may include any policy
statement or strategy as well as adefinitive plan (Kelanjutan dari evaluasi
alternatif tindakan; dan produk perencanaan yang dipilih, yang dalam bentuk
generik yang mungkin termasuk pernyataan kebijakan atau strategi atau
rencana yang pasti)
Tahapan-tahapan dalam Perencanaan
Secara umu adalah :
1) Identifikasi Persoalan;
2) Perumusan tujuan umum dan sasaran khusus hingga target-target yang
kuantitatif;
3) Proyeksi keadaan di masa akan datang;
4) Pencarian dan Penilaian berbagai alternative;
5) Penyusunan rencana terpilih.
Perencanaan wilayah Indonesia setidaknya
memerlukan unsur-unsur yang urutan atau
langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. Gambaran kondisi saat ini dan identifikasi persoalan, baik jangka pendek, jagka
menengah maupun jangka panjang. Untuk dapat menggambarkan kondisi saat
ini dan permasalahan yang dihadapi, mungkin diperlukan kegiatan pengumpulan
data terlebih dahulu, baik data sekunder maupun data primer.
2. Tetapkan visi, misi dan tujuan umum. Visi, misi dan tujuan umum haruslah
merupakan kesepakatan bersama sejak awal.
3. Identifikasi pembatas dan kendala yang sudah ada saat ini maupun yang
diperkirakan akan muncul pada masa yang akan datang.
4. Proyeksikan berbagai variabel yang terkait, baik yang bersifat controllable (dapat
dikendalikan) maupu non-controllable (di luar jangkauan pengendalian pihak
perencanaan).
5. Tetapkan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai dalam kurun waktu
tertentu, yaitu berupa tujuan yang dapat diukur.
6. Mencari dan mengevaluasi berbagai alternatif untuk mencapai sasaran
tersebut. Dalam mencari alternatif perlu diperhatikan keterbatasan
dana dan faktor produksi yang tersedia.
7. Memilih alternatif yang terbaik, termasuk menentukan berbagai
kegiatan pendukung yang akan dilaksanakan.
8. Menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan.
9. Menyusun kebijakan dan strategi agar kegiatan pada tiap lokasi
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
SYARAT-SYARAT PERENCANAAN
Syarat Perencanaan yang Efektif menurut
George R Terry,
5W + 1 H

What When

Why Who

Where How
Syarat-Syarat Perencanaan (yang baik) :
1) Logis, masuk akal;
2) Realistik, nyata;
3) Sederhana;
4) Sistematik dan ilmiah;
5) Obyektif;
6) Fleksibel;
7) Manfaat;
8) Optimasi dan efisiensi.
Perencanaan (memerlukan syarat), karena :

a) Limitasi dan kendala;

b) Motivasi dan dinamika;

c) Kepentingan bersama;

d) Norma-norma tertentu.
FAKTOR-FAKTOR PERENCANAAN
Faktor-Faktor pentingnya perencanaan
1. Banyak diantara potensi wilayah selain terbatas juga tidak mungkin lagi diperbanya
atau diperbaharui. Kalaupun ada yang masih mungkinuntuk diperbaharui akan
memerlukan waktu yang cukup lama dan biayanya cukup besar.
2. Kemampuan teknologi dan cepanya perubahan dalam kehidupan manusia.
3. Kesalahan perencanaan yang sudah dieksekusi di lapangan sering tidak dapat diubah
atau diperbaiki kembali.
4. Lahan dibutuhkan oleh setiap manusia untuk menopang kehidupannya.
5. Tatanan wilayah sekaligus menggambarkan kepribadian dari masyarakat yang
berdomisili di wilayah tersebut, dimana kedua hal tersebut adalah saling
mempengaruhi. Masyarakat yang tidak berdisiplin (tidak mematuhi aturan yang
berlaku) cenderung membuat wilayahnya tidak tertata, tetapi disisi lain wilayahnya
tidak tertata juga cenderung membuat masyarakat tidak disiplin.
6. Potensi wilayah berupa pemberian alam maupun hasil karya manusia di masa lalu
adalah aset yang harus dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dalam
jangka panjang dan bersifat langgeng.
Referensi

• Tarigan, Robinson.2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah Edisi Revisi . Jakarta: PT


Bumi Aksara.

• Djunaedi, Achmad.2014. Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota. Yogyakarta:


Gadjah Mada University Press
ANY QUESTION?
Sekian & Terima Kasih

You might also like