Professional Documents
Culture Documents
Indira Lanti.,S.Pt.,M.Si. 2018
Indira Lanti.,S.Pt.,M.Si. 2018
2018
PENGERTIAN HACCP
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points)
adalah suatu sistem jaminan mutu yang
mendasarkan kepada atau penghayatan bahwa
hazard (bahaya) dapat timbul dari berbagai titik atau
tahap produksi tertentu, tetapi dapat dilakukan
pengendalian untuk mengontrol bahaya-bahaya
tersebut.
Sistem HACCP bukan sistem jaminan keamanan
tanpa resiko (zero-risk) tapi untuk meminimumkan
resiko bahaya kemanan pangan.
Penerapan HACCP dalam rantai produksi pangan :
- Produsen utama bahan baku
- Penanganan
- Pengolahan
- Distribusi
- Pemasaran
- Konsumen
Keberhasilan penerapan HACCP membutuhkan tim
(tim ahli budidaya, dokter hewan, ahli mikrobiologi,
kesehatan, ekonomi, teknologi pangan, dll)
TUJUAN HACCP
Tujuan umum :
Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara
mencegah atau mengurangi kasus keracunan dan penyakit
melalui makanan.
Tujuan khusus :
Mengevaluasi cara memproduksi pangan untuk
mengetahui bahaya yang mungkin timbul dari pangan
Memperbaiki cara memproduksi pangan dengan
memberikan perhatian khusus terhadap tahap-tahap
proses yang dianggap kritis
Memantau dan mengevaluasi cara-cara penanganan dan
pengolahan pangan serta penerapan sanitasi dalam
memproduksi pangan
Meningkatkan inspeksi mandiri terhadap industri pangan
oleh operator dan karyawan
Kontaminan
Pemalsuan membuat tidak murni dengan
menambahkan substansi dari luar atau yang
rendah mutunya
Kontaminasi menjadi tidak layak digunakan
karena terkena bahan atau unsur yang tidak sehat /
tidak dikehendaki (Biologi, Kimiawi atau Fisik)
Komponen Umum dalam GMP
KUALITAS
SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures)
= Prosedur Operasi Standard untuk Sanitasi
adalah : cara baku yang menjelaskan bagaimana
tugas-tugas / pekerjaan khusus dipantau dan
dilaksanakan
Potensi bahaya yang berhubungan dengan
lingkungan prosessing atau personal dikendalikan
dengan SSOP
Potensi bahaya yang melekat pada produk atau
terkait dengan tahapan proses HACCP
PERSYARATAN UTAMA SANITASI &
PELAKSANAANNYA
Keamanan Pasokan Air
- penyediaan air yang aman (pencucian
bahan baku & pembuatan es)
- sumber air : sumur, PAM, air sungai
(memenuhi syarat air untuk kesehatan)
Persyaratan dan Kebersihan setiap permukaan yang
kontak dengan makanan
(Peralatan harus bersih dari kotoran, bebas mikroba
patogen, jumlah mikroba minimal dan tersanitasi)
Pencegahan terhadap kontaminasi silang
(Pemisahan (bahan mentah, jadi) hygienis personal, peralatan &
lingkungan pabrik)
Perawatan fasilitas cuci tangan & toilet
- penting untuk mencegah penyebaran kotoran atau patogen
disekitar area pengolahan
- penyediaan fasilitas cuci tangan yang memadai
Pencegahan produk dari cemaran / kontaminan
(Hindari makanan dari kontaminasi fisik, kimia atau
mikrobiologi)
Penandaan / Labeling pada penyimpanan untuk bahan-bahan
yang bersifat beracun
label yang benar Label wadah asli (nama kandungan bahan,
nama pembuat)
Label wadah selama bekerja (nama
kandungan bahan & instruksi pemakaian)
Penyimpanan
- Ruangan dengan akses terbatas
- Pisahkan “food grade” / “non food grade”
- Dijaga dari peralatan yang ada kaitan dengan
makanan
Pengendalian kondisi kesehatan pekerja
(mengontrol kondisi pekerja benar2 sehat
- Kebersihan harus tetap dijaga, karena
manusia sebagai sumber-sumber penyebar
penyakit
Perlindungan terhadap gangguan hama / pest
Pengendalian Hama
- Tempat bersih
- Bebas tikus, kecoa & lalat
- Gunakan pestisida sesuai aturan
- Mencegah masuknya binatang tersebut
- Program pest control
KEGUNAAN SISTEM HACCP
Mencegah penarikan produk
Mencegah penutupan pabrik
Meningkatkan jaminan keamanan pangan
Pembenahan dan pembersihan pabrik
Mencegah kehilangan pembeli / pasar
Meningkatkan kepercayaan konsumen
Mencegah pemborosan biaya, karena masalah
keamanan produk
KEUNTUNGAN DALAM PENERAPAN HACCP
Merupakan sistem jaminan keamanan pangan yang
diterima secara internasional
Membuka wawasan dan pengetahuan yang lebih baik
terhadap produk & proses
Digunakan oleh pemerintah sebagai acuan program
pemeriksaan
Partisipasi & pemahaman yang lebih baik terhadap
keamanan pangan
Penunjang penerapan sistem mutu ISO 9000 / TQM
(Total Quality Management)
PERKEMBANGAN SISTEM HACCP
Sistem
Keamanan
Pangan berdasar
HACCP
GMP sebagai
pre-requisite ISO 9000 sebagai
program Universal Program
Bahaya Biologis :
1. Bakteri patogen (shigella)
2. Virus (hepatitis A)
3. Fungi (Aspergillus)
4. Parasit (Protozoa)
Menyebabkan :
- Keracunan
- Penyakit infeksi
- Intoksikasi
Bahaya biologis dapat dicegah dengan cara :
- Mengukur suhu penerimaan bahan baku
- Pemeriksaan bahan baku
- Pengendalian atas sumber bahan
- Mengenal supplier
Bahaya kimia (karena tertelannya toksin alami /
bahan kimia beracun)
1. Bahan kimia alami (mikotoksin, aflatoksin)
2. Bahan kimia yang sengaja ditambahkan
(nitrit, sulfite, dll)
3. Bahan kimia yang tidak sengaja
ditambahkan (pestisida, sianida, pembersih)
Bahaya kimia dapat dicegah dengan cara :
1. Pengecekan label
2. Pemakaian secukupnya
Bukan
YA Tidak CCP
k
P2. Apakah
Penanganan/Pengolahan
(termasuk cara mengkonsumsi)
dapat menghilangkan atau
mengurangi bahaya?
Bukan
YA Tidak CC
CCP
k P
Prinsip 3
Menetapkan batas kritis yang harus dicapai untuk
menjamin bahwa CCP berada dalam kendali.
Batas kritis (Critical Limit) ditetapkan pada setiap CCP
yang sudah ditentukan.
Contoh batas kritis :
- Temperatur sterilisasi : 118 - 122°C
- Waktu pemasakan : 20 – 25 menit
- pH : 6.0 – 6.5
- Aw : 0.8 – 0.85
- Kadar gula : 20 – 24 %
- Temperatur penyimpanan : 0 - 4°C
CCP yang melampaui/menyimpang dari
batas kritis menunjukkan beberapa hal
yang membahayakan.
1. Terjadi bahaya bagi kesehatan
2. Kemungkinan bahaya dapat
meningkat atau berkembang.
3. Produk telah diolah pada kondisi
tidak menjamin keamanan.
4. Mutu bahan mentah tidak memenuhi
syarat.
Contoh
Penyimpanan
Bakteri Patogen sementara S. Chilling 0 – 4°C
Bahan Baku
Serpihan
Potongan
Deteksi Logam Potongan Logam
Logam
0.5 mm
Sodium Nitrat
Kelebihan Nitrat Penggaraman
200 ppm
Penerimaan
Histamin < 25 ppm
Bahan Baku
Prinsip 4
Menetapkan Sistem Pemantauan pengendalian
(monitoring) dari CCP dengan cara pengujian
atau pengamatan
Kegiatan Pemantauan :
- What (apa) Temperatur Sterilisasi
- Where (dimana) Lokasi Monitoring
-How (bagaimana) Cara/metode monitoring.
(Suhu termometer)
- When (kapan) Rentang waktu (15 menit)
- Who (siapa) Operator Retort
Manfaat Pemantauan (Monitoring)
1. Untuk menulusuri proses operasi dan memungkinka
identifikasi terhadap kecenderungan pada batas krit
yang akan menjadi dasar dalam tindakan penyesuaian
2. Untuk mengidentifikasi suatu kejadian yang dilua
kendali.
3. Menyediakan informasi tertulis mengenai sistem
pengendalian proses.
Cara Pemantauan
1. Pengamatan Langsung
2. Pengukuran / Analisis
Prinsip 5
Menetapkan tindakan perbaikan yang dilaksanakan
jika hasil pemantauan menunjukkan bahwa CCP
tertentu tidak terkendali
Tindakan Koreksi / Perbaikan adalah :
Prosedur yang harus diikuti apabila terjadi
penyimpangan atau kegagalan terhadap batas kritis
Komponen Tindakan Koreksi :
1. Mengeliminir penyebab penyimpangan dan
memperbaiki sistem kendali proses.
2. Mengidentifikasi produk yang diproduksi selama
terjadinya proses penyimpangan dan
mengidentifikasi kecenderungan kejadiannya
untuk tindakan lebih lanjut.
4 Langkah :
Langkah Satu : Tentukan apakah produk ada
hazard
Langkah Dua : Bila tidak ada hazard atas dasar
evaluasi langkah 1 maka produk
dilepas.
Langkah Ketiga : Jika ada potensi hazard
(berdasarkan evaluasi langkah 1)
tentukan apakah produk di :
1. Rework / Reprossed
2. Dibuat untuk tujuan lain.
Langkah Keempat :Jika hazard tidak dapat ditangani
seperti langkah ketiga diatas,
produk harus dihancurkan.
1. Produk beresiko tinggi
2. Produk beresiko sedang
3. Produk beresiko rendah
Prinsip 6
Beberapa tindakan koreksi yang dilakukan, jika
terjadi penyimpangan dari batas kritis pada
CCP berdasarkan tingkat resiko :
Prinsip 7
Mengembangkan dokumentasi mengenai semua
prosedur dan pencatatan yang tepat untuk
prinsip dan penerapannya.
Tujuan penetapan dokumentasi & rekaman adalah :
1. Mengarsipkan rancangan HACCP
2. Memudahkan pemeriksaan oleh manajer atau
instansi yang berwenang, jika produk yang
dihasilkan diduga penyebab keracunan.
Kode Arti
Kelompok
Karakteristik Bahaya
Bahaya
Kelompok produk khusus yang terdiri dari
Bahaya A produk non steril untuk bayi, manula atau
orang sakit.
Produk mengandung bahan ingredien yang
Bahaya B sensitif terhadap bahaya biologis, kimia &
fisik (memiliki 3 KB)
Dalam proses produksi tidak ada:
- Membunuh M.O berbahaya
Bahaya C
- Mencegah / menghilangkan bahaya kimia
/ fisik (memiliki 2 KB +0+, ++0, 0++)
Produk kemungkinan mengalami
Bahaya D pencemaran kembali setelah pengolahan
sebelum pengemasan (memilki 1 KB +00)