You are on page 1of 23

Bearing, Seal

dan Gasket

Oleh: ILHAM
Bearing, Seal dan Gasket

– Tujuan Pembelajaan:
1. Siswa dapat mengklasifikasikan jenis bearing
2. Siswa dapat menjelaskan spesifikasi bearing
3. Siswa dapat mengklasifikasikan jenis seal
4. Siswa dapat menjelaskan spesifikasi seal
5. Siswa dapat mengklasifikasikan jenis gasket
6. Siswa dapat menjelaskan spesifikasi gasket
7. Siswa dapat melepas dan memasang bearing
Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat melepas dan memasang seal


2. Siswa dapat melepas dan memasang gasket
3. Siswa dapat melakukan pemeliharaan berbagai jenis bearing
4. Siswa dapat melakukan pemeliharaan berbagai jenis seal
5. Siswa dapat melakukan pemeliharaan berbagai jenis gasket
Bearing, Seal dan gasket

– Gesekan tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa dikurangi dengan


menggunakan pelumasan, bearing dan penggunaan gear. Gesekan
tidak selalu menimbulkan kerugian karena terdapat beberapa
bagian yang menggunakan gesekan sebagai bagian dari fungsinya,
seperti rem, dimana gesekan diperlukan untuk mengurangi
putaran.
– Bearing merupakan komponen dari benda berputar yang berfungsi
untuk memperkecil bidang gesek antara 2 benda, misalkan antara
poros dengan dudukannya.
Lanjutan
Jenis dan Spesifikasi Bearing

– Ball Bearing
– Roller Bearing
– Needle Bearing
Jenis dan Spesifikasi Bearing
Ball Bearing

– Ball bearing (bola) adalah bantalan gelinding yang menggunakan


bolabola baja sebagai media gesekan antara komponen yang diam
dengan komponen yang bergerak.
Cylinder Bearing

– Cylinder bearing (silinder) adalah bantalan gelinding yang


menggunakan silinder-silinder baja sebagai media gesekan antara
komponen yang diam dengan komponen yang bergerak
Barerels Bearing

– Barrels bearing (tong) adalah bantalan gelinding yang menggunakan


pipa-pipa baja sebagai media gesekan antara komponen yang diam
dengan komponen yang bergerak.
Tapper Bearing

– Taper bearing (kerucut) adalah bantalan gelinding yang


menggunakan bola-bola baja sebagai media gesekan antara
komponen yang diam dengan komponen yang bergerak
Needle Bearing

– Satuan Needle bearing (jarum) adalah bantalan gelinding yang


menggunakan bola-bola baja sebagai media gesekan antara
komponen yang diam dengan komponen yang bergerak.
Pelumasan Pada Bearing

– Pelumasan gemuk : sistem ini menggunakan gemuk/vet untuk


melumasi bering. Sangat cocok digunakan pada bantalan gelinding.
– Pelumasan tangan : digunakan pada beban yang ringan, kecepatan
putar yang redah dan atau kerja bearing yang kontinyu
– Pelumasan tetes : digunakan pada bearing yang bekerja dengan
beban ringan sampai sedang (menengah)
Pelumasan Pada Bearing

– Pelumasan sumbu : sistem ini pelumasannya menggunakan prinsip


seperti kompor minya tanah, sewaktu minyak masih ada maka
sistem pelumasannya masih tetap berlangsung
– Pelumasan percik : sistem ini menggunakan percikan oli untuk
melumasi bagian bearing. Percikan didapatkan dari komponen lain
disekitar beraing tersebut.
Pelumasan Pada Bearing

– Pelumasan pompa : pelumasan ini digunakan pada bearing dengan


memanfaatkon pompa oli untuk menekan oli ke sekitar bearing.
Pelumasan sistem ini digunakan pada bearing yang bekerja dengan
beban berat dan kecepatan putar yang tinggi.
– Pelumasan celup : pelumasan sistem ini menggunakan bak oli
untuk melumasi bearing. Sangat cocok digunakan untuk bantalan
pda poros tegak
Kode Bearing
Kode Bearing

– kode bearing di atas terdiri dari beberapa komponen yang dapat


dibagi-bagi antara lain:
6 = Kode pertama melambangkan Tipe /jenis bearing
2 = Kode kedua melambangkan seri bearing
05 =Kode ketiga dan keempat melambangkan diameter bore (lubang
dalam bearing)
zz = Kode yang terakhir melambangkan jenis bahan penutup bearing
Kode Bearing (Kode Pertama)
Kode Bearing (Kode Pertama)
Kode Bearing (Kode Kedua)

• Kode kedua menyatakan seri bearing untuk menyatakan ketahanan dari


bearing tersebut.
8 = Extra thin section
9 = Very thin section
0 = Extra light
1 = Extra light thrust
2 = Light
3 = Medium
4 = Heavy
Kode Bearing (Kode Ketiga dan
Keempat)
– Untuk kode 0 sampai dengan 3, maka diameter bore bearing adalah
sebagai berikut :
– 00 = diameter dalam 10mm
– 01= diameter dalam 12mm
– 02= diameter dalam 15mm
– 03= diameter dalam 17mm
– selain kode nomor 0 sampai 3, misalnya 4, 5 dan seterusnya maka
diameter bore bearing dikalikan dengan angka 5 misal 04 maka diameter
bore bearing = 20 mm
Kode Bearing (Kode Kelima)
– Kode kelima menyatakan tipe jenis penutup bearing ataupun
bahan bearing. seperti berikut :
– Z Single shielded ( bearing ditutuipi plat tunggal)
– ZZ Double shielded ( bearing ditutupi plat ganda )
– RS Single sealed ( bearing ditutupi seal karet)
– 2RS Double sealed (bearing ditutupi seal karet ganda )
– V Single non-contact seal
– VV Double non-contact seal
– DDU Double contact seals
– NR Snap ring and groove
– M Brass cage
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

You might also like