You are on page 1of 14

BASIC SCIENCE APPENDISITIS

ANATOMI
HISTOLOGI
FISIOLOGI
 Apendiks terletak di bagian awal usus besar dan yang merupakan evaginasi dari sekum.
 Ukurannya 2-15 cm
 Apendiks ditandai dengan lumen yang relatif kecil dan irregular, kelenjar tubuler yang
lebih pendek dan kurang padat, dan tidak memiliki taeniae coli.
 Apendiks tidak memiliki fungsi pencernaan, tetapi merupakan komponen penting sebagai
MALT(Mucosa-Associated Lymphoid Tissue), dengan sejumlah besar folikel limfoid pada
dindingnya
 Apendiks merupakan suatu jaringan limfoid
 Apendiks menghasilkan lendir sebanyak 1-2ml per hari, yang dikeluarkan ke dalam
lumen dan mengalir ke sekum
 Imunoglobulin yang dihasilkan oleh GALT (Gut Associated Lymphoid Tissue) yang
terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk apendiks ialah IgA
 Namun pengangkatan apendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh karena jumlah
jaringan limfoid disini kecil sekali jika dibandingkan dengan jumlahnya di saluran cerna
dan di seluruh tubuh
Apendiks merupakan suatu jaringan limfoid
Apendiks menghasilkan lendir sebanyak 1-2ml per hari, yang dikeluarkan ke dalam lumen
dan mengalir ke sekum
Imunoglobulin yang dihasilkan oleh GALT (Gut Associated Lymphoid Tissue) yang terdapat
di sepanjang saluran cerna termasuk apendiks ialah IgA
Namun pengangkatan apendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh karena jumlah
jaringan limfoid disini kecil sekali jika dibandingkan dengan jumlahnya di saluran cerna dan
di seluruh tubuh
 Persarafan caecum dan appendix vermiformis berasal dari saraf simpatis dan
parasimpatis dari pleksus mesenterica superior.
 Serabut saraf simpatis berasal dari medula spinalis torakal bagian kaudal, dan
serabut parasimpatis berasal dari kedua nervus vagus.
 Serabut saraf aferen dari appendix vermiformis mengiringi saraf simpatis ke
segmen medula spinalis torakal X.
 Memiliki mesenterium kecil yang menurun di belakang ileum terminalis. Satu-
satunya pasokan darah appendix, arteri appendikularis (salah satu cabang
ileokolika), berjalan dalam mesenterium (lihat pada gambar 12.4) pada kasus
apendisitis, akhirnya terjadi trombosis arteri appendikularis. Bila terjadi hal ini,
komplikasi gangren dan perforasi appendix tidak terelakkan.
 Appendix memiliki lumen yang relatif lebar pada bayi dan perlahan-lahan
menyempit dengan bertambahnya usia, seringkali menghilang pada manula.
 Teniae koli sekum mencapai pangkal appendix.
 Lipatan Treves tak berdarah (lipatan ileosekal) adalah nama yang di berikan
pada refleksi peritoneal kecil yang berjalan dari ileum terminal anterior ke
appendix. Walaupun namanya demikian strukrut ini tidak avaskular.

You might also like