You are on page 1of 43

Diagnosis dan Tatalaksana Stroke Iskemik

Oleh :
Yoni Puspita Sari : NPM 1210070100043
Haris Sadli : NPM 1210070100086

PRESEPTOR
Dr. Asrizal Asril, Sp. S M.Biomed
NIP. 19711103 200212 1 002

1
Latar belakang
Stroke didefinisikan sebagai suatu manifestasi klinis
gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan defisit
neurologis. Definisi lain lebih mementingkan defisit
neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah
sebagai berikut : ” suatu defisit neurologis mendadak
sebagai akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak”1

2
Tujuan Penulisan
 Memenuhi tugas kepanitraan klinik senior stase Neurologi

3
Definisi
Stroke iskemik ialah stroke yang disebabkan oleh
sumbatan pada pembuluh darah servikokranial atau
hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor seperti
aterotrombosis, emboli, atau ketidakstabilan hemodinamik
yang menimbulkan gejala serebral fokal, terjadi mendadak,
dan tidak menghilang dalam waktu 24 jam atau lebih.1

4
Epidemiologi
Insiden stroke pada pria lebih tinggi daripada wanita,
pada usia muda, namun tidak pada usia tua. Di Amerika
diperkirakan terdapat lebih dari 700.000 insiden stroke per
tahun, yang menyebabkan lebih dari 160.000 kematian per
tahun, dengan 4.8 juta penderita stroke yang bertahan hidup.

5
Faktor Resiko
Faktor - faktor resiko untuk terjadinya stroke
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Faktor yang tidak bisa dimodifikasi :
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Keturunan / genetik

6
2. Faktor yang bisa dimodifikasi
a. Gaya Hidup :
o Merokok
o Unhealthy diet : makanan yang berlemak, konsumsi garam
berlebihan dan kurang makan makanan berserat.
o Alkoholik
o Obat-obatan : narkoba (kokain), antikoaguilan, antiplatelet, dan
obat kontrasepsi

7
 b. Faktor psikologi :
o Penyakit hipertensi
o Penyakit jantung
o Diabetes mellitus
o Infeksi/lues, arthritis, traumatic, AIDS, Lupus
o Gangguan ginjal
o Kegemukan (obesitas)
o Viskositas darah meninggi dan penyakit perdarahan
o Kelainan anatomi pembuluh darah

8
Etiologi
stroke iskemik paling sering disebabkan oleh emboli
dari ekstrakranial atau trombosis di intrakranial, tetapi dapat
juga disebabkan oleh berkurangnya aliran darah otak. Pada
level seluler, setiap proses yang mengganggu aliran darah ke
otak dapat mencetuskan suatu kaskade iskemik, yang akan
mengakibatkan kematian sel-sel otak dan infark otak

9
10
Diagnosis
a. Anamnesis Gejala dan Tanda

Keadaan klinis pasien, gejala dan riwayat


perkembangan gejala dan defisit yang terjadi merupakan hal
yang penting dan dapat menuntun dokter untuk menentukan
kausa yang paling mungkin dari stroke pasien.

11
 . Evaluasi Klinis Awal
Pasien harus menjalani pemeriksaan fisik lengkap yang berfokus
pada system berikut:
1. Sistem pembuluh perifer
2. Jantung
3. Retina

4. Ekstremitas

5.Pemeriksaan neurologic

12
Penatalaksanaan
1. Terapi Non Farmakologi :

a.Perubahan Gaya Hidup

b.Terapeutik

2. Terapi Farmakologi :

• Antiplatelet

• Neuroprotektan

• Anti koagulan

• Anti Hipertensi

13
LAPORAN KASUS
 Identitaspasien

 Nama : Nn.A

 Alamat : Solok

 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

 Jeniskelamin : Perempuan

 Umur : 42tahun

 Tanggaldirawat : 8 Desember 2016


14
 Anamnesa

 KeluhanUtama :

 Penurunan kesadaran sebelum masuk Rumah Sakit.

 RiwayatPenyakitSekarang :

 Seorang pasien wanita berumur 42 tahun, tiba-tiba dibawa ke IGD


karena penurunan kesadaran. Awalnya pasien ingin kontrol berobat ke poli
Saraf di RSUD Solok dengan keluhan lemah anggota gerak kanan, tetapi
sesampai diRumah Sakit pasien tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri dan
langsung dibawa ke IGD RSUD Solok. Pasien tidak sadarkan diri selama ½
jam. Ketika pasien sadar, pasien masih mengenal lingkungan sekitar.
15
Pasien mengeluhkan pusing ketika membuka mata, dan merasa nyaman
ketika memejamkan mata untuk istirahat. Pasien juga berbicara pelo, dan lemah
anggota gerak kanan dimana tangan lebih berat dari pada kaki.muntah tidak ada, sakit
kepala tidak ada.

16
 RiwayatPenyakitDahulu :

- Pasien pernah dirawat di bangsal neurologi karena penyakit


stroke

- Pasien juga pernah dirawat dibangsal jantung

- Riwayat Hipertensi (+)

- Riwayat DM (+)

- Riwayat trauma kepala (-)

17
 RiwayatPenyakitKeluarga

- Riwayat hipertensi (+)

- Riwayat jantung ada (+)

- Riwayat DM(-)

 RiwayatPribadidanSosial

 -PasienseorangIbu Rumah Tangga memiliki satu orang suami


dan lima orang anak.

18
 PemeriksaanFisik

1.Umum

 Keadaanumum : Baik

 Kesadaran : composmentis

 Kooperatif : kooperatif

 Keadaangizi : Sedang

19
 Tinggi badan : 160 cm

 Beratbadan : 60kg

 Nadi : 82x/menit

 Irama : reguler

 Pernafasan : 22x/menit

 Tekanandarah : 130/90 mmHg

 Suhu : 36ºC

20
Status Lokalisata
 Mata kanan : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
 Mata Kiri : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik

Kelenjar Getah Bening


 Leher : tidak teraba pembesaran KGB
 Aksila : tidak teraba pembesaran KGB
 Inguinal : tidak teraba pembesaran KGB

21
Thorak
Paru
 Inspeksi : Simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis
 Palpasi : fremitus sama kiri dan kanan
 Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
 Auskultasi : suara nafas normal vesikular, ronki dan wheezing di
kedualapang paru tidak ada

Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : ictus cordis tidak teraba
 Perkusi : batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 positif, murmur tidak ada, gallop
tidak ada
22
 Abdomen
 Inspeksi : simetris, perut pasien tidak membuncit, tidak ada
pembesaran vena/venektasi
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri lepas, hepar dan
lien tidak teraba
 Perkusi : timpani
 Auskultasi : ada bising usus
 Korpus Vertebra
 Inspeksi : tidak ada kifosis, lordosis, dan skoliosis
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan

 Pemeriksaan Neurologis
 Glassgow Coma Scale : E4M4V5 = 13 (Compos Mentis Cooperatif)
23
Tanda Rangsangan Meningeal :
 Kaku Kuduk : tidak ada
 Brudzinki I : tidak ada
 Brudsinki II : tidak ada
 Tanda kernig : tidak ada

Tanda Peningkatan TIK :


 Pupil : isokhor, diameter 3mm / 3mm
 Refleks cahaya : +/+
 Muntah Proyektil : Tidak ada

24
Pemeriksaan nervus cranialis
 paresis N.VII

Pemeriksaan Koordinasi
 dalam batas normal

25
Pemeriksaan Fungsi Motorik

Superior Inferior

Kanan Kiri kanan kiri

Gerakan Lemah Aktif Lemah Aktif

Kekuatan 222 555 333 555

Trofi Normal Normal Normal Normal

Tonus Menurun Normal Menurun Normal

26
. Fungsi otonom
 dalam batas normal

• Pemeriksaan reflek
Reflek fisiologis ++/++
Refleks patologis -/-

• Fungsi otonom
Miksi : Normal
Defekasi : Normal
Sekresi keringat : Normal
27
PEMERIKSAAN LABORATURIUM
 Darah Rutin

 Hb : 11,8 g/dL

 Ht : 33,6 %

 Leukosit : 5.950/ uL

 Trombosit : 301.000/uL

28
 Kimia klinik

 LDL kolesterol :89 mg %

 Trigliserida : 185 mg %

 Total kolesterol ; 147mg/dl

 Glukosa puasa ; 86mg

29
GAMBARAN EKG PASIEN

30
RENCANA PEMERIKSAAN TAMBAHAN
1.Pemeriksaan Kimia klinik (uric acid, glukosa
puasa, 2 jam pp, cholesterol, trigliserida, HDL
cholesterol, LDL cholesterol ).
2.CT SCAN

3.FOTO THORAKS

4.MRI

31
DIAGNOSIS
 # diagnosisklinis :Hemiparese dextra + parese N.VII
+Recurent Stroke

 # diagnosis topic : sub Korteks Serebri Hemisfer Sinistra

 # diagnosisetiologis :Trombosis Cerebri

 # diagnosissekunder : - Hipertensi stage 1

 -CHF

 -DM tipe 2

 -hipertrigliserida

32
DIFFERESIALDIAGNOSA
 -Stroke Hemorragik

 -Emboli cerebri

33
PROGNOSA
o Advitam : dubia ad malam

o Adsanationam : dubia ad malam

o Adfungsionam : dubia ad malam

34
PENATALAKSANAAN
 UMUM/SUPORTIF

 Oksigen 3 liter
 IVFD RL 20 tetes/menit
 Elevasi kepala 30°
 NGT tidak di perlukan
 Kateter tidak diperlukan

 Diet ML TKTP

35
TERAPI KHUSUS
 Golongan antiplatelet agregasi
:Aspilet 1 x 80 mg
 Golongan Neuroprotektan
:Piracetam 3 x 1200 mg
 Golongan anti Hipertensi (CCB)
: Amlodipin 1 x 5 mg
 Golongan Neurotropik
: Asam Folat 2 x 5 mg

36
ANALISA KASUS
Seorang pasien perempuan, umur 42 tahun masuk
tanggal 8 Desember 2016. Berdasarkan anamnesis
diketahui bahwa pasien datang dengan penurunan
kesadaran sebelum masuk rumah sakit.pasien juga
mengeluhkan lemah anggota gerak kanan. Awalnya pasien
ingin berobat kepoli saraf tetapi sesampai di Rumah Sakit
pasien tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri, kemudian
pasien langsung dibawa ke IGD RSUD Solok.

37
ANALISA KASUS
Pasien tidak sadarkan diri selama ½ jam, ketika
pasien sadar pasien masih bisa mengenal lingkungan
sekitar. Pasien juga berbicara pelo dan lemah anggota
gerak kanan dimana tangan lebih berat dibanding kaki.
Muntah tidak ada, sakit kepala tidak ada.

38
ANALISA KASUS
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran pasien
compos mentis cooperatif dengan GCS 13 (E4M4V5).
Pada pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan dan
nyeri lepas di perut kanan bawah.Pada status neurologis,
nervus kranialis baik, tidak didaptkan kaku kuduk.Refleks
fisiologis dan patologis tidak ada kelainan.Pada pasien ini
dianjurkan untuk melakukan rontgen foto thorax.

39
Kesimpulan
 Stroke iskemik ialah stroke yang disebabkan oleh
sumbatan pada pembuluh darah servikokranial atau
hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor seperti
aterotrombosis, emboli, atau ketidakstabilan
hemodinamik yang menimbulkan gejala serebral
fokal, terjadi mendadak, dan tidak menghilang dalam
waktu 24 jam atau lebih

40
 Dari anamnesis didapatkan keluhan kelemahan
anggota gerak kanan, sedangkan pada pemeriksaan
fisik ditemukannya penurunan motorik dan pada
pemeriksaan nervus cranialis didapatkan paralisis
nervus VII.

41
 Pada pengobatan diberikan terapi umum dan terapi
khusus. Pada terapi khusus diberikan obat Piracetam 3
x 1200 mg, Aspilet 1 x 80 mg, As. Folat 2 x 5 mg,
Amlodipin 1 x 5 mg..

42
TERIMA KASIH

43

You might also like