•Firdha Eva Kirana C1C015065 •Devita Dyah Lestari C1C015086 •Sasqia Vidiya Nabila C1C015096 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu. Hal ini diatur di dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008. UMKM juga telah mampu membuktikan eksistensinya dalam perekonomian di Indonesia. UMKM merupakan salah satu solusi dari permasalahan ekonomi di Indonesia yang tidak stabil. Namun saat ini masih banyak UMKM yang mengalami kesulitan untuk memperoleh kredit akibat tidak jelasnya sistem akuntansi mereka. Oleh karenanya, UMKM perlu melakukan perbaikan sistem akuntansi. Praktik akuntansi yang baik dan penggunaan informasi akuntansi yang tepat guna akan memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan usaha UMKM. UMKM dapat mengetahui kinerja keuangan perusahaan UMKM dapat mengetahui, memilah, dan membedakan harta perusahaan dan harta pemilik UMKM dapat mengetahui posisi dana baik sumber maupun penggunaannya UMKM dapat membuat anggaran yang tepat UMKM dapat menghitung pajak UMKM dapat mengetahui aliran uang tunai selama periode tertentu Informasi kinerja perusahaan
Informasi penghitungan pajak
Informasi posisi dana perusahaan
Informasi perubahan modal pemilik
Informasi pemasukan dan pengeluaran kas
• Informasi perencanaan kegiatan Akuntansi menghasilkan laporan anggaran (budget) yang menggambarkan kegiatan-kegiatan yang direncanakan perusahaan selama periode tertentu, beserta pendanaan yang akan dibutuhkan atau yang diperoleh. • Informasi besaran biaya Akuntansi menghasilkan informasi tentang beraneka ragam biaya yang telah dikeluarkan beserta informasi lainnya yang terkait dengan pengeluaran biaya tersebut. Ragam output akuntansi: a) Buku harian, b) Buku jurnal, c) Buku besar (ledgers), d) Laporan keuangan, Manfaat pembuatan buku harian bagi UMKM, antara lain: a) Menyediakan informasi berisi kumpulan narasi transaksi yang dituliskan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami b) Menyediakan referensi terkait dokumen pendukung transaksi;dan c) Menyediakan informasi keuangan yang disertai dengan penghitungan/penetapan nilai moneter transaksi, jika diperlukan. a) Buku Harian Pembelian (Purchase Journals), Penggunaan buku harian pembelian ini dilakukan apabila terjadi pembelian secara kredit. b) Buku Harian Pengeluaran Kas (Cash Payment Journals). Di dalam buku ini dicatat semua pengeluaran kas baik untuk pembayaran utang dagang, maupun untuk pembelian tunai serta biaya-biaya lainnya. Buku Harian Penjualan (Sales Journals) Digunakan hanya untuk mencatat penjualan barang dagangan secara kredit, sedangkan penjualan barang dagangan secara tunai dicatat di dalam buku harian penerimaan kas. Buku Harian Penerimaan Kas (Cash Receipt Journals) Semua transaksi yang mengakibatkan meningkatnya kas harus dicatat di dalam buku harian penerimaan kas. Dalam perusahaan dagang sumber penerimaan kas yang paling utama adalah dari hasil penjuaan tunai brang dagangan dan hasil penagihan piutang dari para pelanggan. Manfaat pembuatan buku harian bagi UMKM, antara lain: Menyediakan informasi berisi kumpulan narasi transaksi yang dituliskan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami Menyediakan referensi terkait dokumen pendukung transaksi;dan Menyediakan informasi keuangan yang disertai dengan penghitungan/penetapan nilai moneter transaksi, jika diperlukan. B. Buku Jurnal Manfaat pembuatan buku jurnal bagi UMKM: Menyediakan ringkasan transaksi 1 kurun waktu tertentu (harian/mingguan); Menyediakan informasi tentang total nilai rupiah transaksi; Menyediakan informasi transaksi yang disajikan secara urut waktu, dan Menyediakan informasi tentang jenis transaksi tertentu, terutama jika UMKM menggunakan buku jurnal khusus. C. Buku Besar Manfaat buku besar bagi UMKM, yaitu: Menyediakan informasi saldo untuk masing-masing akun Menyediakan informasi perubahan yang dikelompokkan menjadi perubahan yang berupa penambahan dan perubahan yang berupa pengurangan untuk masing- masing akun (tergantung jenis akun), dan Menyediakan informasi yang detail tentang pelanggan, rekanan, atau jenis persediaan barang dagangan (terutama untuk akun kendali), yaitu akun di buku besar utama yang mempunyai buku besar pembantu). Format buku besar: T account (Contoh Akun Kas format T) Skonto (2 kolom) Staffle (3 kolom) Pencatatan ke Buku Pembantu: D. Jenis-Jenis Laporan Keuangan UKM Pada perusahaan perorangan biasanya terdapat tiga jenis laporan keuangan yaitu : Neraca Neraca merupakan suatu gambaran posisi keuangan suatu badan usaha pada saat tertentu yang disajikan dalam bentuk aktiva, utang, dan modal. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang memuat ikhtisar dari pendapatan dan biaya dari suatu kesatuan usaha pada periode tertentu. Laporan Perubahan Modal Laporan perubahan modal merupakan ikhtisar dari perubahan modal dalam kesatuan usaha yang terjadi pada periode tertentu. Sedangkan pada perusahaan yang berbentuk kerja sama seperti CV, Firma, laporan perubahan modal biasa digantikan dengan laporan laba ditahan, dimana salah satu perbedaannya terletak pada adanya pembagian deviden kepada pihak pihak yang bekerja sama serta ada beberapa yang membuat laporan arus kas.