Professional Documents
Culture Documents
Tugas k3 Boy (Autosaved)
Tugas k3 Boy (Autosaved)
LATAR
BELAKANG Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Dalam bekerja Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan faktor yang
sangat penting untuk diperhatikan karena seseorang yang mengalami sakit atau
kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada diri, keluarga dan lingkungannya.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, yang dapat melindungi dari kecelakaan kerja sehingga dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa
tetapi juga kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, dan dapat mengganggu proses
produksi secara menyeluruh yangmerusak lingkungan. Pada akhirnya akan berdampak
pada masyarakat luas.
Upaya penerapan k3 dalam tempat bekerja perlu diperhatikan. Untuk itulah
kami mengadakan kunjungan lapangan di pekerjaan fly over Antapani untuk
mengamati sejauh mana penerapan k3 yang sudah dilaksanakan.
RUMUSAN
RUMUSANMASALAH
MASALAH
Kebersihan
• Bahan-bahan yang tidak terpakai dan tidak diperlukan lagi harus dipindahkan ke tempat yang aman.
• Semua paku yang menonjol harus disingkirkan atau dibengkokkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
• Peralatan dan benda-benda kecil tidak boleh dibiarkan karena benda-benda tersebut dapat menyebabkan
kecelakaan, misalnya membuat orang jatuh atau tersandung (terantuk).
• Sisa-sisa barang alat-alat dan sampah tidak boleh dibiarkan bertumpuk di tempat kerja.
• Tempat-tempat kerja dan gang-gang yang licin karena oli atau sebab lain harus dibersihkan atau disiram pasir,
abu atau sejenisnya.
• Alat-alat yang mudah dipindah-pindahkan setelah dipakai harus dikembalikan pada tempat penyimpanan semula.
• Alat-alat yang mudah dipindah-pindahkan setelah dipakai harus dikembalikan pada tempat penyimpanan semula.
Perlengkapan keselamatan kerja Berbagai jenis perlengkapan kerja standar untuk
melindungi pekerja dalam melaksanakan tugasnya antara lain sebagai berikut :
Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras selama
mengoperasikan atau memelihara AMP.
Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena licin atau
melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan sebagainya.
Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata pada lokasi
pekerjaan yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras lainnya.
Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah
tertutup rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai.
Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan
dengan bahan yang keras, misalnya membuka atau mengencangkan baut dan
sebagainya.
PENGERJAAN BETON
Pencampuran bahan bahan penyusun beton dilakukan agar diperoleh suatu komposisi yang solid dari
bahan bahan penyusun berdasarkan rancangan campuran beton . Sebelum diimplementasikan dalam
pelaksanaan konstuksi dilapangan , pencampuran bahan bahan dapat dilakukan dilaboratorium . Agar
tetap terjaga perlu diperhatikan . Komposisi yang baik akan menghasilkan kuat tekan yang tinggi ,
tetapi jika pelaksaannya tidak dikontrol dengan baik, kemungkinan dihasilkannya beton yang taksesuai
dengan rencana akan semakin besar . Cara pengolahan ini akan menentukan kualitas beton yang akan
dibuat adapun tahapan pelaksanaan meliputi :
1) Persiapan
2) Penakaran
3) Pengadukan ( Mixing )
4) Penuangan atau pengecoran ( Placing )
5) Pemadatan ( Vibrating )
6) Penyelesaian akhir ( Finishing )
7) Perawatan ( Curing )
Persiapan
Sebelum penuangan beton dilaksanakan , hal hal yang harus terlebih dahulu diperhatikan :
Semua peralatan untuk pengadukan dan pengangkutan beton harus bersih
Ruang yang akan diisi dengan beton harus bebas dari kotoran kotoran yang mengganggu
Untuk memudahkan pembukaan acuan, permukaan dalam acuan, boleh dilapisi dengan bahan khusus, antara lain
lapisan mnyak mineral, lapisan bahan kimia atau Polyurethene
Tulangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari segala lapisan penutup yang dapat merusak beton atau
mengurangi lekatan antara beton dengan tulangan.
Air yang terdapat pada ruang yang akan diisi beton harus dibuang, kecuali apabila penuangan dilakukan dengan tremi
atau telah seijin pengawas ahli.
Semua kotoran, serpihan beton dan material lain yang menempel pada permukaan beton yang telah mengeras harus
dibuang sebelum beton yang baru dituangkan pada permukaan beton yang telah mengeras tersebut
Penakaran
Beton yang mempunyai kekuatan tekan (f`c) lebih besar atau sama dengan 20 MPa proporsi penakarannya harus
didasarkan atas penakaran berat.
Beton yang mempunyai kekuatan tekan (f`c) lebih kecil dari 20 MPa proporsi penakaranya boleh menggunakan teknik
penekaran volume. Tekniknya harus didasarkan atas penakaran berat yang dikonversikan kedalam penakaran volume
untuk setiap campuran bahan penyusunnya.
Syarat pengadukan
Semua jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan beton harus dilengkapi dengan :
Sertifikasi mutu dari produsen
Jika tidak terdapat serifikasi mutu, harus tersedia data uji dari laboratorium yang diakui
Jika tidak dilengkapi dengan sertifikasi mutu atau data hasil uji, harus berdasarkan bukti dari hasil pengujian Khusus
atau pemakaian nyata yang dapat menghasilkan beton yang kekuatan, ketahanan, dan keawetannya memenuhi syarat .
Pengangkutan beton
Setelah pengadukan selesai, campuran beton dibawa ke tempat penuangannya atau ke tempat dimana
konstruksi akan dibuat. Pengangkutan beton dari tempat pengadukan hingga ke tempat penyimpanan akhir ( sebelum
dituang ) harus dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya pemisahan atau kehilangan material. Alat angkut
yang digunakan harus mampu menyediakan beton ditempat penyimpanan akhir dengan lancar tanpa mengakibatkan
pemisahan dari bahan yang telah dicampur dan tanpa hambatan yang dapat mengakibatkan hilangnya plastisitas beton
antara pengankutan yang berurutan , Alat angkut pun dibedakan menjadi dua, yakni alat angkut manual dan mesin. Alat
angkut manual menggunakan tenaga manusia, dengan alat bantu sederhana ( dapat berupa ember, dolak, gerobak
dorong, talang) dan biasanya mempunyai kapasitas kecil. Alat angkut mesin biasanya dibutuhkan untuk pengerjaan yang
kapasitasnya besar dan jarak antara tempat pengolahan beton dan tempat pengerjaan struktur jauh. Contoh : Truck
mixer, belt conveyor, pompa dan tower crane
Penuangan adukan
Untuk menghindari terjadinya segregasi dan bleending, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penuangan beton.
Kesimpulan yang dapat kami peroleh dari observasi yang kami lakukan di
pekerjaan fly over Antapani oleh PT. LIKATAMA GRAHA MANDIRI yaitu
bahwa para pekerja disana sudah cukup disiplin, dan pengetahuan mereka
tentang K3 sudah memahaminya, tapi tetap ada pekerja yang masih
membandel tidak menggunakan APD. Perusahaan telah menerapkan dan
melaksanakan K3 dengan baik sehingga kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dapat sedikit dihindari. Hubungan yang baik antara pekerja dengan
perusahan disana sehingga terciptanya lingkungan kerja yang nyaman dan
kondusif.
DAFTAR
Sumber :
PUSTAKA
• Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga. (2006). Pedoman
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk konstruksi jalan dan jembatan.
Jakarta : Direktorat Jendral Marga.
• Mulyono Tri. (2004). Teknologi Beton. Yogyakarta : ANDI
• Republik Indonesia. (1980). Permenakertrans No. 1 Tahun 1980 tentang keselamatan kerja
pada konstruksi bangunan. Jakarta