You are on page 1of 31

Dasar hukum:

- UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.


- Berlaku sejak diundangkan, yaitu tanggal 16 Agustus
2007.
Menggantikan UU No. 1 Tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas.
Definisi:
Badan hukum yang merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham, dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam undang-undang ini serta
peraturan pelaksanaannya.
- P.T. mempunyai harta kekayaan sendiri.
- P.T. mempunyai tanggung jawab sendiri.
- P.T. tidak dapat bertindak sendiri:
* P.T. terdiri dari organ-organ yang akan
bertindak mewakili P.T. tersebut.
* Organ-organ tersebut terdiri dari orang
perorangan yang cakap untuk bertindak
dalam hukum.
- P.T. mempunyai nama dan tempat kedudukan dalam
wilayah negara R.I. yang ditentukan dalam Anggaran Dasar.
- P.T. mempunyai alamat lengkap sesuai dengan
tempat kedudukannya.
- P.T. didirikan oleh 2 orang atau lebih dengan Akta
Notaris yang dibuat dalam Bahasa Indonesia.
- Setiap pendiri P.T. wajib mengambil bagian saham pada saat
P.T. didirikan.
- Akta Pendirian harus disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia R.I.
- Akta Pendirian yang telah disahkan tersebut didaftarkan
dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
- Akta Pendirian yang telah disahkan dan didaftarkan
tersebut selanjutnya diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara R.I.
- Selama pengesahan belum diperoleh, P.T. dalam pendirian masih
belum merupakan suatu badan hukum, para pendiri diwajibkan
untuk mengajukan permohonan pengesahan kepada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
- Perbuatan hukum atas nama P.T. yang belum memperoleh status
badan hukum, hanya boleh dilakukan oleh semua anggota Direksi
bersama-sama semua pendiri serta semua anggota Dewan
Komisaris P.T. dan mereka semua bertanggung jawab
secara tanggung renteng atas perbuatan hukum tersebut.
Perbuatan hukum tersebut karena hukum menjadi tanggung
jawab P.T. setelah P.T. menjadi badan hukum.
- Perbuatan hukum yang dilakukan oleh pendiri atas nama P.T. yang
belum memperoleh status badan hukum menjadi tanggung jawab
pendiri yang bersangkutan dan tidak mengikat P.T. Perbuatan
hukum tersebut hanya mengikat dan menjadi tanggung jawab
P.T. setelah perbuatan hukum tersebut disetujui oleh semua
pemegang saham dalam RUPS (pertama) yang dihadiri oleh semua
pemegang saham P.T. yang diselenggarakan paling lambat 60 hari
setelah P.T. memperoleh status badan hukum.
- P.T. telah berbadan hukum setelah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
- Status badan hukum P.T. diperoleh pada tanggal
diterbitkannya keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia R.I. mengenai pengesahan badan hukum P.T.
- Pendiri sebagai pemegang saham hanya bertanggung
jawab sebatas modal yang dimasukkan ke dalam P.T.
- RUPS pertama diselenggarakan untuk:
* Menerima semua perjanjian yang dibuat oleh pendiri atau
orang lain yang ditugaskan pendiri dengan pihak ketiga.
* Mengambil alih semua hak dan kewajiban yang
timbul dari perjanjian yang dibuat pendiri atau orang
lain yang ditugaskan pendiri meskipun perjanjian tidak
dilakukan atas nama P.T.
* Mengukuhkan secara tertulis semua perbuatan
hukum yang dilakukan atas nama P.T.
-Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
R.I. mengumumkan Akta Pendirian P.T. beserta
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
R.I. mengenai pengesahan badan hukum P.T.
dalam Tambahan Berita Negara R.I.
- Pengumuman tersebut dilakukan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. dalam waktu
paling lambat 14 hari terhitung sejak tanggal
diterbitkannya Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia R.I. mengenai pengesahan badan
hukum P.T. atau sejak diterimanya pemberitahuan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I.
Akta pendirian P.T. harus memuat Anggaran Dasar dan keterangan
lain yang berkaitan dengan pendirian P.T. Keterangan lain tersebut
memuat sekurangnya:
- Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat
tinggal dan kewarganegaraan pendiri perseorangan; atau nama,
tempat kedudukan dan alamat lengkap serta nomor dan tanggal
Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum dari pendiri
P.T.
- Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat
tinggal dan kewarganegaraan anggota Direksi yang pertama kali
diangkat.
- Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat
tinggal dan kewarganegaraan anggota Dewan Komisaris yang
pertama kali diangkat.
- Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham,
rincian jumlah saham dan nilai nominal saham yang telah
ditempatkan dan disetor.
- Apabila dalam jangka waktu 120 hari sejak penandatanganan Akta
Pendirian tidak diajukan permohonan pengesahan, P.T. demi
hukum bubar dan pemberesan dilakukan oleh pendiri.
Anggaran Dasar memuat sekurangnya:
- Nama P.T.
- Tempat kedudukan P.T.
- Maksud dan tujuan P.T.
- Kegiatan usaha P.T.
- Jangka waktu berdirinya P.T.
- Modal dasar, modal ditempatkan dan
modal disetor P.T.
- Jumlah saham, klasifikasi saham, hak-hak
yang melekat pada tiap-tiap klasifikasi
dan jumlah nominal masing-masing.
P.T. tidak boleh memakai nama yang:
 Telah dipakai secara sah oleh P.T. lain atau sama
pada pokoknya dengan nama P.T. lain.
 Bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau
kesusilaan.
 Sama atau mirip dengan nama lembaga negara,
lembaga pemerintah atau lembaga internasional
kecuali mendapat izin dari yang bersangkutan.
 Tidak sesuai dengan maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha atau menunjukkan maksud dan
tujuan P.T. saja tanpa nama diri.
 Terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf
atau rangkaian huruf yang tidak membentuk
kata.
P.T. tidak boleh memakai nama yang:

 Nama P.T. harus didahului dengan frase ”Perseroan


Terbatas” atau disingkat P.T.; dan jika merupakan
P.T. Terbuka, pada akhir nama P.T. harus
ditambah kata singkatan “Tbk”. P.T. Terbuka
adalah P.T. Publik atau P.T. yang melakukan
penawaran umum saham sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal.
 P.T. Publik adalah P.T. yang memenuhi kriteria
jumlah pemegang saham dan modal disetor
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal.
- Modal dasar P.T. terdiri atas seluruh nilai nominal saham.
- Modal dasar P.T.paling sedikit Rp. 50.000.000,-.
- Paling sedikit 25 % dari modal dasar harus ditempatkan dan
disetor penuh.
- Modal ditempatkan dan disetor penuh dibuktikan dengan
bukti penyetoran yang sah.
- Setiap saham wajib memiliki nilai nominal.
- Setiap saham mewakili 1 suara dalam RUPS.
- Setiap saham harus diterbitkan atas nama.
- Pengeluaran saham lebih lanjut yang dilakukan setiap kali
untuk menambah modal yang ditempatkan harus disetor
penuh.
- Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk
uang dan/atau dalam bentuk lainnya.
- Saham P.T. dikeluarkan atas nama pemiliknya.
- Nilai saham harus dicantumkan dalam mata uang
rupiah.
- Saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan.
- Direksi P.T. wajib mengadakan dan menyimpan
daftar pemegang saham.
- Pemegang saham diberi bukti pemilikan saham
untuk saham yang dimilikinya.
- Pemegang saham P.T. tidak bertanggung jawab
secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas
nama P.T. dan tidak bertanggung jawab atas
kerugian P.T. melebihi saham yang dimiliki.
- Saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk:
 Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS.
 Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan
hasil likuidasi.
 Menjalankan hak lainnya berdasarkan UU
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
 Pengalihan hak atas saham:
 Memerlukan RUPS.
 Diperlukan akta yang bertujuan untuk
mengalihkan hak atas saham.
 Dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia R.I.
-RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
- Direksi.
- Dewan Komisaris.
 RUPS adalah organ P.T. yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi
atau Dewan Komisaris dalam batas yang
ditentukan dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar.
 RUPS terdiri atas:
◦ RUPS tahunan.
 RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka
waktu paling lambat 6 bulan setelah tahun
buku berakhir.
◦ RUPS lainnya.
 RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu
berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan P.T.
 Direksi adalah organ P.T. yang berwenang
dan bertanggung jawab atas pengurusan P.T.
untuk kepentingan P.T. sesuai dengan
maksud dan tujuan P.T. serta mewakili P.T., baik
di dalam maupun di luar Pengadilan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar.

 Untuk pertama kali pengangkatan anggota


Direksi dilakukan oleh pendiri dalam Akta
Pendirian. Untuk selanjutnya anggota Direksi
diangkat oleh RUPS. Direksi P.T. terdiri atas 1
orang anggota Direksi atau lebih.
 Direksi menjalankan pengurusan P.T.
untuk kepentingan P.T. dan sesuai
dengan maksud dan tujuan P.T.
 Direksi mewakili P.T., baik di dalam
maupun di luar pengadilan.
 Direksi menyusun rencana kerja
tahunan sebelum dimulainya tahun
buku yang akan datang.
 Direksi menyampaikan laporan tahunan
kepada RUPS setelah ditelaah oleh Dewan
Komisaris dalam jangka waktu paling
lambat 6 bulan setelah tahun buku P.T.
berakhir.
 Dalam hal Laporan Keuangan yang
disediakan ternyata tidak benar dan/atau
menyesatkan, anggota Direksi secara
tanggung renteng bertanggung jawab
terhadap pihak yang dirugikan.
 Setiap anggota Direksi bertanggung
jawab penuh secara pribadi atas kerugian
P.T. apabila yang bersangkutan bersalah
atau lalai men- jalankan tugasnya.
 Dalam hal Direksi terdiri atas 2 anggota
Direksi atau lebih, tanggung jawab
tersebut berlaku secara tanggung renteng.
 Dalam hal kepailitan, baik karena permohonan
P.T. maupun permohonan pihak ketiga, terjadi
karena kesalahan atau kelalaian Direksi dan harta
pailit tidak cukup untuk membayar seluruh
kewajiban P.T. dalam kepailitan tersebut, setiap
anggota Direksi secara tanggung renteng
bertanggung jawab atas seluruh kewajiban yang
tidak terlunasi dari harta pailit tersebut.
 Tanggung jawab tersebut berlaku juga bagi
anggota Direksi yang salah atau lalai yang
pernah menjabat sebagai anggota Direksi dalam
jangka waktu 5 tahun sebelum putusan
pernyataan pailit diucapkan.
 Dewan Komisaris adalah organ P.T. yang
bertugas melakukan pengawasan secara umum
dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar
serta memberi nasihat kepada Direksi.

 Untuk pertama kali pengangkatan anggota Dewan


Komisaris dilakukan oleh pendiri dalam Akta
Pendirian. Untuk selanjutnya anggota Dewan
Komisaris diangkat oleh RUPS. Dewan Komisaris
terdiri atas 1 orang anggota atau lebih.
 Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas
kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya, baik mengenai
P.T. maupun usaha P.T. dan memberi nasihat
kepada Direksi.
 Setiap anggota Dewan Komisaris wajib
dengan itikad baik, kehati-hatian dan
bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas pengawasan dan pemberian nasihat
kepada Direksi untuk kepentingan P.T.
dan sesuai dengan maksud dan tujuan P.T.
 Dewan Komisaris wajib:
o Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan
menyimpan salinannya.
o Melaporkan kepada P.T. mengenai kepemilikan sahamnya
dan/atau keluarganya kepada P.T. tersebut dan P.T.
Memberikan laporan tentang tugas pengawasan
yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru
lampau kepada RUPS.
 Apabila dalam Anggaran Dasar ditetapkan pemberian
wewenang kepada Dewan Komisaris untuk memberikan
persetujuan atau bantuan kepada Direksi dalam melakukan
perbuatan hukum tertentu maka Dewan Komisaris
berkewajiban untuk memberikan persetujuan atau
bantuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan
hukum tertentu tersebut.
- Dasar hukum: pasal 74 UU No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.
- Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah
komitmen P.T. untuk berperan serta dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat, baik bagi P.T. sendiri, komunitas
setempat maupun masyarakat pada umumnya.
- P.T. yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan. Ketentuan ini bertujuan untuk tetap
menciptakan hubungan P.T. yang serasi, seimbang dan
sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya
masyarakat setempat.
- Yang dimaksud dengan “P.T. yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang sumber daya alam”
adalah P.T. yang kegiatan usahanya mengelola dan
memanfaatkan sumber daya alam.
- Yang dimaksud dengan “P.T. yang menjalankan
kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber
daya alam” adalah P.T. yang tidak mengelola dan
tidak memanfaatkan sumber daya alam
tetapi kegiatan usahanya berdampak pada
fungsi kemampuan sumber daya alam.
-Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan merupakan kewajiban P.T.
yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya P.T. yang pelaksanaannya
dilakukan dengan memperhati- kan
kepatutan dan kewajaran.
- P.T. yang tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana tersebut di atas,
dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pembubaran P.T. terjadi:
- Berdasarkan keputusan RUPS.
- Karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar telah berakhir.
- Berdasarkan penetapan pengadilan.
- Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan
pengadilan niaga yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap, harta pailit P.T. tidak cukup untuk membayar biaya
kepailitan.
- Karena harta pailit P.T. yang telah dinyatakan pailit berada
dalam keadaan insolvensi sebagaimana diatur dalam
Undang-undang tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang.
- Karena dicabutnya izin usaha P.T. sehingga mewajibkan
P.T. melakukan likuidasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
P.T. yang ada di Indonesia dapat dibedakan
ke dalam 2 bentuk, yaitu:
 P.T. Tertutup.
 Yang dimaksud dengan P.T. Tertutup adalah
suatu P.T. yang saham-sahamnya masih
dipegang oleh beberapa
orang/perusahaan saja, sehingga jual beli
sahamnya dilakukan dengan cara-cara yang
ditentukan oleh Anggaran Dasar P.T., yang
pada umumnya diserahkan kepada
kebijaksanaan pemegang saham yang
bersangkutan.
 P.T. Terbuka.
 Yang dimaksud dengan P.T. Terbuka adalah
suatu P.T. yang modal dan sahamnya telah
memenuhi syarat-syarat tertentu, dimana
saham-sahamnya dipegang oleh banyak
orang/ banyak perusahaan, yang penawaran
sahamnya dilakukan kepada publik/ masyarakat
sehingga jual beli sahamnya dilakukan melalui
pasar modal.
- Pemilik P.T. memiliki tanggung jawab terbatas.
- Ada pemisahan antara pemilik P.T. dengan
pengurus P.T. sehingga RUPS dapat memilih
pengurus yang mampu menjalankan P.T.
sehingga dapat dicapai efisiensi.
- Dengan dilakukannya pemilihan pengurus P.T.
atas dasar kemampuan, maka kontinuitas P.T. lebih
terjamin.
- Modal dapat diperoleh dengan menjual saham,
me- nerbitkan obligasi atau memperoleh
pinjaman dari lembaga keuangan.
- Pemilik P.T. dapat diganti tanpa membubarkan P.T.
- Biaya organisasi besar dan pengorganisasiannya
rumit.
- Pajak Penghasilan dikenakan terhadap P.T. dan
dividen para pemegang saham.
- Pendirian P.T. relatif lebih rumit dibandingkan
dengan bentuk usaha lainnya.
- Bidang usaha P.T. sulit diubah karena selain sulit
untuk mengubah Akta Pendirian, juga sulit untuk
mengubah investasi yang telah ditanamkan.
- Semakin besar suatu P.T., ada
kecenderungan hubungan antar personal menjadi
terlalu formal, selain itu ada perbedaan motif
antara pemilik P.T. dengan pengurus P.T.

You might also like